Sunday, February 25, 2024

Persiapan Menyambut Ramadhan 1445H


Persiapan Menyambut Ramadhan 1445H dengan memahami tujuan berpuasa. Persiapan untuk menghadapi bulan Ramadhan penting dilakukan agar kita bisa beribadah dengan maksimal ketika berpuasa. Ramadhan adalah bulan di mana berkah dan pahala dilipatgandakan, sehingga semua umat muslim pasti menunggu-nunggu datangnya bulan penuh berkah ini. Ada beberapa persiapan menyambut Ramadhan yang sering dilakukan oleh sebagian besar umat muslim di Indonesia. Biasanya, memasuki beberapa minggu sebelum bulan puasa umat muslim akan mempersiapkan banyak hal yang dibutuhkan selama bulan Ramadhan tersebut. Ketika kebutuhan ini berhasil disiapkan dengan baik, puasa Ramadhan dapat berjalan secara lebih optimal dan lancar.

Dalam agama Islam, puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah yang sangat penting. Puasa Ramadhan memiliki banyak manfaat dan tujuan, seperti mendekatkan diri kepada Allah SWT, menumbuhkan rasa empati, meningkatkan kemandirian, menjaga kesehatan, meningkatkan solidaritas sosial, dan meningkatkan kebersihan moral. Selain itu, puasa Ramadhan juga memiliki dasar-dasar hukum dalam Al-Quran dan hadis, sehingga umat Islam harus melaksanakannya dengan benar dan sungguh-sungguh. Semoga artikel ini dapat membantu memahami makna dan tujuan dari ibadah puasa Ramadhan beserta dalilnya.

Sunday, February 18, 2024

Kajian Rutin Ahad Pagi, 18 Februari 2024


Kajian Rutin Ahad Pagi, 18 Februari 2024 bersama Ustadz Retno Ahmad Pujiono,LC. Tema yang di sampaikan adalah Tafsir QS: At- Takasur.October 

 أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (1) حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ (2) كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (3) ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (4) كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ (5) لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ (6) ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ (7) ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ (8) 

Bermegah-megahan telah melalaikan kalian, sampai kalian masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui (akibat perbuatan kalian itu); dan janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kalian mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kalian benar-benar akan melihat neraka Jahim, dan sesungguhnya kalian benar-benar akan melihatnya dengan 'ainulyaqin, kemudian kalian pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kalian megah-megahkan di dunia itu). Allah Swt. berfirman, bahwasanya kalian disibukkan oleh kecintaan kalian kepada duniawi dan kesenangannya serta perhiasannya, sehingga kalian melupakan upaya kalian untuk mencari pahala akhirat dan memburunya. Dan kalian terus-menerus sibuk dengan urusan duniawi kalian hingga maut datang menjemput kalian dan kalian dimasukkan ke dalam kubur hingga menjadi penghuninya.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Zakaria ibnu Yahya Al-Waqqad Al-Masri, telah menceritakan kepadaku Khalid ibnu Abdud Da-im, dari Ibnu Zaid ibnu Aslam, dari ayahnya yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Bermegah-megahan telah melalaikan kalian dari ketaatan, sampai kalian masuk ke dalam liang kubur (sampai maut datang menjemput kalian). Al-Hasan Al-Basri mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Bermegah-megahan telah melalaikan kalian. (At-Takatsur: 1) Yakni dengan harta dan anak-anak. Di dalam kitab Sahih Bukhari dalam Bab "Raqa'iq' telah disebutkan hal yang sama dari Al-Hasan Al-Basri. Dan disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Abul Walid, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Sabit, dari Anas ibnu Malik, dari Ubay ibnu Ka'b yang mengatakan bahwa kami menganggap hal berikut termasuk dari Al-Qur'an sebelum diturunkan firman-Nya: Bermegah-megahan telah melalaikan kalian. (At-Takatsur: 1) Yang dimaksud adalah sabda Nabi Saw. yang menyebutkan: Seandainya Anak Adam (manusia) mempunyai lembah emas. dan seterusnya hingga akhir hadis.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, bahwa ia pernah mendengar Qatadah menceritakan dari Mutarrif ibnu Abdullah ibnusy Syikhkhir, dari ayahnya yang mengatakan bahwa ia sampai kepada Rasulullah Saw. yang saat itu beliau Saw. sedang membaca firman-Nya: Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. (At-Takatsur: 1) Lalu Rasulullah Saw. bersabda: Ibnu Adam mengatakan, "Hartaku, hartaku.” Tiadalah bagimu dari hartamu selain dari apa yang engkau makan, lain engkau lenyapkan; atau yang engkau pakai, lalu engkau lapukkan; atau engkau sedekahkan, lalu engkau lanjutkan. Imam Muslim, Imam Turmuzi, dan Imam Nasai telah meriwayatkannya melalui jalur Syu'bah dengan sanad yang sama.









Notulen Rapat Takmir

NOTULEN RAPAT TA'MIR 
PERSIAPAN AMALIAH BULAN RAMADHA 
Jumat, 9 Feb 2024

Hari,Tanggal : Jumat, 9 Februari 2024
Waktu            : 20.00 – 22.00 WIB
Tempat          : Masjid Al Mu’minun Permahaan Gayam Permai
Materi           : Amaliyah Bulan Ramadhan 1445 H

Pimpinan Rapat : Yusman SHI
Notulis : Sarastiana
Peserta : Semua Anggota Ta’mir

Susunan Acara :
1. Pembukaan
2. Sambutan
3. Pembahasan
4. Penutup
Pokok Pembahasan : Amaliyah di bulan Ramadhan 1445H

Pembahasan :
1. Pembukaan, dibaca Basmalah dipimpin oleh pembawa acara 
2. Sambutan: oleh ketua Takmir dan dilanjutkan dengan Pembahasan kegiatan 
3. Pembahasan. 
Sebelumnya Bendahara melaporkan terkait Kas Masjid disampaikan oleh Bp. Panggung Sutapa, Kas Rp. 5.894.000,-

Dipimpin oleh Ketua Ta’mir, Bp. Yusman SHI Mengacu pada kegiatan amaliah Ramadhan 1444H kegiatan Ramadhan tahun ini, 1445 
Diantaranya : 
a. Sholat Tarawih berjamaah 11 rakaat 
    Imam Sholat Isya’ dan tarawih : 
    1. Bp. Lukman Jarir 
    2. Bp. Yusma 
    3. Bp. Lukman 
    4. Ustadz dari Pondok NUSA 

     Bilal oleh Bp. Sehatno 
b. Kuliah subuh dan Kultum sebelum Sholat Tarawih 
    Ustadz Kuliah Subuh : 
    a. Bp. Yusman 
    b. Bp. Susianto 
    c. Bp. Lukman Jarir 
    d. Bp. Lukman 
    e. Ustadz Adi Hidayat, 
    f. Ustadz dari Pondok NUSA 
c. Tadarus Al Qur’an ba’da Sholat Tarawih dipimpin oleh Bp. Lukman 
d. Jaburan/ Snak untuk ba’da tadarus Al Qur’an jadwa pemberian snak menyusul 
e. Kultum Ba’da Sholat Tarawih, diisi oleh warga dan remaja, jadwal menyusul 
f. Buka Puasa bersama (Jadwal menyusul) 
g. Peringatan Nuzulul Qur’an 
h. I’tikaf dilanjutkan dengan Sahur Bersama (New) 
i. Kegiatan Pengajian Asy Syifa: 
   i. Anjangsana ke Panti Asuhan dan Bazar 
   ii. Penerimaan dan Penyaluran Zakat Fitrah dan Zakat Mal
j. Takbiran k. Sholat Idul Fitri di Alun-alun Banjarnegara 
l. Halal Bi Halal Warga Perumahan (Ba’da Sholat Ied) 

 Terkait Sarpras, pengadaan Jam digital jadwal sholat dan Iqomah berbasis Android.



Sunday, February 4, 2024

Materi Kajian Ahad, 4 Feb 2024 : QS: An Naas


Kajian rutin Ahad Pagi, 04 Februari 2024 bersama Ustadz Zein Faqih, membahas Al Qur'an Surat An-Naas.
Diselenggarakan oleh Ta'mir Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai Banjarnegara


Allah Ta’ala berfirman:

  قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6) 

artinya: 
Katakanlah: “Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia. 
Raja manusia. 
Sembahan manusia. 
Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, 
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia. 
(QS. An-Naas: 1-6) 

“Katakanlah: “Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia”, maksudnya yang mencipta mereka, memiliki mereka. Di sini manusia disebutkan secara khusus sebagai bentuk pemuliaan kepada mereka dan sekaligus untuk menyesuaikan dengan pengertian kejahatan waswas setan dalam hati mereka. 

“Sembahan manusia”, ini sebagai badal atau sifat atau athaf bayan. Tambahan mudhaf ilaih dengan kata manusia sebagai penjelasan. 
“Dari kejahatan bisikan setan (syarril waswaas)”, disebutkan bisikan setan karena kebanyakan godaan yang dilancarkannya itu melalui bisikan. 

“Yang bersembunyi (al-khannaas)”, maksudnya setan itu bersembunyi dan meninggalkan hati manusia apabila hati manusia ingat kepada Allah. Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia”, ke dalam kalbu manusia di kala mereka lalai mengingat Allah. 

“Dari jin dan manusia”, lafaz ayat ini menjelaskan pengertian setan yang menggoda itu, yaitu terdiri dari jenis jin dan manusia, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat lainnya, yaitu melalui firman-Nya,

Pendapat pertama yang menyatakan bahwa di antara yang menggoda hati manusia di samping setan adalah manusia, pendapat tersebut disanggah dengan suatu kenyataan, bahwa yang dapat menggoda hati manusia hanyalah jin. Ini dapat dijawab dengan pernyataan bahwa manusia juga bisa memberikan waswas (godaan) dari sisi lahiriyah, akhirnya masuk dalam kalbu dan menjadi mantap di dalamnya, yaitu melalui cara yang dapat menjurus ke arah itu. Wallahu Ta’ala a’lam.


  1. Allah itu Rabb manusia, yaitu Allah sebagai pencipta dan yang menguasai manusia. 
  2. Disebut Rabb manusia dalam surah An-Naas ini karena nantinya yang dibicarakan adalah godaan pada hati manusia. 
  3. Manusia dikhususkan dalam ayat ini sehingga disebut Rabbin Naas, karena manusia itu sangat mulia. Allah itu Raja manusia. Allah itu sesembahan manusia. 
  4. Allah sebagai Rabb dan sebagai Malik dari manusia, itulah yang layak disembah dan diibadahi. 
  5. Sifat setan itu memberikan waswas (godaan) dan al-khannaas (bersembunyi) kala seseorang mengingat Allah. 
  6. Setan menggoda manusia ketika ia lalai. Ada dua pengertian: (a) setan yang menggoda ada dari kalangan jin dan manusia; (b) setan yang menggoda dalam hati hanya dari kalangan jin.Namun, yang lebih tepat adalah setan yang menggoda bisa dari kalangan jin dan manusia. 
  7. Setan bisa menggoda lahiriyah, akhirnya masuk ke dalam kalbu (hati).