Kajian Subuh 9 Ramadhan 1444H, bersama Ustadz Ahmad dari Pondok Pesantren NUSA.Apa sebab Ramadhan disebut sebagai bulan panen raya? Pertama, pahala puasa Ramadhan nilainya tak terbatas. Allah-lah yang menyerahkan secara langsung pahalanya kepada orang yang berpuasa.
Rasulullah SAW bersabda, ”Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Karena, sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang akan langsung membalasnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Kedua, pahala ibadah ibadah Ramadhan dilipatgandakan. Rasulullah SAW bersabda, ”Semua amalan anak Adam akan dilipatgandakan (balasannya): satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat.” (HR Muslim).
Ketiga, bulan penuh berkah. Rasulullah SAW bersabda, ”Telah tiba kepada kalian bulan penuh berkah. Allah mewajibkan kalian berpuasa di bulan ini.” (HR An-Nasai). Salah satu keberkahan Ramadhan itu, karyawan mendapatkan bonus atau tunjangan hari raya (THR); ustadz banyak menerima panggilan berceramah; anak dibelikan pakaian lebaran; dan tak ketinggalan artis pun kebanjiran untuk manggung. Dan, rezeki orang-orang beriman ditambah. Nabi SAW bersabda, ”Ramadhan adalah bulan solidaritas (syahrul muwasah), dan bulan ditambahkan rezeki bagi orang beriman ...” (HR al-’Uqaili, Ibnu Khuzaimah, Baihaki, Al-Khatib, dan al-Asbahani).