Kultum ba'da Sholat Tarawih bersama Bp. Krismiarto N. S.Sos pada 14 Ramadhan 1445H, Minggu 24 Maret 2024 bertema, Bijak dalam Bermedsos sebagian dari amaliyah Islami.
Teknologi yang semakin pesat memudahkan dalam mengakses informasi pada info apapun. Jaman sekarang media sosial sebagai sebuah tuntutan/ keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Sepertinya keberadaan media sosial sebagai pengikat tali silaturahmi perlu lebih ditingkatkan esensinya agar kita senantiasa tidak lepas kendali dalam mengeluarkan opini.
Islam sebagai agama yang menuntun umatnya untuk selalu mengutamakan berbuat baik dalam setiap sisi kehidupan memiliki batasan-batasan bagi umatnya dalam menggunakan media sosial secara bijak. Islam tidak memiliki pandangan antimainstream dengan perkembangan teknologi. Islam mendukung dengan tetap memperhatikan etika yang mengawal moral dan akhlak pada jalur yang benar.
“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang paling baik (benar). Sesungguhnya, setan menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia” (Q.S Al-Israa' Ayat 53)
Apabila berita yang ditampilkan hanya untuk mencari popularitas dan “like” dari pembaca tanpa mengindahkan kebenaran dan fitnah yang akan ditimbulkan, hal ini bisa menjadi awal kesalahpahaman. Fenomena "jemari berbicara", yaitu kebiasaan untuk asal share tanpa mencari kebenaran beritanya, kerap kali terjadi. Berita hoaks tersebar karena andil kedua ibu jari kita. Untuk itulah, mencari kebenaran berita menjadi hal wajib sebelum menyebarkannya.
Hal ini dibuktikan dengan diaturnya etika penggunaan media sosial dalam Qur'an Surat Al-Ahzab ayat 70. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan katakanlah perkatakan yang benar.Kini dengan perkembangan luar biasa media komunikasi yang sedemikian
canggih, manusia tidak hanya hidup dalam era revolusi komunikasi, tetapi tengah
mengarungi era keberlimpahan komunikasi. Era keberlimpahan komunikasi ditandai
oleh komunikasi yang melampaui ambang batas.20 Melimpahnya komunikasi dalam
kehidupan tak lain karena ledakan informasi yang terus-menerus dibawa oleh media
ke ruang-ruang kehidupan manusia kontemporer. Era keberlimpaham komunikasi ini
justru dipandang telah membawa kontradiksi-kontradiksi baru dan menciptakan
konflik-konflik baru di masyarakat.
Islam memberikan perhatian yang besar terhadap etika komunikasi dengan
menggunakan media sosial. Hal ini dibuktikan dengan diaturnya etika tersebut dalam Al Qur'an dijabarkan tentang
etika tersebut dalam beberapa surah.
Al-Ahzab ayat 9 menjelaskan bahwa dalam
menggunakan media sosial, manusia harus mengucapkan perkataan yang benar
karena perkataan merupakan pintu yang luas, dari pintu tersebut kebenaran ataupun
keburukan dapat keluar. Oleh karena itu manusia harus membiasakan diri
mengatakan perkataan yang benar agar terhindar dari perkataan yang dapat
mendatangkan keburukan.
Dalam surah al-Mujadalah ayat 9 dijelaskan pula etika
komunikasi yang lainnya. Surah tersebut menjelaskan bahwa dalam berkomunikasi
manusia harus menghindari pembicaraan rahasia, apalagi pembicaraan yang
mengandung dosa, permusuhan, dan kedurhakaan terhadap Rasul. Karena hal yang
demikian akan membuat manusia merasakan siksaan Allah swt.