Keluarga Imran yang namanya diabadikan menjadi surat ketiga dalam Al-Qur'an. Dalam Al Qur'an diabdikan pada surat ke 33-34 nama Ali Imran tersurat. nama Keluarga Imran tertera dalam Surat Ali Imran karena keluarganya mempunyai keutamaan, yaitu:
Showing posts with label Masjid. Show all posts
Showing posts with label Masjid. Show all posts
Keluarga Imran: Teladan Keimanan dan Ketaatan
Ustadz Ulil Albab Al Hafidz
10 November 2024
Keluarga Imran yang namanya diabadikan menjadi surat ketiga dalam Al-Qur'an. Dalam Al Qur'an diabdikan pada surat ke 33-34 nama Ali Imran tersurat. nama Keluarga Imran tertera dalam Surat Ali Imran karena keluarganya mempunyai keutamaan, yaitu:
"Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan Keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing), (sebagai) satu keturunan yang sebagiannya adalah (keturunan) dari sebagian yang lain. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS Ali Imran Ayat 33-34)
Keluarga Imran dinisbatkan kepada seseorang yang bernama Imran bin Matsan bin al-Azar bin Sahim bin Misyam bin Hizkil bin Ahrif bin Au'am Izazaya bin Amsaya bin Nawas bin Nausa bin Sulaiman bin Daud bin Yehuda bin Lewi bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim 'alaihissalam.
Imran menikah dengan Hannah yang dikarunia seorang perempuan yang mulia yaitu Maryam. Ibu maryam inilah yang melahirkan Nabi 'Isa AS.
Imran dan Hannah lama tidak mendapatkan anak. baru diberikan anak dan mengandungnya setelah usia Hannah sudah memasuki masa "menapouse", masa di mana wanita secara medis sudah tidak bisa mengandung, namun Allah berkehendak. Dalam kebahagiaan keluarga Imran yang menanti kelahiran sang anak, Imran wafat sebelum masa kelahiran anaknya.
Hannah tetap selalu bersabar ketika suaminya meninggal, merawat janin yang ada dalam kandungannya. Hannah sangat menginginkan anak yang ada dalam kandungannya anak laki-laki.
Dan Hannah bernazar bahwa anaknya ini untuk mengabdi kepada Alloh SWT atau menjadi Marbot di Masjid Alloh SWT (baitul Maqdis).
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku (untuk) menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah nazar itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah Tuhan Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
Alloh menghendaki lain bahwa yang lahir adalah bayi perempuan yang diberi nama Maryam.
QS Ali 'Imran : 36
Ketika melahirkannya, dia berkata, “Wahai Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal, Allah lebih tahu apa yang dia (istri Imran) lahirkan. “Laki-laki tidak sama dengan perempuan. Aku memberinya nama Maryam serta memohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari setan yang terkutuk.”(QS. Ali 'Imran :36)
Tafsirnya:
Setelah bernazar untuk mempersembahkan anaknya untuk mengurus rumah-Nya (Marbot Baitul Maqdis), maka ketika istri Imran melahirkan anak-nya, dia bermunajat kepada Allah seraya berkata," Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan." Padahal Allah lebih tahu apa yang terbaik atas apa yang dia lahirkan, yakni perempan. Dan anak laki-laki yang diharapkan tidak sama dengan, yakni tidak lebih baik daripada, perempuan yang diberikan Allah. Istri Imran berkata, "Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari gangguan setan yang terkutuk." Ini mengisyaratkan atas besarnya karunia yang diberikan kepada keluarga Imran, sekaligus misteri besar di balik kelahiran anak perempuannya, sementara ia berharap anak laki-laki karena terkait nazarnya.
Atas kehendak Allah SWT Maryam tidak mengalami Haid seperti wanita. Sehingga atas ijin-Nya Maryam menjadi Marbot untuk mengurus rumah Allah SWT (Baitul Maqdis). Maryam wanita yang Shalihah, utama. Sosok Maryam yang memiliki banyak keikhlasan karena penjagaan atas dirinya dan penghambaannya pada Allah SWT yang penuh kekhusyukan. Sehingga Beliau diberikan oleh Alloh SWT keturunan yang menjadi Nabi yaitu Nabi 'Isa AS.
Kegiatan CMH : Cek Makhorijul Huruf Tahsinul Qur'an
Membaca Alquran merupakan langkah awal seseorang bermuamalah dengan Alquran. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar kita rajin membacanya, sebagaimana tertuang dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Bacalah Alquran, karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi
syafaat bagi orang yang membacanya…” (HR Muslim).
Membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar adalah suatu hal yang sangat penting bagi setiap muslim. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an dengan mengikuti pelatihan tahsin, khususnya makharijul huruf, dapat meningkatkan kualitas bacaan. Berdasarkan observasi di Desa Napo, banyak anak kesulitan membaca Al-Qur'an terutama melafalkan huruf hijaiyah. Hal tersebut karena kurangnya pemahaman makharijul huruf.
Pada Hari Jumat, 1 November 2024 diadakan CMH (Cek Makhorijul Huruf) tahsin Qur'an dengan fokus pada makharijul huruf untuk Ibu-ibu di Perumahan Gayam Permai.Dipandu oleh
Ustadzah Erni, Ustadzah Supri dan Ustadzah Fitri dari LTQ Cahaya Qur'an.
Pada tahap cek, dilakukan tes untuk mengetahui kemampuan peserta dalam melafalkan huruf hijaiyah sesuai dengan makharijulnya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa setelah mengikuti pelatihan, peserta dapat menyebutkan huruf hijaiyah dengan lebih baik dan benar sesuai dengan makharijulnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil tes yang menunjukkan peningkatan kemampuan peserta dalam melafalkan huruf hijaiyah. Pelatihan tahsin Qur'an dengan fokus pada makharijul huruf memperoleh respon positif dari peserta dan masyarakat dan mampu memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap makharijul huruf.
|
Jami'yyatul Qir'an, 01 November 2024
Kegiatan Jami'yyatul Qur'an dilaksanakan setiap bulan dilaksanakan tanggal 1 setia bulannya.. Kegiatan ini salah satunya adalah untuk khataman bagi warga/ jama'ah Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai yang telah menyelesaikan bacaan Al Qur'an.
“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah, baginya satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh. Aku tidak mengatakan ‘alif laam miim’ itu satu huruf, akan tetapi, alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf” (HR. Tirmidzi no. 2915.)
Undangan Kajian Rutin Ahad Pagi, 27 Oktober 2024
Undangan Sholat Subuh berjamaan dilanjutkan dengan Kajian Rutin Ahad Pagi, 27 Oktober 2024 bersama Ustadz Muhammad Akmal. Pelaksanaan di Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai Banjarnegara.
Fase Perkembangan Manusia di Rahim: Keajaiban Sains dalam Al-Qur'an
Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, tidak hanya memuat petunjuk hidup, tetapi juga mengandung berbagai fakta ilmiah yang baru terungkap oleh ilmu pengetahuan modern. Salah satu di antaranya adalah penjelasan mengenai proses penciptaan manusia, khususnya pada fase perkembangan di dalam rahim.
Surat Al-Mu'minun ayat 14-15 secara detail menggambarkan tahapan-tahapan tersebut, jauh sebelum ilmu embriologi modern mengungkapnya.
Ayat Al-Qur'an
“Kemudian Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain.” (QS. Al-Mu’minun: 14)
Tafsir dan Penjelasan Ilmiah
Ayat di atas menggambarkan secara ringkas namun sangat akurat proses perkembangan janin di dalam rahim. Mari kita bahas satu per satu:
Sesuatu yang Melekat (Alaqah):
Tafsir: Setelah proses pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan menempel pada dinding rahim. Tahap ini disebut dengan 'alaqah, yang dalam bahasa Arab berarti sesuatu yang melekat atau segumpal darah.
Ilmu Kedokteran: Penjelasan Al-Qur'an ini sejalan dengan temuan ilmu embriologi modern. Setelah pembuahan, zigot akan membelah dan bergerak menuju dinding rahim untuk menempel. Pada tahap ini, embrio mendapatkan nutrisi dari dinding rahim dan mulai berkembang.
Tulang Belulang:
Tafsir: Setelah tahap 'alaqah, embrio mulai membentuk tulang-tulang. Tulang ini awalnya lunak dan kemudian mengeras seiring berjalannya waktu.
Ilmu Kedokteran: Pembentukan rangka merupakan salah satu tahap penting dalam perkembangan embrio. Tulang-tulang mulai terbentuk pada minggu ke-8 kehamilan dan terus berkembang hingga bayi lahir.
Daging:
Tafsir: Setelah rangka terbentuk, embrio mulai dilapisi oleh daging atau otot. Tubuh janin semakin sempurna bentuknya.
Ilmu Kedokteran: Otot-otot mulai berkembang setelah pembentukan tulang. Otot-otot ini akan memungkinkan janin untuk bergerak dan berfungsi setelah lahir.
Makhluk yang (Berbentuk) Lain:
Tafsir: Tahap terakhir dalam ayat ini menunjukkan bahwa janin telah berkembang menjadi makhluk yang sempurna bentuknya dan siap dilahirkan.
Ilmu Kedokteran: Setelah semua organ dan sistem tubuh terbentuk dengan sempurna, janin siap untuk dilahirkan.
Keajaiban dan Implikasi
Sungguh menakjubkan bagaimana Al-Qur'an telah menjelaskan proses perkembangan manusia di dalam rahim dengan sangat detail, ribuan tahun sebelum manusia memiliki teknologi untuk mengamatinya. Pengetahuan ini menunjukkan kebesaran Allah sebagai Pencipta dan menguatkan iman kita kepada-Nya.
Implikasi bagi Kehidupan:
Kesadaran akan keajaiban penciptaan: Memahami proses perkembangan manusia di dalam rahim akan membuat kita lebih menghargai kehidupan dan menyadari betapa sempurna ciptaan Allah.
Tanggung jawab terhadap janin: Pengetahuan ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Pentingnya menuntut ilmu: Al-Qur'an mendorong kita untuk terus belajar dan menggali ilmu pengetahuan.
Kesimpulan
Ayat Al-Mu'minun ayat 14-15 memberikan gambaran yang sangat akurat tentang fase perkembangan manusia di dalam rahim. Pengetahuan ini merupakan bukti nyata dari kebenaran Al-Qur'an dan keagungan Allah SWT. Dengan memahami ayat ini, kita dapat semakin mensyukuri nikmat Allah dan meningkatkan keimanan kita.
Meningkatkan Ibadah di Usia 40 Tahun ke Atas: Sebuah Investasi Abadi
Ustadz : Yusman, SHI
Ahad, 20 Oktober 2024
Usia 40 tahun adalah fase di mana seseorang telah memiliki pengalaman hidup yang cukup. Dengan kematangan usia, seharusnya ibadah menjadi prioritas utama.
Mengapa demikian?
Kesadaran akan Kehidupan: Seiring bertambahnya usia, seseorang semakin menyadari fana-nya kehidupan dunia dan pentingnya bekal untuk akhirat.
Waktu yang Lebih Luas: Dengan berbagai tanggung jawab yang mungkin sudah berkurang, seperti mengasuh anak kecil, waktu yang dimiliki bisa dialokasikan lebih banyak untuk ibadah.
Kualitas Ibadah yang Lebih Mendalam: Dengan pengalaman hidup yang lebih kaya, ibadah yang dilakukan akan lebih penuh makna dan khusyuk.
Cara Meningkatkan Ibadah
1. Konsisten dalam Ibadah Wajib:
- Sholat 5 waktu dengan tepat waktu dan khusyuk.
- Puasa Ramadhan dengan penuh keikhlasan.
- Menunaikan zakat jika telah memenuhi syarat.
- Melaksanakan ibadah haji jika mampu.
2. Memperbanyak Ibadah Sunnah:
- Sholat sunnah rawatib, tahajjud, dhuha, dan witir.
- Puasa sunnah, seperti puasa Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, dan puasa Dzulhijjah.
- Membaca Al-Qur'an secara rutin.
- Berdzikir dan berdoa.
3. Mendalami Ilmu Agama:
- Mengikuti kajian-kajian ilmu agama.
- Membaca buku-buku agama.
- Berguru kepada ulama.
4. Berjamaah:
- Sholat berjamaah di masjid.
- Mengikuti pengajian bersama.
5. Beramal Saleh:
- Membantu sesama yang membutuhkan.
- Menjaga silaturahmi.
- Berdakwah dengan cara yang baik.
6. Muhasabah Diri:
- Menilai diri sendiri secara berkala.
- Berusaha memperbaiki diri.
- Meminta ampunan kepada Allah SWT.
Manfaat Meningkatkan Ibadah
Ketenangan Hati:
- Ibadah dapat memberikan ketenangan jiwa dan menghilangkan segala bentuk kekhawatiran. Peningkatan Iman: Semakin sering beribadah, iman seseorang akan semakin kuat.
- Kebahagiaan Dunia dan Akhirat: Orang yang rajin beribadah akan mendapatkan keberkahan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
- Menjadi Teladan: Orang yang saleh akan menjadi panutan bagi orang lain.
Tantangan dan Solusinya
Kesibukan: Atur waktu sebaik mungkin agar ibadah tetap menjadi prioritas.
Kesehatan: Jaga kesehatan tubuh agar ibadah bisa dilakukan dengan lancar.
Rayuan Dunia: Hindari godaan duniawi yang dapat menghambat ibadah.
Hadis yang Terkait
Rasulullah SAW bersabda:
“Seorang hamba yang muslim apabila usianya mencapai empat puluh tahun, Allah meringankan hisabnya; dan apabila usianya mencapai enam puluh tahun, Allah memberinya rezeki Inabah (kembali ke jalan-Nya).”
Meningkatkan ibadah di usia 40 tahun ke atas adalah investasi terbaik yang bisa kita lakukan. Dengan konsisten beribadah dan memperbaiki diri, kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
|
Rasulullah: Teladan Sempurna Seorang Ayah
Rasulullah Muhammad SAW tidak hanya dikenal sebagai Nabi dan Rasul, namun juga sebagai seorang ayah yang penuh kasih sayang dan teladan. Beliau memberikan contoh nyata tentang bagaimana seharusnya seorang ayah memperlakukan anak-anaknya.
Berikut adalah beberapa sisi keteladanan Rasulullah sebagai seorang ayah:
1. Kasih Sayang yang Mendalam
Perhatian terhadap anak:
- Rasulullah selalu menyempatkan waktu untuk bermain dan berinteraksi dengan anak-anaknya. Beliau tidak ragu untuk mencium dan merangkul mereka.
- Doa untuk anak: Rasulullah senantiasa memanjatkan doa untuk anak-anaknya, memohon kebaikan dan perlindungan dari Allah SWT.
- Menjaga hubungan baik: Hubungan Rasulullah dengan anak-anaknya sangatlah dekat. Beliau selalu memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus.
2. Pendidikan yang Komprehensif
Mengajarkan akhlak mulia: Rasulullah mengajarkan anak-anaknya tentang akhlak yang baik, seperti jujur, amanah, dan rendah hati.
Menanamkan nilai-nilai agama: Sejak dini, Rasulullah telah menanamkan nilai-nilai agama dalam diri anak-anaknya. Beliau mengajarkan mereka tentang pentingnya shalat, puasa, dan zakat.
Memberikan contoh yang baik: Rasulullah adalah contoh terbaik bagi anak-anaknya. Beliau menunjukkan bagaimana seharusnya hidup sebagai seorang muslim yang taat.
3. Ketegasan dan Keadilan
Memberikan nasihat: Ketika anak-anaknya melakukan kesalahan, Rasulullah tidak segan untuk memberikan nasihat dan teguran.
Bersikap adil: Rasulullah selalu bersikap adil terhadap semua anak-anaknya. Beliau tidak pernah pilih kasih.
4. Menghormati Anak
Mendengarkan pendapat anak:
Rasulullah selalu mendengarkan pendapat anak-anaknya dan menghargai pemikiran mereka.
Memberikan kebebasan: Rasulullah memberikan kebebasan kepada anak-anaknya untuk memilih jalan hidupnya, namun tetap memberikan bimbingan.
Pelajaran yang Dapat Kita Ambil
Dari sosok Rasulullah sebagai seorang ayah, kita dapat mengambil banyak pelajaran berharga. Di antaranya adalah:
Pentingnya kasih sayang: Kasih sayang adalah fondasi yang kuat dalam membangun keluarga yang harmonis.
Pendidikan yang seimbang: Pendidikan tidak hanya tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang akhlak dan agama.
Ketegasan dan keadilan: Seorang ayah harus tegas dalam mendidik anak-anaknya, namun tetap bersikap adil.
Menghormati anak: Anak-anak adalah amanah dari Allah SWT, maka sudah seharusnya kita menghormati mereka.
Rasulullah SAW adalah teladan sempurna bagi seorang ayah. Kasih sayang, pendidikan, ketegasan, dan penghormatan yang beliau berikan kepada anak-anaknya dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Dengan meneladani Rasulullah, kita dapat menjadi ayah yang lebih baik bagi anak-anak kita.
Rasulullah Muhammad SAW: Teladan Utama Umat Islam
Kajian Rutin Ahad Pagi, 6 Oktober 2024 : Ustadz Ulil Albab |
Rasulullah SAW bukan hanya seorang nabi, tetapi juga seorang pemimpin, suami, ayah, dan sahabat yang sempurna. Beliau adalah sosok yang patut dicontoh dalam segala aspek kehidupan. Berikut beberapa keteladanan beliau yang bisa kita ambil:
Akhlak Mulia: Rasulullah SAW dikenal dengan akhlaknya yang sangat mulia. Beliau selalu bersikap jujur, amanah, sabar, dan penyayang. Sifat-sifat terpuji ini menjadi panutan bagi seluruh umat manusia.
Kepemimpinan yang Adil: Beliau memimpin umat dengan adil dan bijaksana. Setiap keputusan yang beliau ambil selalu didasarkan pada Al-Qur'an dan Sunnah.
Kasih Sayang pada Sesama: Rasulullah SAW sangat menyayangi seluruh umat manusia, baik itu sahabat, keluarga, maupun musuh. Beliau selalu berusaha untuk berbuat baik kepada siapapun.
Kesederhanaan: Meskipun beliau adalah seorang nabi, Rasulullah SAW hidup sangat sederhana. Beliau tidak pernah berlebih-lebihan dalam segala hal.
Ketaatan pada Allah: Rasulullah SAW selalu taat kepada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ketaatan beliau menjadi contoh bagi kita untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah.
Keteladanan Rasulullah SAW dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa meneladani Rasulullah SAW dalam berbagai hal, seperti:
Cara Beribadah: Sholat, puasa, zakat, dan haji adalah ibadah-ibadah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Kita harus melaksanakan ibadah-ibadah tersebut dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan beliau.
Cara Bersosialisasi: Rasulullah SAW selalu bersikap ramah dan sopan kepada siapapun. Beliau juga sangat menghargai pendapat orang lain.
Cara Berkeluarga: Rasulullah SAW adalah seorang suami dan ayah yang sangat baik. Beliau selalu menyayangi keluarganya dan memberikan contoh yang baik bagi mereka.
Cara Berdagang: Rasulullah SAW pernah menjadi seorang pedagang. Beliau selalu jujur dan amanah dalam berdagang.
Mengapa Kita Harus Meneladani Rasulullah SAW?
Meneladani Rasulullah SAW sangat penting karena:
Jalan menuju surga: Dengan meneladani Rasulullah SAW, kita akan semakin dekat dengan Allah SWT dan mendapatkan ridho-Nya.
Kebahagiaan dunia dan akhirat: Rasulullah SAW adalah orang yang paling bahagia di dunia dan akhirat. Dengan meneladani beliau, kita juga akan merasakan kebahagiaan yang sama.
Solusi atas segala masalah: Ajaran-ajaran Rasulullah SAW selalu relevan dengan zaman dan dapat menjadi solusi atas segala masalah yang kita hadapi.
Mari Kita Bersama-sama Meneladani Rasulullah SAW
Untuk meneladani Rasulullah SAW, kita perlu:
Belajar tentang beliau: Kita harus terus belajar tentang kehidupan dan ajaran-ajaran Rasulullah SAW.
Menerapkan dalam kehidupan sehari-hari: Setelah kita mengetahui ajaran-ajaran beliau, kita harus berusaha untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdoa kepada Allah: Kita harus selalu berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk terus meneladani Rasulullah SAW.
Masjid dan Generasi Muda: Menjembatani Jarak Generasi dan Memperkuat Identitas
Masjid, selama ini dikenal sebagai pusat ibadah umat Islam. Namun, di era modern ini, peran masjid semakin meluas. Salah satunya adalah sebagai wadah untuk mendekatkan generasi muda dengan nilai-nilai agama dan memperkuat identitas mereka.
Tantangan Generasi Muda dan Peran Masjid
Generasi muda saat ini menghadapi berbagai tantangan, seperti pengaruh budaya pop yang kuat, perkembangan teknologi yang pesat, serta tuntutan hidup yang semakin kompleks. Hal ini membuat generasi muda rentan terhadap pengaruh negatif dan kehilangan jati diri.
Dalam konteks ini, masjid memiliki peran yang sangat strategis.
Masjid dapat menjadi tempat bagi generasi muda untuk:
- Mempelajari agama Islam: Melalui pengajian, kursus agama, dan kegiatan lainnya, generasi muda dapat memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam.
- Membentuk karakter: Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan toleransi dapat ditanamkan melalui kegiatan di masjid.
- Berinteraksi dengan teman sebaya: Masjid menjadi tempat yang nyaman bagi generasi muda untuk bergaul dan bersosialisasi dengan teman sebaya yang memiliki nilai-nilai yang sama.
- Menemukan jati diri: Dengan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di masjid, generasi muda dapat menemukan jati diri dan tujuan hidup.
Strategi Menarik Generasi Muda ke Masjid
Untuk menarik minat generasi muda, masjid perlu melakukan beberapa adaptasi, antara lain:
- Menyelenggarakan kegiatan yang menarik: Selain pengajian, masjid dapat menyelenggarakan kegiatan yang lebih menarik minat generasi muda, seperti lomba-lomba, kajian tentang isu-isu kekinian, atau kegiatan sosial.
- Memanfaatkan teknologi: Masjid dapat memanfaatkan media sosial dan aplikasi mobile untuk menyebarkan informasi dan mengajak generasi muda berpartisipasi dalam kegiatan masjid.
- Menciptakan suasana yang nyaman: Desain interior masjid yang modern dan fasilitas yang lengkap dapat membuat generasi muda merasa nyaman berada di masjid.
- Memberikan peran aktif: Libatkan generasi muda dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di masjid. Hal ini akan membuat mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap masjid.
Contoh Kegiatan yang Menarik bagi Generasi Muda
Kajian Islam kekinian:
- Diskusi tentang isu-isu yang sedang trend di kalangan remaja, seperti pergaulan bebas, narkoba, atau radikalisme.
- Komunitas minat: Membentuk komunitas minat, seperti komunitas pecinta Al-Quran, komunitas seni, atau komunitas olahraga.
- Program mentoring: Menyelenggarakan program mentoring dengan melibatkan pemuda yang lebih dewasa sebagai mentor bagi remaja.
- Kunjungan ke tempat-tempat bersejarah: Mengunjungi masjid-masjid bersejarah atau tempat-tempat bersejarah lainnya untuk menambah wawasan tentang sejarah Islam.
Kesimpulan
Masjid memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pembinaan generasi muda. Dengan berbagai strategi yang tepat, masjid dapat menjadi tempat yang menarik dan inspiratif bagi generasi muda untuk belajar, beribadah, dan mengembangkan diri.
Silsilah Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW, sebagai utusan terakhir dalam Islam, memiliki silsilah yang mulia dan terhormat. Keturunannya berasal dari suku Quraisy, salah satu suku terkemuka di Mekkah. Berikut adalah rincian silsilah Nabi Muhammad SAW:
1. Nama dan Gelar
Nabi Muhammad SAW memiliki nama lengkap Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib bin Hashim bin Abd Manaf bin Qusai bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ayy bin Ghalib bin Fahr bin Malik bin An-Nazr bin Kinana bin Khuzaymah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan.
2. Silsilah
Silsilah Nabi Muhammad SAW berlanjut hingga Adnan, yang diyakini sebagai nenek moyang Nabi yang terhormat. Adnan adalah keturunan Ismail AS, putra Nabi Ibrahim AS. Silsilah ini mencerminkan lineage yang terhormat, menegaskan posisi Nabi Muhammad di kalangan masyarakat Arab.
3. Keluarga
Ayah: Abdullah bin Abdul Muttalib. Beliau meninggal sebelum Nabi Muhammad lahir.
Ibu: Aminah binti Wahb. Aminah juga meninggal ketika Nabi Muhammad berusia enam tahun.
Kakek: Abdul Muttalib, seorang pemimpin Quraisy yang terkenal dan dihormati.
4. Suku Quraisy
Nabi Muhammad SAW lahir ke dalam suku Quraisy yang merupakan suku terkemuka di Mekkah. Suku ini dikenal sebagai penjaga Ka'bah dan memiliki pengaruh yang besar dalam urusan perdagangan dan sosial di Jazirah Arab.
5. Peran dan Pengaruh
Silsilah yang mulia ini tidak hanya menunjukkan asal usul Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menegaskan kualitas kepemimpinan dan integritasnya. Masyarakat Arab pada waktu itu sangat menghormati keturunan yang terhormat dan sifat-sifat baik yang ada dalam diri Nabi Muhammad, seperti kejujuran, kesederhanaan, dan kebijaksanaan, semakin memperkuat posisinya di mata masyarakat.
6. Keluarga Nabi
Nabi Muhammad SAW menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, yang merupakan janda kaya. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai beberapa anak, termasuk Fatimah, yang kelak menjadi ibu dari keturunan Nabi Muhammad SAW melalui suaminya, Ali bin Abi Talib.
Kesimpulan
Silsilah Nabi Muhammad SAW menunjukkan betapa terhormat dan berpengaruhnya garis keturunan beliau. Dengan latar belakang yang kaya akan sejarah dan nilai-nilai luhur, Nabi Muhammad SAW bukan hanya sebagai pemimpin spiritual, tetapi juga sebagai contoh teladan bagi umat manusia. Melalui ajaran dan kehidupan beliau, umat Islam diajarkan untuk menghargai asal usul dan nilai-nilai yang mulia.
Rosululloh SAW
Ustadz Zain Faqih
Ahad 22 September 2024
Bulan Robiulawal adalah bulan dimana Nabi Allah dilahirkan dan jg diwafatkan. Nabi lahir yg lahir ke dunia beliau diutus utk rahmatan lil alamin bentuk kasih sayang Allah yg hrs kita syukuri krn beliau dilahirkan untuk seluruh alam tidak hanya manusia tapi juga Jin.
"Kewajiban kita terhadap Rasulullah shollalauhu alaiwasalam."
Nikmat Allah yang piling agung...katakanlah ...Dengan karunia Allah dan rahmat Nya hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat Nya itu adalah lebih baik dari apa yang merekakumpulkan.
Ibnu Abas...yang dimaksud dengan karunia itu adalah ilmu agama..dan yg dimaksud dgn rahmat Nya adalah Nabi Shollallaahu 'alaihi wasallam (Zadul Masir 2/336).
Ilmu agama yg selama ini kita pelajari sumbernya adalah Al Quran dan Rasullah beri teladan dgn Hadist.
Bentuknrasa syukur yang paling baik adalah menunaikan kewajiban2 kita. all :
1. Beriman kpd Beliau
Meyakini bahwa belaiau itu pernah ada dan benar adanya, bukan dongeng semata. Meyakini dan menimano apa yg beliau ajar dan bawa sebagai seuatu yg benar. (baca QS Anisa : 136
2. Mencintai Beliau
Anas bin Malik : Tidak beriman salah seorang dari kalian sampai aku menjdi orang yang paling ia cintai dari pd orangtuanya, anaknya dan dari seluruh manusia semuanya. (HR Bukhoiry)....
Nabi Allah asbab hidayah/sebab yg menjadikan hidayah datang kpd kita semuanya.
Hubungan yg paling utama adalah hub karena sebab seagama.
3. Mentaati Beliau
Samikna wa at'tokna. Firman Allah...Taqtilqh allah dan Rosulnya jika kalian orang2 yang beriman (AlAnfal :1), Annisa:80, Al Hasyir : ...?
Bentuk taqt kpd Rasulullah
Berpegangvteguh kpd petunjuk dan sunnah beliau
Tidak mengedepankan adatbistiqdat diatas sunah beliau
Mengedepankan perkataan beliau diatas perkataan seluruh mahluk
Berusaha dengan sekuat tenaga mengikuti beliau dlm setiap aspek kehidupan.
4. Mencontoh dan mengikuti
5. Mencintai Ahlul Bait dan para sahabat beliau
6. Membela beliau
7. Menjaga hadist2 beliau.
Kunci Sukses; Ketaatan Kepada Alloh SWT
Kajian rutin Ahad Pagi (28/7) Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai bersama Ustadz Ulil Albab. Pengasuh Pondok Pesantren Noto Ati Banjarnegara ini pada kajian Ahad ini bertemakan Kunci Sukses.
Kisah Raja Thalud yang memimpin perang dengan menguji tentara di medan perangTibalah di medan perang dan berhadapan dengan pasukan musuh. Banyak dari rombongan Thalut ketakutan karena melihat lawan mereka yang bertubuh kuat juga besar dilengkapi peralatan perang lengkap.
Tentara musuh dipimpin oleh panglima bernama Jalut yang terkenal berani, terlatih, dan tidak pernah kalah dalam peperangan. Setiap orang yang bertarung dengannya pasti akan terbunuh.
Dikatakan bahwa rombongan yang Jalut bawa pada kala itu sebanyak 8.000 orang, sementara pasukan Raja Thalut hanya 300 orang, di antaranya Nabi Daud AS.
Timbul rasa takut dan kecil hati di kubu Thalut. Sebagian golongan kecil yang setia pada Thalut tak gentar menghadapi Jalut dan tentaranya.Sebab mereka berbekal tawakal dan iman kepada Allah SWT.
Mereka bersedia mati untuk berjuang dan merampas kembali rumah serta tanah mereka.
Kelompok yang setia menyemangati kawan-kawannya itu, lalu berdoa kepada Allah SWT sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 250:
Ketika mereka maju melawan Jalut dan bala tentaranya, mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir
Robbanaa afrigh ‘alainaa shobron wa tsabbit aqdaamanaa wanshurnaa ‘alal qoumil kaafiriin
Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.
Undangan Subuh Berjamaah
Pada Ahad ke-5 Bulan Juni bertepatan pada tanggal 28 Juli 2024 diadakan Kajian rutin bersama Ustadz Ulil Albab. Ustadz Ulil adalah pengasuh Pondok Pesantren Noto Ati Banjarnegara.
Bulan Dzulhijah
Kajian rutin Ahad pagi, 09 Juni 2024 bersama Ustadz Zein Faqih. Membahas tentan Bulan Harom. Bulan Dzulhijjah adalah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah Ta'ala. Dzulhijjah memiliki keistimewaan karena di dalamnya terdapat amalan yang diagungkan Nabi di antaranya berpuasa, berkurban, dan salat Idul Adha.
Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzhalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.
4 bulan Harom :
1. Dzulqo'dah
2. Dzulhijah
3. Muharrom
4. Rajab
Awal Dzulhijjah 1445 Hijriyah insya Allah jatuh pada hari Jumat,08 Juni 2024. Sebagai muslim yang senantiasa mengharapkan ridha Allah tentu tidak akan menyia-nyiakanbulan yang satu ini.
Betapa mulianya 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah hingga Allah Ta'ala mengabadikannya dalam satu surah Al-Qur'an yaitu ayat kedua dari Surat Al-Fajr juz 30.
Dzulhijjah memiliki keistimewaan karena di dalamnya terdapat amalan yang diagungkan Nabi di antaranya berpuasa, berkurban, dan salat Idul Adha.
Betapa mulianya 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah hingga Allah Ta'ala mengabadikannya dalam satu surah Al-Qur'an yaitu ayat kedua dari Surat Al-Fajr juz 30.
Allah Ta'alaberfirman:
وَلَيَالٍ عَشۡرٍۙ
"Dan demi malam-malam yang sepuluh". (QS Al-Fajr Ayat 2).
Imam Ibnu Katsir, seorang pakar ahli tafsir menyebutkan, "Dan malam-malam yang sepuluh maksudnya adalah sepuluh (pertama) dari bulan Dzulhijjah, sebagaimana telah dikatakan oleh Ibnu 'Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan selain mereka baik dari kalangan salaf maupun khalaf.
"Tidaklah ada hari-hari yang amal shalih di dalamnya lebih Allah cintai dari hari-hari ini (maksudnya sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ). 'Para shahabat bertanya, "Termasuk jihad fi sabilillah?' Rasulullah SAW bersabda: "Termasuk jihad fi sabilillah. Kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak ada yangkembali sama sekali". (HR. Al-Bukhari)
Pada bulan ini turun ayat bahwa Alloh SWT telah menyempurnakan agama Islam dan Alloh SWT meridloi Agama Islam.
Undangan Subuh Berjamaah
Ahad, 01 Juni 2024 Ta'mir Masjid Al Mu'minun mengundang Kaum Muslimin untuk melaksanakan Sholat Subuh Berjama'ah dilanjutkan dengan Kajian Rutin Ahad Pagi. Pada Ahad ini Kajian diisi oleh Ustadz Muhammad Abdul Jalil. Semoga menjadi amal jariah.
Perbedaan Dalam Islam
Kajian Rutin Ahad Pagi, 19 Mei 2024 Masjid Al Mu'minun. Kajian bersama Ustadz Retno Ahamd Pujiono, LC. membahas tentang perbedaan dalam Islam.
Allah subhanahu wata'ala telah menciptakan kita semua umat manusia, secara fisik dalam dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan, dan ini adalah perbedaan jasad yang mendasar bagi umat manusia, yang kemudian melahirkan perbedaan-perbedaan selanjutnya, seperti suku (etnis) dan bangsa.
Allah subhanahu wata'ala berfiman di dalam QS. Al-Hujurat/49: 13, artinya sebagai berikut.
Artinya:
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti." (QS. Al-Hujurat/49: 13)
Dalam sejarah Islam, sejak zaman sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tabi'in dan tabi' tabi'in sudah terjadi berbagai perbedaan pendapat (ikhtilaf) khususnya dalam masalah cabang-cabang agama (furu’iyah).
Bahkan di zaman Rasulullah masih hidup sekalipun, para sahabat sering berbeda pendapat dalam menyikapi perintah agama baik dari Al-Qur’an maupun dari sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Salah satu contohnya adalah perbedaan pendapat sahabat Nabi dalam suatu perjalanan ke perkampungan Bani Quraizhah dimana Nabi berpesan kepada kafilah sahabat agar tidak shalat ashar sebelum sampai ke perkampungan Bani Quraizhah.
Rasulullah bersabda, "Janganlah ada seorang pun yang shalat Ashar kecuali di (perkampungan) Bani Quraizhah." (HR. Bukhari).
Doa di Terakhir Sujud yang Dianjurkan
Satu di antara gerakan dalam salat adalah sujud. Sujud merupakan momen di mana kita berada dalam posisi paling rendah, penuh penghormatan, dan khusyuk kepada Allah. Setelah sujud terakhir, ada bacaan doa yang bisa disunaahkan untuk dipanjatkan.
Doa tersebut merupakan bentuk pengharapan dan kerendahan diri kepada Allah Swt.
Doa setelah sujud terakhir adalah wadah untuk memohon ampunan, mengungkapkan keinginan, dan merenungkan nikmat-Nya yang tak terhitung.
Doa Tersebut yaitu :
1. Doa agar diwafatkan dalam keadaan Husnul Khotimah
2. Diberikan kesempatan tobat sebelum wafat
3. Hati ditetapkan di atas agama lslam
Kajian Ahad Pagi, 21 April 2024
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (para rasul dan ayat-ayat Kami). Maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan.(QS: Al A'raf:96).
Allah SWT akan melimpahkan Keberkahan penduduk negeri, lingkungan, keluarga yaitu pintu-pintu kebaikan dari segala penjuru; langit dan bumi, berupa hujan, tanaman, buahbuahan, binatang ternak, rezeki, rasa aman, dan keselamatan dari segala macam bencana, serta kesejahteraan lahir dan batin lainnya. Demikian juga siksa yang dijatuhkan Allah atas mereka yang durhaka, dan sekiranya penduduk negeri yang jika tidak bertaqwa.
Tetapi ternyata mereka mendustakan ayat-ayat dan rasul-rasul Kami, maka Kami siksa mereka disebabkan kekufuran dan kemaksiatan yang terus menerus mereka kerjakan. Ketaatan akan membawa nikmat dan keberkahan, sebaliknya, kekufuran mendatangkan laknat dan kesengsaraan.
Relevansi dari keberkahan ini tentunya Allah SWT akan memasukan atau mendekatkan bagi orang-orang yang bertaqwa kedalam surga-Nya. Adapun ciri-ciri nya adalah :
Menginfakan Hartanya baik di waktu lapang aupun sempit.
Sedekah dapat berupa harta maupun bukan harta edekah dalam keadaan sempit atau sulit bukanlah hal yang mudah tapi barangsiapa yang melakukannya akan mendapat ganjaran pahala yang luar biasa dari Allah SWT. Dapat dikatakan, hanya orang-orang bertakwalah yang mampu melakukan hal tersebut.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam
QS.
Ali Imran ayat 134:
"(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”
Mampu menahan Amarah
"Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga," (HR Ath-Thabrani)
Mampu Memafkan orang lain
Memaafkan dapat mengurangi efek negatif dari amarah dan emosi yang berlebihan karena suatu hal. Proses memaafkan dapat menjadi sarana relaksasi yang mengurangi tingkat stres, sehingga pada akhirnya ini juga berpengaruh pada pemenuhan kualitas tidur yang lebih baik. Mengingat tingkat stres yang tinggi kerap dikaitkan dengan masalah tidur seperti insomnia atau pun hipersomnia.
Jika melakukan dosa/ kesalahan segera beristighfar