Kajian Rutin Ahad Pagi
Undngan Subuh Berjama'ah dilanjutkan dengan Kajian Rutin Ahad Padi. 8 Desember 2024 Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai. Bersama Ustadz Alfian Nur Mustofa Kamil Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (QS: Al Isro',78) Kerja Bhakti Rutin Bulanan
Setiap tanggal 1 diadakan kegiatan rutin kerja bhakti. Kerja bhakti ini dilakukan setiap bulan. Hal yang dilakukan adalah membersihkan lingkungan umum. dan juga lingkungan sekitar rumah. Mendapat Cinta Alloh Karena Mencintai Saudara SeimanIman merupakan pondasi dasar beragama. Semua konsekuensi dari keberagamaaan bersumber dari iman. Dari iman itulah dapat dipahami mengapa seseorang menyembah dan mengabdi kepada Tuhan. Jika ia seorang muslim, maka iman itu yang mendorong orang tersebut untuk mendirikan shalat, berpuasa, berzakat, beramal shaleh, dan memiliki akhlak yang mulia. Pendek kata, iman akan melahirkan semua kebaikan-kebaikan dan amal shaleh. Dari Anas dari Nabi Saw bersabda: Tidaklah beriman seseorang diantara kalian sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.”(HR. Bukhari) Hadis di atas menunjukkan bahwa keimanan seseorang dapat dikatakan sempurna apabila ia bisa mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, sepanjang dalam hal kebaikan. Saudara yang dimaksud disini tidak terbatas hanya saudara kandung, saudara seayah atau seibu, akan tetapi lebih luas lagi mencakup saudara sesama manusia. Betapa pentingnya perasaan ini sampai dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad mengorelasikannya dengan keimanan. ุนَْู ุฃََูุณٍ ุนَِู ุงَّููุจِِّู – ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
– َูุงَู: ูุง ُูุคْู
ُِู ุฃَุญَุฏُُูู
ْ ุญَุชَّู ُูุญِุจَّ ูุฃَุฎِِูู ู
َุง ُูุญِุจُّ َِْูููุณِِู “Dari Anas dari Nabi Saw bersabda: Tidaklah beriman seseorang diantara kalian sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.”(HR. Bukhari) Hadis di atas menunjukkan bahwa keimanan seseorang dapat dikatakan sempurna apabila ia bisa mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, sepanjang dalam hal kebaikan. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari, Nabi Muhammad menjanjikan kenikmatan besar berupa naungan pada Hari Kiamat bagi orang yang mencintai sesama saudaranya. ุนَْู ุฃَุจِู ُูุฑَْูุฑَุฉَ ุนَِู ุงَّููุจِِّู – ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
– َูุงَู « ุณَุจْุนَุฉٌ ُูุธُُِّููู
ُ ุงَُّููู ِูู ุธِِِّูู َْููู
َ ูุงَ ุธَِّู ุฅِูุงَّ ุธُُِّูู ุงูุฅِู
َุงู
ُ ุงْูุนَุงุฏُِู ، َูุดَุงุจٌّ َูุดَุฃَ ِูู ุนِุจَุงุฏَุฉِ ุฑَุจِِّู ، َูุฑَุฌٌُู َْููุจُُู ู
ُุนٌََّูู ِูู ุงْูู
َุณَุงุฌِุฏِ ، َูุฑَุฌُูุงَِู ุชَุญَุงุจَّุง ِูู ุงَِّููู ุงุฌْุชَู
َุนَุง ุนََِْููู َูุชََูุฑََّูุง ุนََِْููู… “Dari Abu Hurairah dari Nabi Saw bersabda: Ada tujuh (golongan orang beriman) yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya (yaitu) pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ibadah kepada Rabb-Nya, seseorang yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah”. (HR Bukhari). Hadis di atas menjelaskan bagaimana Allah dan Rasul-Nya sangat memperhatikan dan menghargai kecintaan seorang hamba kepada hamba-Nya yang lain. Pada Hari Kiamat manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk menunggu hisab amal perbuatannya. Disini manusia akan merasa sangat kepayahan dan kondisi mereka tergantung pada amal yang mereka kumpulkan ketika berada di dunia. Maka akan sangat beruntunglah orang-orang yang mendapat naungan Allah pada hari itu.
Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupan bermasyarakat. Saling memberi, menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing sebagai sesama makhluk Tuhan merupakan satu cara untuk menjaga keberlangsungan hidup. Namun perlu disadari, ketergantungan dengan orang lain tidak akan langgeng bila hanya berdasarkan unsur kepentingan. Oleh karena itu, Nabi Muhammad menganjurkan agar mencintai sesama manusia secara tulus karena Allah dan tidak boleh melebihi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya.
|
Penyesalan di Kubur
Ustadz : Alfian Nur Mustofa Kamil
Waktu : Ahad, 8 Des 2024
Tempat : Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai
"Infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antaramu. Dia lalu berkata (sambil menyesal), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)-ku sedikit waktu lagi, aku akan dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang saleh.”(QS Al Munafiqun:10).
Ayat ini menghimbau orang-orang beriman untuk memfungsikan harta dengan benar. Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu untuk kepentingan duafa, fasilitas umum, dan fasilitas sosial sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu sehingga kamu tak sempat berinfak; lalu dia berkata setelah kematian terjadi, menyesalinya,
“Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda kematianku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dengan hartaku ini dan aku dengan demikian akan termasuk orang-orang yang saleh, karena menjadi dermawan.
Namun penyesalan di alam kubur setelah kematian tidak ada artinya karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak akan memberikan kesempatan untuk keduakalinya bagi umatnya hidup di dunia. Kenikmatan hidup di dunia, sangatlah jarang umat manusia menjadikan kematian sebagai pengingat. Dan ketika ajal menjemput, mereka akan mengalami penyesalan.
Orang-orang yang sudah mati terkurung dalam kuburnya menyesali apa yang telah mereka perbuat secara berlebihan. Sedangkan orang-orang yang masih hidup saling bertarung memperebutkan apa yang disesali oleh penghuni kubur. Sungguh mereka (orang yang sudah mati) tidak akan kembali mengulang (seperti) mereka (orang yang masih hidup). Dan (sayangnya) mereka (orang yang masih hidup) tidak mengambil pelajaran dari mereka (orang yang sudah mati).”
Mereka-mereka yang menyesali setelah ajal menjemput, adalah mereka-mereka yang semasa hidupkanya tidak melaksanakan amal kebaikan sebagaimana yang diperintahkan Allah Subhanahu Wa Ta’la dan mengerjakan amalan sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah shalallahu allaihi wassalam. Hingga setelah ajal menjemput baru penyesalan yang dapat.
Agar tidak menyesal kelak setelah ajal menjemput, ingatlah akan tiga perkara. Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam dalah hadist riwatat Muslim yang artinya, ‘Jika seseorang meninggal dunia, amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang berdoa kepadanya’,”