Qurban sebagai ibadah sunnah dengan menyembelih hewan ternak (Unta,Sapi, Kambing/ domba) pada Idul Adha dan hari-hari Tasyrik, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pelaksanaan qurban sering kita dengar istilah shohibul qurban. Secara umum, shohibul qurban adalah orang yang berkurban. Saat melaksanakan ibadah qurban. Ada berbagai sunnah yang perlu diperhatikan shohibul qurban.
Hukum Kurban dan Ketentuan Bagi Shohibul Qurban Hukum melaksanakan kurban adalah sunah muakkad atau sunah yang sangat dianjurkan bagi tiap orang Islam, baligh, berakal dan mampu. Adapun yang dimaksud mampu ialah memiliki kelebihan harta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri maupun yang wajib dinafkahinya saat hari Idul Adha dan hari Tasyriq. Namun, hukum kurban bisa menjadi wajib jika menjadi nadzar. Nabi Muhammad SAW tidak pernah meninggalkan kurban sejak ia pertama kali disyariatkan dalam Islam hingga Rasul wafat.
Apa saja sunnah shohibul qurban?
Berikut penjelasannya. berikut berbagai sunnah yang sebaiknya dipenuhi oleh shohibul qurban:
1. Memiliki Rezeki yang Cukup
Seseorang yang berkurban sebaiknya memiliki rezeki yang mencukupi untuk melaksanakan ibadah qurban. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang memiliki kemampuan (rezeki) namun tidak berkurban, maka janganlah mendekati masjid kami (untuk shalat Id)." (HR. Ahmad)
2. Tidak Memotong Rambut atau Kuku
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah SAW menyarankan agar seseorang yang akan berkurban untuk tidak memotong rambut atau kuku selama bulan Dzulhijjah. Berikut bunyi hadisnya:Jika telah memasuki sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah, dan salah satu dari kalian berkeinginan untuk berqurban, maka janganlah ia menyentuh rambut atau kulitnya sedikitpun hingga ia telah melakukan penyembelihan." (HR. Ibnu Majah)
3. Menyembelih Hewan Qurban Sendiri atau Menyaksikannya secara Langsung
Sunnah lain adalah menyembelih hewan kurban sendiri. Jika tidak memungkinkan, maka dapat diwakilkan dengan anjuran shohibul qurban menyaksikan proses penyembelihan secara langsung. Ketentuan ini diterangkan dalam hadis berikut:
"Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa-dosa yang kamu lakukan. Dan bacalah: Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah SWT, Tuhan Alam Semesta.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)"
4. Menyembeli Hewan Qurban yang Gemuk
Rasulullah SAW pernah menerangkan bahwa qurban yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah hewan dengan kualitas baik. Ini adalah wujud keseriusan umat Islam dalam mengurbankan hewan kepada Allah SWT. Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya qurban yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling mahal dan yang paling gemuk." (HR. Ahmad)
5. Menyembelih pada Hari Raya Idul Adha
Hadis dari Al-Baraa bin ‘Azib menyatakan bahwa Rasulullah SAW menyembelih qurban pada hari Idul Adha setelah melaksanakan salat id. Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW berkata:
“Barangsiapa yang menyembelih sebelum sholat, maka sembelihannya adalah daging biasa, dan barangsiapa yang menyembelih sesudah sholat, maka sembelihannya adalah qurban.” (HR. Bukhari).
6. Orang yang berkurban wajib membagikan daging qurban
Terutama kepada orang-orang fakir miskin. Lebih afdhal, orang yang berkurban menshodaqohkan seluruh daging hewan qurban, kecuali sedikit yang makan demi memperoleh pahala kesunahannya.
7. Orang yang berkurban sunah hanya mengambil maksimal sepertiga
Sunah pula bagi shohibul qurban untuk mesedekahkan daging qurban dalam jumlah di atas sepertiga dari daging hewan kurbannya. Beberapa pihak yang berhak menerima daging kurban ialah orang-orang fakir dan miskin. Daging dibagikan dalam keadaan segar. Meskipun begitu, daging kurban boleh dibagikan kepada mereka yang mampu. Sebagian ulama berpendapat daging kurban boleh dibagi menjadi menjadi 3 bagian, yakni sepertiga untuk orang miskin, sepertiga untuk orang kaya/mampu, dan sepertiga bagi orang yang berkurban.
DAFTAR SHOHIBUL QURBAN 1445 H
SAPI 1
|
SAPI 2
|
NO
|
SHOHIBUL
|
ALAMAT
|
NO
|
SHOHIBUL
|
ALAMAT
|
|
1
|
Kel. Yusman
|
Jl. Arjuna
|
1
|
Kel.Prayitno H
|
Jl. Arjuna
|
|
2
|
Kel. Sarastiana
|
Jl. Samiaji
|
2
|
Kel.Susianto
|
Jl. Samiaji
|
|
3
|
Kel. Panggung S
|
Jl. Samiaji
|
3
|
Kel. Ismanto
|
Jl. Bima
|
|
4
|
Kel. Reza Aulia A
|
Jl. Bima
|
4
|
Kel. Bambang Budi
|
Jl. Bima
|
|
5
|
Kel.Taufik R
|
Jl. Samiaji
|
5
|
Kel. Lukman Jarir
|
Jl. Samiaji
|
|
6
|
Kel. Saliman
|
Jl. Sadewa
|
6
|
Kel.Trilas priyatmo
|
Jl. Bima
|
|
7
|
Kel.Sodik
|
Jl. Sadewa
|
7
|
Kel. Suyadi
|
Jl. Arjuna
|
|
SAPI 3
|
SAPI 4
|
NO
|
SHOHIBUL
|
ALAMAT
|
NO
|
SHOHIBUL
|
ALAMAT
|
|
1
|
Kel.Sudarko
|
Jl. Sadewa
|
1
|
Kel. Krismiarto
|
Jl. Bima
|
|
2
|
Kel. Eko Taufik
|
Jl. Samiaji
|
2
|
Kel. Soedjirno
|
Jl. Sunan Gripit
|
|
3
|
Kel. Rohmadi
|
Jl. Sadewa
|
3
|
IKA SEFVI SUSANTI Binti
TUCHADI
|
Jl. Samiaji
|
|
4
|
Kel.Purwandi (alm)
|
Jl. Samiaji
|
4
|
Kel.M.Sukri
|
Jl. Bima
|
|
5
|
Kel. Budi Prasojo
|
Jl. Arjuna
|
5
|
Kel. Mujiatun
|
Jl. Sunan Gripit
|
|
6
|
Kel.Edy Sunaryo
|
Jl. Samiaji
|
6
|
Kel. Bayu BS
|
Jl. Samiaji
|
|
7
|
Kel. Riza Ardhi Febryan
|
Jl. Bima
|
7
|
Kel ibu Suharti/ susmono
|
Jl. Bima
|
|
SAPI 5
|
NO
|
SHOHIBUL
|
ALAMAT
|
1
|
Kel Adityo budi
|
Jl. Samiaji
|
2
|
Kel Akhmad Makhi Ayat Dina
Akbar
|
Jl. Sadewa
|
3
|
Ananda Budi setyono
|
Jl. Bima
|
4
|
Kel. Idit hernowo
|
Jl. Samiaji
|
5
|
Kel. Lukman
|
Jl. Samiaji
|
6
|
Keluarga Trilas Priyatmo
|
Jl. Bima
|
7
|
Keluarga Rendi al Rasid
|
Jl. Bima
|