Puasa Kok Pacaran?

29 Ramadhan 1443H (29 April 2022) Bersama Mas Faza Bin Susianto



“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali berkhalwat (berduaan) dengan perempuan yang bukan mahram karena yang ketiga di antara mereka adalah setan,” (HR Ahmad).

Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, orang-orang puasa itu lupa dia puasanya hanya menahan lapar dan haus saja. Dilarang untuk mengatakan perkataan-perkataan yang kotor, kasar, juga perkataan yang menimbulkan syahwat. Perkataan-perkataan yang diberikan kepada lawan jenis yang bukan mahram, 
Kultum Tarawih diisi oleh remaja memang mengasyikan...santai...tidak tegang melulu tentang ancaman neraka. Tidak terasa memang yang disampaikan adalah ancaman neraka tetapi dengan ciri remaja. 
Cerita tentang pacaran. Di Bulan Ramadhan kok masih pada pacaran sih...? begitu dibuka, padahal di Bulan Ramadhan. 
Padahal bisalah dengan saling menyemangati, misal "sudah sahur belum,...nantikan dibalas oleh yayang dengan udah atau lagi atau belum". (jamaah bibuat tertawa). Dan kegiatan lain yang bermanfaat misalkan membaca Al Qur'an, ngaji bareng.
Karena di Islam tidak adal istilah pacaran. Bahkan dilarang, pacaran cenderung banyak mudorotnya dibanding manfaatnya. Tentu lebih banyak nafsu sahwatnya. Di dalam bulan Ramadhan yang penuh berkah dan pahala ini  alangkah lebih baiknya bila menjaga diri dari perbuatan yang condong lebih banyak mudharatnya dibanding manfaatnya.






Share:

Sombong Hanya Milik Allah SWT

Pengajian Tarawih 23 Ramadhan 1443H (23 April2020). Ustadz H. M.Sukri

Dosa pertama yang diperbuat makhluk adalah dosa kesombongan. Aktornya iblis yang menolak perintah Allah SWT untuk melakukan sujud penghormatan kepada Nabi Adam AS. Alasannya karena iblis diciptakan dari api, sementara Nabi Adam diciptakan dari tanah. 
Di mata iblis, zat api lebih mulia dari pada zat tanah. Iblis berkata, “Ana khairun minhu khalaqtanii min naarin wa khlaqtahuu min thiin.” (QS Sad: 76). Allah SWT berfirman tentang kesombongan iblis tersebut, “Abaa wastakbara wa kaana minal kaafiriin (ia enggan dan sombong karenanya ia menjadi kafir).” (QS al Baqarah: 34). 
Kesombongan adalah dosa yang paling Allah benci. Dalam hadis Qudsi Allah SWT berfirman, “Alkibriyaau ridaaii, wal izzu izaari, faman naza’ani waahidan minhuma qazaftuhu fin naar (kesombongan adalah selendangku, dan keperkasaan adalah pakaianku, siapa yang mau menandingiku salah satu dari keduanya, pasti akan Aku masukkan ia ke neraka).” (HR Abu Daud). 
Sebuah deklarasi bahwa yang berhak sombong hanya Allah. Selain-Nya hanya makhluk yang tidak berdaya. Maka apapun kehebatan makhluk tidak lain hanyalah karunia-Nya. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Laa yadkhulul jannata man kaana fii qalbihii mitsqaala zarratin min kibr (tidak akan masuk surga orang yang di hatinya ada kesombongan sekalipun hanya sebesar atom).” (HR Muslim).
Dalam surah al-A’raf, dengan tegas Allah mengancam orang-orang yang sombong. Pertama, bahwa mereka tidak akan bisa masuk surga sampai kapan pun, “Innalladziina kazzabuu biaayaatina wastakbaruu ‘anha laa tufattahu lahum abwaabas samaai wa laa yadkhuluunal jannata hattaa yalijal jamalu fi sammil khiyaath” (QS al A’raf: 40). 
Kedua, bahwa mereka pasti masuk neraka dan kekal di dalamnya, “Walladziina kazzabuu biaayaatina wastakbaruu anhaa ulaaika ashahabunnari hum fiiha khaaliduun.” (QS al-A’raf: 36). Memang aktor dosa kesombongan pertama adalah iblis. Tetapi dalam perjalanannya, iblis tidak sampai ke level berani mengaku dirinya sebagai Tuhan. Beberapa ayat telah merekam pernyataan iblis yang mengatakan kepada Allah SWT "rabbi" (wahai Tuhanku) dan “fabiizzatika” (maka dengan keperkasaan-Mu). Artrinya, iblis masih mengakui ketuhanan dan keperkasaan Allah SWT, sekalipun dalam perilakunya iblis membangkang kepada-Nya. Pada saat memohon kepada Allah agar usianya ditangguhkan sampai hari kiamat, iblis berkata: “rabbi anzhirnii ilaa yaumi yub’atsuun” (QS Sad: 79). 
Lalu pada saat sesumbar akan menyesatkan semua manusia di muka bumi, iblis berkata: “fabi’izzatika laughwiyannahum ajma’iin” (QS Sad: 82). Justru, puncak kesombongan itu ternyata diperbuat oleh manusia pengikut iblis. Dialah Fir’aun yang mendeklarasikan dirinya sebagai Tuhan. Fir’aun berkata, “Ana rabbukumul a’laa (aku tuhanmu yang paling tinggi).” (QS an-Nazi’at: 24). Padahal, di hadapan badai, pasukan belalang, kutu, katak, dan banjir darah yang Allah kirimkan kepadanya, Fir’aun tidak berdaya. Itu pun ia masih sombong. Karena itu Allah menghinakannya.




Share:

Pemberitahuan Zakat Fitrah 1443 H,


muslim memiliki kewajiban untuk mengeluarkan zakat fitrah sebagai penyempurna dari rukun Islam. Umat Islam wajib mengeluarkan zakat fitrah berupa makanan pokok masyarakat setempat, misalnya berupa beras, gandum, kurma, susu, anggur kering, jagung dan lain-lain. Soal besaran zakat, mayoritas ulama bersepakat yakni 1 sha' (sekitar 2,7 sampai 3 kilogram). Sebagian ulama membolehkan zakat fitrah dibayarkan dengan uang tunai seharga makanan pokok sesuai dengan ukuran dalam bentuk bahan makanan pokok. 
Pembayaran zakat fitrah bisa diwalikan oleh orangtua atau saudara, karena itu niatnya pun menjadi berbeda-beda tergantung untuk siapa zakat itu ditujukan. Berikut macam-macam niat ketika membayarkan zakat fitrah; Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

 نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكاَةَ اْلفطر عَنْ نَفْسِيْ فَرْضًالِلهِ تَعَالَى 
“Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala.” 
Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardhu karena Allah Taala.” 


Niat Zakat Fitrah untuk Seluruh Anggota Keluarga, Termasuk Diri Sendiri

 ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ 

“Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri anni wa an jami’i ma yalzimuniy nafaqatuhum syar’an fardhan lillahi ta’ala.” Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku fardhu karena Allah Taala.” 

Pengumpulan Zakat Fitrah di Perumahan Gayam permai berupa:
1. Uang, dengan kategori :
  • a. Rp.25.000,-
  • b. Rp.30.000,-
  • c. Rp.35.000,-
2. Beras, 2,5 Kg 


Share:

Man Jadda Wa Jadda

Kultum Tarawih 22 Ramadhan 1443H (22 April2022) 


Ungkapan Arab "Man Jadda Wa Jadda" memiliki arti, barang siapa yang bersungguh-sungguh, dia pasti berhasil. Untuk bersungguh-sungguh harus diawali dengan niat yang baik atas segala yang kita inginkan. Sebab, niat merupakan pondasi utama untuk membentuk komitmen dalam mewujudkan impian-impian yang akan dicapai.Ungkapan sederhana ini menunjukkan bahwa kerja keras dan kepayahan selalu berujung pada panen kesuksesan yang lebih banyak.
Setelah mengetahui arti Man Jadda Wa Jadda, kalian juga perlu mengetahui apa saja yang bisa kalian terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ya, berikut ini beberapa penerapan baik untuk pepatah Man Jadda Wa Jadda dalam kehidupan sehari-hari: 
  1. Belajar dan menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh tanpa rasa malas. 
  2. Berusaha untuk bangkit kembali dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan bisnis halal demi keluarga. 
  3. Bertekad dalam hal-hal positif, misalnya bertekad untuk membantu membuat sukses sebuah desa agar berkembang. 
  4. Tidak mudah menyerah dan selalu bersungguh-sungguh walaupun ada rintangan dalam hidup. Dan masih banyak lagi.
Share:

Penghuni Bagian-Bagian Neraka

Pengajian Subuh 20 Ramadhan 1443H (20 April 2022) bersama Ustadz Susianto,SKM

Materi Pengajian Subuh pada 20 Ramdhan 1443H yang disampaikan oleh Bp.Ustadz Susianto,SKM. Balasan bagi yang melanggar aturan, senang menantang syariatAllah SWT, melakukan segala hal yang dilarang oleh Agama Islam sekaligus mendustakan para rasul-Nya adalah Neraka. Pada intinya, neraka adalah penjara di akhirat dengan segala siksaan yang sesuai dengan apa yang dilakukan umat manusia semasa di dunia.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hijr ayat 43-44 yang artinya: 
"Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka."
Ada beberapa tingkatan neraka yang mesti kalian ketahui berikut ini sesuai dengan apa yang sudah dijelaskan di dalam Alquran:

1. Neraka Jahanam 
Penghuni Neraka Jahanam adalah orang-orang munafik. Mayoritas ulama tafsir, menyebut bahwa Jahanan adalah tingkatan teratas neraka yang dikhususkan bagi umat Muslim yang selalu berbuat maksiat. 
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Isra ayat 8 yang artinya: "Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman."

2. Neraka Lazha 
Menurut Mujahid dalam tafsirnya, kata Lazha berarti menyala-nyala. Mereka yang akan menjadi penghuni neraka Lazha adalag mereka yang mendustakan Alquran. Ketamakan dan terlalu mencintai duniawi, orang-orang seperti inilah yang juga akan mengisi neraka Lazha. 
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Lail ayat 14-16 yang artinya: "Maka, kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala. Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka, Yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman)." 

 3. Neraka Huthamah 
Calon penghuni neraka Huthamah adalah kelakuan manusia yang sekarang menjadi kebiasaan, yaitu gibah. Mereka yang mulutnya terbiasa mengumpat dan bergosip akan dibakar dengan panasnya api neraka yang beribu-ribu kali lipat panasnya dari api di dunia. 
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Humazah ayat 4-8 yang artinya: "Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, Yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka."

4. Neraka Sa'ir 
Ini adalah tempat di mana para penghuninya selalu mendustakan pemberi peringatan, sekaligus orang-orang yang suka membantah tentang Allah SWT tanpa ulmu pengetahuan. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Fathir ayat 6-7 yang artinya: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. Orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh bagi mereka ampunan dan pahala yang besar." 
 
5. Neraka Jahim 
Orang yang selalu mendustakan ayat-ayat Allah SWT akan menjadi penghuni neraka Jahim. 
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Maidah ayat 10 yang artinya: "Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka." 
Tak hanya itu, mereka yang juga menyembah selain Allah SWT atau mereka yang tersesat pun akan dimasukkan ke dalam neraka Jahim. 
Allah SWT berfirman dalam QS. Asy-Syura ayat 91-94 yang artinya: "Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat. Dan dikatakan kepada mereka: "Dimanakah berhala-berhala yang dahulu kamu selalu menyembah(nya). Selain dari Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?" Maka mereka (sembahan-sembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat." 

 6. Neraka Saqar 
Umat Islam pasti tahu kalau salat adalah tiang agama. Jika mereka yang tidak melaksanakannya, maka mereka telah mencoba untuk merobohkan tiang agama itu sendiri. Nah, neraka Saqar ada untuk mereka yang tidak menjalankan salat dan tidak menyantuni orang miskin. Allah SWT berfirman dalam QS. Muddatsir ayat 42-46 yang artinya: "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat. Dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin. an adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya. Dan adalah kami mendustakan hari pembalasan." 

 7. Neraka Hawiyah 
Disebutkan dalam banyak riwayat, neraka Hawiyah adalah tingkatan neraka yang paling bawah. Di sanalah orang-orang munafik berada. Orang-orang yang selalu ikrar beriman, namun hatinya adalah orang yang kufur. 
Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 145 yang artinya: "Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka." 
Pada akhirnya, segalah hal yang dilakukan selama di dunia adalah cara kita untuk meraih tempat yang seharusnya di akhirat kelak, baik itu surga maupun neraka. Semoga kita semua bisa terhindar dari panasnya api neraka, ya. Aamin.





Share:

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget