Meningkatkan Ibadah di Usia 40 Tahun ke Atas: Sebuah Investasi Abadi


Kajian Rutin Ahad
Ustadz : Yusman, SHI
Ahad, 20 Oktober 2024

Usia 40 tahun adalah fase di mana seseorang telah memiliki pengalaman hidup yang cukup. Dengan kematangan usia, seharusnya ibadah menjadi prioritas utama. 
Mengapa demikian? 
Kesadaran akan Kehidupan: Seiring bertambahnya usia, seseorang semakin menyadari fana-nya kehidupan dunia dan pentingnya bekal untuk akhirat. 
Waktu yang Lebih Luas: Dengan berbagai tanggung jawab yang mungkin sudah berkurang, seperti mengasuh anak kecil, waktu yang dimiliki bisa dialokasikan lebih banyak untuk ibadah. 
Kualitas Ibadah yang Lebih Mendalam: Dengan pengalaman hidup yang lebih kaya, ibadah yang dilakukan akan lebih penuh makna dan khusyuk. 

Cara Meningkatkan Ibadah 
1. Konsisten dalam Ibadah Wajib: 
  • Sholat 5 waktu dengan tepat waktu dan khusyuk. 
  • Puasa Ramadhan dengan penuh keikhlasan. 
  • Menunaikan zakat jika telah memenuhi syarat. 
  • Melaksanakan ibadah haji jika mampu. 

2. Memperbanyak Ibadah Sunnah: 
  • Sholat sunnah rawatib, tahajjud, dhuha, dan witir. 
  • Puasa sunnah, seperti puasa Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, dan puasa Dzulhijjah. 
  • Membaca Al-Qur'an secara rutin. 
  • Berdzikir dan berdoa. 

3. Mendalami Ilmu Agama: 
  • Mengikuti kajian-kajian ilmu agama. 
  • Membaca buku-buku agama. 
  • Berguru kepada ulama. 

4. Berjamaah: 
  •  Sholat berjamaah di masjid. 
  • Mengikuti pengajian bersama. 

5. Beramal Saleh: 
  • Membantu sesama yang membutuhkan. 
  • Menjaga silaturahmi. 
  • Berdakwah dengan cara yang baik. 

6. Muhasabah Diri: 
  • Menilai diri sendiri secara berkala. 
  • Berusaha memperbaiki diri. 
  • Meminta ampunan kepada Allah SWT. 

Manfaat Meningkatkan Ibadah Ketenangan Hati: 
  • Ibadah dapat memberikan ketenangan jiwa dan menghilangkan segala bentuk kekhawatiran. Peningkatan Iman: Semakin sering beribadah, iman seseorang akan semakin kuat. 
  • Kebahagiaan Dunia dan Akhirat: Orang yang rajin beribadah akan mendapatkan keberkahan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. 
  • Menjadi Teladan: Orang yang saleh akan menjadi panutan bagi orang lain. 

Tantangan dan Solusinya 
Kesibukan: Atur waktu sebaik mungkin agar ibadah tetap menjadi prioritas. 
Kesehatan: Jaga kesehatan tubuh agar ibadah bisa dilakukan dengan lancar. 
Rayuan Dunia: Hindari godaan duniawi yang dapat menghambat ibadah. 

Hadis yang Terkait Rasulullah SAW bersabda: 
 “Seorang hamba yang muslim apabila usianya mencapai empat puluh tahun, Allah meringankan hisabnya; dan apabila usianya mencapai enam puluh tahun, Allah memberinya rezeki Inabah (kembali ke jalan-Nya).”   
Meningkatkan ibadah di usia 40 tahun ke atas adalah investasi terbaik yang bisa kita lakukan. Dengan konsisten beribadah dan memperbaiki diri, kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.



Share:

Undangan Subuh Berjama'ah dilanjutkan Kajian Rutin Ahad Pagi

 


Undangan Subuh Berjama'ah dilanjutkan Kajian Rutin Ahad Pagi pada, Ahad 20 Oktober 2024. Di Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai Banjarnegara. Bersama Ustadz Akmal.

Share:

Keluarga Pra Sejahtera: Memahami dan Mencari Solusi

Keluarga Pra Sejahtera (KPS) adalah istilah yang sering kita dengar, terutama dalam konteks program-program sosial. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan keluarga pra sejahtera? Bagaimana kondisi hidup mereka? Dan apa saja upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka? Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai keluarga pra sejahtera. 

 Siapa Itu Keluarga Pra Sejahtera? 
Secara sederhana, keluarga pra sejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara optimal. Kebutuhan dasar ini mencakup pangan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan. 
Keluarga dalam kategori ini seringkali memiliki keterbatasan akses terhadap sumber daya, baik itu ekonomi, sosial, maupun lingkungan. 

 Ciri-ciri Keluarga Pra Sejahtera: 
  • Pendapatan rendah: Penghasilan keluarga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kualitas hidup rendah: Tinggal di rumah yang tidak layak, akses terbatas terhadap air bersih dan sanitasi, serta kurangnya fasilitas kesehatan. 
  • Pendidikan rendah: Tingkat pendidikan anggota keluarga rendah, sehingga sulit mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang baik. 
  • Kesehatan kurang baik: Rentan terhadap penyakit akibat gizi buruk dan kurangnya akses layanan kesehatan. 

Faktor Penyebab Kemiskinan Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang atau keluarga menjadi pra sejahtera antara lain: 
  •  Faktor ekonomi: Tingkat pengangguran tinggi, upah rendah, dan ketidakstabilan ekonomi. Faktor sosial: Diskriminasi, ketidaksetaraan gender, dan kurangnya akses terhadap pendidikan dan pelatihan. 
  • Faktor lingkungan: Bencana alam, perubahan iklim, dan kerusakan lingkungan. 

Dampak Menjadi Keluarga Pra Sejahtera 
Kondisi sebagai keluarga pra sejahtera memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup individu dan masyarakat secara keseluruhan. Beberapa dampak negatif yang sering terjadi antara lain: 
  • Stunting dan gizi buruk: Anak-anak dari keluarga pra sejahtera cenderung mengalami stunting dan gizi buruk yang dapat menghambat pertumbuhan fisik dan mental. 
  • Kualitas pendidikan rendah: Anak-anak kesulitan untuk bersekolah dan konsentrasi belajar karena kondisi ekonomi keluarga yang sulit. 
  • Kesehatan yang buruk: Keluarga pra sejahtera rentan terhadap penyakit menular dan tidak menular. 
  • Siklus kemiskinan: Kemiskinan seringkali menjadi siklus yang sulit diputus, karena anak-anak dari keluarga miskin cenderung mengalami kesulitan yang sama ketika dewasa. 

Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Pra Sejahtera 
Untuk mengatasi masalah kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga pra sejahtera, diperlukan berbagai upaya yang komprehensif, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun individu. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain: 
  • Program bantuan sosial: Pemerintah perlu memberikan bantuan sosial yang tepat sasaran dan berkelanjutan. 
  • Pemberdayaan masyarakat: Memberikan pelatihan keterampilan, akses modal, dan dukungan untuk memulai usaha. 
  • Peningkatan akses terhadap pendidikan: Memastikan semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. 
  • Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan: Menyediakan fasilitas kesehatan yang terjangkau dan berkualitas. 
  • Perlindungan sosial: Memberikan perlindungan sosial bagi kelompok rentan, seperti anak-anak, perempuan, dan lansia. 

Keluarga pra sejahtera merupakan masalah kompleks yang membutuhkan solusi yang komprehensif. Dengan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan individu, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi mereka.
Share:

Juleha (Juru Sembelih Halal)

Juru sembelih halal adalah individu terlatih secara khusus dalam proses penyembelihan hewan sesuai prinsip syariah, memastikan pemotongan leher dengan pisau tajam untuk kematian instan tanpa rasa sakit berlebihan. Keahlian ini penting untuk memenuhi standar halal dalam produksi daging untuk konsumsi umat Muslim.

Pelatihan juru sembelih kurban halal menjadi sangat penting, terutama menjelang hari raya Idul Adha. Kurban adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam, dan pelaksanaan yang sesuai syariat adalah suatu keharusan. Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan teknik sembelih yang benar, tetapi juga untuk meningkatkan pemahaman tentang aspek halal dan thayyib. 

Pentingnya Pelatihan Juru Sembelih :
  • Kepatuhan Terhadap Syariat Sebagai juru sembelih, pemahaman yang mendalam tentang hukum-hukum syariat sangatlah penting. 
  • Pelatihan memberikan pengetahuan mengenai cara penyembelihan yang benar, termasuk syarat-syarat hewan yang boleh dijadikan kurban. 
  • Kesehatan dan Keamanan Hewan Pelatihan juga menekankan pentingnya kesejahteraan hewan. 
  • Teknik sembelih yang benar tidak hanya memastikan hewan disembelih dengan cara yang halal, tetapi juga meminimalkan stres dan rasa sakit pada hewan. 
  • Kualitas Daging Proses penyembelihan yang baik akan menghasilkan daging yang berkualitas. Dengan pelatihan yang tepat, juru sembelih dapat memastikan bahwa daging yang dihasilkan memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan. 

Materi Pelatihan 
  • Pelatihan juru sembelih biasanya mencakup beberapa materi penting, antara lain: 
  • Dasar-dasar Hukum Halal Memahami prinsip-prinsip halal dan thayyib, serta syarat-syarat hewan kurban. 
  • Teknik Sembelih yang Benar Pelatihan praktik penyembelihan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, termasuk cara menggunakan alat sembelih yang tepat. 
  • Pengelolaan Daging Proses penanganan dan penyimpanan daging setelah sembelih, agar tetap higienis dan berkualitas. 
  • Kesejahteraan Hewan Pengetahuan tentang cara merawat hewan kurban sebelum dan sesudah penyembelihan. 
Manfaat Pelatihan 
  • Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Dengan adanya juru sembelih yang terlatih, masyarakat akan lebih percaya bahwa proses kurban dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai syariat. 
  • Mengurangi Risiko Kesalahan Pelatihan yang baik dapat mengurangi risiko kesalahan dalam penyembelihan yang dapat berdampak pada status kehalalan daging. 
  • Mendukung Keselamatan Pangan Juru sembelih yang terlatih dapat membantu memastikan bahwa daging yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi. 

Pelatihan juru sembelih kurban halal adalah langkah penting dalam menjamin bahwa ibadah kurban dilakukan sesuai dengan ajaran Islam. Dengan pelatihan yang tepat, kita dapat meningkatkan kualitas penyembelihan, menjamin kehalalan daging, serta memastikan kesejahteraan hewan. Diharapkan, setiap juru sembelih yang dilatih dapat menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga ibadah kurban menjadi lebih bermakna bagi seluruh umat Islam.
Share:

Program Rumah Layak Huni: Mewujudkan Tempat Tinggal yang Sehat dan Aman

Program Rumah Layak Huni (RLH) merupakan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tempat tinggal bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah kurang mampu. Dalam konteks pembangunan sosial, program ini memiliki peranan penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan nyaman. 

Latar Belakang 
Banyak masyarakat di Indonesia masih tinggal di rumah yang tidak layak, dengan kondisi bangunan yang buruk, sanitasi yang tidak memadai, dan minimnya akses terhadap air bersih. Hal ini berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan sosial. Oleh karena itu, pemerintah, bersama dengan berbagai lembaga swasta dan organisasi non-pemerintah, meluncurkan program RLH untuk menjawab tantangan ini. 
Tujuan Program Meningkatkan Kualitas Rumah: 
  • Program ini bertujuan untuk memperbaiki struktur bangunan, sehingga rumah menjadi lebih aman dan nyaman untuk dihuni. 
  • Sanitasi dan Akses Air Bersih: Membangun fasilitas sanitasi yang layak dan menyediakan akses terhadap air bersih, untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan masyarakat. 
  • Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat: Dengan menyediakan rumah yang layak huni, diharapkan kesejahteraan masyarakat juga meningkat, baik dari segi fisik maupun mental. 

Pelaksanaan Program Pelaksanaan program RLH dilakukan melalui beberapa tahap, antara lain: 
  • Identifikasi Kelayakan: Tim akan melakukan survei untuk mengidentifikasi rumah-rumah yang tidak layak huni dan masyarakat yang membutuhkan bantuan. 
  • Perencanaan dan Desain: Setelah mengidentifikasi rumah yang perlu diperbaiki, tahap selanjutnya adalah merencanakan desain yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia. 
  • Pelaksanaan Pembangunan: Pembangunan atau perbaikan dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat, sehingga mereka juga merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap rumah yang dibangun. 
  • Monitoring dan Evaluasi: Setelah selesai, program akan dievaluasi untuk memastikan bahwa rumah yang diperbaiki memenuhi standar kelayakan dan memberikan manfaat bagi penghuninya. 

Dampak Positif Program RLH telah memberikan dampak positif yang signifikan, antara lain: 
  • Peningkatan Kualitas Hidup: Masyarakat yang mendapatkan bantuan merasakan peningkatan kualitas hidup, dengan tempat tinggal yang lebih aman dan sehat. 
  • Peningkatan Kesehatan: Dengan fasilitas sanitasi yang lebih baik dan akses air bersih, angka penyakit menular dapat ditekan. 
  • Pemberdayaan Masyarakat: Keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap lingkungan. 

Program Rumah Layak Huni merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Melalui upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, diharapkan lebih banyak rumah yang layak huni dapat terwujud, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari jumlah rumah yang dibangun, tetapi juga dari dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat.





Share:

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget