Gallery Ahad, 19 Februari 2023

Share:

Bulan Haram

Ahad, 19 Feb 2023


Kajian Rutin Ahad Pagi Mushola Al Mu;minun Perumahan Gayam Permai Banjarnegara. Bersama Ustadz Retno Ahmad P,LC

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS. At-Taubah ayat 36)

Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah menetapkan jumlah bulan itu dua belas, semenjak Dia menciptakan langit dan bumi. Yang dimaksud dengan bulan di sini ialah bulan Qamariah karena dengan perhitungan Qamariah itulah Allah menetapkan waktu untuk mengerjakan ibadah yang fardzu dan ibadah yang sunat dan beberapa ketentuan lain. Maka menunaikan ibadah haji, puasa, ketetapan mengenai 'iddah wanita yang diceraikan dan masa menyusui ditentukan dengan bulan Qamariah. 
Di antara bulan-bulan yang dua belas itu ada empat bulan yang ditetapkan sebagai bulan haram yaitu bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan Rajab. Keempat bulan itu harus dihormati dan pada waktu itu tidak boleh melakukan peperangan. Ketetapan ini berlaku pula dalam syariat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai kepada syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. 
Salah satu hikmah diberlakukannya bulan-bulan haram ini, terutama bulan Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam adalah agar pelaksanaan haji di Mekah bisa berlangsung dengan damai. Rentang waktu antara Zulkaidah dan Muharam sudah cukup untuk mengamankan pelaksanaan ibadah haji. Kalau ada yang melanggar ketentuan ini, maka pelanggaran itu bukanlah karena ketetapan itu sudah berubah, tetapi semata-mata karena menuruti kemauan hawa nafsu sebagaimana yang telah dilakukan oleh kaum musyrikin. 
Biasanya orang-orang Arab amat patuh kepada ketetapan ini sehingga apabila seseorang terbunuh, baik saudara atau bapaknya bertemu dengan pembunuhnya pada salah satu bulan haram ini, maka dia tidak berani menuntut balas, karena menghormati bulan haram itu. Padahal orang Arab sangat terkenal semangatnya untuk menuntut bela dan membalas dendam. Itulah ketetapan yang harus dipenuhi, karena pelanggaran terhadap ketentuan ini sama saja dengan menganiaya diri sendiri, sebab Allah telah memuliakan dan menjadikannya bulan-bulan yang harus dihormati. Kecuali kalau kita dikhianati atau diserang pada bulan haram itu, maka dalam hal ini wajib mempertahankan diri dan membalas kejahatan dengan kejahatan pula. 

Firman Allah: Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, "Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Tetapi menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Sedangkan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup. Barang siapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (al-Baqarah/2: 217) 

Ayat ini memerintahkan kepada kaum Muslimin agar memerangi kaum musyrikin karena mereka merusak perjanjian yang sudah disepakati dan memerangi kaum Muslimin. Mereka memerangi kaum Muslimin bukan karena balas dendam, fanatik kesukuan, atau merampas harta benda sebagaimana biasa mereka lakukan pada masa yang lalu terhadap kabilah lain, tetapi maksud utama adalah menghancurkan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad dan memadamkan cahayanya. Maka wajiblah bagi setiap muslim bangun serentak memerangi mereka sampai agama Islam itu tegak dan mereka hancur binasa. Hendaklah ditanamkan ke dalam dada setiap muslim semangat jihad serta tekad dan keyakinan bahwa mereka pasti menang karena Allah selamanya menolong orang-orang yang bertakwa kepada-Nya.

Peristiwa Penting di Bulan Rajab
  1. Nabi Muhammad mulai ada dalam kandungan Rajab menjadi bulan yang sangat penting. Di bulan inilah, pertama kalinya Nabi Muhammad SAW ada dalam kandungan. Sang ibu, Sayyidah Aminah binti Wahab mengandung Nabi Muhammad yang kemudian lahir pada bulan Rabiul Awal, sembilan bulan kemudian. 
  2. Terjadinya Isra dan Mi'raj Ilustrasi. Ada beberapa peristiwa penting di bulan Rajab. (iStock/Tinnakorn Jorruang) Bukan hanya bulan pertama Nabi Muhammad ada dalam kandungan, Rajab juga jadi peristiwa paling penting bagi seluruh umat Islam. Sebab, di bulan ini mukjizat Isra Mi'raj terjadi. Dalam peristiwa Isra Mi'raj, Nabi Muhammad diangkat ke langit untuk bertemu Allah SWT. Pada peristiwa ini, Nabi Muhammad dimuliakan dan perintah salat lima waktu diturunkan. 
  3. Pembebasan Palestina Pada akhir bulan Rajab, Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi membebaskan Baitul Maqdis, Palestina. Pembebasan dilakukan tanpa melewati perang senjata. Dia justru mempersatukan umat Islam dalam satu akidah, yakni akidah Ahlussunnah wal Jama'ah. Penyatuan akidah ini dianggap sebagai cara yang paling benar, alih-alih perang senjata yang bisa merenggut banyak nyawa. 
  4. Kelahiran sahabat Nabi, Ali bin Abu Thalib Salah satu sahabat Nabi yang paling terkenal, yakni Ali bin Abu Thalib juga lahir di bulan Rajab, tepatnya pada tanggal 13. Mengutip berbagai sumber, bukan hanya sahabat, Ali juga merupakan sepupu sekaligus menantu Rasulullah SAW. 
  5. Perang tabuk Menukil Learn About Islam, perang tabuk juga terjadi bulan Rajab. Perang ini adalah pertempuran terakhir yang diikuti oleh Nabi Muhammad. Itulah lima peristiwa penting di bulan Rajab. Penting untuk terus melakukan amalan saleh demi mendapatkan keberkahan di salah satu bulan paling mulai ini. 
Share:

QS. Qaf Ayat 15




اَفَعَيِيۡنَا بِالۡخَـلۡقِ الۡاَوَّلِ‌ؕ بَلۡ هُمۡ فِىۡ لَبۡسٍ مِّنۡ خَلۡقٍ جَدِيۡدٍ





















Maka apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama? (Sama sekali tidak) bahkan mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru.

Tafsir Maka apakah Kami letih yakni tidak mampu lagi melakukan penciptaan dengan sebab telah melakukan penciptaan yang pertama? Sama sekali Kami tidak letih! Kami mampu untuk menciptakan yang baru dan itu lebih mudah bagi Kami. Sesungguhnya bahkan mereka, orang kafir itu, dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru, yakni membangkitkan manusia setelah kematiannya. Dalam ayat ini, Allah dengan cara yang halus dan mendalam memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya dengan mengatakan, "Kami yang telah menciptakan sekalian makhluk dari permulaannya tanpa bantuan siapa pun, apakah Kami lelah dan letih untuk menciptakan makhluk-makhluk itu kedua kalinya, yang menurut pengalaman membuat kedua kalinya itu lebih mudah daripada menciptakannya yang pertama?"

Penciptaan diindikasikan sebagai suatu proses yang terus berjalan. Dari sudut ilmu pengetahuan, keadaan demikian ini terlihat jelas. Secara perlahan, para peneliti mulai menyadari dan mengerti bahwa banyak fenomena alam yang berada pada posisi sedang berkembang. Salah satu bukti adalah terjadinya evolusi jenis yang terus berkembang. Ditemukan banyak bukti dalam bentuk fosil yang memperlihatkan adanya jenis-jenis yang mempunyai "bentuk antara" dari dua jenis yang eksis pada saat ini. Beberapa contoh di atas hanyalah sedikit dari sekian banyak bukti. Masih banyak yang belum terungkap. Apa yang kita ketahui saat ini hanyalah bagian kecil dari puncak gunung es yang muncul di atas air. Sedangkan bagian besar dari gunung es, yang berada di bawah permukaan air, sama sekali belum diketahui. Banyak peneliti menyadari bahwa kemampuan alam untuk mengatur dirinya didasarkan pada kemampuan fundamental dan misterius dari alam semesta. Bukti bahwa alam memiliki kekuatan yang kreatif, dan mampu menciptakan berbagai variasi-variasi struktur dan bentuk yang kompleks, seringkali membatalkan hukumhukum alam yang sebelumnya dibuat manusia.

Doa untuk yang telah berusi 40 tahun:


رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ 


Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku temasuk orang-orang yang berserah diri.(QS: Al Ahqaf:15)




Share:

Undangan Subuh Berjamaah dan Kajian Rutin

 Takmir Masjid Al Mu'minun mengundang Bp/Ibu/Sdr untuk menghadiri Sholat Subuh berjamaah dan kajian ahad pagi dengan ketentuan sebagai berikut:



Share:

Kerja Bhakti Warga, Aktivitas Kebersamaan

Momen yang ditunggu-tunggu saat kerja bhakti; "medang"

Gayam Permai 05/2/2023. Salah satu kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Rt 06 Rw 05 Kelurahan Kutabanjarnegara Kec/Kab. Banjarnegera (Perumahan Gayam Permai) adalah Kerja Bhakti. Kegiatan rutin ini selalu didukun oleh warga terbukti keikutsetaan cukup banyak, kecuali warga yang sedang dalam kepetingan. Keberadaan kegiatan ini akan terus dilakukan untuk menjaga kekompakan dan lainnya.
Konsep gotong royonglah yang menyatukan masyarakat indonesia bisa meraih kemerdekaan dari para penjajah. Nilai-nilai gotong royonglah yang mampu membangkitkan semangat masyarakat untuk tetap berjuang dan menjadikanya sebagai pemersatu dan pemicu semangat di kalangan masyarakat. Seiring dengan perkembangan modernisasi dan globalisasi yang semakin pesat juga memberikan dampak kepada masyarakat terhadap eksistensi nilai-nilai leluhur yang selama ini dijadikan sebagai penyaring kebudayaan dari luar. Teknologi yang semakin canggih membuat nilai-nilai kebudayaan dan sosial mulai luntur atau sudah jarang ditemukan, salah satunya budaya tersebut yaitu kegotong royongan. 
Adanya teknologi yang semakin canggih memberikan kemudahan masyarakat dalam membantu dan menyelesaikan setiap pekerjaannya. Selain itu perkembangan teknologi ini juga mengakibatkan banyak perubahan pada pola kehidupan masyarakat, yang dulunya merupakan desa namun karena adanya tuntutan dari pihak luar mengakibatkan terjadi perubahan yang sangat dinamis sehingga menjadi perkotaan. Masyarakat perkotaan juga telah terjadi perubahan yang drastis, misalnya saja gotong royong hampir punah dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.

dengan keakraban serta antusiasme warga untuk melakukan kegiatan gotong royong khususnya di lingkungan masyarakat sekitarnya. Gotong royong memiliki nilai-nilai positif yaitu: 
  1. Kebersamaan. Gotong royong mencerminkan kebersamaan karena dengan gotong royong, masyarakat mau bekerja secara bersama-sama untuk membantu orang lain atau untuk membangun fasilitas yang dimanfaatkan bersama.
  2. Persatuan. Kebersamaan yang terjalin dalam gotong royong sekaligus melahirkan persatuan antar anggota masyarakat. Dengan persatuan yang ada, masyarakat menjadi lebih kuat dan mampu menghadapi permasalahan yang muncul. 
  3. Rela berkorban .Gotong royong mengajari sikap rela berkorban. Pengorbanan tersebut dapat berbentuk apapun, mulai dari berkorban waktu, tenaga, pikiran, hingga uang. Dengan gotong royong masyarakat rela mengesampingkan kepentingan pribadinya untuk memenuhi kebutuhan bersama. 
  4. Tolong menolong. Gotong royong mengajarkan warga masyarakat saling bahu-membahu untuk menolong satu sama lain. Sekecil apapun peran seseorang dalam gotong royong, selalu dapat memberikan pertolongan dan manfaat untuk orang lain. 
  5. Sosialisasi. Pada saat ini kehidupan masyarakat cenderung lebih mementingkan diri sendiri. Gotong royong dapat mengubah warga masyarakat kembali sadar jika dirinya adalah makhluk sosial.
Gotong royong membuat masyarakat saling mengenal satu sama lain sehingga proses sosialisasi dapat terus terjaga keberlangsungannya. Selain itu budaya gotong royong juga memiliki manfaat bagi kehidupan masyarakat sekitar antara lain adalah: 
1. Meringankan beban pekerjaan yang harus ditanggung. 
2. Menumbuhkan sikap sukarela, tolong-menolong, kebersamaan, dan kekeluargaan antar sesama anggota masyarakat 
3. Menjalin dan membina hubungan yang baik antar warga masyarakat 
4. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan nasional 

Gotong royong di era kemajuan zaman ini sudah sangat langka ditemukan. Sifat keramahan dan kegotongroyongan yang sudah menjadi ciri khas dan budaya negara kita sejak nenek moyang yang harus kita lestarikan.
Jangan sampai dengan adanya kemajuan teknologi membuat luntur kebudayaan gotong royong ini. Maka dari itu kita sebagai generasi muda harus mampu membangun dan mempertahankan semangat kebudayaan gotong royong itu kembali, jangan sampai budaya itu tergerus oleh sifat individualisme yang tinggi, karena kita adalah satu bangsa yang harus dijaga keutuhanya.

Share:

Hadist Sunan Abu Daud, Hindari Prank !



Kajian Rutin Ahad Pagi 5 Februari 2023 (Ustadz Firdaus Maulana Akbar STh.I, LC)

Agama Islam adalah agama yang mengajarkan tentang pentingnya memiliki akhlak yang baik. Orang yang memiliki akhlak baik memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah. 
 Rasulullah ﷺ bersabda:

 إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ 

 Sungguh seorang mukmin yang akhaknya baik itu akan meraih derajatnya orang yang senantiasa berpuasa di siang hari dan shalat di malam hari (HR. Abu Dawud no. 4798). 
-------------------------------------------------------------------------------

 حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ الدِّمَشْقِيُّ أَبُو الْجَمَاهِرِ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو كَعْبٍ أَيُّوبُ بْنُ مُحَمَّدٍ السَّعْدِيُّ، حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ حَبِيبٍ الْمُحَارِبِيُّ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ، وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا، وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ، وَإِنْ كَانَ مَازِحًا، وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ 

“ Muhammad bin Utsman al-Dimasyqi Abu al-Jamahir telah bercerita kepada kami, ia berkata: Abu Ka’b Ayyub bin Muhammad al-Sa’di telah bercerita kepada kami, Sulaiman bin Habib al-Muharibi telah bercerita kepadaku, dari Abu Umamah, ia berkata: Rasulullah saw. Telah bersabda: 
 “Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meningalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meningalkan kedustaan walaupun dia bercanda. Aku memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang membaguskan akhlaknya”. (HR. Abu Dawud no. 4800) 

Rasulullah saw adalah teladan terbaik. Hendaknya kita sebagai seorang Muslim menjadikannya sebagai panutan dalam bersikap sehari-hari. Berkaitan dengan keseharian, Rasulullah sangat menganjurkan ummatnya untuk menjaga hubungan dengan sesama manusia. Bahkan beliau menjanjikan banyak hal sebagai motivasi, misalnya sebagaimana hadis di atas. Di sana disebutkan tiga cara untuk memperoleh rumah di surga: Menghindari perdebatan, menghindari dusta, dan berakhlak baik. 

Menghindari Perdebatan 
Dalam hadis tersebut Rasulullah saw. Memberi jaminan rumah di surga bagi orang yang meninggalkkan perdebatan, walaupun berada pada posisi yang benar. Di zaman ini seringkali kita dihadapkan pada suatu perkara yang memunculkan perdebatan, bahkan tak jarang kita masuk di dalamnya. Melalui pesan Rasulullah saw ini hendaknya kita lebih berhati-hati dalam menanggapi setiap kejadian. Jika dirasa pembicaraan sudah mengarah pada debat kusir, lebih baik dihindari. Berdebat daalam konteks ilmiah dengan argumentasi yang jelas tentu dibolehkan, selama tetap menjaga akhlak yang baik dan tidak memaksakan kehendak. Oleh karena itu, berdebat tanpa ilmu yang jelas, hanya akan berujung pada permusuhan dan memutus tali persaudaraan.

Meninggalkan Dusta meski bercanda (nge-prank)  

Selanjutnya Rasulullah saw. memberikan jaminan surga bagi orang yang meninggalkan dusta, walaupun dalam keadaan bercanda. Dusta adalah sesuatu yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Maka sungguh mulia orang yang dapat meninggalkan dusta dalam kesehariannya, bahkan termasuk ketika bercanda (dengan nge-prank) Oleh karenanya, kita diperintahkan untuk termasuk ke dalam golongan orang-orang yang benar dalam kejujuran.

Berakhlak Baik 

Selanjutnya Rasulullah memberikan jaminan rumah di surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya. Bahkan beliau menggunakan kata a’la al-jannah yang artinya surga yang tinggi. Hal ini mengisyaratkan betapa mulianya orang yang membaguskan akhlaknya. Berkaitan dengan akhlak ini Rasulullah pun telah memberikan contoh yang sangat baik.


Share:

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget