Kartu Indonesia Pintar (KIP)


Pendaftaran dan pendataan Kartu Indonesia Pintar (KIP) diperpanjang hingga 30 September 2016. Sebelumnya, 31 Agustus 2016 menjadi batas waktu pendaftaran dan pendataan KIP di data pokok pendidikan (Dapodik). Perpanjangan waktu pendaftaran KIP di Dapodik tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Kemendikbud, Hamid Muhammad, tentang Percepatan Penyaluran KIP dan Penerimaan Dana Program Indonesia Pintar (PIP) Tahun Pelajaran 2016/2017.
Kemendikbud memperpanjang batas waktu pendaftaran KIP setelah melakukan evaluasi mengenai penyaluran KIP tahun ini. Dalam Surat Edaran bernomor 19/D/SE/2016 tersebut dijelaskan, ada dua hasil evaluasi yang menjadi landasan perpanjangan waktu pendaftaran KIP. Pertama, hingga batas waktu 31 Agustus 2016 lalu, data KIP yang masuk dalam Dapodik baru mencapai 40 persen. Kedua, dari hasil pemantauan Kemendikbud, ditemukan sejumlah KIP yang masih tertahan di kantor desa/kelurahan dan belum disalurkan kepada anak usia sekolah di wilayahnya.
Surat Edaran tertanggal 1 September 2016 itu ditujukan kepada kepala dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota; kepala sekolah SD, SMP, SLB/PKLK, SMA dan SMK; dan operator Dapodikdasmen di seluruh Indonesia. Ada tiga hal yang disampaikan dalam Surat Edaran itu.
Pertama, kepala dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota diminta untuk memfasilitasi percepatan penyaluran KIP yang masih tertahan di kantor desa/kelurahan kepada anak usia sekolah yang berhak menerima di wilayah tersebut, bekerja sama dengan pihak-pihak terkait.
Kedua, kepala dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota hendaknya mendorong sekolah untuk mengidentifikasi siswa yang menerima KIP dan segera mendaftarkan ke aplikasi Dapodik agar dana PIP tahun 2016 dapat segera disalurkan. Pendaftaran KIP dalam aplikasi Dapodik dapat dilakukan sampai dengan akhir Desember 2016. Namun, untuk keperluan pencairan dana PIP Tahun 2016, pendaftaran KIP harus dapat diselesaikan paling lambat tanggal 30 September 2016.
Ketiga, kepala dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota memfasilitasi sekolah dengan pihak bank penyalur (BRI untuk SD, SMP, SMK; dan BNI untuk SMA), agar para siswa yang sudah ditetapkan sebagai penerima dana PIP tahun 2016 oleh Kemendikbud dapat segera mencairkannya di bank yang sudah ditetapkan.
Program Indonesia Pintar (PIP) adalah program bantuan uang tunai bagi anak usia sekolah dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), atau yang memenuhi kriteria sebagai anak dari keluarga tidak mampu. Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah kartu yang diberikan kepada anak yang berusia 6-21 tahun dari keluarga pemegang KKS, sebagai identitas untuk mendapatkan PIP. Bantuan pendidikan yang diberikan pemerintah kepada pemegang KIP berbeda-beda untuk tiap jenjang pendidikan. Untuk tingkat SD/MI/sederajat sebesar Rp.225.000/semester (Rp450.000 per tahun), tingkat SMP/MTs/sederajat Rp.375.000/semester (Rp750.000 per tahun), dan tingkat SMA/SMK/MA/sederajat sebesar Rp.500.000/semester (Rp1.000.000 per tahun) sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2014. (Desliana Maulipaksi)
Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Share:

Kajian Bersama Ustadz Andi


Al-Qur'an, sebagai kalamullah atau mukjizatul Islam yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk seluruh manusia. Ajaran Islam, merupakan rahmat bagi seluruh alam semesta, rahmatan lilalamin. Pada hakikatnya, al-Qur'an telah berbicara tentang seluruh persoalan manusia yang berupa prinsip-prinsip dasar. 
Al-Qur'an berbicara kepada akal dan perasaaan manusia; mengajar mereka tentang aqidah tauhid; membersihkan jiwa mereka dengan berbagai praktek ibadah; memberi mereka petunjuk untuk kebaikan dan kepentingannya, baik dalam kehidupan individu maupun sosial; menunjukkan kepada mereka jalan terbaik, guna mewujudkan jati dirinya, mengembangkan kepribadiannya dan meningkatkan dirinya menuju kesempurnaan insani, sehingga mampu mewujudkan kebahagiaan bagi dirinya, di dunia dan akhirat. 
Ma'rifatunnafsi atau mengenal diri sendiri terkenal dengan ungkapan "barang siapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya", Dapat disejajarkan dengan konsep diri, self concept yaitu bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri. Khusnudzon atau prasangka yang baik juga dapat disejajarkan dengan berpikir positif. Kata-kata yang terus beriringan dalam al-Quran yaitu iman dan amal merupakan penegasan dari harus adanya keyakinan dan tindakan. Untuk menyikapi semua tindakan-tindakan dan hasil yang diperoleh atas semua usahanya Islam memberikan konsep lain seperti tawakal, syukr dan muhasabah yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Akumulasi konsep-konsep tersebut jika diteliti secara berkesinambungan akan menimbulkan dan mengisyaratkan adanya konsep percaya diri yang terungkap dalam al-Qur'an.
Sumber : Blog Media Pendidikan
Share:

Gambar Kerja Rencana Pagar Perumahan




Share:

Pelaksanaan Hari Raya Qurban 1437H

Perumahan Gayam permai melaksanakan penyembelihan hewan Qurban seperti tahun sebelumnya bergabung dengan Panitia Masjid At Taqwa Pungkuran Banjarnegara. Dengan beberapa pertimbangan jika melaksanakan sendiri. Yang jelas sebagaimana disampaikan oleh Bapak Bambang Budi (mantan Ketua RT 06 Rw 05) disampaikan bahwa tujuan utama adalah untuk silaturahmi dan menjalin kekompakan dalam satu RW terutama di lingkungan Masjid At Taqwa. Tahun lalu jumlah Shohibul Qurban untuk Perumahan Gayam Permai berjumlah 20 Shohibul Qurban.

Share:

E-KTP Memberi Kemudahan Pelayanan Publik

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia segera merekam data diri mereka dan membuat KTP Elektronik (KTP-El). Hingga pertengahan Agustus 2016 ini, baru 161 juta penduduk atau 88 persen yang sudah merekam data dirinya, sejak program menuju single identity diluncurkan pada bulan Februari 2011. 
Sisanya, masih ada sekitar 22 juta penduduk yang belum merekam data dirinya. Padahal, sesuai dengan Perpres No.112 Tahun 2013 bahwa KTP Non Elektronik sudah tidak berlaku lagi sejak 31 Desember 2014. Mulai 1 Januari 2015 penduduk sudah harus menggunakan KTP Elektronik (KTP-el). 
“Hal ini begitu penting karena kelak semua pelayanan publik akan berbasis NIK dan KTP-el. KTP itu seperti ‘nyawa’ penduduk, karena segala urusan mulai dari membuat SIM, BPJS, mengurus akta nikah, semua membutuhkan data KTP-el,” ujar Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, (22/8). Bagi penduduk yang belum melakukan perekaman, Kemendagri memberikan perhatian khusus dan memberikan kemudahan-kemudahan, terlebih saat ini semua data dan titik-titik pelayanan di daerah sudah terkoneksi dengan Data Center (DC) di pusat. 
Jadi, dengan teknologi, Kemendagri memangkas 3 prosedur pembuatan KTP-El. Penduduk yang ingin merekam KTP-El tidak perlu lagi membawa surat pengantar dari RT/RW dan Kelurahan serta akta lahir. “Cukup membawa fotocopy Kartu Keluarga ke Dinas Dukcapil manapun. Bisa diurus dimana saja, tidak harus sesuai domisili penduduk,” ujar Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Prof. Zudan Arif Fakrulloh. Saat ini 92 lembaga pemerintah dan swasta sudah menggunakan data KTP-el dan NIK untuk akses layanan publik. Disamping hal itu, langkah tegas perlu diambil Pemerintah untuk pembaruan database, tentang jati diri penduduk Indonesia, sehingga tidak perlu lagi membuat “KTP Lokal” untuk pengurusan izin, pembukaan rekening bank, dsb. KTP-el juga mencegah kepemilikan KTP ganda atau KTP palsu. 
Dengan demikian akurasi data penduduk presisi dan dapat digunakan untuk beragam kepentingan, khususnya pelayanan publik dan perencanaan pembangunan. Sejak program KTP-El dilaksanakan pada 2011, sebanyak 514 Kabupaten/ Kota dan 6.234 Kecamatan telah disiapkan untuk dapat melakukan perekaman. Dengan rata-rata kemampuan merekam 100 orang per hari di setiap titik perekaman, maka potensi setiap harinya tidak kurang dari 600.000 atau dalam 40 hari sebesar 24 juta orang. “Ini tentu dengan asumsi masyarakat datang ke titik perekaman. Kunci utamanya adalah kesadaran masyarakat untuk merekam data dirinya,”lanjut Zudan. 
Kemendagri juga melakukan “jemput bola” yaitu menghampiri masyarakat yang aksesnya sulit untuk menuju ke Dinas Dukcapil di daerahnya. “Fokus peningkatan pelayanan dan mempermudah pelayanan serta jemput bola di daerah pegunungan, terpencil dan perbatasan,” tambah Mendagri. Sementara itu, berkenaan dengan blangko KTP-el, terutama untuk menyelesaikan Print Ready Record (PRR) yang sejak tahun 2012 terakumulasi 3,8 juta lebih, saat ini blangko yang tersedia sebanyak 4,6 juta. Saat ini Kemendagri sedang melakukan pergeseran anggaran TA 2016 sehingga bisa menambah 5 juta blangko untuk mengantisipasi animo masyarakat dalam mengurus identitasnya.
Disadur dari : Guna E-KTP
Share:

Layanan Online Akta Kelahiran dan Lain-lain Dindukcapil

Dindukcapil Kabupaten Banjarnegara menyelenggarakan layanan online yang berkaitan dengan layanan kependudukan yaitu kaitan dengan pelayanan kepengurusan akta kelahiran, akta kematian, akta pengakuan anak, akta pengangkatan anak, akta pengesahan anak, akata perceraian, akta perkawinan, akata keluarga, E-KTP, Proses pindah pindah masuk dan proses pindah keluar antar kabupaten. 
Jangan lupa siapkan scan dokumen data data diri atau keluarga seperti : surat pengantar, surat kelahiran, surat nikah, KTP ortu, KK dan 2 orang saksi (berupa scan KTP).
Layanan online ini berada di URL http://dindukcapil.banjarnegarakab.go.id/daftarOnline.php

Urutan untuk pendaftaran dilakukan dengan langkah sebagai berikut
1. Klik disini :


2. Klik Pendaftaran Mandiri atau Klik sini 
   Pilih kategori layanan yang dikehendaki.
3. Contoh pilih kategori Akta Kelahiran, maka isikan data-data dan scan


Share:

Alur Proses Layanan E-KTP Secara Umum




Berdasarkan UU no 24 Tahun 2013, masa berlaku KTP-el yang semula 5 ( lima ) tahun diubah menjadi berlaku seumur hidup sepanjang tidak ada perubahan elemen data dalam KTP - el, antara perubahan status, perubahan nama, perubahan alamat, penambahan gelar, perubahan jenis kelamin, baik yang sudah diterbitkan maupun yang akan diterbitkan. 
Pencetakan dokumen / personalisasi KTP - el yang selama ini dilaksanakan terpusat diJakarta, pada tahun 2014 dan seterusnya diserahkan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten / Kota, sesuai dengan amanat pasal 8 ayat 1 huruf C UU Nomor 24 Tahun2013. 
Larangan untuk tidak dipungut biaya ( gratis ), semula hanya untuk penerbitan KTP-el, di ubah menjadi gratis untuk penerbitan semua dokumen kependudukan ( KK dan KTP-el, Akta Kelahiran, Akta Perkawinan, Akta Kematian, Akta Peceraiaan, Akta Pengakuan Anak, Sepanjang diurus Tepat waktu, Sesuai dengan UU no 24 tahun 2013 dan Peraturan Daerah no 2 tahun 2014 tanggal 22 April tahun 2014yaitu dikenakan sanksiadministrasi sebesar Rp. 50.000,- ( lima puluhribu rupiah ). 
Kartu Tanda Penduduk elektronik, selanjutnya di singkat KTP-el selanjutnya dilengkapi dengan cip yang menjadi identitas penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instasi Pelaksana adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil. 
Dalam KTP-el rusak atau hilang Pemilik wajib melapor kepada Instansi Pelaksana Melalui Cama tatau Lurah / Kepala Desa Paling Lambat 14 hari dan melengkapi:
1.Surat kehilangan dari polsek setempat 
2. Surat peryataan penyebab terjadinya rusak atau hilang.
Share:

Gallery Bazar 1437H






















Share:

Surat Pengantar RT


PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA
KELURAHAN KUTABANJARNEGARA KECAMATAN BANJARNEGARA
RUKUN TETANGGA (RT) 06 RUKUN WARGA (RW) 05
Alamat : Jl. Samiaji No.9 Telp. 081391130118 



 
Nomor
:


Banjarnegara, 
Lampiran
:


Kepada Yth:
Perihal
:
Surat Pengantar

Lurah Kutabanjarnegara




Di-




       Banjarnegara

            Yang bertandatangan di bawah ini, Ketua RT 06 / RW 05 dengan ini menerangkan bahwa:

1.
Nama
:
………………………………………………………..
2.
Tempat / Tanggal Lahir
:
………………………………………………………..
3.
Status Perkawinan
:
………………………………………………………..
4.
Jenis Kelamin
:
………………………………………………………..
5.
Agama
:
………………………………………………………..
6.
Pekerjaan
:
………………………………………………………..
7.
KTP Nomor
:
………………………………………………………..
8.
KK Nomor
:
………………………………………………………..
9.
Alamat
:
………………………………………………………..

            Untuk mengurus Surat / membuat Surat:

1.
KTP Baru / Perpanjang

10.
Nikah / Talak / Rujuk / Cerai
2.
Kartu Keluarga (KK)

11.
Keterangan Belum Menikah
3.
Kelahiran Baru / Lama

12.
Pensiunan / Taspen / Asabri / Astek
4.
Kematian / Keterangan Waris

13.
Keterangan belum mempunyai rumah
5.
Pindah Keluar / Masuk

14.
Keterangan Kelakuan Baik / SKCK
6.
Ijin Keramaian

15.
Wesel Paket Berharga
7.
Keterangan Keluarga Ekonomi Lemah

16.
KIDS / KIPEM / KARNOP / KIK
8.
Ijin Usaha / IMB

17.
Akta Tanah / Pertanahan / SPPT / PBB
9.
Keterangan Tempat Tinggal / Domisili

18.
Lain-lain …………………………….
Centrang bagian yang dipilih.
            Demikian Surat Pengantar ini dibuat untuk bahan pertimbangan serta realisasinya sebagaimana mestinya.



Ketua RT 05














Sudarko, S.Pd
Share:

Profil Warga, Bidan Profesional

Ibu Asrinah dengan deretan Buku-Buku Karangannya

Ibu Asrinah selain aktif dikegiatan PKK Rt juga aktif menulis buku-buku yang berkaitan dengan profesinya sebagai PNS dan Dosen dibidang Kebidanan. Pendidikan tinggi yang diraih oleh Ibu Asrinah ini diraih sampai menyandang dua gelar Master (S2) yaitu MSi.T dan M.Kes. Tesis yang ditulis oleh Muhammad Firdaus, MDA,PhD menyatakan bahwa pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai sangat signifikan. Kiranya hal inilah yang dibuktikan oleh Ibu Asrinah dengan makin berkompeten dibidangnya melalui pengembangan pendidikan. Ini terbukti  Ibu Asrinah, S.Si.T., M.kes, mampu berkompetensi dengan PNS di lingkungannya diantaranya dengan aktif menulis buku yang berkaitan dengan profesinya.
Ibu tiga anak PNS di kantor DKK Banjarnegara yang beralamat di Perum Gayam Permai Gg Bima No. 25-26 Banjarnegara. Diantara kesibukannya sebagai PNS, istri Drs. Bambang Budi Setiono, M.Pd., Kasi Kurikulum Dikpora Kab Banjarnegara ini bersama koleganya mampu melahirkan lima buah buku yang bertemakan kebidanan yang menjadi keahliannya. Kelima judul bukunya adalah “Menstruasi dan Permasalahannya”, “Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan”, “Asuhan Kebidanan Masa Persalinan”, “Konsep Kebidanan”, dan “Nyontek Aja Lagi”. 
Buku “Nyontek Aja Lagi” yang ditulis bersama mahasiswanya di Politeknik Banjarnegara menggunakan konsep penulisan gaul ala anak muda era sekarang. “Bahasanya lu-guwe. Biar gampang dipahami. Judulnya dibuat menarik agar orang membeli. Jadi sudah marketable. Tapi isinya tentang motivasi untuk mencontek dalam hal kebaikan, yaitu mencontek kesuksesan orang lain” katanya. Tak tanggung-tanggung semua bukunya diterbitkan oleh penerbit ternama. Pemasarannya pun sudah masuk di jaringan toko buku terkemuka di negeri ini. 
Kini satu buah buku lagi hampir diselesaikannya yang mengupas pengalaman bidan di lokasinya bertugas di wilayah Banjarnegara ini. “Kita ambil sejumlah sample penelitian di wilayah tugas Bidan yang ekstrim yang ada di pelosok Kalibening, Susukan, dan Purwonegoro. Saya ingin memaparkan analisa saya bahwa kunci kesuksesan tugas bidan itu ada pada kemampuan komunikasinya dengan masyarakat setempat” katanya. 
Titik Balik Di perjalanan hidup seseorang selalu saja ada saat-saat sulit yang kadang hadir tanpa kita mampu menolaknya. Seperti halnya yang dialami Asrinah, perempuan kelahiran Magelang pada 11 Mei 1969 ini. Keinginannya untuk menjadi guru tertunda saat tengah asyik menekuninya di Sekolah Pendidikan Guru Magelang, justru Ia diminta keluar untuk bersekolah di Sekolah Perawat Kesehatan.. “Ini memang seperti titik balik bagi saya yang harus menunda cita-cita saya mengajar. Orang tua saya miskin dan mempunyai anak lima. Saya anak ketiga. Waktu itu SPK memberi tawaran untuk sekolah gratis karena ada Ikatan Dinas. Oleh orang tua, saya diminta untuk masuk SPK. Meski berat, tapi saya memaklumi alasanya. Bila saya dapat masuk SPK, ini akan meringankan beban ekonomi keluarga” katanya. Selepas lulus dari SPK tahun 1988, sementara menunggu Penugasan Ikatan Dinasnya keluar, Asrinah memanfaatkan waktunya untuk bekerja sebagai Staf Damiyanti medical clinic Bali. Di tempat kerjanya ini, Ia menjadi satu-satunya perawat yang memberi pelayanan medis bagi orang-orang Asing yang menjadi relasi tempatnya bekerja. Tanpa disangka, karena pekerjaannya itu, Ia justru mendapat kesempatan langka yang tidak diperoleh setiap orang yaitu kesempatan untuk dapat melanglang buana ke sejumlah Negara seperti Singapura, Australia, Thailand, Phlipina, dan sejumlah Negara Eropa. “Pengalaman unik saya waktu kerja di tempat tersebut adalah mengantar orang Dieng yang suaminya orang Australia. Meski bayinya yang berumur 3 bulan sehat, tapi mereka tetap minta didampingi perawat selama dalam perjalanan. Jadi sepanjang perjalanan itu, saya hanya duduk dan menemani. Komunikasi saya pun lebih banyak dengan istrinya yang orang Jawa. Bahasanya pun Jawa. Jadi yang mudeng ya Cuma kami berdua..ha..ha..” tuturnya. Akhirnya panggilan tugas Ikatan Dinas datang juga. Karena sudah Ikatan Dinas maka kenyamanan kerja di Damiyanti medical clinic Bali pun harus ditinggalkannya. 
Karir PNS dimulai pada tahun 1993 sebagai pelaksana perawatan puskesmas Garung, Wonosobo. Belum lama bertugas, Ia kemudian dipindah ke Puskesmas 2 Kalibening pada bulan April 1993. Di tempat tugasnya yang baru ini Ia menemui kenyataan yang memprihatinkan dimana mayoritas masyarakat di wilayah tempatnya bekerja melakukan persalinan di rumah tanpa didampingi tenaga kesehatan. “Waktu itu hanya ada satu orang bidan yang melayani 8 desa. Kondisi ini sungguh sangat memprihatinkan, karena tidak mungkin satu orang bidan mampu melayani 8 desa tersebut. Inilah yang mendorong saya waktu itu untuk menempuh pendidikan lanjutan di DI Kebidanan” katanya. Semangatnya yang besar dan kecintaannya pada ilmu dan pengetahuan membuatnya mampu melalui jenjang pendidikan kebidanan dengan baik bahkan meraih sejumlah prestasi. DI Pendidikan Kebidanan lulus tahun 1995, DIII Kebidanan lulus tahun 2002, D IV Kebidanan lulus tahun 2005, dan Pendidikan terakhirnya adalah Pasca Sarjana Managemen Kesehatan Ibu dan Anak UNDIP Semarang, lulus tahun 2009. “Saya juga tidak mengira karena pendidikan saya akhirnya saya dapat kesempatan mengajar di berbagai AKBID” katanya. 
Asrinah aktif mengajar sebagai dosen di Politeknik Banjarnegara sejak lembaga Perguruan Tinggi ini berdiri di tahun 2008. Sebelumnya Dia tercatat juga mengajar di sejumlah lembaga kebidanan di Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Magelang, dan Yogyakarta. Namun sebagai Tim Penguji kelulusan Bidan, Asrinah masih terlibat aktif di sejumlah Akbid. “Sekarang saya hanya focus mengajar di Polibara karena saya ingin berbagi ilmu dengan teman-teman seperjuangan saya para bidan di Banjarnegara.” Katanya. Obsesi “Obsesi saya adalah seluruh bidan di Banjarnegara mempunyai pendidikan tinggi dan loyal mengabdi pada Banjarnegara. 
Saya yakin pendidikan tinggi bagi bidan tersebut akan mengubah sikap dan perilakunya dalam memberi pelayan yang lebih baik bagi masyarakat. Dan dampak dari ini adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itulah saya rajin mengkompori teman-teman Bidan untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannya. Wong saya yang berangkat dari Di Kebidanan juga bisa meraih pendidikan tinggi, karena itu saya yakin teman-teman juga bisa. Sedangkan loyalitas pada daerah yang saya inginkan adalah jangan sampai ketika pendidikan tinggi dan pengalaman telah diraih terus pindah” begitu jelas perempuan ayu yang sekarang ini menjabat sebagai Kepala seksi Kesehatan Ibu dan Anak pada DKK. Saya optimis, lanjutnya, obsesi saya tersebut lebih cepat tercapai. Hal ini tidak lepas dikarenakan semangat belajar teman-teman bidan di Banjarnegara terhitung tinggi. “Sehingga berdasarkan data Bidan yang tengah menempuh pendidikan tinggi sekarang ini, kita optimis pada tahun 2013, seluruh Bidan aktif di Banjarnegara telah mempunyai kualifikasi lulusan DIII” katanya. 
Disadur dari: Seputar Banjarnegara
Share:

Susunan Pengurus Rt 06 Rw 05 Kel.Kutabanjarnegara




SUSUNAN KEPENGURUSAN RT 06 RW 05
KELURAHAN KUTABANJARNEGARA PERIODE 2016 – 2019

I
Pelindung
:
1.   Kepala Kelurahan Kutabanjarnegara



2.   Ketua Rw 05 Kelurahan Kutabanjarnegara




II.
Penasehat
:
1.   Drs. H. Bambang Budi Setiono, M.Pd



2.   




III.
Pengurus



1.Ketua
:
Sudarko, S.Pd

2.Wakil Ketua
:
Edi Sunaryo, S.Pd

3.Sekretaris I
:
Sarastiana, S.Pd,MBA

4.Sekretaris II
:
Adi Suyono

5.Bendahara I
:
Sehatno, S.Sos

6.Bendahara II
:
Suyadi, S.Pd

7.Seksi Agama
:
1.   Yusman, S.Th.I



2.   Petrus Purwanto, S.Pd





8.Seksi Pembangunan
:
1.   Nurvafik Krismiarto, S.E



2.   Drs. Panggung Sutopo



3.   Drs. Tofik Rahman



4.   Suntoro





9.Seksi Pemuda dan Olah Raga
:
1.   Yuliadi, S.Pd



2.   Surono, S.Pd





10. Seksi Kesra
:
1.   Sujirno, BA



2.   M.Sodik



3.   Susianto, A.Md



4.   Parman





11. Seksi Kewanitaan
:
1.   Ny. Maryamah



2.   Ny. Prayitno Hadi



3.   Ny. Mujiatun Robert





12. Seksi Keamanan
:
1.   Prayitno Hadi



2.   Fajar Adi Nugroho





13. Seksi Humas
:
1.   Ismanto, S.Pd



2.   Trilas Priatmo

Banjarnegara, 28 Agustus 2016
Ketua Rt 06 Rw 05 Kel.Kutabanjarnegara



Sudarko,SPd
Share:

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget