Kajian Ahad Pagi bersama Ustadz Firdaus Maulana Akbar,S.Th.I, LC Al Mukminun Ahad, 9 Juli 2023 bertepatan dengan 21 Dzulhijah 1445, bertema Sebaik-baik bekal menuju akhirat adalah Taqwa. Bekal Taqwa yg hrs kita siapkan dengan baik.
Sebaik-Baik Bekal Menuju Akhirat Adalah Taqwa
Kajian Ahad Pagi bersama Ustadz Firdaus Maulana Akbar,S.Th.I, LC Al Mukminun Ahad, 9 Juli 2023 bertepatan dengan 21 Dzulhijah 1445, bertema Sebaik-baik bekal menuju akhirat adalah Taqwa. Bekal Taqwa yg hrs kita siapkan dengan baik.
Kata taqwa berasal dari waqaa-yaqii-wiqaayatan. Struktur penyusunannya adalah huruf wa, qaf, dan ya. Dibaca waqaa,dengan arti menjaga dan menutupi sesuatu dari bahaya. Bila kata ini digunakan berdasarkan kaitannya dengan Allah (Ittaqullah), maka makna taqwa adalah melindungi diri dari azabNya dan hukumanNya. Hal ini senada dengan pendapat Sayyid Thanthawi yang menjelaskan bahwa taqwa secara bahasa berarti melindungi dan menjaga diri dari segala sesuatu yang membahayakan dan menyakiti.Hal-hal yang membahayakan diri tersebut dapat dihindari dengan memenuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan yang menjerumuskannya kedalam neraka. Implikasi dari ketaqwaan tersebut menjadikan orang yang bertaqwa mendapatkan faedah atau manfaat yang besar serta kemuliaan dari ketaqwaannya.
Taqwa sebagai sebuah bentuk kepatuhan dengan cara menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah, dianjuran untuk menjaga, merawat dan memelihara, manusia akan mendapatkan faedah dan manfaat dari kepatuhannya untuk menjaga, merawat dan memelihara, serta terhindar dari bahaya dan segala larangan Allah.
Doa agar Doanya Mustajab adalah dengan baik tempat, waktu, dan adab . Sesuai dengan Al baqoroh 176 sesungguhnya aku ini dekat bila hambaku berdoa kepadaku. bila dia menjlnkan perintahku, beriman
Syarat doa
1. Ikhlas
2. Memuji Allah..dzikir terlebih dulu kpd Allah
3. Berdoa dgn menggunakan wasilah perantara, amalan sholeh yg sudah kita lakukan.
4. Makanan, pakaian yg kita pakai halal
5. Yakin, jangan ada keraguan kpa Allah.
Adab
1. Taubat...memperbanyak istiqfar, sholat taubat..sholawat
2. Berwudu, suci
3. Menghadap qiblat
4. Mengangkat kedua tangan
5. Jangan putus asa
Al baqoroh 216
Waktu Mustajab...kapan
1. Dimajelis Taqlim
2. Setelah sholat Fardu
3. Musafir..dlm perjalanan
4. Disepertiga malam..sholat Tahajud..atau ketika kita terbangun tidur malem secara tdk sengaja....langsung dzikir..berdoa.
5. Ketika sedang dizolimi...terdzolimi (tidak ada hijab langsung dijawab Allah
6. Setelah sholat azar hr Jumat sd menjelang magrib....Allah bukakan
7 pintu langsung.
Allah akan jawab langsung doanya ketika :
Orang sedang puasa, orang terszolimi, dlm perjalanan.
Al Qur'an dan Kejayaan
Islam mampu mencapai puncak kejayaannya dan menguasai peradaban dunia selama lebih dari 700 tahun sebelum bangsa-bangsa Barat karena umat Islam pada waktu itu berpegang teguh kepada Al-Quran. Tidak heran jika peradaban Islam menguasai dunia dan berkembang dengan pesat.
Sementara kini, umat Islam mengalami kemunduran. Sumber kemerosotan kaum muslimin yang paling jelas dan nyata adalah karena mereka menjadi jauh dari sumber ajaran agamanya, Al-Quran. Itulah sumber kemerosotan umat Islam yang pertama. Umat Islam kehilangan motivasi agama yang di dalamnya terkandung semangat dan ruh sebagai tenaga pendorong menuju puncak kejayaan peradaban.
Lebih lengkapnya di : Instagram
Pelaksanaan Qurban 1444H, Rt 06 Rw 05 Kel.Kutabanjarnegara
Pembagian Daging Qurban |
Versi Youtube
Pada Hari Kamis, 29 Juni 2023 dilaksnakan penyembelihan hewan Qurban pada Hari Raya Idul Adha 1445 Hjriyah di perumahan Gayam Permai Rt 06 Rw 05 Kel.Kutabanjarnegara Kab. Banjarnegara. Hewan Qurban yang di sembelih ada 5 ekor sapi. Penyembelihan dilaksanakan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Penyembelihan Sapi dilaksanakan di RPH berdasarkan evaluasi pelaksanaan Qurban tahun-tahun sebelumnya. Praktis, cepat dan terorganisir. Dari Shohibul Qurban menyaksikan penyembelihan mualai dari pukul 07.30 WIB.
Hewan yang telah disembelih kemudian di angkut ke lokasi pembagian daging qurban. Tempat pelaksanaan pembagian daging berada di halaman Masjid Al Mu'minun. Berbagai cara kegiatan ini agar semarak tetapi tetap dalam koridor syari", dari proses pembagiannya.
"Kami melakukan berbagai kajian terkait dengan pembagian daging qurban ini. Terutama dari landasan Al Qur'an dan Hadist, " disampaikan oleh Ustadz H. Yusman, SHI selaku ketua Panitian Qurban 1445 H di Perumahan Gayam Permai.
|
Menghadirkan Ismail dan Ibrahim dalam Keluarga; Hikmah Idul Adha
Tanggal 10 Dzulhijjah merupakan hari besar Umat Islam sebagai Hari Raya Qurban/Idul Adha/ Hari Raya Haji. Momen Idul Adha tidak dapat dilepaskan dengan peristiwa yang dialami keluarga Nabi Ibrahim AS. Peristiwa itu tercantum dalam Quran Surah Ash-Saffat ayat 100-103. Nabi Ibrahim dan Siti Hajar, isterinya sangat menantikan kehadiran calon buah hati mereka. Mereka tak henti meminta kepada Allah Swt. agar diberikan keturunan yang dapat melanjutkan misi dakwahnya.
Doa Nabi Ibrahim As akhir dikabulkan dengan datangnya Malaikat yang membawa kabar gembira bahwa mereka akan dikaruniai seorang putra yang cerdas lagi sabar, yaitu Nabi Ismail AS. Singkat cerita setelah Nabi Ismai AS besar, menginjak usia remaja, Nabi Ibrahim AS mendapatkan perintah dari Allah Swt. melalui mimpi untuk menyembelih putra semata wayangnya, Nabi Ismail AS.
Mendengar cerita ayahnya soal mimpi tersebut, sikap Nabi Ismail justru mengejutkan. “Hai ayahku, kerjakan lah apa yang diperintahkan kepadamu; termasuk menyembelihku insyaAllah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar,” ucap Nabi Ismail.
Nabi Ibrahim akhir melaksanakan perintah Allah tersebut, namun Allah mengutus malaikat untuk mengganti Nabi Ismail dengan seekor domba.
Peristiwa ini kemudian menjadi titik awal kemunculan Idul Adha, yang juga bertepatan dengan kegiatan pelemparan jumrah bagi jamaah haji.
Sikap yang diambil oleh Nabi Ismail AS mencerminkan sikap seorang yang sabar serta percaya bahwa mimpi tersebut merupakan kebenaran yang datang dari Allah, dan semua perintah yang datang dari Allah harus dilaksanakan.
Menyelami perasaan batiniah Nabi Ibrahim AS yang menanti lama seorang anak, namun ketika diberi justru diperintahkan untuk menyembelihnya, bahwa keikhlasan yang dimiliki oleh Nabi Ibrahim AS adalah karena dirinya menyadari bahwa semua yang dimilikinya saat ini adalah sekedar titipan dari Allah SWT.
“Setiap Ibrahim pasti memiliki Ismail. Ismail yang kita miliki bisa berupa harta, jabatan, keluarga, prestasi, seseorang yang paling engkau sayangi, bahkan sesuatu yang sangat engkau pertahankan di dunia ini”. “Maka sebenarnya, yang dikurbankan oleh Nabi Ibrahim AS kala itu bukanlah putranya, melainkan rasa kepemilikannya terhadap Nabi Ismail AS”. Segala sesuatu yang kita miliki di dunia hanyalah titipan dari Allah, maka kita perlu belajar untuk ikhlas ketika semua harus kembali kepada pemiliknya serta menjaganya dengan baik selagi masih dititipkan kepada kita.
Melalui peristiwa yang dialami Nabi Ibrahim AS. dan Nabi Ismail AS.terdapat 3 point tiga poin utama yang dapat dijadikan contoh untuk dapat menciptakan spirit idul adha.
- Iman. iman bisa dikuatkan dengan cara melaksanakan perintah Allah Swt.
- Ikhlas, yang berarti ikhlas dengan hubungan kita kepada Allah. Dengan begitu, kita akan terhindar dari sifat riya atau pamer.
- Ilmu, karena dengan terus mencari ilmu maka hidup kita serta ibadah kita dapat bernilai.
- Sabar.
- Cinta orang tua kepada anaknya, serta hormatnya anak kepada orang tua. Terbentuknya sikap baik dari Nabi Ismail tidak luput dari peran Nabi Ibrahim dan Siti Hajar sebagai orang tuanya. Sedangkan yang bisa membalas cintanya orang tua kepada anaknya adalah birrul walidain. Doa orang tua adalah doa yang mustajab, “Akan datang suatu masa di mana mulut kita dikunci, tangan kaki menjadi saksi. Artinya sikap kita kepada orang tua pun akan diperlihatkan di hari akhir, dan dimintai pertanggungjawaban. Oleh karenanya kita perlu menghormati mereka dengan membahagiakan mereka selagi masih bersama kita, dan doakan beliau, serta jaga lah cucunya kelak.
- Membangun keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah. Melalui Nabi Ibrahim kita dapat melihat satu keluarga yang saling asah, asih, dan asuh.
Perlu menyingkirkan jauh-jauh rasa kepemilikan kita terhadap ‘Ismail-ismail yang kita miliki’ sebagai orang tua menghadirkan diri sebagai Ibrahim-Ibrahim dengan membangun keluarga sesuai dengan poin diatas. Merasa lah bahwa semua hanyalah titipan Allah. Dengan begitu kita dapat lebih menjganya dan ikhlas ketika hal itu pergi,
Walimatus Safar
Walimatus safar haji, atau tasyakuran menjelang keberangkatan seseorang menunaikan ibadah haji umumnya digelar beberapa hari sebelum keberangkatan. Walimatus safar haji, atau tasyakuran menjelang keberangkatan seseorang menunaikan ibadah haji umumnya digelar beberapa hari sebelum keberangkatan.
Pada Hari Jumat 16 Juni 2023 dini di berangkatkan Jamaah Haji dari Kab. Banjarnegara. Salah satunya adalah Warga Perumahan Gayam Permai yaitu Bapak Susianto, SKM beserta Istri. HariTujuan tasyakuran ini tidak lain adalah memohon keselamatan akan melaksanakan perjalanan jauh. Keselamatan perjalanan, keselamatan di Tanah Haram, hingga selamat kembali lagi ke tanah air.
Pada saat walimatus safar, doa-doa akan dipanjatkan oleh kerabat dan keluarga, jelang keberangkatan. Selain memohon keselamatan dan kelancaran ibadah haji, umat muslim yang punya hajat juga didoakan agar menjadi haji yang mabrur.
Sebagai satu di antara kebiasaan masyarakat Indonesia sebelum berangkat haji, pastinya penting mengetahui apa itu walimatus safar dan maknanya.Isi acaranya santap makanan, berbagi kabar keberangkatan, silaturahim, mendoakan, terkadang ada tausiyah. Maklum, ibadah haji bagi masyarakat pada umumnya adalah karunia karena untuk berangkat haji harus menunggu antrean yang cukup lama, biaya yang tidak sedikit, termasuk biaya untuk keluarga yang ditinggal.
Kebiasaan walimatus safar bagi mereka yang akan menunaikan haji itu menjadi tradisi yang positif (al-‘urf ash-shahih) dengan menunaikan adab-adab berikut.
(1). Walimatus safar menjadi momentum meminta doa langsung kepada mereka yang hadir sebagaimana substansi doa ma’tsur saat sebelum melakukan perjalanan yang menjadi bagian dari adab-adab safar.
“Semoga Allah membekalimu ketakwaan, mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan untukmu di mana pun kamu berada.” (HR. Tirmidzi).
(2). Menjadi momentum untuk menitipkan terutama keluarga yang ditinggal kepada tetangga, kerabat atau yang layak diberi amanah yang menjadi bagian dari adab-adab safar, sebagaimana hadis Rasulullah SAW.
“Aku titipkan kepada Allah agamamu, amanahmu, dan penutup amalmu.” (HR Abu Dawud).
(3). Menjadi momentum silaturahim dan meminta maaf kepada tetangga, kerabat, dan mitra sebelum menunaikan ibadah haji.
(4). Kegiatan acara walimah safar tidak ada yang bertentangan dengan syariah dan diselenggarakan dengan kadar atau biaya yang tidak berlebihan.
(5). Menjadi momentum untuk memastikan bahwa ia telah meninggalkan bekal materi yang cukup untuk keluarga yang ditinggalkan.
Misalnya, bagi yang belum menikah dan masih memiliki orang tua, maka saat melakukan perjalanan harus memastikan orang tua yang ditinggalkan dalam kondisi tidak kekurangan, baik itu ditransfer ataupun kebutuhan lainnya.
Sedangkan bagi yang sudah berkeluarga, baik sebagai ayah ataupun ibu, maka harus memastikan kebutuhan-kebutuhan rumah selama perjalanan haji juga terpenuhi.
Ketiga, tuntunan tersebut didasarkan pada dalil-dalil tambahan berikut:
(1). Sesungguhnya walimatus safar sebelum haji itu hal yang positif dan tidak bertentangan dengan syariah karena menjadi tradisi yang baik (‘urf shahih) selama isi acaranya itu tidak bertentangan dengan syariah.
Dan karena substansinya adalah menyambung silaturahim, meminta doa, meminta maaf dan kegiatan baik lainnya.
(2). Sama substansinya dengan tradisi an-Naqi'ah. An-Naqi'ah adalah makanan yang disajikan pada saat jamaah haji pulang kembali ke kampung halaman itu disebut dengan istilah an-naqiah. Menurut bahasa, an-Naqi’ah itu adalah debu, karena mereka yang baru pulang itu sarat dengan debu-debu perjalanan.
Imam Nawawi menjelaskan dalam al-Majmu’, “Disunnahkan an-naqi’ah, maksudnya menyediakan makanan saat kedatangan mereka yang menunaikan ibadah haji. Istilah tersebut (an-naqi’ah) untuk yang diberikan oleh mereka yang pulang haji dan para tamunya”.
Dan Rasulullah SAW pernah bersabda, “Rasulullah SAW saat sampai ke Madinah, ia pun menyembelih seekor hewan sembelihan atau seekor sapi.” (HR Bukhari dalam Bab Jihad wa as-Siyar, Ath-Tha'am Inda al-Qudum 3089 dari hadits Jabir).
Hadis ini menunjukkan keabsahan menyelenggarakan acara saat kembali dari perjalanan dengan mengundang handai taulan.(Republika.id).