Mlester Tembok

Kajian Subuh Ramadhan hari ke-4 tahun 1445H Kamis, 14 Maret 2024
Aqidah     : pondasi
bangunan : Zakat 
Ihsan        : atap

Mlester Tembok
Ibarat tukang yang memplester tembok bahwa ibadah kita itu kadang memiliki pahala yang tidak diterima ( tdk melekat di batubata). Karena terdapat hal-hal yang menjadikan pahala itu terhalang, sehingga adukan yang seharusnya melakat pada tembok tidak melekat.
Ibadah dilaksakan tetapi tetap melakukan hibah,bohong  namimah/adu domba, sumpah palsu dan memandang dg sahwat.

"Maukah kuberitahukan kepada kalian apa itu al’adhhu ? Itulah namimah, perbuatan menyebarkan berita untuk merusak hubungan di antara sesama manusia,” (HR Muslim no 6802). 

Cara menghindari namimah yaitu menahan diri untuk tidak menyebarkan setiap kabar yang diterima. Selain itu, perlu pula untuk menjauhkan diri dari mengikuti perkataan orang yang suka bersumpah, mencela, mengumbar fitnah, menghalangi orang lain berbuat lain, dan yang melampaui batas lainnya.
Jadi alam memplester tembok agar melekat dengan baik dalam bulan ramadhan perlu usaha-usaha : 
1. Sholat malam 
2. Istiqfar 
3. membaca Al Qur'an 
4. Sodakoh 
5. mengakhirkan sahur 
6. menyegerakan berbuka

Share:

Tarawih Malam ke-4 Ramadhan 1445H

 Tarawih pada Hari Rabu,13 Maret 2024 diimami oleh Ustadz Lukman, AMd. Dilanjutkan kultum ba'da Tarawih membahas tentang Kikir.







Share:

Perkara yang Tidak Bermanfaat

Kajian Ba'da Subuh 3 Ramadhan 2024H, diisi oleh Ustadz Lukman,AMd bertemakan Perkara yang Tidak Bermanfaat. Dengan MC Ananda Zafi Bin Adi Suyono.
1. Ilmu yang tidak diamalkan
Agama Islam mengajarkan umat manusia untuk selalu menuntut ilmu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Orang yang telah memiliki ilmu diperintahkan untuk mengamalkan ilmunya dalam kehidupan nyata dan mengajarkan ilmunya kepada orang lain. Orang-orang yang mencari ilmu hanya untuk pengetahuan, sementara mereka sibuk mementingkan diri sendiri, nafsunya dan keindahan dunia. Mereka mengira ilmu tanpa amal akan bisa menyelematkan dan mendatangkan kebahagiaan. Bahkan menyangka ilmu itu tidak butuh diamalkan. Yang demikian itu adalah keyakinan para filsuf (yang keliru). 

 2. Harta yang tidak bermanfaat "Sesungguhnya orang-orang yang kafir, tidak akan bermanfaat harta dan anak-anak mereka sama sekali, sedikitpun tidak dapat menolak adzab Allah. Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka, keadaan mereka seperti pengikut Fir’aun dan orang-orang yang sebelum mereka; mereka mendustakan ayat-ayat Kami; maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengadzab mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan Allah sangat keras siksaNya.” (QS. Ali Imran[3]: 10-11). 
Orang yang kafir adalah kafir terhadap apa yang wajib diimani. Orang kafir adalah kafir kepada Allah, kafir kepada hari akhir, atau kafir kepada malaikat, atau kitab, atau para Nabi, atau kafir kepada takdir. 
Apabila ada orang yang mengingkari salah satu dari enam hal yang disebut, maka dia disebut orang kafir. Karena keimanan tidak boleh sebagian-sebagian, sebagai beriman sedangkan sebagian tidak. 
3. Hati yang Kosong dari cinta pada Alloh






Share:

Tadarus Al Qur'an

 




Share:

Sahabat Bilal

Bp.H. Bambang Budi

Kultum Ba'da Sholat Tarawih pada hari ke-2 Ramadhan, 12 Maret 2024 bersama Bp.H.Bambang Budi Setiono, SPd,MPd mengambil tema Sahabat Bilal.
Bilal merupakan budak dari seorang majikan yang bernama Umayyah di Makkah. 
Awal perkenalan Bilal dengan Nabi Muhammad SAW adalah ketika seorang tamu dari majikannya menceritakan tentang seseorang bernama Muhammad yang mengajarkan agama baru.Bilal merupakan seorang budak dari Habasyah (Ethiopia). Ia memiliki perawakan yang kekar dan tegap serta berkulit hitam. 
Saat ini umat muslim di seluruh dunia mengenal Bilal sebagai muadzin pertama yang mengumandangkan adzan. Dahulu ia pernah disiksa saat dipaksa mengingkari Allah SWT. akhirnya bisa bertemu dengan Nabi Muhammad SAW atas bantuan Abu Bakar. Saat itu, Abu Bakar telah memeluk Islam dan setia mengikuti ajaran yang dibawa Nabi Muhammad. Pertemuan Bilal dengan Nabi Muhammad SAW berlangsung hangat. Secara lemah lembut, Nabi Muhammad menyampaikan dakwah dan ajaran Islam. Semua yang disampaikan Nabi Muhammad SAW membuat Bilal merasa tersentuh dan hatinya merasa tentram. Ia pun mantap memilih untuk menjadi seorang muslim. 
Di hadapan Nabi Muhammad SAW, Bilal mengucapkan dua kalimat syahadat. Bilal merasa senang bisa menjadi seorang muslim dan ia pun bertekad menjadi seorang yang beriman. Bilal Disiksa Umayyah Kabar Bilal menjadi seorang muslim ternyata diketahui majikannya. Umayyah justru merasa marah ketika tahu budaknya masuk Islam. 
Umayyah termasuk orang yang menentang ajaran Nabi Muhammad SAW. Ia pun murka dan memaksa Bilal untuk keluar dari Islam dan kembali menyembah berhala. Keteguhan hati Bilal yang tetap ingin memeluk Islam, membuat Umayyah menyiksanya bertubi-tubi. Meskipun telah disiksa setiap hari, Bilal tetap teguh sebagai seorang muslim. Sampai akhirnya Umayyah menyeret Bilal dan membiarkannya di tengah terik matahari. Bilal yang tak mengenakan baju ini tentu merasa seluruh tubuhnya terbakar. Namun ia tetap ikhlas. 
Bilal juga disiksa dengan cara dikubur dalam pasir yang panas, hanya bagian kepalanya yang tak tertimbun pasir. Umayyah juga pernah membiarkan tubuh Bilal tertindih batu-batu yang besar seraya mengatakan akan membunuhnya. Bilal Terbebas dari Siksaan 
Melihat perlakuan kejam dari Umayyah, Abu Bakar kemudian meminta Umayyah untuk menjual Bilal kepadanya. Umayyah memanfaatkan kesempatan ini dengan cara meminta bayaran yang sangat tinggi. Abu Bakar akhirnya memerdekakan Bilal sehingga ia bisa terbebas dari segala siksaan dan penderitaan. Bilal selanjutnya setia mengikuti Nabi Muhammad SAW. Bilal pun diketahui sebagai salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang beriman sehingga dijamin masuk surga. Baca juga: Kisah Sahabat Nabi yang Buat Rasulullah Ditegur dalam Al-Qur'an Dalam sebuah hadits dikisahkan, Rasulullah SAW memanggil Bilal dan bertanya kepadanya. 
"Katakanlah kepadaku, apa amalanmu yang paling besar pahalanya yang kamu kerjakan dalam Islam? Karena sesungguhnya aku mendengar hentakkan sandalmu di surga," tanya Rasulullah. Suara sandal Bilal terdengar oleh Rasulullah ketika ia berada di surga pada malam Isra' Mi'raj. 
"Setiap aku berwudhu, kapanpun itu, baik siang maupun malam, aku selalu melakukan salat dengan wudhu tersebut," jawab Bilal. Bilal juga telah berjasa karena ia menjadi muadzin pertama. Suara lantang Bilal ketika adzan menjadi awal mula panggilan salat seluruh umat muslim di dunia hingga saat ini.





Share:

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget