Showing posts with label Ramadhan. Show all posts
Showing posts with label Ramadhan. Show all posts

Undangan Khataman Al Qur'an


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, 
Dengan mengharap ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kami segenap pengurus Jamiyyatul Qur'an mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menghadiri kegiatan rutin Khatam Al-Qur'an yang akan dilaksanakan pada: 

 Hari/Tanggal: Kamis, 1 Mei 2025
Waktu: Ba'da Sholat 'Isya 
Tempat: Masjid Al Mu'minun, Perumahan Gayam Permai, Banjarnegara 

Kegiatan Jamiyyatul Qur'an ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tanggal 1 sebagai wujud syukur dan upaya untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Khatam Al-Qur'an kali ini menjadi momen yang istimewa bagi kita semua untuk bersama-sama mengagungkan Kalamullah dan memohon keberkahan dari-Nya. Kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/i akan menambah kekhusyukan dan kemuliaan acara ini. Mari kita bersama-sama memanjatkan doa dan harapan, semoga kegiatan ini senantiasa membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua serta lingkungan Perumahan Gayam Permai. 
Atas perhatian kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. 
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Hormat kami, 
Segenap Pengurus Ta'mir Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai, Banjarnegara.
Share:

Surah Ar-Rahman: Untaian Nikmat Allah Bagi Manusia dan Jin

Kajian Subuh
21 Ramadhan 1446H (21 Maret 2025)
Ustadz Muhammad Susyanto Abi Hasan

Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan dan kebodohan menuju cahaya islam serta dapat membimbing umat islam ke jalan yang lurus dan membacanya menambah nilai ibadah. Salah satu surat dalam al-Qur’an ialah suratar-Rahman. SuratAr-Rahman sebaian besar dari surah ini menerangkan kepemurahan Allah swt kepada hamba- hambaNya yaitu dengan memberikan nikmat-nikmat terbaik didunia maupun diakhirat nanti.Salah satu manfaat dari membaca surah ar-Rahman yaitu memperlancar rezeki dan mendapatkan Syafa’at diakhirat kelak.
Dalam surah Ar-Rahman, Allah SWT menyebutkan nikmat-nikmat-Nya yang teragung berupa nikmat-nikmat keagamaan, nikmat-nikmat duniawi, dan ukhrawi. Setiap kali selesai menyebutkan suatu nikmat, selalu diikuti dengan ayat,"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" untuk mengingatkan nikmat tersebut, sekaligus untuk menumbuhkan suasana dan nuansa takut, segan, dan penuh khidmat, serta kecaman dan cercaan terhadap orang yang mengingkari, tidak mengakui, dan tidak mensyukuri nikmatnikmat tersebut.

Mengajarkan tentang Nikmat Allah
Nikmat yang pertama, merupakan nikmat yang teragung dan tertinggi nilainya. Ini berupa penurunan Al-Qur'an yang telah mengubah kehidupan umat manusia dan akan selalu menjadi suara kebenaran yang terang benderang hingga akhir zaman. 
Nikmat kedua dan ketiga adalah penciptaan manusia untuk memakmurkan bumi, serta mengajarinya al-Bayaan, yaitu kemampuan berbicara dan memahami. Ini adalah kelebihan yang diberikan kepada manusia atas segenap makhluk hidup yang lain. 
Nikmat keempat dan kelima, yaitu penciptaan matahari dan bulan yang beredar berdasarkan sebuah perhitungan yang telah ditentukan, tetap, konstan, cermat, dan akurat, melewati lokasi-lokasi peredaran tertentu yang keduanya tidak akan keluar dan menyimpang darinya. Hal inilah yang menjadikan kita bisa menghitung masa, batas waktu, dan usia. 
Nikmat keenam, yaitu penciptaan tumbuh-tumbuhan yang mencakup tanaman tumbuhan yang tidak memiliki batang yang keras) dan pepohonan (tumbuhan yang memiliki batang yang keras dan besar), serta menjadikannya tunduk pada kehendak Allah SWT dan disediakan untuk kemanfaatan bagi segenap manusia. 
Nikmat ketujuh dan kedelapan, yaitu menjadikan langit sebagai sesuatu yang tinggi letak dan posisinya dari bumi, meletakkan keadilan yang diperintahkan Allah SWT di bumi, serta menegakkan keseimbangan alam di langit dan bumi. 
Nikmat kesembilan, diadakannya alat timbangan atau neraca untuk menegakkan keadilan dalam berbagai transaksi, agar mencegah terjadinya perselisihan dan perseteruan menjamin ketenteraman dan ketenangan manusia, menciptakan stabilitas dan suasana kondusif, serta menjamin tetap terpeliharanya hubungan baik, cinta kasih, dan keharmonisan di antara mereka.









Share:

Khomsan Qabla Khomsin: Lima Perkara Sebelum Lima Perkara

Kajian Subuh
19 Ramadhan 1446H (19 Maret 2025)
Ustadz : Ir. Lukman Jarir

Hadist yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas RA ini merupakan nasihat Rasulullah SAW yang sangat berharga bagi umat Islam. Beliau bersabda, "Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara: masa mudamu sebelum datang masa tuamu, sehatmu sebelum datang sakitmu, kayamu sebelum datang fakirmu, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, dan hidupmu sebelum datang kematianmu." 

Hadist ini mengajarkan kita untuk menghargai dan memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT sebelum kesempatan itu hilang. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing perkara: 
1. Masa Muda Sebelum Masa Tua 
 Masa muda adalah masa yang penuh dengan energi dan semangat. Pada masa ini, kita memiliki kemampuan untuk melakukan banyak hal yang mungkin tidak bisa kita lakukan di masa tua. Oleh karena itu, manfaatkanlah masa muda untuk: Menuntut ilmu sebanyak-banyaknya. Beribadah dengan khusyuk. Berkarya dan berprestasi. Menjaga kesehatan dengan baik. Pepatah mengatakan, "Mengukir di atas batu belajar di waktu muda, mengukir di atas air ibaratnya belajar di waktu tua." Ini berarti bahwa ilmu yang dipelajari di masa muda akan lebih mudah melekat dan bermanfaat. 

2. Sehat Sebelum Sakit 
Kesehatan adalah nikmat yang sangat berharga. Ketika sehat, kita dapat melakukan berbagai aktivitas dengan lancar. Namun, ketika sakit, kita akan kesulitan untuk beraktivitas. Oleh karena itu, jagalah kesehatan dengan cara: Makan makanan yang bergizi. Olahraga secara teratur. Istirahat yang cukup. Menghindari kebiasaan buruk. 

3. Kaya Sebelum Fakir 
Kekayaan adalah titipan dari Allah SWT. Manfaatkanlah kekayaan untuk: Bersedekah dan membantu sesama. Berinvestasi untuk masa depan. Mencukupi kebutuhan keluarga. Menghindari sifat boros dan kikir. 

4. Waktu Luang Sebelum Waktu Sibuk 
Waktu luang adalah kesempatan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Manfaatkanlah waktu luang untuk: Membaca Al-Quran. Menuntut ilmu agama. Berkumpul dengan keluarga. Melakukan hobi yang positif. "Waktu adalah pedang," demikian pepatah Arab mengatakan. Jika kita tidak memanfaatkannya dengan baik, waktu akan memotong kita. 

5. Hidup Sebelum Mati 
Kematian adalah sesuatu yang pasti akan datang. Oleh karena itu, manfaatkanlah hidup untuk: Beribadah kepada Allah SWT. Berbuat baik kepada sesama. Memperbaiki diri. Mempersiapkan bekal untuk akhirat. 
Mengingatkan kita untuk selalu memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT. Janganlah kita menunda-nunda untuk melakukan kebaikan. Karena waktu yang telah berlalu tidak akan pernah kembali.
Share:

Memaknai Ramadhan dengan Al-Qur'an: Tilawah, Tadabbur, dan Hafalan

Kajian Subuh Ramadhan
Ustadz : Yusman, SHI
17 Ramadhan 1446H (17 Maret 2025)

Bulan Ramadhan memiliki kedudukan istimewa dalam kalender Islam. Di bulan yang penuh berkah ini, Allah SWT menurunkan Al-Qur'an, kitab suci yang menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia. Al-Qur'an bukan sekadar kumpulan ayat-ayat suci, melainkan juga pembeda antara yang hak dan yang batil, antara yang baik dan yang buruk. Al-Qur'an sebagai Petunjuk Hidup Al-Qur'an diturunkan sebagai pedoman hidup bagi manusia. Di dalamnya terkandung ajaran-ajaran yang lengkap dan sempurna, mencakup segala aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi. Allah SWT berfirman dalam Surat Luqman ayat 20: 

 "Tidakkah kamu memperhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah 1 tanpa ilmu atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan." 

 Ayat ini mengingatkan kita akan nikmat Allah SWT yang tak terhingga, termasuk nikmat diturunkannya Al-Qur'an sebagai petunjuk yang jelas. Dengan mengikuti petunjuk Al-Qur'an, manusia tidak akan tersesat dalam menjalani kehidupan. Jaminan Keamanan dari Allah SWT Allah SWT menjamin bahwa orang-orang yang mengikuti Al-Qur'an tidak akan celaka, baik di dunia maupun di akhirat. Janji ini memberikan ketenangan dan keyakinan bagi setiap Muslim untuk senantiasa berpegang teguh pada Al-Qur'an. 
Tilawah dan Hafalan Al-Qur'an salah satu amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan adalah tilawah (membaca) Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga menenangkan hati dan pikiran. Selain tilawah, menghafal Al-Qur'an juga merupakan amalan yang sangat mulia. Dengan menghafal Al-Qur'an, kita tidak hanya menjaga kemurniannya, tetapi juga menjadikannya bagian dari diri kita. 
Memaknai Ramadhan dengan Al-Qur'an Mari kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk lebih mendekatkan diri kepada Al-Qur'an. Mari kita perbanyak tilawah, tadabbur, dan hafalan Al-Qur'an. Semoga dengan Al-Qur'an, kita dapat meraih kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Share:

Meneladani Para Sahabat Nabi dalam Menyambut Ramadhan

Kajian Subuh 
Ustadz : Lukman 
15 Ramadhan 1446H (15 Maret 2025) 

Ramadhan Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam. Keistimewaan bulan Ramadhan ini salah satunya tercermin dari bagaimana para sahabat Nabi Muhammad SAW menyambut bulan suci ini. Mereka tidak hanya menyambutnya dengan gembira, tetapi juga dengan persiapan yang matang dan doa yang tulus. Kerinduan Para Sahabat akan Ramadhan Para sahabat Nabi SAW sangat merindukan datangnya bulan Ramadhan. 
Mereka bahkan berdoa selama enam bulan sebelum Ramadhan agar dipertemukan dengan bulan yang penuh berkah ini. Setelah Ramadhan berlalu, mereka kembali berdoa selama enam bulan agar amal ibadah mereka diterima oleh Allah SWT. Hal ini menunjukkan betapa besar kecintaan dan penghormatan mereka terhadap bulan Ramadhan. 
Ramadhan sebagai Tamu Istimewa Bagi para sahabat, Ramadhan adalah tamu istimewa yang datang membawa rahmat dan ampunan. Mereka menyambutnya dengan hati yang bersih dan penuh harap. Mereka mempersiapkan diri dengan memperbanyak puasa sunnah, membaca Al-Qur'an, dan melakukan amal kebaikan lainnya. 
Urgensi dan Keistimewaan Ramadhan Bulan Ramadhan memiliki urgensi dan keistimewaan yang sangat besar. Berikut beberapa di antaranya: Bulan Pembakaran Dosa: Imam Al-Qurtubi mengatakan bahwa Ramadhan adalah bulan yang membakar dosa-dosa yang telah lalu. 
Bulan Keberkahan: Ramadhan adalah syahrul mubarak, bulan yang penuh keberkahan di mana amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Bulan Diturunkannya Al-Qur'an: Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, diturunkan pada bulan Ramadhan. Bulan Kemenangan: Banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam terjadi pada bulan Ramadhan, seperti Perang Badar dan Fathu Makkah. 
Bulan Terbaik: Ramadhan adalah bulan terbaik di antara bulan-bulan lainnya. Di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Nikmat Allah SWT yang Lengkap: Ramadhan adalah nikmat Allah SWT yang lengkap. Di dalamnya terdapat puasa, shalat tarawih, zakat fitrah, dan berbagai amal ibadah lainnya. Meneladani Para Sahabat Kita sebagai umat Islam hendaknya meneladani para sahabat Nabi SAW dalam menyambut Ramadhan. Mari kita sambut bulan suci ini dengan hati yang gembira, persiapan yang matang, dan doa yang tulus. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita di bulan Ramadhan dan menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang bertakwa.
Share:

Shalat: Gerakan dan Bacaan yang Menyehatkan Jasmani dan Rohani

Kajian Subuh Ramadhan
Ustadz : Dwi Budi Prasojo,SKM
15 Ramadhan 1446H (15 Maret 2925)

Shalat adalah kewajiban utama bagi seorang muslim, sesudah ia mengucapkan dua kalimat syahadat yang menjadi syarat masuk Islam. Shalat merupakan ibadah yang sangat mulia, dicintai, dan disukai oleh Allah SWT. Shalat menempati kedudukan tertinggi dalam islam sebagai tiang agama, sebagai penunjukkan identitas seseorang yang beriman atau kafir, dan juga merupakan ibadah pertama yang diwajibkan oleh Allah SWT. 
Menurut hukum syara’ shalat adalah melakukan gerakan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan beberapa syarat di dalamnya terdapat kalimat-kalimat Al-Quran yang di ucapkan. Shalat dimulai dari takbir hingga salam, namun juga terdapat aturan-aturan yang terkandung dalam hukum syara. 
Shalat merupakan bacaan dan gerakan yang penting bagi kebutuhan jasmani, dan rohani yang bukan hanya sekedar bacaan dan gerakan yang terdiri dari takbiratul ihram,rukuk, sujud, duduk, dan salam. Namun juga mengandung nutrisi yang sangat penting bagi kesehatan jasmani dan rohani. Terpenuhinya kesehatan kebutuhan jasmani dan rohani ini dapat berpengaruh pada keseimbangan tubuh. Keseimbangan tubuh ini meliputi kebutuhan seperti makan, minum, oksigen, tempat tinggal, dan kebutuhan biologis (seksual). 
Sedangkan kebutuhan dari terpenuhinya asupan nutrisi dari kebutuhan rohani meliputi kebutuhan akan ketenangan, rasa aman, kasih sayang dan cinta, kepercayaan diri, berpikir positif, penghargaan diri, kecerdasan, dan aktualisasi diri. Jika kebutuhan ini sudah dapat dikombinasikan dan difungsikan dengan baik, maka dapat memberikan kekuatan dahsyat yang akan melahirkan motivasi hebat untuk meningkatkan kualitas diri sehingga seseorang dapat berhasil mencapai kesuksesan dalam berbagai segi kehidupan.

Foto:freepik

Gerakan Takbiratul Ihram Takbiratul ihram

adalah setara dengan ungkapan dari niat. Dalam melaksanakan shalat tentu ada gerakan takbiratul ihram. Sebagai wujud ingatan niat dalam tiap peralihan gerakan shalat. Ketika seorang melaksanakan takbiratul ihram, lalu ia di saat berdiri dengan kedua tangan diangkat sejajar dengan kedua pundak atau telinga dengan terbaik maka diikuti dengan membaca takbiratul ihram. Dalam gerakan ini melancarkan aliran darah dalam badan dan melancarkan sistem kekebalan tubuh, dan menguatkan otot tangan. Ketika seorang melaksanakan gerakan takbir kondisi jantung pasti ada di bawah otak, jadi peredaran darah dapat lancar mendekati otak dan seluruh badan. Ketika tangan dinaikkan ke atas, sejajar dengan bahu dan telinga tentu meluruskan otot tangan bagian atas. Kemudian menaruh tangan di bawah jantung pas di atas perut bakal menurunkan nyeri sendi yang ada di siku dan bahu. 

Ruku’ dengan Tuma’ninah
 
Ruku' meruapakan salah satu gerakan shalat yang wajib dilakukan dan tidak boleh ketinggalan. Ruku disunnahkan untuk membaca tasbih. Telah diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, nabi pernah bersabda: “Jika salah seorang kalian ruku’, hendaknya ia mengucapkan: subhana Rabbiya al-azhim sebanyak tiga kali, dan itu adalah bacaan yang minimal” membaca tasbih ketika ruku, dalam satu hadis di jelaskan untuk membawa hati. Tumaninah atau khusyu menciptakan hati yang tenang saat shalat. Sehingga seorang yang melaksanakan ruku dengan khusyu, mendapatkan pahala bagi yang melakukan shalat dengan khusyu. Seseorang yang menjalankan ruku’ dengan terbaik dan tenang, akan mempunyai manfaat dalam kesehatan pada tubuhnya. Hal ini mampu menjaga kelewesan tulang belakang terdapat pada sumsum tulang belakang yang mengalirkan darah. Selanjutnya ruku dapat mengatur keutuhan dan manfaat pada tulang. Dengan itu dapat menyamakan kondisi jantung dengan otak sampaialiran darah mengalir dengan optimal ke bagian tengah tubuh. Sementara ruku dapat membentuk urine untuk menangkal penyakit prostat.
I’tidal dengan Tuma’ninah
I’tidal adalah sebuah gerakan bangun dari ruku’ sebelum melakukan sujud.Rasulullah pernah bersabda “Apabila kamu berdiri I’tidal, maka luruskan punggungmu dan tegakkan kepalamu sehingga ruas tulang punggungku mapan ditempatnya” (HR.Bukhari, Muslim, dan Ahmad) Gerakan i’tidal adalah bangun dari ruku’ lalu berdiri dan kemudian sujud, dimana dalam gerakan ini dapat melatih pencernaan yang baik. Oleh karena itu organ pencernaan mengalami peremasan secara natural dan pelenturan secara urut yang membuat pencernaan jadi lebih lancar. lalu posisi tubuh yang berdiri dari ruku’ sambil mengangkat kedua tangan ke samping telinga, gerakan tersebut akan membuat darah yang ada dikepala turun ke bawah dengan lancar, sehingga bagian dasar otak yang bermanfaat menyusun proporsi dapat mengurangi tekanan darah.
Sujud dengan Tuma’ninah
Foto:freepik
Dalam gerakan sujud ialah menaruh kepala ke sajadah yang di gelar di tanah yang kita pijakan. Kita melakukan dari awal berdiri membaca iftitah lalu sujud merendahkan tubuh dan sebelumnya lutut bersentuhan dengan tanah, lalu kedua tangan kemudian kening. Yang disampaikan oleh istri nabi muhammad yaitu Aisyah R.A pernah berkata “Suatu malam aku kehilangan nabi, maka aku cari-cari beliau didalam masjid. Terlihat beliau antara sujud dengan kedua tumit lurus, sambil berkata: “Aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka-Mu, aku berlindung dengan maaf toleransi-Mu dari hukuman-Mu, aku berlindung dengan-Mu dari-Mu. Tak bisa kuhitung puji atas-Mu sebagaimana Kau puji diri-Mu” Manfaat gerakan sujud adalah dapat meningkatkan aliran darah, dan oksigen keotak atau kepala sampai seluruh badan. Selain itu menahan sumbatan yang terjadi pada pembuluh darah di jantung, dan memompa kelenjar limfa ke leher maupun ketiak. Kemudian untuk perempuan sujud dapat mengembangkan dan membagikan kebugaran alat kewanitaan, lalu memudahkan jalan kelahiran dan mencegah kondisi ketika bayi terbalik.
Duduk diantara dua sujud
Foto:freepik
Duduk diantara dua sujud (duduk iftirasy)bentuk dalam melaksanakan gerakan ini ialah bangun dari sujud lalu duduk dengan menempatkan kaki kiri di bawah pinggul dan kaki tangan dilipat mengarah kiblat. Rasululllah pernah bersabdah: “Kemudian bangunlah sehingga engkau tegak dalam keadaan duduk” (HR.AlBukhari dan Muslim). Dalam gerakan shalat pasti ada doa yang diucapkan. Dalam duduk diantara dua sujud juga memiliki doa yang telah diriwayatkan nabi oleh Ibnu Abbas :“Ya Allah, ampunilah hamba, kasihila hamba, cukupilah hamba, bimbinglah hambah, dan anugerahilah hamba” Manfaat gerakan ini ialah dapat menyeimbangkan proses saraf pada tubuh,mengendurkan otot berada di kaki, terpenting kaki bagian atas dan kaki bagian bawah.Menjaga kelenturan saraf bagian paha, betis. Keluwesan saraf ini mencegah prostat,diabetes, dan sulit buang air kecil.
Tasyahud awal
Ketika seorang melaksanakan gerakan ini ialah paha dan betis saling bertemu dan dilipat. Serta memegang semua jari lalu meninggalkan tanda dengan mengangkat jari telunjuk. Manfaat gerakan ini ialah dapat menjalankan tiroid pada keringat yang menangkal nyeri sendi dan kepadatan tulang.
Duduk Tasyahud akhir
Duduk tasyahud akhir ialah kondisi terakhir pada gerakan sholat. Dalam gerakan ini bacaannya terkandung kalimat syahadat. Sahabat Abdullah bin Mas’ud berucap “Dahulu sebelum difardukan bacaan tasyahud kami mengucapkan assalamu ‘alaallah, assalamu ‘alafulan”. Lalu Rasulullah bersabda: “Katakanlah Attahiyyatulillah salamun alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakatuh..” (HR. Ad-Daraqutni dan Al-Baihaqi) Kondisi gerakan ini lebih baik ketika seorang duduk bersila yang orang lakukan,karena berfungsi untuk menghancurkan nyeri sendi yang terdapat pada daerah yang cekung di kaki kiri, supaya saraf proporsi yang berkaitan dengan saraf mata, maka dari itu pemusatan akan menambah dan terawat.
Salam ke kanan dan ke kiri
Gerakan ini yaitu dengan menolehkan kepala kita ke arah kanan dan juga ke arah kiri. Maka dari itu akan membuat urat di leher tertarik dan menjadi lentur. Gerakan ini terawat dan mengistirahatkan otot pada leher serta kepala, dan dapat mengalirkan darah di kepala. Kemudian menengokan kepala dalam gerakan ini dapat menangkal penyakit pada saraf yang disebabkan oleh otot pada tulang leher yang kaku, menangkal nyeri kepala, serta dapat mengencangkan kulit pada wajah.











Share:

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget