Tuesday, October 18, 2022

Selama Ini Terjadinya Gerhana Bulan Selalu Tepat, Metode Hisab


Berdasarkan emperis selama ini jika akan terjadi gerhana baik itu gerhana bulan dan gerhana matahari dapat diprediksi. Prediksi terjadinya bahkan hampir 100% benar. Bahkan dapat disebutkan sampai menit dan detiknya. Pada posisi sekian derajat busur dan lintangnya. Prediksi terjadinya gerhana diatas diprediksi melalui metode Hisab. Dapat dijadikan dasar yang emperis untuk penentuan munculnya bulan pada penentuan awal bulan Ramadhan. 
Gerhana Bulan dapat terjadi 2 sampai 3 kali dalam setahun, sekali pun demikian, bisa saja tidak pernah terjadi gerhana Bulan sama sekali dalam setahun.Gerhana Bulan atau khusuf al-qamar  itu ibarat jatuhnya bayangan Bumi ke permukaan Bulan pada waktu Matahari Bumi dan Bulan dalam satu garis lurus atau saat sebagian atau seluruh piringan Bulan memasuki kerucut bayangan inti Bumi (umbra). Keadaan itu, menjadikan sinar Matahari tidak dapat menerobos ke Bulan karena terhalang oleh Bumi. Akibatnya, Bulan tidak dapat memantulkan sinar Matahari ke Bumi.
Gerhana Bulan adalah hilangnya cahaya Bulan karena bayangan Bumi, dimana posisi Bulan Bumi dan Matahari berada pada satu garis lurus, karena cahaya Bulan yang tergantung terhadap cahaya Matahari.

Tentang Hisab

Hisab gerhana Bulan dan Matahari dilakukan untuk menentukan kapan terjadinya gerhana Matahari dan Bulan dengan maksud agar kaum muslimin dapat melaksanakan salat gerhana Bulan (khusuf al-syams) atau salat gerhana Matahari (kusuf al-syams).
Artinya: “Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) Matahari dan Bulan untuk perhitungan. Itulah ketetapan Allah Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui”.(QS:Al 'An'am:96).

“Dan Matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui. Dan telah kami tetapkan tempat peredaran bagi Bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi Matahari mengejar Bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya (QS:Yasin, 38-40).
"Dan apabila Bulan telah hilang cahayanya"(QS:Al Qiyamah:8)

Akibat peredarannya itulah maka terjadi malam dan siang, serta gelap dan terang. Itulah pengaturan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Perhitungan untuk menentukan terjadinya gerhana Bulan dapat ditempuh dengan beberapa metode, diantaranya adalah penentuan gerhana Bulan metode Ephemeris. Langkah-langkah yang ditempuh dalam perhitungan gerhana Bulan metode Ephemeris adalah sebagai berikut: Menghitung kemungkinan terjadinya gerhana Bulan berdasarkan tabel kemungkinan terjadinya gerhana.

No comments:

Post a Comment