Kajian Rutin Ahad Pagi, 14 Februari 2024 bersama Ustadz Firdaus Maulana Akbar, S.Th.I, LC. Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai.
Dalam Islam, Rajab termasuk empat dari bulan-bulan haram, bulan yang suci dan mulia, yakni Muharram, Rajab, Zulhijah, Zulkaidah, terakhir bulan Syakban. “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. (QS At-Taubah:36).
Bulan Rajab di kalangan umat Islam kerap disebut sebagai bulan yang istimewa dan mulia, Rajab merupakan salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah Swt. Dalam penanggalan Islam, bulan Rajab merupakan bulan ketujuh dan pada tahun ini jatuh pada 13 Januari 2024.
Hal tersebut disampaikan ustadz arliansyah dalam sesi dialog mutiara pagi RRI sungai penuh, Minggu (14/01/24)
Keistimewaan bulan Rajab juga terletak pada peristiwa ajaib Isra Mikraj Rasulullah. Peristiwa tersebut terjadi pada bulan Rajab tahun 10 kenabian (620 M). Di situ, terdapat momen perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu menuju ke Sidratul Muntaha yang ditempuh hanya semalam.
Dari peristiwa Isra dan Mikraj ini, umat Islam menerima perintah salat lima waktu.
Alasan kenapa Rajab disebut bulan istimewa dalam Islam karena termasuk dalam bulan haram dengan tiga bulan lainnya yang telah disebutkan tadi. Disebut bulan haram karena pada empat bulan tersebut, umat Islam dilarang mengadakan perperangan. Saking istimewanya bulan ini, terdapat beberapa amalan yang bisa dilakukan di Rajab, yakni puasa Rajab, memperbanyak zikir, berdoa, dan tidak berbuat zalim.
Meski banyak keistimewaan dan keutamaan yang bisa kita raih, namun muslim juga harus menghindari melakukan maksiat di bulan Rajab ini. Pasalnya, Allah SWT akan melipatgandakan dosa yang dilakukan di bulan Rajab.
Ada sejumlah larangan yang tidak boleh dilakukan selama bulan Rajab. Meski tentu saja sebenarnya semua jenis maksiat patut dijauhi kapanpun, sebagai muslim yang taat.
Dilansir melalui laman muslim.or.id Al Qodhi Abu Ya'la rahimahullah menjelaskan, "Dinamakan bulan haram karena memiliki makna, ialah pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.
Bulan-bulan haram adalah waktu yang dihormati oleh masyarakat Arab pra-kenabian yang di dalamnya ada larangan terjadinya pertumpahan darah, baik dalam bentuk peperangan maupun berburu binatang.
Segala bentuk peperangan yang terjadi di antara mereka dihentikan ketika memasuki bulan-bulan ini. Penghormatan pada bulan-bulan ini diharapkan oleh orang-orang Arab yang berada di luar Makkah pada saat mereka berdatangan ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji.
No comments:
Post a Comment