Notulen Rapat Takmir
NOTULEN RAPAT TA'MIR
PERSIAPAN AMALIAH BULAN RAMADHA
Jumat, 9 Feb 2024
Hari,Tanggal : Jumat, 9 Februari 2024
Waktu : 20.00 – 22.00 WIB
Tempat : Masjid Al Mu’minun Permahaan Gayam Permai
Materi : Amaliyah Bulan Ramadhan 1445 H
Pimpinan Rapat : Yusman SHI
Notulis : Sarastiana
Peserta : Semua Anggota Ta’mir
Susunan Acara :
1. Pembukaan
2. Sambutan
3. Pembahasan
4. Penutup
Pokok Pembahasan : Amaliyah di bulan Ramadhan 1445H
Pembahasan :
1. Pembukaan, dibaca Basmalah dipimpin oleh pembawa acara
1. Pembukaan, dibaca Basmalah dipimpin oleh pembawa acara
2. Sambutan: oleh ketua Takmir dan dilanjutkan dengan Pembahasan kegiatan
3. Pembahasan.
Sebelumnya Bendahara melaporkan terkait Kas Masjid disampaikan oleh Bp. Panggung Sutapa, Kas Rp. 5.894.000,-
Dipimpin oleh Ketua Ta’mir, Bp. Yusman SHI
Mengacu pada kegiatan amaliah Ramadhan 1444H kegiatan Ramadhan tahun ini, 1445
Diantaranya :
a. Sholat Tarawih berjamaah 11 rakaat
Imam Sholat Isya’ dan tarawih :
1. Bp. Lukman Jarir
2. Bp. Yusma
3. Bp. Lukman
4. Ustadz dari Pondok NUSA
Bilal oleh Bp. Sehatno
b. Kuliah subuh dan Kultum sebelum Sholat Tarawih
Ustadz Kuliah Subuh :
a. Bp. Yusman
b. Bp. Susianto
c. Bp. Lukman Jarir
d. Bp. Lukman
e. Ustadz Adi Hidayat,
f. Ustadz dari Pondok NUSA
c. Tadarus Al Qur’an ba’da Sholat Tarawih dipimpin oleh Bp. Lukman
d. Jaburan/ Snak untuk ba’da tadarus Al Qur’an jadwa pemberian snak menyusul
e. Kultum Ba’da Sholat Tarawih, diisi oleh warga dan remaja, jadwal menyusul
f. Buka Puasa bersama (Jadwal menyusul)
g. Peringatan Nuzulul Qur’an
h. I’tikaf dilanjutkan dengan Sahur Bersama (New)
i. Kegiatan Pengajian Asy Syifa:
i. Anjangsana ke Panti Asuhan dan Bazar
ii. Penerimaan dan Penyaluran Zakat Fitrah dan Zakat Mal
j. Takbiran
k. Sholat Idul Fitri di Alun-alun Banjarnegara
l. Halal Bi Halal Warga Perumahan (Ba’da Sholat Ied)
Terkait Sarpras, pengadaan Jam digital jadwal sholat dan Iqomah berbasis Android.
Materi Kajian Ahad, 4 Feb 2024 : QS: An Naas
Kajian rutin Ahad Pagi, 04 Februari 2024 bersama Ustadz Zein Faqih, membahas Al Qur'an Surat An-Naas.
Diselenggarakan oleh Ta'mir Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai Banjarnegara
Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)
artinya:
Katakanlah: “Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia.
Raja manusia.
Sembahan manusia.
Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi,
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
dari (golongan) jin dan manusia.
(QS. An-Naas: 1-6)
“Katakanlah: “Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia”, maksudnya yang mencipta mereka, memiliki mereka. Di sini manusia disebutkan secara khusus sebagai bentuk pemuliaan kepada mereka dan sekaligus untuk menyesuaikan dengan pengertian kejahatan waswas setan dalam hati mereka.
“Sembahan manusia”, ini sebagai badal atau sifat atau athaf bayan. Tambahan mudhaf ilaih dengan kata manusia sebagai penjelasan.
“Dari kejahatan bisikan setan (syarril waswaas)”, disebutkan bisikan setan karena kebanyakan godaan yang dilancarkannya itu melalui bisikan.
“Yang bersembunyi (al-khannaas)”, maksudnya setan itu bersembunyi dan meninggalkan hati manusia apabila hati manusia ingat kepada Allah.
Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia”, ke dalam kalbu manusia di kala mereka lalai mengingat Allah.
“Dari jin dan manusia”, lafaz ayat ini menjelaskan pengertian setan yang menggoda itu, yaitu terdiri dari jenis jin dan manusia, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat lainnya, yaitu melalui firman-Nya,
Pendapat pertama yang menyatakan bahwa di antara yang menggoda hati manusia di samping setan adalah manusia, pendapat tersebut disanggah dengan suatu kenyataan, bahwa yang dapat menggoda hati manusia hanyalah jin. Ini dapat dijawab dengan pernyataan bahwa manusia juga bisa memberikan waswas (godaan) dari sisi lahiriyah, akhirnya masuk dalam kalbu dan menjadi mantap di dalamnya, yaitu melalui cara yang dapat menjurus ke arah itu. Wallahu Ta’ala a’lam.
- Allah itu Rabb manusia, yaitu Allah sebagai pencipta dan yang menguasai manusia.
- Disebut Rabb manusia dalam surah An-Naas ini karena nantinya yang dibicarakan adalah godaan pada hati manusia.
- Manusia dikhususkan dalam ayat ini sehingga disebut Rabbin Naas, karena manusia itu sangat mulia. Allah itu Raja manusia. Allah itu sesembahan manusia.
- Allah sebagai Rabb dan sebagai Malik dari manusia, itulah yang layak disembah dan diibadahi.
- Sifat setan itu memberikan waswas (godaan) dan al-khannaas (bersembunyi) kala seseorang mengingat Allah.
- Setan menggoda manusia ketika ia lalai. Ada dua pengertian: (a) setan yang menggoda ada dari kalangan jin dan manusia; (b) setan yang menggoda dalam hati hanya dari kalangan jin.Namun, yang lebih tepat adalah setan yang menggoda bisa dari kalangan jin dan manusia.
- Setan bisa menggoda lahiriyah, akhirnya masuk ke dalam kalbu (hati).