Saturday, March 30, 2024

Kisah Nabi Yusuf, lanjutan

Uztadz Akbar
Kajian Ramadhan hari ke-20 1445H, 30 Maret 2024 bersama Ustadz Akbar. meneruskan kajian minggu lalu tentang kisah Nabi Yusuf AS. sampai pada saudara-saudara Yusuf membuang ke dalam sumur
Pelajaran yang diambil dari pelajaran minggu lalu bahwa untuk tidak meremehkan hal yang didapat dengan mudah. Saudagar yang mendapatkan Nabi Yusuf kecil dari sumur menjualnya dengan murah, beberapa dirham.
Nabi Yusuf Kecil diangkat anak
Oleh karena melihat tanda-tanda kebaikan dari Nabi Yusuf kecil, maka seorang Al Aziz atau pejabat tinggi di Mesir, yang bernama Qithfir membelinya dan membawanya pulang ke rumah. Di perjalanan Qithfir melihat Nabi Yusuf kecil membantu seorang kakek yang sedang kesusahan, peristiwa ini berubah pikirannya, sehingga Nabi Yusuf kecil tidak dijadikan budak, melainkan diangkat sebagai anak.
Selama menjadi anak angkat Qithfir, Nabi Yusuf Alaihissalam tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan rupawan, keindahan rupa Nabi Yusuf inilah yang membuat para perempuan di Mesir terpesona, sehingga Nabi Yusuf Alaihissalam akan selalu menutup wajahnya saat berpapasan, kecuali kepada istri Qithfir yaitu Zulaikha, yang telah merawat dan membesarkan nya. 
Suatu hari setan datang membujuk tiba-tiba Zulaikha terpesona dengan ketampanan Nabi Yusuf Alaihissalam. Zulaikha menggoda Nabi Yusuf Alaihissalam akan tetapi nabi Yusuf mampu menahan godaan tersebut dan segera berlari menjauh menuju sebuah pintu keluar, namun sebelumnya Zulaikha sempat memegang baju Nabi Yusuf Alaihissalam, sehingga baju belakang Nabi robek. 
Ketika Nabi Yusuf membuka pintu, ternyata Qithfir secara kebetulan sedang berada di depan pintu, untuk menghindari kemarahan suaminya maka Zulaikha secara spontan memfitnah Nabi Yusuf Alaihissalam, dengan mengatakan bahwa Nabi Yusuf Alaihissalam telah menggodanya. 
Orang alim diantara mereka berpendapat bahwa jika pakaian Nabi Yusuf Alaihissalam robek di bagian depan, maka ia bersalah, dan ternyata pakaian yang robek berada di bagian belakang, sehingga Nabi Yusuf terbukti tidak bersalah.
Kabar mengenai fitnah sulaika menyebarluaskan, menjadi viral pembicaraan masyarakat Mesir, akibatnya nama baik dan kehormatan keluarga Qithfir menjadi tercemar, untuk membersihkan nama baik ini, Zulaikha mengadakan jamuan di rumahnya dengan mengundang istri-istri para pembesar kerajaan Mesir. 
Dalam jamuan tersebut, sengaja disajikan aneka makanan yang harus dipotong dengan pisau, ketika para tamu sedang menggunakan pisau untuk memotong makanannya, Zulaikha dengan sengaja meminta Nabi Yusuf Alaihissalam untuk muncul di hadapan mereka. Serta merta kehadiran Nabi Yusuf Alaihissalam membuat seluruh tamu heboh dan terpesona, bahkan tanpa sadar, pisau yang mereka gunakan untuk memotong makanan, mengenai tangan mereka sendiri tanpa terasa sakit. 
Pada saat itulah, Zulaikha menegur mereka yang telah menghina dirinya, padahal mereka sendiri juga terpesona dan tak berdaya berhadapan dengan Nabi Yusuf Alaihissalam. Setelah itu, Nabi Yusuf Alaihissalam ditangkap dan dimasukkan ke penjara, guna mengembalikan kehormatan keluarga Qithfir.









Wednesday, March 27, 2024

Bhakti Sosial

Bazar yang dilaksanakan pada Ahad, 24 Maret 2024 berjalan lancar. Hasil Bazar ini digunakan untuk bhakti sosial pada panti asuhan (PA) yang berada di Banjarnegara. Diantaranya pada PA yang berada di bawah ini

PA. Aisiyah Blambangan

Ber-medsos Yang Islami


Kultum ba'da Sholat Tarawih bersama Bp. Krismiarto N. S.Sos pada 14 Ramadhan 1445H, Minggu 24 Maret 2024 bertema, Bijak dalam Bermedsos sebagian dari amaliyah Islami. 
Teknologi yang semakin pesat memudahkan dalam mengakses informasi pada info apapun. Jaman sekarang media sosial sebagai sebuah tuntutan/ keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Sepertinya keberadaan media sosial sebagai pengikat tali silaturahmi perlu lebih ditingkatkan esensinya agar kita senantiasa tidak lepas kendali dalam mengeluarkan opini. Islam sebagai agama yang menuntun umatnya untuk selalu mengutamakan berbuat baik dalam setiap sisi kehidupan memiliki batasan-batasan bagi umatnya dalam menggunakan media sosial secara bijak. Islam tidak memiliki pandangan antimainstream dengan perkembangan teknologi. Islam mendukung dengan tetap memperhatikan etika yang mengawal moral dan akhlak pada jalur yang benar.

“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang paling baik (benar). Sesungguhnya, setan menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia” (Q.S Al-Israa' Ayat 53)
Apabila berita yang ditampilkan hanya untuk mencari popularitas dan “like” dari pembaca tanpa mengindahkan kebenaran dan fitnah yang akan ditimbulkan, hal ini bisa menjadi awal kesalahpahaman. Fenomena "jemari berbicara", yaitu kebiasaan untuk asal share tanpa mencari kebenaran beritanya, kerap kali terjadi. Berita hoaks tersebar karena andil kedua ibu jari kita. Untuk itulah, mencari kebenaran berita menjadi hal wajib sebelum menyebarkannya.
Hal ini dibuktikan dengan diaturnya etika penggunaan media sosial dalam Qur'an Surat Al-Ahzab ayat 70. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan katakanlah perkatakan yang benar.
Kini dengan perkembangan luar biasa media komunikasi yang sedemikian canggih, manusia tidak hanya hidup dalam era revolusi komunikasi, tetapi tengah mengarungi era keberlimpahan komunikasi. Era keberlimpahan komunikasi ditandai oleh komunikasi yang melampaui ambang batas.20 Melimpahnya komunikasi dalam kehidupan tak lain karena ledakan informasi yang terus-menerus dibawa oleh media ke ruang-ruang kehidupan manusia kontemporer. Era keberlimpaham komunikasi ini justru dipandang telah membawa kontradiksi-kontradiksi baru dan menciptakan konflik-konflik baru di masyarakat.
Islam memberikan perhatian yang besar terhadap etika komunikasi dengan menggunakan media sosial. Hal ini dibuktikan dengan diaturnya etika tersebut dalam Al Qur'an dijabarkan tentang etika tersebut dalam beberapa surah. 
Al-Ahzab ayat 9 menjelaskan bahwa dalam menggunakan media sosial, manusia harus mengucapkan perkataan yang benar karena perkataan merupakan pintu yang luas, dari pintu tersebut kebenaran ataupun keburukan dapat keluar. Oleh karena itu manusia harus membiasakan diri mengatakan perkataan yang benar agar terhindar dari perkataan yang dapat mendatangkan keburukan. 
Dalam surah al-Mujadalah ayat 9 dijelaskan pula etika komunikasi yang lainnya. Surah tersebut menjelaskan bahwa dalam berkomunikasi manusia harus menghindari pembicaraan rahasia, apalagi pembicaraan yang mengandung dosa, permusuhan, dan kedurhakaan terhadap Rasul. Karena hal yang demikian akan membuat manusia merasakan siksaan Allah swt.

Menjaga Lisan

 

Allah ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Al-Hujurat : 12).
Rasullulah shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga memperingatkan manusia agar tak banyak bicara, kecuali berbicara untuk hal-hal yang penting, bermanfaat ataupun untuk mengingat Allah SWT.
“Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berzikir kepada Allah; sesungguhnya memperbanyak perkataan tanpa zikir kepada Allah akan mengeraskan hari, dan sejauh-jauh manusia adalah yang hatinya keras.” (HR. Tirmidzi).
Seorang Muslim yang baik adalah yang selalu menebar kebaikan, kasih sayang, dan cinta bagi orang-orang di sekitar. Ia tidak melakukan teror, membuat orang lain terganggu, dan menimbulkan kerusuhan. Ia jaga perangainya agar tidak menyakiti orang lain, walau hanya dengan ucapan dan kata-katanya. Ia selalu berhati-hati dan berpikir seribu kali dalam berucap dan berbuat sehingga tak ada ucapan dan perbuatan yang melukai dan mencederai hati dan fisik orang lain.
Seseorang yang menjaga lisannya tidak berkata kecuali perkataan yang baik, ucapan yang haq, adil, dan jujur. Jika seseorang senantiasa menjaga lisannya, niscaya Allah akan senantiasa membimbing dia pada perbuatan-perbuatan yang baik dan mengampuninya.




Kisah Nabi Yusuf


MC : Tasmira Filzah Aftania Binti Rio
Ramadhan ke-15 1445H kajian ba'da Subuh bersama Ustadz Akbar dari Pondok NUSA. Surat Yusuf turun ketika tahun kesedihan Nabi Muhammad SAW, meninggalnya Istri dan Abu Tolib, ke Toif, dilempari batu,tidak diterima didustakan. 
Nabi Yusuf 'alaihis salam (sekitar 1745-1635 SM) adalah nabi Islam yang diutus setelah Nabi Ya'qub as. Nabi Yusuf 'alaihis salam merupakan anak Nabi Ya'qub 'alaihis salam dan merupakan buyut dari Nabi Ibrahim 'alaihis salam. Kisah Nabi Yusuf dijelaskan dalam satu surat khusus dalam Al Qur-an surat ke 12 yakni" Surat Yusuf" yang terdiri dari 111 surat. 
Beliau menghadapi persekongkolan jahat yang justru datang dari orang-orang yang dekat dengannya, yaitu saudara-saudaranya. Mereka merencanakan untuk membunuhnya. Rencana itu mereka buat saat Nabi Yusuf 'alaihis salam masih kecil, mereka memasukkan Nabi Yusuf 'alaihi salam ke dalam sebuah sumur. Setelah seseorang menemukannya kemudian Nabi Yusuf 'alaihis salam dijual di pasar mesir lalu dia dibeli dengan harga yang sangar murah. 
Kemudian beliau menghadapi r4yuan dari isteri seorang pria yang mempunyai jabatan penting saat itu. Ketika ia menolak r4yuannya, ia pun dimasukkan ke dalam penjara. Dalam beberapa waktu, beliau menjadi tahanan di penjara. 

Setelah mampu mentakwilkan mimpi sang raja iapun dibebaskan dari penjara dan akhirnya Beliau menjadi menteri dari raja yang pertama.Beliau menghadapi persekongkolan jahat yang justru datang dari orang-orang yang dekat dengannya, yaitu saudara-saudaranya. 
Mereka merencanakan untuk membunuhnya. Rencana itu mereka buat saat Nabi Yusuf 'alaihis salam masih kecil, mereka memasukkan Nabi Yusuf 'alaihi salam ke dalam sebuah sumur. 
Setelah seseorang menemukannya kemudian Nabi Yusuf 'alaihis salam dijual di pasar mesir lalu dia dibeli dengan harga yang sangar murah. Kemudian beliau menghadapi r4yuan dari isteri seorang pria yang mempunyai jabatan penting saat itu. Ketika ia menolak rayuannya, ia pun dimasukkan ke dalam penjara. 
Dalam beberapa waktu, beliau menjadi tahanan di penjara. Setelah mampu mentakwilkan mimpi sang raja iapun dibebaskan dari penjara dan akhirnya Beliau menjadi menteri dari raja yang pertama.Waktupun berlalu maka dengan izin Allah Nabi Yusuf 'alaihis salam dapat bertemu kembali dengan seluruh keluarganya, termasuk dengan ayahnya, Nabi Ya'qub 'alaihis salam. Ia memulai dakwahnya di jalan Allah Yang Maha Esa dari panggung kekuasaan. Ia melaksanakan rencana Allah SWT dan menunaikan perintahnya.





Friday, March 22, 2024

Kisah Nabi Idris

 



Nabi Idris sebagai rasul kedua setelah Nabi Adam As. Berikut ini akan dibahas secara detail kisah Nabi Idris yang banyak dikenal karena beliau pandai dalam berbagai bidang kehidupan. Kisah ini bisa menginspirasi untuk anda semua, khususnya untuk anda yang beragama islam.
Beliau ini merupakan nabi yang pandai dalam segala bidang, beliau juga rajin mempelajari berbagai mushaf peninggalan Nabi Adam. Selain itu, Nabi Idris juga diberi ilmu untuk membuat beragam alat yang bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. 
Allah memberikan gelar kepada Nabi Idris “Asadul Usud” yang memiliki makna singa. Singa menggambarkan sifat Beliau yang selalu teguh dan tidak putus asa dalam melaksanakan tugas – tugasnya. Beliau pun tentunya memiliki keberanian untuk menghadapi orang – orang kafir pada zamannya. Pada zamannya, banyak dijumpai manusia yang tidak mengingat Allah atau lalai akan perintah Allah. Akibatnya Allah memberikan hukuman kepada kaum nabi Idris dalam bentuk musim kemarau yang berlangsung sangat panjang.
Pada zaman Idris, ilmu pengetahuan sudah berkembang cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya pembangunan kota. Saat itu ada 188 kota yang telah didesain menjadi mewah. Ilmu yang dimiliki Nabi Idris diperoleh dari Nabi Syits bin Adam.Di dalam berdakwah, beliau juga mengajarkan tentang tauhid dan tata cara beribadah untuk menyembah Allah. 
Beliau juga membekali pedoman hidup yang diberikan kepada pengikutnya. Tujuannya adalah agar selamat dunia akhirat dan terbebas dari siksa api neraka. Selain itu, Beliau juga meninggalkan pesan – pesan dan kata – kata mutiara yang sebagian besar isinya mengandung ajakan untuk berbuat kebaikan dan taat kepada Allah SWT.




Thursday, March 21, 2024

Syafaat


Kajian Subuh Ramadhan ke-12 Kamis, 21 Maret 2024 bersama Ustadz Yusman,SHI.MC oleh Ilma Binti Aditya.
Syafaat adalah penengah atau perantara yang berupa pertolongan dari malaikat, para nabi ataupun orang-orang mukmin pilihan. Yang mana Syafaat ini telah atas izin Allah SWT, dan Syafaat ini berguna untuk meringankan azab atau beban seseorang di Akhirat. Setiap muslim berdoa selalu mengharapkan syafaat Rasulullah SAW di hari akhir kelak, karena beliau merupakan manusia pilihan pemegang syafa’at al-uzma atau syafaat yang agung atas izin Allah SWT.
Baginda Nabi Muhammad SAW sempat menyebut bahwa ia akan memberikan syafaat kepada umat yang tidak menyekutukan Allah SWT hingga akhir hidupnya. Rasulullah bersada: 
“Setiap Nabi mempunyai doa yang mustajabah, maka setiap Nabi doanya dikabulkan segera. Sedangkan saya menyimpan doaku untuk memberikan syafaat kepada umatku di hari kiamat. Syafaat itu insyaAllah diperoleh umatku yang meninggal tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun.” (HR Muslim).

Siapakah yang akan Memberikan Syafaat? 
Dalam Shahih Muslim disebutkan bahwa para malaikat, para nabi, dan orang-orang beriman akan memberikan syafaat. Rasulullah SAW bersabda: 

 “Malaikat memberikan syafaat, para nabi dan kaum mukminin memberi syafaat, tidak ada lagi kecuali Dzat Yang Paling Penyayang….” (Shahih Muslim, hadits no. 302)

Syafaat di akhirat hanya akan didapat dengan dua syarat: 
 Izin dari Allah bagi syafi’ (orang yang memintakan syafaat) 
Adanya ridha Allah bagi orang yang dimintakan syafaat 

 Allah berfirman : 
“Tidak ada yang memberikan syafaat di sisi Allah kecuali dengan izin-Nya.” (QS. Al Baqarah: 255) “Mereka tidak akan memberi syafaat kecuali bagi orang yang diridhai-Nya.” (QS. Al Anbiya’: 28)

Wednesday, March 20, 2024

Syariat Berpuasa

 

Kajian ba'da Subuh Bulan Ramadhan hari ke-10 Ramadhan 1445 H diisi oleh Ustadz Lukman, AMd bertema Syari'at Berpusa.
Secara istilah syariat Islam, puasa adalah menahan diri dari berbagai hal yang bisa membatalkannya.Puasa yang dimulai dari sejak terbit fajar (masuk waktu subuh) hingga terbenamnya matahari (masuk waktu magrib) disertai dengan niat beribadah kepada Allah SWT.Puasa yang hukumnya wajib adalah puasa Ramadhan yang dikerjakan di bulan Ramadan penuh. Puasa Ramdhan ini dimulai dari tanggal pertama hingga tanggal terakhir pada bulan Ramadhan tersebut.
Puasa merupakan salah satu rukun islam yang menjadi kewajiban bagi setiap umat islam. Puasa Ramadhan baru diperintahkan kepada umat Madinah. Itu artinya ibadah puasa baru disyariatkan lima belas tahun setelah diproklamasika agama Islam
Istilah puasa sendiri dalam bahasa arab disebutkan dengan As-Shiyam yang memiliki arti sama dengan kata Al-Imsak; yakni menahan dari melakukan sesuatu atau meninggalkannya. Ketika kuda tunggangan enggan berjalan walaupun sudah dihela berkali-kali, maka akan dikatajan ShamatilKhail-Anis-Sairi (kuda menahan jalannya). Ketika angina tidak berhembus maka akan dikatakan Shamat-Rrih-Anil-Hubub (angina menahan hembusannya).6 Begitu perbuatan-perbuatan lainnya ketika tertahan berlangsunganya, maka dapat kita gunakan kata As-Shiyam. Dalam tinjuan medis , puasa adalah kondisi ketika badan tidak mengkonsumsi makanan untuk beberapa saat atau beberapa jam.
Dengan demikian jika tidak makan dengan alasan menjaga kelangsingan badan, maka hal tersebut sudah dapat dikatagorikan menjalankan puasa dalam tinjauan medis. Tidak makan makanan tertentu karena ada tuntutan medis seperti tidak mengkonsumsi telur untuk menghindari gatal dan tidak makan sebelum menjalankan operasi juga dapat digolongkan puasa dalam terminologi medis.
Dalam ketentuan puasa tidak semua orang diwajibkan melakukan puasa, namun ada beberapa orang ketika dalam kondisi tertentu mendapatkan dispensasi untuk tidak menjalankan ibadah puasa, diantaranya ialah wanita hamil. dan menyusui.Tuhan yang maha arif dan maha tahu, telah memberikan keringan bagi perempuan yang dalam kondisi haid dan nifas agar ia tidak kehilangan menunaikannnya dilain hari.





Sholatnya Rosululloh SAW

 


Kajian ba'da Subuh hari ke-9 Ramadhan bersama Ustadz Ir. Lukman Jarir bertema Sholatnya Rosululloh, SAW.
Sholat adalah tiang agama. Selain itu, sholat wajib adalah rukun islam yang kedua. Setiap orang islam yang telah baligh dan berakal, wajib hukumnya untuk melakukan sholat wajib. Sholat wajib 5 waktu mulai dari Subuh, Dhuhur, Asar, Maghrib, dan Isya adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan.
Menjalankan sholat wajib di awal waktu untuk mendapatkan pahala yang lebih berlimpah. Sholat wajib atau sholat fardhu merupakan sholat yang sudah ditentukan waktunya. Masing-masing sholat harus dilakukan pada waktunya masing-masing.
Terdapat aturan mulai dari jam berapa hingga jam berapa Anda harus melakukan sholat subuh, dhuhur, ashar, maghrib, isya dan subuh. Sangat dianjurkan bagi Anda untuk melakukan sholat di awal waktu. Jadi, ketika mendengar adzan berkumandang, harus siap dan bergegas untuk sholat.
Begitulah Rosululloh melaksanakan sholat yaitu pada waktunya.
Sebelum hal tersebut tentu Rosululloh SAW melaksanakan wudlu. Dalam melaksakan wudlu sesuai dengan sah dan syaratnya.
Dalam pelaksanaan sholat secara khusyuk. Menghadirkan dengan hati dalam setipa gerakan sholat.


Monday, March 18, 2024

Satu Amal Yang Menjadikan Masuk Surga

MC : Zuhdi dan Rahman


عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مُرْنِي بِعَمَلٍ قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَا عَدْلَ لَهُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مُرْنِي بِعَمَلٍ قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَا عِدْلَ لَهُ 


Dari Abu Umamah beliau berkata: Aku berkata: Wahai Rasulullah, perintahkan kepadaku (untuk mengerjakan) suatu amalan. Rasul bersabda: Hendaknya engkau berpuasa, karena (amalan itu) tidak ada tandingannya. Aku (Abu Umamah) berkata (lagi): Wahai Rasulullah, perintahkan kepadaku (untuk mengerjakan) suatu amalan. Rasul bersabda: Hendaknya engkau berpuasa, karena (amalan itu) tidak ada bandingannya (H.R anNasaai, dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan al-Albany)
Dalam riwayat Ibnu Hibban, Abu Umamah bertanya: Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan yang dengan itu aku bisa masuk surga. Rasul menjawab: Hendaknya engkau berpuasa, karena (amalan itu) tidak ada yang menandinginya.
Kajian Subuh Hari ke-8 Ramadhan 1445H Senin, 18 Maret 2024 bersama Ustadz Ulil Albab Al Hafidz dengan MC Ananda Zuhdi dan Rahaman dari TPQ Al Mu'minun.
Setiap ibadah dalam Islam memiliki keutamaan masing-masing. Salah satunya adalah mengharap ampunan dari Allah SWT, baik itu Shalat, Zakat, Umroh, Haji, demikian pula dengan ibadah puasa ramadhan yang telah diwajibkan oleh Allah Ibarat seseorang yang bekerja dan telah disebutkan gajinya sekian dan sekian, maka kita bisa memperkirakan berapa hasil yang diperoleh. 
Tetapi saat owner perusahaan atau bos kita mengatakan “bekerjalah dan saya langsung yang akan memberikan gajimu” bisa jadi hasil yang kita dapatkan di luar dugaan kita, tergantung bagaimana kualitas kerja kita. Jika amal-amal lain telah disebutkan pahalanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, ternyata pahala puasa akan langsung diberikan-Nya tanpa diberitakan terlebih dahulu berapa batasan pahalanya.
Tidakkah kita termotivasi untuk berpuasa sebaik-baiknya, memelihara keikhlasan dalam menjalankannya dan karenanya kita akan mendapatkan perhitungan langsung dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang boleh jadi jauh lebih hebat dari pada apa yang kita duga?

Hoax Di Jaman Nabi

Kultum Tarawih dihari ke-7 Ramadhan 1445H diisi oleh Bp. H. Bambang Budi Setiono,MPd, bertemakan HOAX. 
Istilah hoax yang saat ini melanda dunia media sosial (medsos) sebenarnya bukan hal baru. Jaman dahulu telah ada. Berkaitan dengan menyebarannya tentu dari golongan/ kaum tertentu saja. Tidak seperti sekarang, lintas negara, lintas bangsa dan lintas benua.
Pada zaman Nabi Muhammad SAW masih hidup berita hoax sudah ada. Suasana peperangan yang tidak pasti sering menjadikan berita-berita beterbangan lebih cepat nyaring dari denting pedang dan lebih cepat dari anak panah melesat meninggalkan busurnya. Berita tersebut beredar dari antar kabilah/ kaum/ Bani mereka.
Dalam sejarah Islam adalah berita tentang tewasnya Sahabat Nabi yang bernama Utsman bin Affan. Saat itu, di tahun keenam Hijriyah, Nabi Muhammad SAW menerima perintah perjalanan umrah. Nabi pun bertolak bersama sekitar 1400-an sahabatnya dari Madinah. Perjalanan ini bukan tanpa tantangan, berombongan di padang pasir melewati beberapa tempat berbahaya dan persimpangan yang biasa dijadikan lahan pembegalan besar-besaran. 
Perjalanan yang panjang di medan gurun membuat seringkali membuat para sahabat hampir-hampir tak kuasa menahan amarah. Perjalanan umrah yang semestinya bertujuan damai pun hampir-hampir diwarnai oleh beberapa pertumpahan darah. Beberapa sahabat mengusulkan kepada Nabi untuk melawan penghadangan-penghadangan dan gangguan-gangguan di perjalanan ibadah mereka. Beberapa orang menghadap Nabi meminta izin untuk melakukan tindakan kekerasan atau tindakan militer. Nggak kebayang kan bagaimana jadinya bila 1400-an orang diizinkan membalas?
Ada seorang sahabat yang sangat bijak bernama Abu bakar yang selalu mengingatkan Nabi, "Ya Rasulullah, engkau keluar untuk melaksanakan umrah, bukan untuk memerangi siapapun. Maka fokuslah untuk itu! Siapa pun yang menghalangi kita dari keinginan itu, maka baru kita perangi mereka." Nabi bahkan terpaksa mengubah jalur untuk menghindari pertempuran dan penghadangan dari orang Makkah dan sekutu-sekutu sang kafir Quraisy. Rasulullah berusaha keras agar kedatangannya bersama rombongan ke Makkah dapat diterima dengan baik, bahwa kedatangan mereka bukan untuk berperang. 
Rasulullah berunding dengan perwakilan Quraisy yang menghadangnya di dekat kota Makkah dan mengutus beberapa orang yang dipimpin sahabat Utsman untuk berunding dengan para pemimpin Quraisy di pusat kota Makkah. Pada saat-saat genting tidak menentu inilah kabar hoax itu bermula di antara kaum Muslimin. Beredar hoax yang entah diproduksi di mana, bahwa sahabat Utsman telah tewas. Memang utusan sebelum Utsman bernama Khirasy bin Umayyah al-Khuzai telah ditolak dan onta Nabi yang ditungganginya dibunuh. Masih untung penunggangnya dibiarkan pergi. 
Pengalaman inilah yang membuat rombongan galau tingkat dewa. Mungkin berdasar hal itu, kepergian Utsman yang cukup lama lalu memunculkan ketidakpastian di hati para sahabat Nabi, hingga mereka pun mudah termakan hoax. Padahal justru sahabat Utsman diterima baik oleh Quraisy Makkah dan bahkan diizinkan untuk melaksanakan ibadah umrah. Akan tetapi Sahabat Utsman menolaknya dengan halus, beliau nggak enak dengan kawan-kawannya, khususnya dengan Nabi yang belum berhasil umrah dalam misi tersebut. 
Menyikapi hoax yang semakin memanas ini, Nabi mengambil inisiatif untuk merapatkan barisan. Nabi meminta janji setia kepada para sahabatnya. Di mana inti janji setia ini sungguh sangat memberatkan para pengikut Nabi Muhammad SAW yang berbunyi, "Siapa saja yang datang ke Madinah dari kota Makkah harus di kembalikan ke kota Makkah. Siapa saja dari penduduk Madinah yang datang ke Makkah, maka tidak boleh dikembalikan ke Madinah." Meski begitu para sahabat tetap patuh, mereka setia pada janji untuk tetap saling menguatkan, bukan saling menjatuhkan. 
Tetapi lihatlah saat ini, saat para ulama sebagai para pewaris Nabi berbeda pendapat, yang kita lihat dan dengar, tidak jarang muncul ungkapan saling menjatuhkan. Celakanya, masing-masing yang berbeda pendapat ini, kita melihat banyak pengikut yang ceroboh. Mereka sibuk dan sangat bersemangat untuk saling serang dan saling menjatuhkan.    

Referensi: dari berbagai Sumber.