Tuesday, May 7, 2024

Manusia Berada Dalam Kerugian

“Waktu laksana pedang, jika engkau tidak menggunakannya maka ia yang malah akan menebasmu. Dan dirimu jika tidak tersibukkan dalam kebaikan pasti akan tersibukkan dalam hal yang sia-sia”. Hal ini menunjukkan bahwa kita harus mengolah waktu ke hal-hal yang positif dan bermanfaat. Dan janganlah sekali-kali menggunakannya untuk hal-hal yang sia-sia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 
“Ada dua kenikmatan yang banyak dilupakan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang” (Muttafaqun ‘alaih).
Waktu yang sedikit adalah harta berharga bagi setiap muslim di dunia ini. Waktu adalah nafas yang terbatas dan hari-hari yang dapat terhitung. Jika waktu yang sedikit itu yang hanya sesaat atau beberapa jam bisa berbuah kebaikan, maka ia sangat beruntung. Sebaliknya jika waktu disia-siakan dan dilalaikan, maka sungguh ia benar benar merugi. Dan waktu yang berlalu tidak mungkin bisa kembali selamanya.

Di dalam surah Al-‘Ashr Allah bersumpah dengan waktu. Dan ini menunjukkan pentingnya masa (waktu). Di dalam masa terdapat keajaiban-keajaiban, di dalam masa terjadi kesenangan, kesusahan, sehat sakit, kekayaan, dan kemiskinan. Dan sesungguhnya masa merupakan anugerah Allah Ta’ala, tidak ada cela padanya, manusialah yang tercela ketika tidak memanfaatkannya.

 وَالْعَصْرِۙ [1], اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ [2] اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ [3] 

Artinya: "Demi masa [1]. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian [2]. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran. [3]

Manusia pada umumnya berada dalam kerugian. Manusia yang menghabiskan umurnya untuk mengejar kesenangan duniawi yang fana, maka mereka divonis sebagai orang yang merugi. Sebab, kesenangan duniawi memang bersifat menyenangkan, tetapi hanya bersifat sementara. 
Setelah kematian, kesenangan duniawi itu akan hilang dan tidak ada lagi Dalam ayat ini, Allah menggunakan kata "خُسْرٍ" (kerugian), yang interpretasinya dapat berupa kerugian materi, kerugian moral, atau kerugian spiritual. Kerugian materi dapat berupa kehilangan harta benda, kehilangan pekerjaan, atau kehilangan kesempatan. Kerugian moral dapat berupa melakukan perbuatan dosa dan maksiat yang akan merugikan manusia di akhirat. Kerugian spiritual dapat berupa kehilangan petunjuk Allah dan tidak mencapai kebahagiaan sejati.






No comments:

Post a Comment