Belajar dari Kebijakan Irlandia Melarang HP di Sekolah

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, tantangan dalam menjaga generasi muda semakin kompleks. Kecanduan teknologi, penyebaran hoaks, kurangnya interaksi sosial, dan tekanan mental menjadi ancaman nyata bagi perkembangan mereka. Irlandia, dengan sistem pendidikan yang maju, mengambil langkah berani dengan melarang penggunaan HP di sekolah. Kebijakan ini menjadi contoh penting dalam upaya melindungi generasi muda dari dampak negatif teknologi. 

Tantangan Generasi Muda di Era Digital 
  • Kecanduan Teknologi: Ketergantungan pada gawai dan media sosial dapat mengganggu kesehatan mental, fisik, dan sosial. Anak-anak dan remaja menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar, mengorbankan aktivitas fisik, interaksi sosial, dan waktu belajar. Dampak negatifnya antara lain gangguan tidur, kecemasan, depresi, dan penurunan prestasi akademik. 
  • Informasi Salah (Hoaks): Penyebaran informasi yang salah dan tidak bertanggung jawab dapat menyesatkan dan memicu konflik. Generasi muda rentan terpapar hoaks di media sosial, yang dapat memengaruhi pandangan dan perilaku mereka. Informasi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan perpecahan di dalam masyarakat. 
  • Kurangnya Interaksi Sosial: Interaksi virtual dapat mengurangi kemampuan berkomunikasi dan berempati dalam dunia nyata. Anak-anak dan remaja kehilangan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sosial yang penting, seperti komunikasi tatap muka, kerja sama, dan pemecahan masalah. Hal ini dapat menyebabkan generasi muda menjadi anti sosial. 
  • Tekanan Mental: Persaingan yang ketat, ekspektasi yang tinggi, dan tekanan dari media sosial dapat menyebabkan stres dan depresi. Generasi muda menghadapi tekanan untuk tampil sempurna di media sosial, yang dapat memicu perasaan rendah diri dan kecemasan. Banyak kasus Bullying yang terjadi di media sosial, dan membuat para generasi muda menjadi takut untuk bersosialisasi. 

Kebijakan Irlandia: Langkah Berani Melindungi Generasi Muda 
Pemerintah Irlandia mengambil langkah tegas dengan melarang penggunaan HP di sekolah. Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih fokus, meningkatkan interaksi sosial, dan melindungi kesehatan mental siswa. 
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kekhawatiran orang tua, guru, dan ahli pendidikan tentang dampak negatif HP terhadap siswa. Pelajaran yang Dapat Dipetik Kebijakan Irlandia menunjukkan bahwa tindakan tegas diperlukan untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif teknologi. Pendidikan memainkan peran penting dalam membekali generasi muda dengan keterampilan literasi digital dan kemampuan berpikir kritis. Orang tua, guru, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan generasi muda yang sehat dan seimbang. Perlunya pengawasan orang tua, terhadap penggunaan Gadget pada anak. Perlunya Pendidikan etika dalam menggunakan media sosial. 
Langkah-Langkah yang Dapat Dilakukan Menerapkan kebijakan pembatasan penggunaan gawai di sekolah dan rumah. Meningkatkan literasi digital dan kesadaran tentang bahaya hoaks di kalangan generasi muda. Mendorong interaksi sosial dan kegiatan ekstrakurikuler yang positif. Memberikan dukungan kesehatan mental bagi generasi muda yang mengalami tekanan. Membuat kegiatan positif yang melibatkan generasi muda. Menjaga generasi hebat di era digital membutuhkan upaya bersama dari semua pihak. Dengan mengambil langkah-langkah yang tepat, kita dapat memastikan bahwa generasi muda tumbuh menjadi individu yang cerdas, sehat, dan bertanggung jawab.








Share:

Ramadhan Berkualitas



Ceramah Ramadhan Ba'da Subuh
Ustadz Fauzan
4 Ramadhan 1446H, 4 Maret 2025

Kiat Sukses Ramadhan: Meraih Berkah dengan Ilmu, Amal, dan Ibadah yang Berkualitas Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Di bulan ini, umat Muslim di seluruh dunia berlomba-lomba untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Agar Ramadhan kita lebih bermakna dan sukses, berikut beberapa kiat yang bisa kita terapkan: 1. Mengenal Ramadhan dengan Ilmu Sebelum memasuki bulan Ramadhan, penting bagi kita untuk membekali diri dengan ilmu yang cukup. Dengan memahami makna, keutamaan, dan hukum-hukum Ramadhan, kita dapat menjalankan ibadah dengan lebih baik dan benar. Pelajari tentang puasa: Ketahui syarat, rukun, dan hal-hal yang membatalkan puasa. Pahami keutamaan Ramadhan: Pelajari tentang malam Lailatul Qadar, ampunan dosa, dan pahala yang berlipat ganda. Ketahui amalan-amalan sunnah: Pelajari tentang shalat tarawih, tadarus Al-Qur'an, dan sedekah. 2. Jangan Rusak Amalan dengan Perbuatan Sia-sia Selama Ramadhan, kita harus menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak pahala puasa. Hindari ghibah, fitnah, dan perbuatan dosa lainnya. Manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk beribadah dan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Jaga lisan dan perbuatan: Hindari perkataan dan perbuatan yang sia-sia atau bahkan dosa. Perbanyak istighfar: Mohon ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan. Hindari perdebatan yang tidak bermanfaat: Jauhi perdebatan yang hanya akan membuang waktu dan energi. 3. Tingkatkan Ibadah Wajib dan Sunnah Ramadhan adalah kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita. Selain menjalankan ibadah wajib seperti puasa dan shalat lima waktu, perbanyak juga ibadah sunnah seperti shalat tarawih, tadarus Al-Qur'an, dan sedekah. Shalat tarawih: Laksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan penuh penghayatan. Tadarus Al-Qur'an: Baca dan tadaburi Al-Qur'an setiap hari. Sedekah: Perbanyak sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan. I'tikaf: Jika memungkinkan, lakukan i'tikaf di masjid pada 10 hari terakhir Ramadhan. 4. Memaksimalkan Amalan di 10 Hari Terakhir 10 hari terakhir dari bulan ramadhan adalah hari yang sangat istimewa, karena terdapat malam lailatul qadar. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan ibadah kita di 10 hari tersebut. Memperbanyak doa dan dzikir Memperbanyak membaca Al-Quran Memperbanyak shalat malam 5. Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental Selain ibadah, kita juga perlu menjaga kesehatan fisik dan mental selama Ramadhan. Atur pola makan dan istirahat yang cukup agar tubuh tetap fit dan bugar. Jaga pikiran tetap positif dan hindari stres yang berlebihan. Sahur dengan makanan bergizi: Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan serat. Berbuka dengan makanan yang sehat: Hindari makanan yang terlalu manis atau berminyak. Istirahat yang cukup: Tidur yang cukup agar tubuh tetap segar. Kelola stres: Lakukan kegiatan yang menenangkan pikiran, seperti membaca Al-Qur'an atau berzikir. Dengan menerapkan kiat-kiat di atas, semoga Ramadhan kita menjadi lebih bermakna dan penuh berkah. Mari kita manfaatkan bulan suci ini sebaik mungkin untuk meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT.
Share:

Toksin Dan Puasa

Kultum Tarawih
Ustadz : Dwi Budi Prasojo,SKM
4 Ramadhan 1446H, 

Toksin Dan Puasa
Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang dijalankan umat Muslim di seluruh dunia selama satu bulan penuh. Selain memiliki nilai spiritual, puasa juga diklaim memberikan berbagai manfaat kesehatan, salah satunya adalah sebagai metode detoksifikasi alami tubuh. Namun, benarkah puasa dapat meningkatkan sistem imun? 
Menurut sejumlah penelitian, saat berpuasa, tubuh mengalami perubahan metabolisme yang dapat membantu proses regenerasi sel dan meningkatkan respons kekebalan tubuh. Dengan mengatur pola makan yang seimbang saat sahur dan berbuka, puasa dapat membantu tubuh mengurangi beban toksin serta memperbaiki fungsi organ vital.
Share:

Kebermanfaatan Sebuah Nilai


Kultum Tarawih
Ustadz Yusman
3 Maret 2025

Mari kita ambil contoh sederhana: kayu dan emas saat terjadi banjir. Dalam situasi darurat seperti ini, emas yang berkilauan tidak akan banyak membantu. Emas tidak bisa digunakan untuk membangun tempat berlindung, menghangatkan tubuh, atau menyelamatkan diri dari arus banjir. Di sisi lain, kayu yang seringkali dianggap remeh, justru menjadi penyelamat. Kayu dapat digunakan untuk membuat rakit, membangun tempat perlindungan sementara, atau bahkan sebagai bahan bakar untuk menghangatkan tubuh. Dalam situasi ini, nilai kayu jauh lebih tinggi daripada emas, bukan karena nilai materinya, tetapi karena fungsinya yang menyelamatkan nyawa.
Share:

Jejak Puasa Para Nabi: Dari Adam hingga Isa


Kuliah Subuh, 4 Ramadhan 1446 H. 04 Maret 2025
Ustadz Alfian Nur Salim


Ibadah puasa telah dilaksanakan oleh para nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad SAW. Melalui berbagai riwayat dan kitab tafsir, kita dapat menelusuri jejak ibadah puasa yang dilakukan oleh para nabi terdahulu sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Nabi Adam AS Nabi Adam AS sebagai manusia pertama telah mengenal ibadah puasa. 
Nabi Adam AS berpuasa selama tiga hari setiap bulan sepanjang tahun. Hal ini dilakukannya sebagai bentuk pertobatan setelah tergelincir dari perintah Allah di surga. Dengan ijin Alloh SWT setelah Nabi Adam berbuat kesalahan maka seluruh tubuh nya menjadi Hitam.


Kemudian, Malaikat Jibril datang dan bertanya, "Wahai Adam, maukah tubuhmu kembali memutih?" Nabi Adam menjawab, "Tentu saja." Malaikat Jibril lalu memberitahunya untuk berpuasa pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan. Setelah menjalankan puasa, pada hari pertama sepertiga tubuh Nabi Adam kembali putih, pada hari kedua dua pertiga tubuhnya memutih, dan pada hari ketiga seluruh tubuhnya putih kembali. 
Nabi Nuh AS juga dikenal melaksanakan ibadah puasa, terutama saat berada di atas bahtera selama banjir besar melanda kaumnya. Dalam Tafsir Al-Thabari dikemukakan bahwa Nabi Nuh AS melaksanakan puasa pada tanggal 10 Muharram (Asyura) sebagai bentuk syukur ketika kapalnya berlabuh dengan selamat di Gunung Judi. 
Nabi Nuh kemudian berpuasa dan memerintahkan seluruh penumpang, bahkan hewan bawaannya, untuk berpuasa sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT. Menurut riwayat Ibnu Majah yang dikutip oleh Ibnu Katsir, Nabi Nuh AS berpuasa sepanjang tahun kecuali pada dua hari raya. Ini menunjukkan konsistensi dan kesungguhan Nabi Nuh dalam beribadah puasa. 
Nabi Ibrahim AS, bapak para nabi dan rasul, juga melaksanakan ibadah puasa dalam kehidupannya. Salah satu momentum penting yang tercatat adalah ketika beliau berpuasa saat akan dilemparkan ke dalam api oleh Raja Namruz. Setelah Raja Namruz memerintahkan pengumpulan kayu bakar untuk membakar Nabi Ibrahim AS, beliau tetap tenang dan menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan dan penyerahan diri kepada Allah SWT. Dalam keadaan berpuasa itulah, Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalam api yang berkobar, namun Allah menjadikan api itu dingin dan tidak membakarnya. 
Puasa yang dilakukan Nabi Ibrahim AS ini merupakan bentuk tawakkal dan keyakinan penuh terhadap pertolongan Allah SWT di saat-saat genting dalam hidupnya. Nabi Musa AS Nabi Musa AS dikenal melaksanakan puasa selama 40 hari ketika bermunajat di Gunung Tursina untuk menerima wahyu dari Allah SWT. Selama masa itu, beliau tidak makan dan minum, sepenuhnya bermunajat kepada Allah dalam keadaan yang suci. 
Selain itu, Nabi Musa AS juga melaksanakan puasa pada hari Asyura (10 Muharram) sebagai ungkapan syukur atas keselamatannya dan Bani Israil dari kejaran Firaun. Hal ini dibuktikan dengan hadis riwayat Ibnu Abbas RA yang menceritakan bahwa ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Ketika Rasulullah SAW bertanya, mereka menjawab, "Ini adalah hari yang agung dimana Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan bala tentara Firaun. 
Maka kaum Yahudi berpuasa sebagai wujud syukur." Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Aku tentu lebih utama terhadap Musa dan lebih berhak menjalankan puasa itu dibanding kalian." Maka beliau pun berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa pada hari itu. 

Nabi Daud AS memiliki metode puasa yang khas dan istimewa, yang kemudian dikenal sebagai "puasa Daud". Beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari sepanjang hidupnya. Metode puasa ini dianggap sebagai puasa yang paling utama menurut sabda Rasulullah SAW. Dalam hadis riwayat Bukhari, 
Rasulullah SAW bersabda: "Sebaik-baik shalat di sisi Allah adalah shalatnya Nabi Daud AS. Dan sebaik-baik puasa di sisi Allah adalah puasa Daud. Beliau tidur separuh malam, lalu shalat sepertiganya dan tidur seperenamnya lagi. Beliau puasa sehari dan berbuka sehari." (HR. Bukhari) 

Dalam hadis lain, beliau menyatakan: "Puasalah sehari dan berbukalah sehari. Itu adalah puasanya Nabi Daud AS dan itu adalah puasa yang paling utama." (HR. Bukhari) Puasa Daud diwajibkan bagi Nabi Daud AS dan umatnya untuk seumur hidup, berbeda dengan umat Nabi Muhammad SAW yang hanya diwajibkan puasa Ramadhan selama satu bulan dalam setahun. 
Puasa yang dilaksanakan oleh Maryam, ibunda Nabi Isa AS, memiliki keunikan tersendiri. Puasa beliau tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari berbicara kepada manusia. Hal ini disebutkan dalam Al-Quran: 
 "Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, 'Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini.'" (QS. Maryam: 26) 
Ketika Maryam kembali ke kaumnya dengan membawa bayi Isa, dan ditanya tentang siapa ayah dari putera yang ada di gendongannya, Maryam tidak menjawab dengan perkataan karena sedang berpuasa yang tidak membolehkannya berbicara. Maryam hanya menunjuk kepada bayi Isa, dan Allah membuat bayi Isa berbicara untuk menjawab tuduhan terhadap ibunya.















Share:

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget