Kebaikan adalah Investasi Abadi!


Kajian Rutin Ahad Pagi : 26 Oktober 2025
Penceramah : Ustadz Ulil Albab Al Hafidz

Al-Qur'an adalah Al-Furqan, kriteria pembeda antara yang benar. Sebagai petunjuk universal, ia tidak hanya menetapkan hukum, tetapi juga membentuk karakter dan moral, memastikan bahwa setiap aspek kehidupan seorang mukmin, mulai dari doa yang terucap hingga tindakan yang diperbuat, selaras dengan kehendak Ilahi. Dalam Surah Al-Furqan, Allah SWT menguraikan sifat-sifat Ibadurrahman (hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih), menunjukkan bahwa keimanan sejati tercermin dalam kualitas luhur jiwa dan amal perbuatan.
Salah satu sifat paling mulia dari Ibadurrahman adalah doa mereka untuk keluarga, sebuah permohonan yang menunjukkan orientasi hidup yang melampaui kepentingan duniawi:

رَبَّÙ†َا Ù‡َبْ Ù„َÙ†َا Ù…ِÙ†ْ Ø£َزْÙˆَاجِÙ†َا ÙˆَذُرِّÙŠَّاتِÙ†َا Ù‚ُرَّØ©َ Ø£َعْÙŠُÙ†ٍ ÙˆَاجْعَÙ„ْÙ†َا Ù„ِÙ„ْÙ…ُتَّÙ‚ِينَ Ø¥ِÙ…َامًا 
 (“Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a’yun, waj'alna lil muttaqina imama.”)

Artinya: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan: 74)
Makna Mendalam: 
Kebaikan yang Bersambung
"Qurrata A’yun" (Penyenang Hati): Tafsir ulama menjelaskan bahwa "penyenang hati" di sini secara spesifik adalah anak yang taat kepada Allah (sholeh) dan menjalankan sunnah Rasulullah SAW. Doa ini adalah permohonan agar anak-anak kami menjadi manusia yang sholeh, yang kehadirannya di dunia dan akhirat membawa ketenangan, bukan kegelisahan.
Kebaikan Berkesinambungan: Doa ini secara implisit memohon agar Allah menjadikan kebaikan yang bersambung-menyambung pada keturunan-keturunan kita semua. Sebab, ketika keturunan menjadi sholeh, amal kebaikan mereka akan menjadi pahala jariyah yang tak terputus bagi orang tua yang mendidik dan mendoakannya.
Kepemimpinan Takwa: Puncak doa ini adalah permintaan untuk dijadikan "Imam bagi orang-orang yang bertakwa." Ini menuntut kita untuk menjadi panutan dalam keimanan dan ketaatan, membuktikan bahwa ucapan doa kita didukung oleh tindakan ketakwaan yang nyata.
Kisah keimanan juga mengajarkan tentang ketekunan dalam kebaikan, bahkan ketika hasilnya baru terlihat setelah rentang waktu yang sangat lama. Diriwayatkan dalam beberapa sumber Islam, Nabi Ibrahim AS pernah memanjatkan doa bersama putranya, Nabi Ismail AS, setelah selesai meninggikan pondasi Ka'bah: 
 "Ya Tuhan kami, utuslah di antara mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (QS. Al-Baqarah: 129)

Kisah ini menyoroti sebuah keajaiban waktu: Nabi Muhammad SAW yang merupakan keturunan Nabi Ismail AS lahir dan diutus menjadi Rasul, yang sebagian ulama menafsirkan bahwa itu adalah bukti terkabulnya doa Nabi Ibrahim AS setelah rentang waktu yang diperkirakan mencapai sekitar 3.000 tahun.














Share:

Subuh Berjama'ah dan Kajian Ahad Pagi


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Dengan mengharap Ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kami mengundang Bapak/Ibu, Saudara/i Kaum Muslimin dan Muslimat untuk hadir dalam kegiatan Kajian Ahad Rutin Pagi.
Mari bersama-sama meraup pahala di waktu Dhuha dengan mendengarkan nasehat dan ilmu agama.

🗓 Hari/Tanggal: Ahad, 26 Oktober 2025 
⏰ Waktu: Ba'da Sholat Subuh Berjama'ah - Selesai 
🕌 Tempat: Masjid Al-Mu'minun (Perumahan Gayam Permai) 
🎤 Pemateri: Ustadz Ulil Albab Al Hafidz 
📚 Tema: (-)

Rangkaian Acara:
  1. Sholat Tahiyatul Masjid 
  2. Sholat Qobliyah Subuh 
  3. Sholat Subuh Berjama'ah 
  4. Kajian Ilmiyah 
  5. Sesi Tanya Jawab 
  6.  Makan Pagi Bersama 
 
Disarankan membawa alat tulis untuk mencatat faedah. Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga. (HR. Muslim) Jazakumullahu khairan katsiran atas kehadirannya. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Share:

Memakmurkan Masjid, Mencerahkan Umat (2016-2025)

Menuju sembilan tahun pelaksanaan kegiatan. Pada tanggal 18 Desember 2016, sebuah langkah kecil namun revolusioner dicanangkan: "Gerakan Sholat Subuh Berjama'ah." Gerakan ini, yang bukan sekadar seruan, tetapi sebuah undangan yang terus menerus disampaikan, telah menjadi denyut nadi keimanan bagi para jamaah. Hari ini, 19 Oktober 2025, kita berdiri di titik ini untuk merenungkan sejauh mana jejak istiqomah ini telah membekas.
Gerakan ini, yang terus menerus menyatukan shaf-shaf di waktu fajar, telah bertransformasi menjadi sebuah kebiasaan kolektif. Ia adalah jawaban atas tantangan terberat bagi seorang muslim: menaklukkan selimut tidur demi panggilan Illahi di waktu subuh.

Undangan Pertama Gerakan Subuh Berjama'ah


Sejak undangan pertama pada akhir tahun 2016, "Gerakan Sholat Subuh Berjama'ah" telah membuktikan bahwa keimanan adalah soal disiplin dan komitmen. Keberhasilan Disiplin Spiritual: Subuh berjamaah adalah indikator terkuat keimanan seseorang. Keistiqomahan selama sembilan tahun membuktikan bahwa masjid telah berhasil menjadi magnet spiritual di waktu yang paling berat. Jamaah telah menjadikan subuh bukan lagi beban, melainkan kebutuhan.
Fondasi Ukhuwah: Sholat Subuh berjamaah adalah tempat pertemuan terbaik. Di sinilah, sebelum kesibukan dunia dimulai, seluruh lapisan masyarakat berkumpul dalam kesetaraan. Kesatuan shaf di subuh hari adalah fondasi ukhuwah yang kokoh untuk menghadapi kerasnya dunia di siang hari.
Pembaruan Niat Harian: Mengawali hari dengan bersujud dan berdzikir adalah cara terbaik "me-recharge" energi iman. Inilah modal utama keberkahan rezeki dan kelancaran urusan harian yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW.
Keberkahan subuh berjamaah dilanjutkan dengan kajian Rutin Ba'da Sholat Subuh Ahad Pagi, menghadirkan Ustadz-ustadz yang mumpuni dibidangnya semakin mencerahkan keimanan jama'ah. Jika sholat adalah nutrisi jiwa, maka kajian adalah makanan akal dan pemandu amal. 
Kegiatan ini menegaskan bahwa Islam adalah agama yang paripurna, tidak hanya memerintahkan ibadah ritual (sholat), tetapi juga menuntut penambahan ilmu (kajian). Kajian rutin Ahad Pagi berfungsi sebagai pabrik pemahaman yang mencerahkan, memastikan ibadah yang dilakukan berlandaskan ilmu yang benar.
Konsistensi mengadakan kajian selama sembilan tahun adalah bukti komitmen terhadap pembinaan umat yang berkelanjutan, bukan sekadar musiman. Materi-materi yang disampaikan, mulai dari tauhid, fiqih, hingga tafsir, telah membentuk pemahaman keagamaan yang matang dan moderat di kalangan jamaah.

Dari 18 Desember 2016 hingga 19 Oktober 2025, perjalanan sembilan tahun "Gerakan Subuh Berjama'ah dan Kajian Rutin Ahad Pagi" adalah sebuah masterpiece keistiqomahan. Undangan yang konsisten disampaikan telah menghasilkan hasil yang nyata: masjid yang hidup dan umat yang tercerahkan.
Refleksi ini harus menjadi pemicu, bukan hanya perayaan. Tugas kita ke depan adalah memastikan obor istiqomah ini tidak padam. Melalui langkah kaki yang tetap tegar menuju masjid di waktu fajar, dan semangat yang tak pernah lelah untuk terus belajar dan mengkaji, kita menjamin bahwa warisan spiritual ini akan terus mengakar, membentuk generasi yang kuat imannya dan luas ilmunya.
Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi keistiqomahan kita dan menjadikan setiap langkah kaki dan setiap helai ilmu yang kita dapatkan sebagai timbangan amal kebaikan di akhirat kelak. Aamiin.
Share:

Rahasia Takdir Ilahi Hingga Hangatnya Sate Ayam Ukhuwah

Pagi yang cerah di Perumahan Gayam Permai Banjarnegara kembali disinari oleh cahaya ilmu dan keimanan melalui kegiatan Kajian Rutin Ahad Pagi yang diselenggarakan oleh Takmir Masjid Al Mu'minun. Dalam suasana penuh kekeluargaan, jamaah berkesempatan mendalami tema krusial, yaitu Takdir, dengan merujuk pada lautan hikmah dalam Al-Qur'an Surat At-Taghabun ayat 11 sampai dengan 13.
Bersama al-Ustadz Yusman, S.H.I., kajian ini menjadi momen berharga untuk merenungkan kembali hakikat kehidupan, musibah, dan kehendak mutlak Allah SWT. Ayat 11 dari Surah At-Taghabun menegaskan sebuah prinsip agung:

"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah..."

Pesan utama dari ayat ini adalah pengakuan total terhadap kekuasaan Allah (Takdir) sebagai sumber segala kejadian, baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Keimanan sejati kepada Takdir inilah yang menjadi kunci bagi hati seorang mukmin untuk mendapatkan petunjuk, ketenangan, dan kesabaran saat menghadapi cobaan

Ayat-ayat berikutnya (12-13) kemudian menjadi penegasan dan konsekuensi logis dari penerimaan takdir tersebut. Ayat 12 mengingatkan kita pada kewajiban fundamental: ketaatan mutlak kepada Allah dan Rasul-Nya. Sementara Ayat 13 menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, yang kemudian diakhiri dengan perintah yang mendalam, 

"Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakal kepada Allah saja."

Dari uraian Ustadz Yusman, jamaah diajak memahami bahwa iman kepada Takdir tidak berarti fatalisme atau pasrah tanpa usaha. Sebaliknya, ia memacu seorang mukmin untuk berikhtiar semaksimal mungkin, berpegang teguh pada syariat, dan kemudian menyerahkan segala hasilnya kepada Allah (Tawakal). Ketika musibah datang, seorang mukmin dengan iman yang benar akan mendapatkan ketenangan di hati karena yakin bahwa semua itu adalah bagian dari rencana dan ilmu Allah yang Maha Sempurna. Hati yang tertuntun oleh iman akan senantiasa berbaik sangka kepada ketetapan-Nya.

Sesi kajian yang mencerahkan ini ditutup dengan ramah-tamah yang hangat, yaitu makan Sate Ayam bersama yang dipersiapkan dengan penuh keikhlasan oleh Ibu-ibu Pengajian Asy Syifa. Lebih dari sekadar hidangan, momen ini menjadi simbol eratnya ukhuwah islamiyah dan kebersamaan di antara warga Perumahan Gayam Permai, menegaskan bahwa ilmu dan iman akan semakin kokoh jika diiringi dengan jalinan silaturahmi dan amal saleh.
Semoga ruh keimanan dan tawakal yang kita dapatkan dari Surah At-Taghabun ini dapat terus kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, menjadi bekal untuk menghadapi setiap ketetapan Allah dengan hati yang sabar dan bersyukur. Wallahu a'lam bish-shawab.

















Share:

Undangan Subuh Berjama'ah, 19 Oktober 2025

 


Undangan Subuh Berjama'ah dilanjutkan dengan Kajian rutin Ahad Pagi, 19 Oktober 2025. Bersama Ustadz Yusman, SHI. Selaku Ketua Takmir Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai Banjarnegara

Share:

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget