Ahad, 23 Juli 2023. Kajian rutin Ahad Pagi Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai bersama Ustadz Retno Ahmat Pujiono,LC. Semangat 1 Muharam untuk menapaktilas perjalanan Rosululloh Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.
Peristiwa hijrahnya Nabi dari Makah ke Madinah ini di masa Khalifah Umar bin Khatab sebagai dasar kalender Islam yaitu kalender Hijriyah. Awal tahun dalam kalender hijriyah dimulai dari bulan Muharam yang dihitung dari sejak hijrah Nabi dari Makah ke Madinah.
Kalender ini dihitung berdasarkan perputaran bulan (revolusi bulan) kepada bumi sehingga sering disebut kalender Qomariyah. disebut sebagai kalender Syamsiyah. Banyak hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwa Hijrah Nabi. Disamping itu, pada setiap Muharam kita juga diingatkan akan warisan intelektual umat Islam yaitu karya monumental berupa penanggalan atau kalender Islam. Kalender Islam ini adalah karya otentik intelektual Islam sekaligus sebagai peneguhan identitas umat Islam.
Konteks di masa sekarang ini hijrah dalam arti perpindahan dari satu tempat ke tempat lain masih dapat diterapkan walaupun sudah tidak relevan lagi. Pelajaran yang bisa diambil adalah, jika kita ingin menjadi lebih baik dan menggapai suatu tujuan maka harus berani melakukan perubahan-perubahan dengan cara dan strategi baru, tidak hanya berkutat pada kondisi yang sudah ada. Berani keluar dari zona nyaman dan berani mengubah mindset berfikir untuk perubahan yang lebih baik.
Namun demikian, keberanian dan kemauan untuk berubah kearah yang lebih baik tersebut harus dilandasi dengan nilai-nilai ilahiah. Tujuan untuk menjadi lebih baik itu bukan didasari oleh tujuan jangka pendek duniawi dan tujuan pragmatis lainnya tetapi semata-mata untuk mendapatkan keridhaan Allah Swt.
"Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menjemputnya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS, An Nisa: 100).
Rasulullah mengingatkan kepada kita tentang pentingnya memurnikan niat dalam segala hal yang dilakukan supaya memperoleh rahmat dan keridhoaan ilahi. Pilihan untuk hijrah hendaknya dilakukan dengan konsisten dan istiqomah dan benar-benar dari lubuk hati yang paling dalam. Bukan untuk mencari popularitas atau identitas, dalam istilah sekarang.
Istilah hijrah digunakan untuk menggambarkan perubahan perilaku seseorang dari yang tadinya tidak baik menjadi lebih baik, atau dari yang tadinya tidak shalat menjadi rajin shalat, atau juga dari tidak berhijab menjadi berhijab, dan sebagainya.. Hijrah sering juga dikaitkan dengan perubahan gaya hidup dan pilihan yang lebih Islami. Merubah paradigma jika tidak utang maka tidak punya. Dari gaya hidup konsumtif ke yang lebih produktif, memilih berubah ke gaya hidup halal dan ke wisata religious.
Implementasi Hijrah secara luas bisa dimaknai sebagai perubahan dan perpindahan dari hal-hal yang buruk ke hal-hal yang baik dan positif.
Hijrah terdapat beberapa kriteria diantaranya yaitu hijrah tempat, hijrah sikap, hijrah religius dsb. Ada yang secara terbuka menyatakan hijrah dari gaya hidup tertentu ke gaya hidup yang lebih baik, namun kemudian beberapa bulan kemudian ia kembali ke gaya hidupnya semula yang tidak baik. Ada yang mengumumkan hijrah dari tidak berhijab menjadi berhijab namun beberapa minggu kemudian ia menanggalkan dan mencampakkan hijabnya.
Berbagai rintangan dan tantangan yang dihadapi Rosululloh Muhammad SAW dan sahabatnya dalam berhijrah, intimidasi fisik dan psikologi.
No comments:
Post a Comment