Kajian Rutin Ahad Pagi, 19 Mei 2024 Masjid Al Mu'minun. Kajian bersama Ustadz Retno Ahamd Pujiono, LC. membahas tentang perbedaan dalam Islam.
Allah subhanahu wata'ala telah menciptakan kita semua umat manusia, secara fisik dalam dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan, dan ini adalah perbedaan jasad yang mendasar bagi umat manusia, yang kemudian melahirkan perbedaan-perbedaan selanjutnya, seperti suku (etnis) dan bangsa.
Allah subhanahu wata'ala berfiman di dalam QS. Al-Hujurat/49: 13, artinya sebagai berikut.
Artinya:
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti." (QS. Al-Hujurat/49: 13)
Dalam sejarah Islam, sejak zaman sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tabi'in dan tabi' tabi'in sudah terjadi berbagai perbedaan pendapat (ikhtilaf) khususnya dalam masalah cabang-cabang agama (furu’iyah).
Bahkan di zaman Rasulullah masih hidup sekalipun, para sahabat sering berbeda pendapat dalam menyikapi perintah agama baik dari Al-Qur’an maupun dari sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Salah satu contohnya adalah perbedaan pendapat sahabat Nabi dalam suatu perjalanan ke perkampungan Bani Quraizhah dimana Nabi berpesan kepada kafilah sahabat agar tidak shalat ashar sebelum sampai ke perkampungan Bani Quraizhah.
Rasulullah bersabda, "Janganlah ada seorang pun yang shalat Ashar kecuali di (perkampungan) Bani Quraizhah." (HR. Bukhari).
No comments:
Post a Comment