Pelatihan Penyembelihan Hewan Qurban halal

Ustadz Yusman,SHI melakukan penyembelihan Kambing

Pada tanggal 15 Oktober 2024 perwakilan warga dari Perumahan Gayam Permai Banjarnegara mengikuti pelatihan penyembelihan halal bersama JULEHA (Juru Sembelih Halal). Diwakili oleh Ustadz Yusman,SHI, Perumahan Gayam Permai telah 3 kali melaksanakan kegiatan pemotongan hewan qurban mandiri. Untuk kegiatan ini sebagai ikhtiar agar pemotongannya halal.




Ustadz Epung (Dari Juleha)


Share:

Undangan Kajian Rutin Ahad Pagi, 27 Oktober 2024

 Undangan Sholat Subuh berjamaan dilanjutkan dengan Kajian Rutin Ahad Pagi, 27 Oktober 2024 bersama Ustadz Muhammad Akmal. Pelaksanaan di Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai Banjarnegara.



Share:

Fase Perkembangan Manusia di Rahim: Keajaiban Sains dalam Al-Qur'an

Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, tidak hanya memuat petunjuk hidup, tetapi juga mengandung berbagai fakta ilmiah yang baru terungkap oleh ilmu pengetahuan modern. Salah satu di antaranya adalah penjelasan mengenai proses penciptaan manusia, khususnya pada fase perkembangan di dalam rahim. 
Surat Al-Mu'minun ayat 14-15 secara detail menggambarkan tahapan-tahapan tersebut, jauh sebelum ilmu embriologi modern mengungkapnya. Ayat Al-Qur'an 

 “Kemudian Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain.” (QS. Al-Mu’minun: 14)   

Tafsir dan Penjelasan Ilmiah Ayat di atas menggambarkan secara ringkas namun sangat akurat proses perkembangan janin di dalam rahim. Mari kita bahas satu per satu: Sesuatu yang Melekat (Alaqah): Tafsir: Setelah proses pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan menempel pada dinding rahim. Tahap ini disebut dengan 'alaqah, yang dalam bahasa Arab berarti sesuatu yang melekat atau segumpal darah. 
Ilmu Kedokteran: Penjelasan Al-Qur'an ini sejalan dengan temuan ilmu embriologi modern. Setelah pembuahan, zigot akan membelah dan bergerak menuju dinding rahim untuk menempel. Pada tahap ini, embrio mendapatkan nutrisi dari dinding rahim dan mulai berkembang. 
Tulang Belulang: Tafsir: Setelah tahap 'alaqah, embrio mulai membentuk tulang-tulang. Tulang ini awalnya lunak dan kemudian mengeras seiring berjalannya waktu. Ilmu Kedokteran: Pembentukan rangka merupakan salah satu tahap penting dalam perkembangan embrio. Tulang-tulang mulai terbentuk pada minggu ke-8 kehamilan dan terus berkembang hingga bayi lahir. Daging: Tafsir: Setelah rangka terbentuk, embrio mulai dilapisi oleh daging atau otot. Tubuh janin semakin sempurna bentuknya. 
Ilmu Kedokteran: Otot-otot mulai berkembang setelah pembentukan tulang. Otot-otot ini akan memungkinkan janin untuk bergerak dan berfungsi setelah lahir. Makhluk yang (Berbentuk) Lain: Tafsir: Tahap terakhir dalam ayat ini menunjukkan bahwa janin telah berkembang menjadi makhluk yang sempurna bentuknya dan siap dilahirkan. Ilmu Kedokteran: Setelah semua organ dan sistem tubuh terbentuk dengan sempurna, janin siap untuk dilahirkan. 
Keajaiban dan Implikasi Sungguh menakjubkan bagaimana Al-Qur'an telah menjelaskan proses perkembangan manusia di dalam rahim dengan sangat detail, ribuan tahun sebelum manusia memiliki teknologi untuk mengamatinya. Pengetahuan ini menunjukkan kebesaran Allah sebagai Pencipta dan menguatkan iman kita kepada-Nya. Implikasi bagi Kehidupan: Kesadaran akan keajaiban penciptaan: Memahami proses perkembangan manusia di dalam rahim akan membuat kita lebih menghargai kehidupan dan menyadari betapa sempurna ciptaan Allah. Tanggung jawab terhadap janin: Pengetahuan ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. 
Pentingnya menuntut ilmu: Al-Qur'an mendorong kita untuk terus belajar dan menggali ilmu pengetahuan. Kesimpulan Ayat Al-Mu'minun ayat 14-15 memberikan gambaran yang sangat akurat tentang fase perkembangan manusia di dalam rahim. Pengetahuan ini merupakan bukti nyata dari kebenaran Al-Qur'an dan keagungan Allah SWT. Dengan memahami ayat ini, kita dapat semakin mensyukuri nikmat Allah dan meningkatkan keimanan kita.
Share:

Usia 40 Tahun ke Atas Menurut Islam

Usia 40 tahun sering dianggap sebagai tonggak penting dalam kehidupan seseorang. Dalam perspektif Islam, usia ini memiliki makna yang mendalam dan menjadi waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi diri serta meningkatkan kualitas ibadah. 

Mengapa Usia 40 Tahun Istimewa? 
  • Kematangan Akal dan Pikiran: Pada usia ini, seseorang umumnya telah mencapai kematangan dalam berpikir dan bertindak. Hal ini memungkinkan mereka untuk lebih memahami makna hidup dan tujuan keberadaan. 
  • Pengalaman Hidup: Dengan pengalaman hidup yang lebih banyak, seseorang diharapkan telah memiliki hikmah dan pelajaran berharga yang dapat dijadikan pedoman hidup. 
  • Tanggung Jawab yang Lebih Besar: Usia 40 tahun seringkali diiringi dengan tanggung jawab yang lebih besar, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun masyarakat. 

Apa yang Sebaiknya Dilakukan?
Introspeksi Diri: Evaluasi Diri: Menilai kembali perjalanan hidup, prestasi yang telah dicapai, serta kesalahan yang pernah dilakukan. 
Mencari Kekurangan: Identifikasi kekurangan diri dan berusaha untuk memperbaikinya. 
Mensyukuri Nikmat: Bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan. 

Meningkatkan Ibadah: 
 Konsisten dalam Ibadah: Menjalankan ibadah wajib dan sunnah secara konsisten. 
Mendalami Ilmu Agama: Memperdalam pemahaman tentang agama Islam agar ibadah semakin berkualitas. 
Menghadiri Majelis Ilmu: Aktif mengikuti kajian-kajian agama untuk menambah pengetahuan dan wawasan. 
Berbuat Baik: Beramal Saleh: Meningkatkan amal saleh, baik yang bersifat materi maupun non-materi. 
Membantu Sesama: Memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan. 

Menjaga Silaturahmi: Mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, kerabat, dan sesama muslim. 
Menyiapkan Diri untuk Akhirat: Bertaubat: Meminta ampunan kepada Allah atas segala dosa yang telah dilakukan. 
Memperbanyak Istighfar: Meminta ampunan kepada Allah secara terus-menerus. 
Berwasiat: Membuat wasiat agar harta dan urusan setelah meninggal dunia dapat berjalan dengan baik. 
Menjadi Teladan: Menjadi Contoh yang Baik: Menjadi teladan bagi orang-orang di sekitar, terutama bagi keluarga. Menebarkan Kebaikan: Menebarkan kebaikan dan nilai-nilai Islam di lingkungan sekitar. 
Hadis Terkait Rasulullah SAW bersabda: “Seorang hamba yang muslim apabila usianya mencapai empat puluh tahun, Allah meringankan hisabnya; dan apabila usianya mencapai enam puluh tahun, Allah memberinya rezeki Inabah (kembali ke jalan-Nya).”   

Usia 40 tahun adalah fase kehidupan yang penuh berkah. Dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, seseorang dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang telah memasuki usia 40 tahun.
Share:

Meningkatkan Ibadah di Usia 40 Tahun ke Atas: Sebuah Investasi Abadi


Kajian Rutin Ahad
Ustadz : Yusman, SHI
Ahad, 20 Oktober 2024

Usia 40 tahun adalah fase di mana seseorang telah memiliki pengalaman hidup yang cukup. Dengan kematangan usia, seharusnya ibadah menjadi prioritas utama. 
Mengapa demikian? 
Kesadaran akan Kehidupan: Seiring bertambahnya usia, seseorang semakin menyadari fana-nya kehidupan dunia dan pentingnya bekal untuk akhirat. 
Waktu yang Lebih Luas: Dengan berbagai tanggung jawab yang mungkin sudah berkurang, seperti mengasuh anak kecil, waktu yang dimiliki bisa dialokasikan lebih banyak untuk ibadah. 
Kualitas Ibadah yang Lebih Mendalam: Dengan pengalaman hidup yang lebih kaya, ibadah yang dilakukan akan lebih penuh makna dan khusyuk. 

Cara Meningkatkan Ibadah 
1. Konsisten dalam Ibadah Wajib: 
  • Sholat 5 waktu dengan tepat waktu dan khusyuk. 
  • Puasa Ramadhan dengan penuh keikhlasan. 
  • Menunaikan zakat jika telah memenuhi syarat. 
  • Melaksanakan ibadah haji jika mampu. 

2. Memperbanyak Ibadah Sunnah: 
  • Sholat sunnah rawatib, tahajjud, dhuha, dan witir. 
  • Puasa sunnah, seperti puasa Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, dan puasa Dzulhijjah. 
  • Membaca Al-Qur'an secara rutin. 
  • Berdzikir dan berdoa. 

3. Mendalami Ilmu Agama: 
  • Mengikuti kajian-kajian ilmu agama. 
  • Membaca buku-buku agama. 
  • Berguru kepada ulama. 

4. Berjamaah: 
  •  Sholat berjamaah di masjid. 
  • Mengikuti pengajian bersama. 

5. Beramal Saleh: 
  • Membantu sesama yang membutuhkan. 
  • Menjaga silaturahmi. 
  • Berdakwah dengan cara yang baik. 

6. Muhasabah Diri: 
  • Menilai diri sendiri secara berkala. 
  • Berusaha memperbaiki diri. 
  • Meminta ampunan kepada Allah SWT. 

Manfaat Meningkatkan Ibadah Ketenangan Hati: 
  • Ibadah dapat memberikan ketenangan jiwa dan menghilangkan segala bentuk kekhawatiran. Peningkatan Iman: Semakin sering beribadah, iman seseorang akan semakin kuat. 
  • Kebahagiaan Dunia dan Akhirat: Orang yang rajin beribadah akan mendapatkan keberkahan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. 
  • Menjadi Teladan: Orang yang saleh akan menjadi panutan bagi orang lain. 

Tantangan dan Solusinya 
Kesibukan: Atur waktu sebaik mungkin agar ibadah tetap menjadi prioritas. 
Kesehatan: Jaga kesehatan tubuh agar ibadah bisa dilakukan dengan lancar. 
Rayuan Dunia: Hindari godaan duniawi yang dapat menghambat ibadah. 

Hadis yang Terkait Rasulullah SAW bersabda: 
 “Seorang hamba yang muslim apabila usianya mencapai empat puluh tahun, Allah meringankan hisabnya; dan apabila usianya mencapai enam puluh tahun, Allah memberinya rezeki Inabah (kembali ke jalan-Nya).”   
Meningkatkan ibadah di usia 40 tahun ke atas adalah investasi terbaik yang bisa kita lakukan. Dengan konsisten beribadah dan memperbaiki diri, kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.



Share:

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget