Progres RLH (Rumah Layak Huni)

 


Program pembangunan rumah layak huni bantuan dari Baznas tahun 2024 Alhamdulillah mencapai 80%. Bantuan ini diperuntukan bagi keluarha yang kurang beruntung dari segi ekonomi. Pada tahun ini diajukan 1 keluarga, yaitu Bp. Kasdi. Jl. Arjuna. Rumah dengan ukuran 4x7 meter.





Share:

Gerakan Sedekah Beras segenggam (SEBERKAH)


Assalamu’alaikum wr wb Ibu Ibu anggota Majelis Ta’lim Asy Syifa yang berbahagia. Berdasarkan musyawarah pada hari Jumat, 25 Oktober 2024 (setelah pengajian rutin), maka Gerakan Sedekah Beras segenggam setiap hari (SEBERKAH) mulai bisa dilaksanakan hari ini dengan ketentuan : 
  1. Ibu-ibu menyisihkan satu (1) genggam beras setiap hari di rumah. 
  2. Beras tersebut dikumpulkan pada saat pengajian rutin Asy Syifa setiap hari Jumat di mushola. 
  3. Jika ibu-ibu lupa mengumpulkan pada hari Jumat, bisa dikumpulkan pada hari Ahad setelah Kajian Ahad pagi. 
  4. Sedekah beras yang terkumpul akan langsung didistribusikan kepada warga yang membutuhkan baik di lingkungan Perumahan Gayam Permai dan sekitarnya. 
Jazakumulloh khayr atas keikhlasan ibu-ibu semua, teriring doa semoga Allah mengganti dengan pahala yang berlipat. Wassalamu’alaikum wr wb
Share:

Mengajarkan Ilmu dalam Islam: Kewajiban Berdasarkan Al-Qur'an


Kajian Rutin Ahad Pagi bersama Ustadz Muhammad Akmal dari Pondok Pesantren NUSA, Banjarnegara

Ilmu pengetahuan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan umat Islam. Dalam Al-Qur'an, terdapat banyak ayat yang menekankan pentingnya ilmu dan kewajiban mengajarkannya. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai pengajaran ilmu dalam Islam berdasarkan Al-Qur'an. 
Kewajiban Menuntut Ilmu Al-Qur'an menekankan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban setiap Muslim. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda, 
“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.” 
Ini menunjukkan bahwa mencari ilmu tidak hanya dianjurkan, tetapi merupakan kewajiban. 
Perintah Membaca dan Belajar Salah satu perintah pertama yang diturunkan dalam Al-Qur'an adalah perintah untuk membaca. Dalam Surah Al-Alaq (96:1-5), Allah berfirman: 

 "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu adalah Yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." 

 Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya membaca dan belajar sebagai bagian dari pengembangan ilmu. 
Ilmu sebagai Sumber Kebijaksanaan Al-Qur'an juga menggambarkan ilmu sebagai sumber kebijaksanaan dan petunjuk. Dalam Surah Al-Ankabut (29:43), Allah berfirman: 

 "Dan tidak ada yang mengetahui takdir (hukum) Allah selain Dia. Dan Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki." 

Hal ini menunjukkan bahwa ilmu yang diperoleh dapat menjadi petunjuk bagi kehidupan seseorang. 

Tanggung Jawab Mengajarkan Ilmu Setelah memperoleh ilmu, umat Islam memiliki tanggung jawab untuk mengajarkannya kepada orang lain. Dalam Surah Al-Baqarah (2:269), Allah berfirman: 

 "Dia memberikan ilmu yang luas kepada siapa yang Dia kehendaki." 

 Kewajiban ini mencakup pengajaran kepada generasi berikutnya, sehingga ilmu dapat diwariskan dan dimanfaatkan untuk kebaikan umat. 

Ilmu dan Amal Mengajarkan ilmu tidak cukup hanya dengan menyampaikan informasi. Ilmu harus diaplikasikan dalam amal baik. Dalam Surah Al-Mujadila (58:11), Allah berfirman: 

 "Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberikan ilmu beberapa derajat."

 Ini menunjukkan bahwa ilmu yang bermanfaat harus diiringi dengan amal, dan mengajarkannya merupakan salah satu bentuk amal yang baik. 
Ilmu untuk Masyarakat Pengajaran ilmu juga berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks ini, pendidikan yang baik dapat membentuk karakter dan moral masyarakat. Umat Islam diajarkan untuk tidak hanya mencari ilmu untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kemaslahatan umat. 
Mengajarkan ilmu dalam Islam merupakan kewajiban yang harus diemban oleh setiap Muslim. Al-Qur'an memberikan banyak petunjuk mengenai pentingnya ilmu, tanggung jawab dalam mengajarkannya, serta penerapan ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menuntut dan mengajarkan ilmu, umat Islam dapat berkontribusi untuk menciptakan masyarakat yang berpengetahuan, beradab, dan berakhlak mulia.

Share:

Pelatihan Penyembelihan Hewan Qurban halal

Ustadz Yusman,SHI melakukan penyembelihan Kambing

Pada tanggal 15 Oktober 2024 perwakilan warga dari Perumahan Gayam Permai Banjarnegara mengikuti pelatihan penyembelihan halal bersama JULEHA (Juru Sembelih Halal). Diwakili oleh Ustadz Yusman,SHI, Perumahan Gayam Permai telah 3 kali melaksanakan kegiatan pemotongan hewan qurban mandiri. Untuk kegiatan ini sebagai ikhtiar agar pemotongannya halal.




Ustadz Epung (Dari Juleha)


Share:

Undangan Kajian Rutin Ahad Pagi, 27 Oktober 2024

 Undangan Sholat Subuh berjamaan dilanjutkan dengan Kajian Rutin Ahad Pagi, 27 Oktober 2024 bersama Ustadz Muhammad Akmal. Pelaksanaan di Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai Banjarnegara.



Share:

Fase Perkembangan Manusia di Rahim: Keajaiban Sains dalam Al-Qur'an

Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, tidak hanya memuat petunjuk hidup, tetapi juga mengandung berbagai fakta ilmiah yang baru terungkap oleh ilmu pengetahuan modern. Salah satu di antaranya adalah penjelasan mengenai proses penciptaan manusia, khususnya pada fase perkembangan di dalam rahim. 
Surat Al-Mu'minun ayat 14-15 secara detail menggambarkan tahapan-tahapan tersebut, jauh sebelum ilmu embriologi modern mengungkapnya. Ayat Al-Qur'an 

 “Kemudian Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain.” (QS. Al-Mu’minun: 14)   

Tafsir dan Penjelasan Ilmiah Ayat di atas menggambarkan secara ringkas namun sangat akurat proses perkembangan janin di dalam rahim. Mari kita bahas satu per satu: Sesuatu yang Melekat (Alaqah): Tafsir: Setelah proses pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan menempel pada dinding rahim. Tahap ini disebut dengan 'alaqah, yang dalam bahasa Arab berarti sesuatu yang melekat atau segumpal darah. 
Ilmu Kedokteran: Penjelasan Al-Qur'an ini sejalan dengan temuan ilmu embriologi modern. Setelah pembuahan, zigot akan membelah dan bergerak menuju dinding rahim untuk menempel. Pada tahap ini, embrio mendapatkan nutrisi dari dinding rahim dan mulai berkembang. 
Tulang Belulang: Tafsir: Setelah tahap 'alaqah, embrio mulai membentuk tulang-tulang. Tulang ini awalnya lunak dan kemudian mengeras seiring berjalannya waktu. Ilmu Kedokteran: Pembentukan rangka merupakan salah satu tahap penting dalam perkembangan embrio. Tulang-tulang mulai terbentuk pada minggu ke-8 kehamilan dan terus berkembang hingga bayi lahir. Daging: Tafsir: Setelah rangka terbentuk, embrio mulai dilapisi oleh daging atau otot. Tubuh janin semakin sempurna bentuknya. 
Ilmu Kedokteran: Otot-otot mulai berkembang setelah pembentukan tulang. Otot-otot ini akan memungkinkan janin untuk bergerak dan berfungsi setelah lahir. Makhluk yang (Berbentuk) Lain: Tafsir: Tahap terakhir dalam ayat ini menunjukkan bahwa janin telah berkembang menjadi makhluk yang sempurna bentuknya dan siap dilahirkan. Ilmu Kedokteran: Setelah semua organ dan sistem tubuh terbentuk dengan sempurna, janin siap untuk dilahirkan. 
Keajaiban dan Implikasi Sungguh menakjubkan bagaimana Al-Qur'an telah menjelaskan proses perkembangan manusia di dalam rahim dengan sangat detail, ribuan tahun sebelum manusia memiliki teknologi untuk mengamatinya. Pengetahuan ini menunjukkan kebesaran Allah sebagai Pencipta dan menguatkan iman kita kepada-Nya. Implikasi bagi Kehidupan: Kesadaran akan keajaiban penciptaan: Memahami proses perkembangan manusia di dalam rahim akan membuat kita lebih menghargai kehidupan dan menyadari betapa sempurna ciptaan Allah. Tanggung jawab terhadap janin: Pengetahuan ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. 
Pentingnya menuntut ilmu: Al-Qur'an mendorong kita untuk terus belajar dan menggali ilmu pengetahuan. Kesimpulan Ayat Al-Mu'minun ayat 14-15 memberikan gambaran yang sangat akurat tentang fase perkembangan manusia di dalam rahim. Pengetahuan ini merupakan bukti nyata dari kebenaran Al-Qur'an dan keagungan Allah SWT. Dengan memahami ayat ini, kita dapat semakin mensyukuri nikmat Allah dan meningkatkan keimanan kita.
Share:

Usia 40 Tahun ke Atas Menurut Islam

Usia 40 tahun sering dianggap sebagai tonggak penting dalam kehidupan seseorang. Dalam perspektif Islam, usia ini memiliki makna yang mendalam dan menjadi waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi diri serta meningkatkan kualitas ibadah. 

Mengapa Usia 40 Tahun Istimewa? 
  • Kematangan Akal dan Pikiran: Pada usia ini, seseorang umumnya telah mencapai kematangan dalam berpikir dan bertindak. Hal ini memungkinkan mereka untuk lebih memahami makna hidup dan tujuan keberadaan. 
  • Pengalaman Hidup: Dengan pengalaman hidup yang lebih banyak, seseorang diharapkan telah memiliki hikmah dan pelajaran berharga yang dapat dijadikan pedoman hidup. 
  • Tanggung Jawab yang Lebih Besar: Usia 40 tahun seringkali diiringi dengan tanggung jawab yang lebih besar, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun masyarakat. 

Apa yang Sebaiknya Dilakukan?
Introspeksi Diri: Evaluasi Diri: Menilai kembali perjalanan hidup, prestasi yang telah dicapai, serta kesalahan yang pernah dilakukan. 
Mencari Kekurangan: Identifikasi kekurangan diri dan berusaha untuk memperbaikinya. 
Mensyukuri Nikmat: Bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan. 

Meningkatkan Ibadah: 
 Konsisten dalam Ibadah: Menjalankan ibadah wajib dan sunnah secara konsisten. 
Mendalami Ilmu Agama: Memperdalam pemahaman tentang agama Islam agar ibadah semakin berkualitas. 
Menghadiri Majelis Ilmu: Aktif mengikuti kajian-kajian agama untuk menambah pengetahuan dan wawasan. 
Berbuat Baik: Beramal Saleh: Meningkatkan amal saleh, baik yang bersifat materi maupun non-materi. 
Membantu Sesama: Memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan. 

Menjaga Silaturahmi: Mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, kerabat, dan sesama muslim. 
Menyiapkan Diri untuk Akhirat: Bertaubat: Meminta ampunan kepada Allah atas segala dosa yang telah dilakukan. 
Memperbanyak Istighfar: Meminta ampunan kepada Allah secara terus-menerus. 
Berwasiat: Membuat wasiat agar harta dan urusan setelah meninggal dunia dapat berjalan dengan baik. 
Menjadi Teladan: Menjadi Contoh yang Baik: Menjadi teladan bagi orang-orang di sekitar, terutama bagi keluarga. Menebarkan Kebaikan: Menebarkan kebaikan dan nilai-nilai Islam di lingkungan sekitar. 
Hadis Terkait Rasulullah SAW bersabda: “Seorang hamba yang muslim apabila usianya mencapai empat puluh tahun, Allah meringankan hisabnya; dan apabila usianya mencapai enam puluh tahun, Allah memberinya rezeki Inabah (kembali ke jalan-Nya).”   

Usia 40 tahun adalah fase kehidupan yang penuh berkah. Dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, seseorang dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang telah memasuki usia 40 tahun.
Share:

Meningkatkan Ibadah di Usia 40 Tahun ke Atas: Sebuah Investasi Abadi


Kajian Rutin Ahad
Ustadz : Yusman, SHI
Ahad, 20 Oktober 2024

Usia 40 tahun adalah fase di mana seseorang telah memiliki pengalaman hidup yang cukup. Dengan kematangan usia, seharusnya ibadah menjadi prioritas utama. 
Mengapa demikian? 
Kesadaran akan Kehidupan: Seiring bertambahnya usia, seseorang semakin menyadari fana-nya kehidupan dunia dan pentingnya bekal untuk akhirat. 
Waktu yang Lebih Luas: Dengan berbagai tanggung jawab yang mungkin sudah berkurang, seperti mengasuh anak kecil, waktu yang dimiliki bisa dialokasikan lebih banyak untuk ibadah. 
Kualitas Ibadah yang Lebih Mendalam: Dengan pengalaman hidup yang lebih kaya, ibadah yang dilakukan akan lebih penuh makna dan khusyuk. 

Cara Meningkatkan Ibadah 
1. Konsisten dalam Ibadah Wajib: 
  • Sholat 5 waktu dengan tepat waktu dan khusyuk. 
  • Puasa Ramadhan dengan penuh keikhlasan. 
  • Menunaikan zakat jika telah memenuhi syarat. 
  • Melaksanakan ibadah haji jika mampu. 

2. Memperbanyak Ibadah Sunnah: 
  • Sholat sunnah rawatib, tahajjud, dhuha, dan witir. 
  • Puasa sunnah, seperti puasa Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, dan puasa Dzulhijjah. 
  • Membaca Al-Qur'an secara rutin. 
  • Berdzikir dan berdoa. 

3. Mendalami Ilmu Agama: 
  • Mengikuti kajian-kajian ilmu agama. 
  • Membaca buku-buku agama. 
  • Berguru kepada ulama. 

4. Berjamaah: 
  •  Sholat berjamaah di masjid. 
  • Mengikuti pengajian bersama. 

5. Beramal Saleh: 
  • Membantu sesama yang membutuhkan. 
  • Menjaga silaturahmi. 
  • Berdakwah dengan cara yang baik. 

6. Muhasabah Diri: 
  • Menilai diri sendiri secara berkala. 
  • Berusaha memperbaiki diri. 
  • Meminta ampunan kepada Allah SWT. 

Manfaat Meningkatkan Ibadah Ketenangan Hati: 
  • Ibadah dapat memberikan ketenangan jiwa dan menghilangkan segala bentuk kekhawatiran. Peningkatan Iman: Semakin sering beribadah, iman seseorang akan semakin kuat. 
  • Kebahagiaan Dunia dan Akhirat: Orang yang rajin beribadah akan mendapatkan keberkahan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. 
  • Menjadi Teladan: Orang yang saleh akan menjadi panutan bagi orang lain. 

Tantangan dan Solusinya 
Kesibukan: Atur waktu sebaik mungkin agar ibadah tetap menjadi prioritas. 
Kesehatan: Jaga kesehatan tubuh agar ibadah bisa dilakukan dengan lancar. 
Rayuan Dunia: Hindari godaan duniawi yang dapat menghambat ibadah. 

Hadis yang Terkait Rasulullah SAW bersabda: 
 “Seorang hamba yang muslim apabila usianya mencapai empat puluh tahun, Allah meringankan hisabnya; dan apabila usianya mencapai enam puluh tahun, Allah memberinya rezeki Inabah (kembali ke jalan-Nya).”   
Meningkatkan ibadah di usia 40 tahun ke atas adalah investasi terbaik yang bisa kita lakukan. Dengan konsisten beribadah dan memperbaiki diri, kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.



Share:

Undangan Subuh Berjama'ah dilanjutkan Kajian Rutin Ahad Pagi

 


Undangan Subuh Berjama'ah dilanjutkan Kajian Rutin Ahad Pagi pada, Ahad 20 Oktober 2024. Di Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai Banjarnegara. Bersama Ustadz Akmal.

Share:

Keluarga Pra Sejahtera: Memahami dan Mencari Solusi

Keluarga Pra Sejahtera (KPS) adalah istilah yang sering kita dengar, terutama dalam konteks program-program sosial. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan keluarga pra sejahtera? Bagaimana kondisi hidup mereka? Dan apa saja upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka? Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai keluarga pra sejahtera. 

 Siapa Itu Keluarga Pra Sejahtera? 
Secara sederhana, keluarga pra sejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara optimal. Kebutuhan dasar ini mencakup pangan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan. 
Keluarga dalam kategori ini seringkali memiliki keterbatasan akses terhadap sumber daya, baik itu ekonomi, sosial, maupun lingkungan. 

 Ciri-ciri Keluarga Pra Sejahtera: 
  • Pendapatan rendah: Penghasilan keluarga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kualitas hidup rendah: Tinggal di rumah yang tidak layak, akses terbatas terhadap air bersih dan sanitasi, serta kurangnya fasilitas kesehatan. 
  • Pendidikan rendah: Tingkat pendidikan anggota keluarga rendah, sehingga sulit mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang baik. 
  • Kesehatan kurang baik: Rentan terhadap penyakit akibat gizi buruk dan kurangnya akses layanan kesehatan. 

Faktor Penyebab Kemiskinan Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang atau keluarga menjadi pra sejahtera antara lain: 
  •  Faktor ekonomi: Tingkat pengangguran tinggi, upah rendah, dan ketidakstabilan ekonomi. Faktor sosial: Diskriminasi, ketidaksetaraan gender, dan kurangnya akses terhadap pendidikan dan pelatihan. 
  • Faktor lingkungan: Bencana alam, perubahan iklim, dan kerusakan lingkungan. 

Dampak Menjadi Keluarga Pra Sejahtera 
Kondisi sebagai keluarga pra sejahtera memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup individu dan masyarakat secara keseluruhan. Beberapa dampak negatif yang sering terjadi antara lain: 
  • Stunting dan gizi buruk: Anak-anak dari keluarga pra sejahtera cenderung mengalami stunting dan gizi buruk yang dapat menghambat pertumbuhan fisik dan mental. 
  • Kualitas pendidikan rendah: Anak-anak kesulitan untuk bersekolah dan konsentrasi belajar karena kondisi ekonomi keluarga yang sulit. 
  • Kesehatan yang buruk: Keluarga pra sejahtera rentan terhadap penyakit menular dan tidak menular. 
  • Siklus kemiskinan: Kemiskinan seringkali menjadi siklus yang sulit diputus, karena anak-anak dari keluarga miskin cenderung mengalami kesulitan yang sama ketika dewasa. 

Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Pra Sejahtera 
Untuk mengatasi masalah kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga pra sejahtera, diperlukan berbagai upaya yang komprehensif, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun individu. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain: 
  • Program bantuan sosial: Pemerintah perlu memberikan bantuan sosial yang tepat sasaran dan berkelanjutan. 
  • Pemberdayaan masyarakat: Memberikan pelatihan keterampilan, akses modal, dan dukungan untuk memulai usaha. 
  • Peningkatan akses terhadap pendidikan: Memastikan semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. 
  • Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan: Menyediakan fasilitas kesehatan yang terjangkau dan berkualitas. 
  • Perlindungan sosial: Memberikan perlindungan sosial bagi kelompok rentan, seperti anak-anak, perempuan, dan lansia. 

Keluarga pra sejahtera merupakan masalah kompleks yang membutuhkan solusi yang komprehensif. Dengan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan individu, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi mereka.
Share:

Juleha (Juru Sembelih Halal)

Juru sembelih halal adalah individu terlatih secara khusus dalam proses penyembelihan hewan sesuai prinsip syariah, memastikan pemotongan leher dengan pisau tajam untuk kematian instan tanpa rasa sakit berlebihan. Keahlian ini penting untuk memenuhi standar halal dalam produksi daging untuk konsumsi umat Muslim.

Pelatihan juru sembelih kurban halal menjadi sangat penting, terutama menjelang hari raya Idul Adha. Kurban adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam, dan pelaksanaan yang sesuai syariat adalah suatu keharusan. Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan teknik sembelih yang benar, tetapi juga untuk meningkatkan pemahaman tentang aspek halal dan thayyib. 

Pentingnya Pelatihan Juru Sembelih :
  • Kepatuhan Terhadap Syariat Sebagai juru sembelih, pemahaman yang mendalam tentang hukum-hukum syariat sangatlah penting. 
  • Pelatihan memberikan pengetahuan mengenai cara penyembelihan yang benar, termasuk syarat-syarat hewan yang boleh dijadikan kurban. 
  • Kesehatan dan Keamanan Hewan Pelatihan juga menekankan pentingnya kesejahteraan hewan. 
  • Teknik sembelih yang benar tidak hanya memastikan hewan disembelih dengan cara yang halal, tetapi juga meminimalkan stres dan rasa sakit pada hewan. 
  • Kualitas Daging Proses penyembelihan yang baik akan menghasilkan daging yang berkualitas. Dengan pelatihan yang tepat, juru sembelih dapat memastikan bahwa daging yang dihasilkan memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan. 

Materi Pelatihan 
  • Pelatihan juru sembelih biasanya mencakup beberapa materi penting, antara lain: 
  • Dasar-dasar Hukum Halal Memahami prinsip-prinsip halal dan thayyib, serta syarat-syarat hewan kurban. 
  • Teknik Sembelih yang Benar Pelatihan praktik penyembelihan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, termasuk cara menggunakan alat sembelih yang tepat. 
  • Pengelolaan Daging Proses penanganan dan penyimpanan daging setelah sembelih, agar tetap higienis dan berkualitas. 
  • Kesejahteraan Hewan Pengetahuan tentang cara merawat hewan kurban sebelum dan sesudah penyembelihan. 
Manfaat Pelatihan 
  • Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Dengan adanya juru sembelih yang terlatih, masyarakat akan lebih percaya bahwa proses kurban dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai syariat. 
  • Mengurangi Risiko Kesalahan Pelatihan yang baik dapat mengurangi risiko kesalahan dalam penyembelihan yang dapat berdampak pada status kehalalan daging. 
  • Mendukung Keselamatan Pangan Juru sembelih yang terlatih dapat membantu memastikan bahwa daging yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi. 

Pelatihan juru sembelih kurban halal adalah langkah penting dalam menjamin bahwa ibadah kurban dilakukan sesuai dengan ajaran Islam. Dengan pelatihan yang tepat, kita dapat meningkatkan kualitas penyembelihan, menjamin kehalalan daging, serta memastikan kesejahteraan hewan. Diharapkan, setiap juru sembelih yang dilatih dapat menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga ibadah kurban menjadi lebih bermakna bagi seluruh umat Islam.
Share:

Program Rumah Layak Huni: Mewujudkan Tempat Tinggal yang Sehat dan Aman

Program Rumah Layak Huni (RLH) merupakan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tempat tinggal bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah kurang mampu. Dalam konteks pembangunan sosial, program ini memiliki peranan penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan nyaman. 

Latar Belakang 
Banyak masyarakat di Indonesia masih tinggal di rumah yang tidak layak, dengan kondisi bangunan yang buruk, sanitasi yang tidak memadai, dan minimnya akses terhadap air bersih. Hal ini berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan sosial. Oleh karena itu, pemerintah, bersama dengan berbagai lembaga swasta dan organisasi non-pemerintah, meluncurkan program RLH untuk menjawab tantangan ini. 
Tujuan Program Meningkatkan Kualitas Rumah: 
  • Program ini bertujuan untuk memperbaiki struktur bangunan, sehingga rumah menjadi lebih aman dan nyaman untuk dihuni. 
  • Sanitasi dan Akses Air Bersih: Membangun fasilitas sanitasi yang layak dan menyediakan akses terhadap air bersih, untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan masyarakat. 
  • Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat: Dengan menyediakan rumah yang layak huni, diharapkan kesejahteraan masyarakat juga meningkat, baik dari segi fisik maupun mental. 

Pelaksanaan Program Pelaksanaan program RLH dilakukan melalui beberapa tahap, antara lain: 
  • Identifikasi Kelayakan: Tim akan melakukan survei untuk mengidentifikasi rumah-rumah yang tidak layak huni dan masyarakat yang membutuhkan bantuan. 
  • Perencanaan dan Desain: Setelah mengidentifikasi rumah yang perlu diperbaiki, tahap selanjutnya adalah merencanakan desain yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia. 
  • Pelaksanaan Pembangunan: Pembangunan atau perbaikan dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat, sehingga mereka juga merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap rumah yang dibangun. 
  • Monitoring dan Evaluasi: Setelah selesai, program akan dievaluasi untuk memastikan bahwa rumah yang diperbaiki memenuhi standar kelayakan dan memberikan manfaat bagi penghuninya. 

Dampak Positif Program RLH telah memberikan dampak positif yang signifikan, antara lain: 
  • Peningkatan Kualitas Hidup: Masyarakat yang mendapatkan bantuan merasakan peningkatan kualitas hidup, dengan tempat tinggal yang lebih aman dan sehat. 
  • Peningkatan Kesehatan: Dengan fasilitas sanitasi yang lebih baik dan akses air bersih, angka penyakit menular dapat ditekan. 
  • Pemberdayaan Masyarakat: Keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap lingkungan. 

Program Rumah Layak Huni merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Melalui upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, diharapkan lebih banyak rumah yang layak huni dapat terwujud, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari jumlah rumah yang dibangun, tetapi juga dari dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat.





Share:

Kegiatan Ronda yang Rutin: Menjaga Keamanan dan Kebersamaan Masyarakat

Kegiatan ronda merupakan salah satu tradisi yang sudah ada sejak lama di masyarakat Indonesia. Ronda biasanya dilakukan pada malam hari dengan tujuan utama untuk menjaga keamanan lingkungan. Namun, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek keamanan, tetapi juga dapat mempererat tali persaudaraan antarwarga. 
Berikut adalah beberapa poin penting mengenai kegiatan ronda yang rutin dilakukan. 

1. Tujuan Kegiatan Ronda
Tujuan utama dari kegiatan ronda adalah untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat. Dengan adanya ronda, potensi kejahatan seperti pencurian, perampokan, atau tindakan kriminal lainnya dapat diminimalisir. 
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk: 
- Menciptakan rasa aman bagi warga. - Menjaga kekompakan dan solidaritas antarwarga. 
- Membangun komunikasi yang baik antara warga dan aparat keamanan. 

2. Pelaksanaan Kegiatan Ronda
Kegiatan ronda biasanya dilakukan secara bergiliran oleh warga. Setiap malam, sekelompok warga berkumpul untuk melakukan patroli di sekitar lingkungan mereka. 
Pelaksanaan ronda umumnya melibatkan langkah-langkah berikut: 
  • Penjadwalan: Warga dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan membuat jadwal ronda. Penjadwalan yang baik akan memastikan setiap warga mendapatkan giliran yang adil. 
  • Persiapan: Sebelum ronda dimulai, warga biasanya mengumpulkan perlengkapan yang diperlukan, seperti senter, tongkat, dan alat komunikasi. 
  • Patroli: Selama ronda, kelompok ini akan berkeliling lingkungan untuk memeriksa setiap sudut, memastikan tidak ada aktivitas mencurigakan. 

3. Manfaat Kegiatan Ronda
Kegiatan ronda memiliki banyak manfaat, baik dari segi keamanan maupun sosial. 
Beberapa manfaat tersebut antara lain: 
  • Meningkatkan Keamanan: Ronda yang rutin dapat mengurangi risiko kejahatan, karena para pelaku kejahatan cenderung menghindari daerah yang aktif dijaga oleh warga.
  • Membangun Keterikatan Sosial: Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi warga untuk berinteraksi dan saling mengenal, sehingga dapat menciptakan ikatan yang lebih kuat. 
  • Mendorong Partisipasi Masyarakat: Ronda melibatkan partisipasi aktif dari warga, mendorong rasa tanggung jawab bersama dalam menjaga keamanan lingkungan. 



4. Tantangan dalam Kegiatan Ronda
Meskipun kegiatan ronda memiliki banyak manfaat, terdapat juga beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti: 
  • Kurangnya Partisipasi: Tidak semua warga memiliki waktu atau keinginan untuk berpartisipasi dalam ronda. Hal ini dapat mengurangi efektivitas kegiatan. 
  • Kelelahan: Kegiatan ronda yang dilakukan secara rutin di malam hari dapat menyebabkan kelelahan bagi para peserta. 
  • Perubahan Pola Kejahatan: Pelaku kejahatan yang semakin cerdas dapat membuat metode ronda menjadi kurang efektif. Oleh karena itu, perlu ada inovasi dalam cara pelaksanaan ronda. 
5. Tips untuk Meningkatkan Kegiatan Ronda
 Untuk meningkatkan efektivitas kegiatan ronda, beberapa tips yang dapat diterapkan antara lain: 
  • Melibatkan Semua Elemen: Ajak seluruh warga, termasuk tokoh masyarakat dan aparat keamanan, untuk berpartisipasi aktif dalam ronda. 
  • Pelatihan: Berikan pelatihan tentang cara melakukan patroli yang aman dan efektif. 
  • Inovasi: Gunakan teknologi, seperti aplikasi untuk menjadwalkan ronda dan melaporkan kejadian-kejadian penting. 
Kegiatan ronda yang rutin merupakan salah satu bentuk upaya masyarakat untuk menjaga keamanan dan menciptakan rasa aman. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mempererat hubungan antarwarga. Dengan pelaksanaan yang teratur dan partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat, ronda dapat menjadi salah satu solusi efektif dalam menjaga keamanan lingkungan.
Melibatkan seksi keamanan Keluarga Trah Djaja
Share:

Demi Masa

Ustd Retno Ahmad Pujiono, Lc 
Ahad Pon 13 Okt 2024 

Allah bersumpah demi massa/waktu. Karena manusia banyak berkutat dengan waktu, karena waktu kita begitu berharga, umur kita begitu mahalnya, tidak bisa dituker tuker. Naeshat Imam Al Gozali dalam kitab "Ayyuhal Walad" tanda diantara tanda Allah berpaling dari hamba adalah tidak memperhatikan, tidak Allah berilakan keberkahan dan ridhonya ketika hamba hamba yang hidupnya waktunya di dunia ini dihabiskan hanya untuk sesuatu yang tidak bermanfaat. Tidak bermanfaat utk dirinya, keluargannya atau masyarakat. 
Untuk hal yang sia-sia. Banyak dampak2 yang kita melalaikan istri, istri menggugat cerai, karena kegiatan waktu kita yg sia2kan untuk misal game online, sibuk dengan sesuatu yg tidak bermanfaat. 
Melalaikan pikirannya, melalaikan tanggjwbnya akan menyebabkan penyakit hati, malas. Kita dianjurkan untuk berlindung dari kegundahan hati, cemas dan rasa malas. Rosulullah menyampaikan salah satu tanda kebaikan seorang muslim adalah meninggalkan sesuatu yg tidak bermanfaat. 
Imam al Gozali... bahwa seseorang yang umurnya terlewat barang 1 menit, atau jam atau hari...tapi tidak sesuai dengan tujuan Allah menciptakan maka orang tersebut berhak mendapat kerugian untuk selama lamanya. Menyesal berkepanjangan. karen hasilnya tidak maksimal. Ini baru penyesalan didunia apalagi nanti di akhirat. 
Tidaklah saya menciptakan Jin dan Manusia utk beribadah maksimal kpd Alloh SWT. Imam Al Gozali..barang siapa manusia sudah mencapai usia 40th tp tidak mendominasi prilaku ketaatannya kpd Allah, banyak maksiat maka hendaklah bersiap2 untuk masuk neraka. 
40 th usia kematangan dari pengalaman mana yg baik buruk tapi banyak maksiat tidak pernah ke masjid berat utk beribadah padahal pikirannya sudah sempurna maka kecelakaan lah dia. Marilah umur yang masih tersisa jangan sia-siakn gunakan waktu utk hal2 yg bermanfaat dan jangan melalaikan Allah.





Share:

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget