Showing posts sorted by date for query Hadist. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query Hadist. Sort by relevance Show all posts

Hadist Bukhari No.1

Hadist

Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Abdullah bin Az Zubair dia berkata, Telah menceritakan kepada kami Sufyan yang berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari berkata, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia pernah mendengar Alqamah bin Waqash Al Laitsi berkata;

 حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الزُّبَيْرِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ عَلْقَمَةَ بْنَ وَقَّاصٍ اللَّيْثِيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى الْمِنْبَرِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ 

saya pernah mendengar Umar bin Al Khaththab diatas mimbar berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan"
Share:

Tahajud: Meraih Kemuliaan di Sepertiga Malam

Suasana pagi di Masjid Al Mu'nun Perumahan Gayam Permai terasa khidmat pada Ahad, 27 April 2025. Lantunan ayat suci Al-Quran dan zikir menggema, mengawali pengajian subuh yang kali ini diisi oleh Ustadz Yusman. Tema yang diangkat begitu istimewa, yaitu tentang Sholat Tahajud (Qiyamul Lail), ibadah sunnah yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah SWT. 
Ustadz Yusman membuka kajiannya dengan mengisahkan ketaatan Rasulullah SAW dalam melaksanakan sholat tahajud. Beliau menukilkan riwayat dari Aisyah RA yang bertanya tentang kesungguhan Nabi dalam beribadah hingga kakinya bengkak, padahal Allah SWT telah mengampuni dosa-dosa beliau. Jawaban Rasulullah SAW sungguh menyentuh hati: "Wahai Aisyah, apakah saya tidak boleh menjadi hamba-hamba yang pandai bersyukur?" 
Kisah ini mengajarkan kita tentang esensi ibadah, bukan semata-mata mengharap ampunan, namun juga sebagai wujud syukur atas segala nikmat yang telah Allah limpahkan. Lebih lanjut, Ustadz Yusman menjelaskan beberapa keutamaan dan hal-hal penting terkait sholat tahajud: Bolehnya Qunut dalam Sholat Tahajud: Beliau menyampaikan bahwa dalam melaksanakan sholat tahajud, seorang muslim diperbolehkan untuk membaca doa qunut. 
Jalan Menuju Maqoman Mahmuda: Mengutip firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 79, 
"Dan pada sebagian malam, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji2 (maqoman mahmuda)." 
Ustadz Yusman menekankan bahwa keutamaan ini adalah karunia istimewa dari Allah yang hikmahnya mungkin belum sepenuhnya kita pahami.   Keistimewaan Ahli Tahajud di Padang Mahsyar: Beliau kemudian membacakan penggalan dari surat As-Sajadah ayat 17, yang mengisyaratkan betapa istimewanya ganjaran bagi mereka yang lambungnya jauh dari tempat tidur untuk melaksanakan sholat malam. Ustadz Yusman menjelaskan bahwa orang-orang yang istiqamah bertahajud akan dipanggil oleh Allah SWT di Padang Mahsyar tanpa melalui hisab (perhitungan amal) yang memberatkan. 
Mereka termasuk golongan yang sedikit, namun sangat mulia di sisi Allah. Penghapus Dosa dan Penolak Penyakit: Sholat tahajud juga memiliki keutamaan sebagai penghapus dosa-dosa kecil dan dapat menjadi sebab ditolaknya berbagai penyakit dari tubuh. Hal ini menunjukkan betapa besar keberkahan yang terkandung dalam ibadah malam ini. 
Hati yang Bersih, Cinta Al-Quran: Ustadz Yusman menyinggung tentang kebersihan hati yang menjadi kunci kenikmatan dalam berinteraksi dengan Al-Quran. Beliau menuturkan bahwa ketika hati seorang muslim bersih, ia tidak akan pernah merasa kenyang dalam membaca dan merenungi ayat-ayat Allah, sebagaimana yang dicontohkan oleh para sahabat Nabi yang mampu mengkhatamkan Al-Quran dalam sholat malam mereka. 
Sebaik-baik Sholat Sunnah Setelah Fardhu: Merujuk pada hadist Abu Hurairah RA, Ustadz Yusman menyampaikan bahwa sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baik sholat sunnah setelah sholat fardhu adalah sholat tahajud, bukan sholat Id. Beliau juga menambahkan bahwa sebaik-baik sholat sunnah adalah yang dikerjakan di rumah. 
Masjid Al Mu'nun Perumahan Gayam Permai menyelenggarakan kegiatan Sholat Tahajud Berjama'ah yang diselenggarakan setiap Ahad, sebagai Sarana Melatih Tahajud: Ustadz Yusman menjelaskan bahwa kegiatan pengajian subuh yang diadakan seminggu sekali di Masjid Al Mu'nun Perumahan Gayam Permai ini bertujuan untuk memakmurkan masjid sekaligus melatih kaum muslimin untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan sholat tahajud. Tahajud sebagai Bentuk PDKT kepada Allah: Beliau mencontohkan ketaatan Utsman bin Affan RA yang melaksanakan sholat sunnah dengan bacaan yang panjang, sebagai bentuk pendekatan diri (PDKT) kepada Allah SWT melalui sholat tahajud. 
Tahajud sebagai Benteng Pengontrol Perilaku: Lebih jauh, Ustadz Yusman menjelaskan bahwa sholat tahajud berfungsi sebagai benteng yang mengontrol perilaku seorang muslim. Ibadah malam ini akan terasa mudah dilaksanakan bagi mereka yang hatinya bersih. Waktu Mustajab untuk Berdoa: Di penghujung kajiannya, Ustadz Yusman menyampaikan hadist yang sangat menggembirakan, bahwa sesungguhnya di malam hari terdapat waktu yang mustajab, terutama pada saat sujud terakhir dalam sholat tahajud. 

Barangsiapa yang memohon dan berdoa pada waktu tersebut, niscaya akan dikabulkan oleh Allah SWT. Beliau juga mengutip hadist tentang turunnya Allah ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir (sekitar pukul 2 hingga 4 pagi), menyeru hamba-Nya untuk memohon ampunan dan meminta segala kebutuhan. Pengajian subuh kali ini di Masjid Al Mu'nun Perumahan Gayam Permai memberikan pencerahan yang mendalam tentang keutamaan dan kemuliaan sholat tahajud. 
Dengan penyampaian yang jelas dan menyentuh hati dari Ustadz Yusman, para jamaah diharapkan semakin termotivasi untuk menghidupkan malam-malam mereka dengan ibadah yang dicintai Allah SWT ini. Semoga kita semua termasuk golongan hamba-hamba Allah yang pandai bersyukur dan meraih kemuliaan di dunia maupun di akhirat.
Share:

Semangat Ilmu dan Taqwa dalam Meneladani Muhammad Al Fatih


Kajian Subuh 28 Ramadhan 1446H
Ustadz : Ananda Hasan Bin M. Susyanto

Di penghujung bulan Ramadhan yang penuh berkah, tepatnya pada 28 Ramadhan 1446H, kegiatan amaliyah bulan Ramadhan kajian pagi, kembali diingatkan akan sejarah gemilang penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al Fatih. Dalam sebuah kajian subuh yang disampaikan oleh Ananda Hasan bin M. Susyanto, hadist Nabi Muhammad SAW tentang penaklukan Konstantinopel kembali digaungkan, membangkitkan semangat ilmu dan taqwa di kalangan pemuda. 

Hadis Nabi yang Terbukti Benar "Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam, pemimpinnya yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin, dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baiknya pasukan." (HR. Ahmad bin Hanbal). Hadis ini terbukti kebenarannya setelah 600 tahun berlalu, ketika Sultan Muhammad Al Fatih berhasil menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 M. Ustadz Hasan bin M. Susyanto menekankan bahwa penaklukan Konstantinopel bukanlah sekadar kemenangan militer, tetapi juga kemenangan peradaban. 
Sultan Muhammad Al Fatih, di usia yang masih sangat muda yaitu 21 tahun, menunjukkan kecerdasan, keberanian, dan ketaqwaan yang luar biasa. Ia tidak hanya piawai dalam strategi perang, tetapi juga memiliki ilmu agama yang mendalam. Semangat Ilmu dan Taqwa bagi Pemuda Dalam kajiannya, Mengajak para pemuda untuk meneladani semangat ilmu dan taqwa Sultan Muhammad Al Fatih. Berikut adalah beberapa poin penting yang disampaikan: 
  • Menuntut Ilmu: Sultan Muhammad Al Fatih adalah seorang yang haus akan ilmu. Ia mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu dunia. Pemuda Muslim hendaknya memiliki semangat yang sama dalam menuntut ilmu, sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. 
  • Meningkatkan Ketaqwaan: Ketaqwaan adalah kunci keberhasilan Sultan Muhammad Al Fatih. Ia selalu mengutamakan Allah SWT dalam setiap tindakannya. Pemuda Muslim hendaknya senantiasa meningkatkan ketaqwaan mereka, dengan menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. 
  • Memiliki Semangat Juang: Penaklukan Konstantinopel membutuhkan semangat juang yang tinggi. Pemuda Muslim hendaknya memiliki semangat juang yang tinggi dalam menghadapi tantangan hidup, dan tidak mudah menyerah dalam meraih cita-cita. 
  • Menjadi Pemimpin yang Amanah: Sultan Muhammad Al Fatih adalah seorang pemimpin yang amanah. Pemuda Muslim hendaknya mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin yang amanah, yang bertanggung jawab terhadap umat dan bangsa. 

Ramadhan sebagai Momentum Perubahan Bulan Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk meningkatkan kualitas diri, baik dari segi ilmu maupun taqwa. Ustadz Hasan bin M. Susyanto mengajak para pemuda untuk memanfaatkan sisa waktu Ramadhan dengan sebaik-baiknya, agar dapat menjadi generasi penerus yang tangguh dan berakhlak mulia. Kajian subuh ini memberikan inspirasi dan motivasi bagi umat Muslim, khususnya para pemuda, untuk terus bersemangat dalam menuntut ilmu dan meningkatkan ketaqwaan. Semangat ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi umat dan bangsa, serta mengantarkan pada kejayaan Islam di masa depan.





Share:

Khomsan Qabla Khomsin: Lima Perkara Sebelum Lima Perkara

Kajian Subuh
19 Ramadhan 1446H (19 Maret 2025)
Ustadz : Ir. Lukman Jarir

Hadist yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas RA ini merupakan nasihat Rasulullah SAW yang sangat berharga bagi umat Islam. Beliau bersabda, "Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara: masa mudamu sebelum datang masa tuamu, sehatmu sebelum datang sakitmu, kayamu sebelum datang fakirmu, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, dan hidupmu sebelum datang kematianmu." 

Hadist ini mengajarkan kita untuk menghargai dan memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT sebelum kesempatan itu hilang. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing perkara: 
1. Masa Muda Sebelum Masa Tua 
 Masa muda adalah masa yang penuh dengan energi dan semangat. Pada masa ini, kita memiliki kemampuan untuk melakukan banyak hal yang mungkin tidak bisa kita lakukan di masa tua. Oleh karena itu, manfaatkanlah masa muda untuk: Menuntut ilmu sebanyak-banyaknya. Beribadah dengan khusyuk. Berkarya dan berprestasi. Menjaga kesehatan dengan baik. Pepatah mengatakan, "Mengukir di atas batu belajar di waktu muda, mengukir di atas air ibaratnya belajar di waktu tua." Ini berarti bahwa ilmu yang dipelajari di masa muda akan lebih mudah melekat dan bermanfaat. 

2. Sehat Sebelum Sakit 
Kesehatan adalah nikmat yang sangat berharga. Ketika sehat, kita dapat melakukan berbagai aktivitas dengan lancar. Namun, ketika sakit, kita akan kesulitan untuk beraktivitas. Oleh karena itu, jagalah kesehatan dengan cara: Makan makanan yang bergizi. Olahraga secara teratur. Istirahat yang cukup. Menghindari kebiasaan buruk. 

3. Kaya Sebelum Fakir 
Kekayaan adalah titipan dari Allah SWT. Manfaatkanlah kekayaan untuk: Bersedekah dan membantu sesama. Berinvestasi untuk masa depan. Mencukupi kebutuhan keluarga. Menghindari sifat boros dan kikir. 

4. Waktu Luang Sebelum Waktu Sibuk 
Waktu luang adalah kesempatan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Manfaatkanlah waktu luang untuk: Membaca Al-Quran. Menuntut ilmu agama. Berkumpul dengan keluarga. Melakukan hobi yang positif. "Waktu adalah pedang," demikian pepatah Arab mengatakan. Jika kita tidak memanfaatkannya dengan baik, waktu akan memotong kita. 

5. Hidup Sebelum Mati 
Kematian adalah sesuatu yang pasti akan datang. Oleh karena itu, manfaatkanlah hidup untuk: Beribadah kepada Allah SWT. Berbuat baik kepada sesama. Memperbaiki diri. Mempersiapkan bekal untuk akhirat. 
Mengingatkan kita untuk selalu memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT. Janganlah kita menunda-nunda untuk melakukan kebaikan. Karena waktu yang telah berlalu tidak akan pernah kembali.
Share:

Senyum: Bahasa Universal yang Menyehatkan dan Bernilai Ibadah

Kultum Tarawih
Ustadz : Suyadi,SPd,MPd
8 Ramadhan 1446H (8 Maret 2025)

Senyum adalah ekspresi wajah yang paling sederhana, namun memiliki kekuatan luar biasa. Ia adalah bahasa universal yang dipahami oleh semua orang di seluruh dunia, tanpa memandang perbedaan budaya, bahasa, atau latar belakang. Senyum dapat menyampaikan berbagai emosi, mulai dari kebahagiaan, keramahan, hingga rasa simpati. 

Senyum dari Segi Kesehatan 
Selain sebagai media komunikasi, senyum juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan dari senyum: 
Meningkatkan suasana hati: Senyum dapat memicu pelepasan endorfin, yaitu hormon yang dapat meningkatkan perasaan bahagia dan mengurangi stres. 
Menurunkan tekanan darah: Senyum dapat membantu merilekskan tubuh dan menurunkan tekanan darah. 
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh: Senyum dapat meningkatkan produksi antibodi dan sel-sel kekebalan tubuh. 
Mengurangi rasa sakit: Endorfin yang dilepaskan saat tersenyum dapat bertindak sebagai pereda nyeri alami. 
Membuat awet muda: Senyum dapat melatih otot-otot wajah dan membuat kulit tampak lebih kencang. 

Senyum dalam Pandangan Agama Islam 
Dalam Islam, senyum dipandang sebagai tindakan yang mulia dan dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda: 
 "Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah." (HR. Tirmidzi) 
Hadist ini menunjukkan bahwa senyum bukan hanya sekadar ekspresi wajah, tetapi juga memiliki nilai ibadah. Berikut adalah beberapa pandangan Islam tentang senyum: 
Senyum adalah sedekah yang paling mudah: Dengan tersenyum, kita dapat memberikan kebahagiaan kepada orang lain tanpa mengeluarkan biaya. 
Senyum adalah cerminan akhlak mulia: Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok yang murah senyum. 
Mengikuti sunnah beliau, kita dianjurkan untuk selalu tersenyum kepada sesama. 
Senyum dapat mempererat tali persaudaraan: Dengan tersenyum, kita dapat menciptakan suasana yang ramah dan hangat, sehingga mempererat hubungan antar sesama Muslim. Senyum adalah bentuk syukur atas nikmat Allah SWT. 
Senyum adalah anugerah yang luar biasa. Ia adalah bahasa universal yang dapat menyatukan manusia, menyampaikan emosi positif, dan memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan. Dalam Islam, senyum bahkan memiliki nilai ibadah. Oleh karena itu, mari kita jadikan senyum sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari.


Share:

Kembalikan Shalat ke Jantung Kehidupan Muslim


Shalat merupakan tiang Islam dan ibadah harian yang berulang kali. Ia merupakan ibadah yang pertama kali dihisab atas setiap mukmin pada hari kiamat. Shalat merupakan garis pemisah antara iman dan kufur antara orang-orang beriman dan orang-orang kafir, sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah dalam hadist-hadistnya sebagai berikut: 

 “Batas antara seseorang dengan kekufuran adalah meninggalkan shalat. (HR. Muslim) “Perjanjian antara kita dengan mereka adalah shalat, maka barangsiapa yang meninggalkan berarti ia kafir.” (HR- Nasa’i, Tirmidzi dan Ahmad) 

Makna hadits ini sangat jelas di kalangan para sahabat RA. Abdullah bin Syaqiq Al ‘Uqaili berkata, “Para sahabat Nabi SAW tidak melihat sesuatu dari amal ibadah yang meninggalkannya adalah kufur selain shalat.” (HR. Tirmidzi) 

Al Qur’an telah menjadikan shalat sebagai pembukaan sifat-sifat orang yang beriman yang akan memperoleh kebahagiaan dan sekaligus menjadi penutup. Pada awalnya Allah berfirman:

 “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusu’ dalam shalatnya.” (Al Mu’minun: 9) 

Kedudukan shalat dalam kehidupan seorang Muslim dan masyarakat Islam sangat penting. Al Qur’an  menyampaikan bahwa mengabaikan) shalat itu termasuk sifat-sifat masyarakat yang tersesat dan menyimpang. Adapun terus menerus mengabaikan shalat dan menghina keberadaannya, maka itu termasuk ciri-ciri masyarakat kafir. Allah SWT berfirman: 

Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (generasi) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (Maryam: 59) 

Allah SWT juga berfirman mengenai sikap orang-orang kafir yang mendustakan risalah sebagai berikut: 

 “Dan apabila dikatakan kepada mereka: Ruku’lah, niscaya mereka tidak mau ruku’.” (AI Mursalat: 48)

Kemudian dalam ayat lainnya Allah berfirman: 
Dan apabila kamu menyeru mereka untuk shalat, mereka menjadikannnya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal.” (Al Maidah: 57) 
Sesungguhnya masyarakat Islam adalah masyarakat yang Rabbani, baik secara ghayah (orientasi) maupun wijhah (arahan). Sebagaimana Islam itu agama yang Rabbani, baik secara nasy’ah (pertumbuhan) maupun masdar (sumbernya), masyarakat yang ikatannya sambung dengan Allah SWT, terikat dengan ikatan yang kuat. Shalat merupakan ibadah harian yang menjadikan seorang Muslim selalu dalam perjanjian dengan Allah. 
Ketika ia tenggelam dalam bahtera kehidupan maka datanglah shalat untuk menerjangnya. Ketika dilupakan oleh kesibukan dunia maka datanglah shalat untuk mengingatkannya. Ketika diliputi oleh dosa-dosa atau hatinya penuh debu kelalaian’ maka datanglah shalat untuk membersihkannya. Ia merupakan”kolam renang” ruhani yang dapat membersihkan ruh dan menyucikan hati lima kali dalam setiap hari, sehingga tidak tersisa kotoran sedikit pun. 
Ibnu Mas’ud meriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda: 
“Kamu sekalian berbuat dosa, maka kamu telah melakukan shalat subuh maka shalat itu membersihkannya, kemudian kamu sekalian berbuat dosa, maka jika kamu melakukan shalat zhuhur, maka shalat itu membersihkannya, kemudian berbuat dosa lagi, maka jika kamu melakukan shalat ‘asar maka shalat itu membersihkannya, kemudian kamu berbuat dosa lagi, maka jika kamu melakukan shalat maghrib, maka shalat itu membersihkannya, kemudian kamu berbuat dosa lagi, maka jika kamu melakukan shalat isya’, shalat itu akan membersihkannya, kemudian kamu tidur maka tidak lagi di catat dosa bagi kamu hingga kamu bangun.” (HR. Thabrani) 
Pelaksanaan shalat dalam Islam mempunyai keistimewaan yaitu dengan berjamaah dan adanya adzan. Berjamaah dalam shalat ada yang menyatakan fardhu kifayah sebagaimana dikatakan oleh mayoritas para Imam dan ada yang mengatakan fardhu ‘ain sebagaimana dikatakan oleh Imam Ahmad. Karena pentingnya shalat berjamaah maka Rasulullah SAW serius akan membakar rumah-rumah suatu kaum dengan api karena mereka ketinggalan dari shalat berjamaah dan mereka shalat di rumah-rumah mereka. Ibnu Mas’ud berkata tentang shalat: 
“Kamu bisa melihat generasi kami (para sahabat), tidak ada yang tertinggal dari shalat berjamaah kecuali orang yang sakit atau munafik yang diketahui nifaqnya.” (HR. Muslim) 

Shalat itu dengan gerakan tubuh dan waktunya yang teratur sangat bermanfaat untuk tubuh, sekaligus ia merupakan ibadah ruhiyah. Dzikir, tilawah dan doa-doanya sangat baik untuk pembersihan jiwa dan melunakkan perasaan. Shalat dengan dipersyaratkannya membaca AL Fatihah di dalamnya, sementara AL Qur’an menjadi kurikulum Tsaqafah Islamiyah yang sempurna telah memberikan bekal pada akal dan fikiran dengan berbagai hakekat ilmu pengetahuan, sehingga orang yang shalat dengan baik akan sehat tubuhnya, lembut perasaannya dan akalnya pun mendapat gizi. Maka kesempurnaan manakah dalam pendidikan manusia secara individu setelah ini? 
Kemudian shalat itu dengan disyaratkannya secara berjamaah, maka akan bisa mengumpulkan ummat lima kali setiap hari dan sekali dalam satu pekan dalam shalat jum’at di atas nilai-nilai sosial yang baik, seperti ketaatan, kedisiplinan, rasa cinta dan persaudaraan serta persamaan derajat di hadapan Allah yang Maha Tingi dan Besar. Maka kesempurnaan yang manakah dalam masyarakat yang lebih sempurna daripada masyarakat yang tegak di atas pondasi tersebut dan dikuatkan di atas nilai-nilai yang mulia? Sesungguhnya shalat dalam Islam merupakan sarana tarbiyah yang sempurna bagi individu dan pembinaan bagi membangun ummat yang kuat. Dan sungguh telah terlintas dalam benak saya ketika sedang menjelaskan prinsip-prinsip kemasyarakatan saat ini bahwa shalat yang tegak dan sempurna itu bisa membawa dampak kebaikan bagi pelakunya dan bisa membuang sifat-sifat buruk yang ada. Shalat telah mengambil dari “Komunisme” makna persamaan hak dan persaudaraan yaitu dengan mengumpulkan manusia dalam satu tempat yang tidak ada yang memiliki kecuali Allah yaitu Masjid; dan Shalat telah mengambil dari “kediktatoran” makna kedisplinan dan semangat yaitu dengan adanya komitmen untuk berjamaah’ mengikuti Imam dalam setiap gerak dan diamnya, dan barang siapa yang menyendiri, maka ia akan menyendiri dalam neraka. Shalat juga mengambil dari “Demokrasi” suatu bentuk nasehat, musyawarah dan wajibnya mengembalikan Imam ke arah kebenaran apabila ia salah dalam kondisi apa pun. Dan shalat biasa membuang segala sesuatu yang jelek yang menempel pada semua ideologi tersebut di atas seperti kekacauan Komunisme, penindasan diktaktorisme, kebebasan tanpa batas demokrasi, sehingga shalat merupakan minuman yang siap diteguk dari kebaikan yang tidak keruh di dalamnya dan tidak ada keruwetan” Karena itu semua maka masyarakat Islam pada masa salafus shalih sangat memperhatikan masalah shalat, sampai mereka menempatkan shalat itu sebagai”mizan” atau standar, yang dengan neraca itu ditimbanglah kadar kebaikan seseorang dan diukur kedudukan dan derajatnya. Jika mereka ingin mengetahui agama seseorang sejauh mana istiqamahnya maka mereka bertanya tentang shalatnya dan sejauh mana ia memelihara shalatnya, bagaimana ia melakukan dengan baik. Ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW: “Apabila kamu melihat seseorang membiasakan ke Masjid, maka saksikanlah untuknya dengan iman.” (HR. Tirmidzi) Kemudian Nabi membaca firman Allah sebagai berikut: 
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.” (At-Taubah: 18).













Share:

Memilih Bahagia: Sabar dalam Ujian, Syukur dalam Nikmat


Kajia Ramadhan Ba'da Subuh
Ustadz Rahmat 
2 Ramadhan 1446H, 2 Feb 2025
MC : Rahman

Hidup hanya 2 pilihan Sabar dan Bersyukur, Syukur: hidup menjadi tenang. Jk dpt nikmat ia bersyukur jk dpt cobaan maka Sabar. 
Hadist syukur orang yg bersyukur akan ditambah:

 لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ 

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras." (QS. Ibrahim: 7). 

Sabar: Innalloha ma'ashobirin. 
Contoh nabi sulaiman: lalai dlm beribadah kemudian disedekahkan semua kudanya
Sabar : nabi nuh, bilal. 
Sabar Tanpa Tepi Syukur Tanpa Tapi

Persiapan fisik dan jiwa dlm berpuasa. 3 gol masuk dlm neraka: 
1.mati syahid. Orang ini mati syahid niatnya hanya utk dikatakan hebat.
2. Ahli Qur'an, apa yg kamu lakukan didunia, niatnya hanya dikatakan ahli Qur'an, dipuji orang. 
3. Ahli sedekah. Ditanya Alloh hidupnya untuk apa? Saya sedekahkan harta saya. "kadzapta,dusta". Karena sedekanya Niatnya ujub,ria' agar dikatakan dermawan.
Inilah peran niat/jiwa dg jiwa yg bersih. Jika jiwa bersih maka Ibadah,amalan fisik akan diterima Alloh swt. Grafik keimanan akan meningkat. 
Pada hari akhir jika amal ibadah di bulan  Ramadhan kita diterima seakan2 Mizan tdk kuat memikul pahala: 1.Sabar 
2. Memaafkan: membalas,memaafkan, memaafkan dan berbuat baik 
3. Pahala ramadhan,










Share:

Penyesalan di Kubur


Kajian Rutin Ahad Pagi 
Ustadz : Alfian Nur Mustofa Kamil 
Waktu : Ahad, 8 Des 2024 
Tempat : Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai 

"Infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antaramu. Dia lalu berkata (sambil menyesal), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)-ku sedikit waktu lagi, aku akan dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang saleh.”(QS Al Munafiqun:10).

Ayat ini menghimbau orang-orang beriman untuk memfungsikan harta dengan benar. Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu untuk kepentingan duafa, fasilitas umum, dan fasilitas sosial sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu sehingga kamu tak sempat berinfak; lalu dia berkata setelah kematian terjadi, menyesalinya, 
“Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda kematianku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dengan hartaku ini dan aku dengan demikian akan termasuk orang-orang yang saleh, karena menjadi dermawan.
Namun penyesalan di alam kubur setelah kematian tidak ada artinya karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak akan memberikan kesempatan untuk keduakalinya bagi umatnya hidup di dunia. Kenikmatan hidup di dunia, sangatlah jarang umat manusia menjadikan kematian sebagai pengingat. Dan ketika ajal menjemput, mereka akan mengalami penyesalan. 
Orang-orang yang sudah mati terkurung dalam kuburnya menyesali apa yang telah mereka perbuat secara berlebihan. Sedangkan orang-orang yang masih hidup saling bertarung memperebutkan apa yang disesali oleh penghuni kubur. Sungguh mereka (orang yang sudah mati) tidak akan kembali mengulang (seperti) mereka (orang yang masih hidup). Dan (sayangnya) mereka (orang yang masih hidup) tidak mengambil pelajaran dari mereka (orang yang sudah mati).” 
Mereka-mereka yang menyesali setelah ajal menjemput, adalah mereka-mereka yang semasa hidupkanya tidak melaksanakan amal kebaikan sebagaimana yang diperintahkan Allah Subhanahu Wa Ta’la dan mengerjakan amalan sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah shalallahu allaihi wassalam. Hingga setelah ajal menjemput baru penyesalan yang dapat. 
Agar tidak menyesal kelak setelah ajal menjemput, ingatlah akan tiga perkara. Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam dalah hadist riwatat Muslim yang artinya, ‘Jika seseorang meninggal dunia, amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang berdoa kepadanya’,”

Share:

Rosululloh SAW

Ustadz Zain Faqih 
Ahad 22 September 2024 
Bulan Robiulawal adalah bulan dimana Nabi Allah dilahirkan dan jg diwafatkan. Nabi lahir yg lahir ke dunia beliau diutus utk rahmatan lil alamin bentuk kasih sayang Allah yg hrs kita syukuri krn beliau dilahirkan untuk seluruh alam tidak hanya manusia tapi juga Jin. 

"Kewajiban kita terhadap Rasulullah shollalauhu alaiwasalam." 

Nikmat Allah yang piling agung...katakanlah ...Dengan karunia Allah dan rahmat Nya hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat Nya itu adalah lebih baik dari apa yang merekakumpulkan. Ibnu Abas...yang dimaksud dengan karunia itu adalah ilmu agama..dan yg dimaksud dgn rahmat Nya adalah Nabi Shollallaahu 'alaihi wasallam (Zadul Masir 2/336). 
Ilmu agama yg selama ini kita pelajari sumbernya adalah Al Quran dan Rasullah beri teladan dgn Hadist. 
Bentuknrasa syukur yang paling baik adalah menunaikan kewajiban2 kita. all : 
1. Beriman kpd Beliau 
Meyakini bahwa belaiau itu pernah ada dan benar adanya, bukan dongeng semata. Meyakini dan menimano apa yg beliau ajar dan bawa sebagai seuatu yg benar. (baca QS Anisa : 136 
 2. Mencintai Beliau 
Anas bin Malik : Tidak beriman salah seorang dari kalian sampai aku menjdi orang yang paling ia cintai dari pd orangtuanya, anaknya dan dari seluruh manusia semuanya. (HR Bukhoiry).... 
Nabi Allah asbab hidayah/sebab yg menjadikan hidayah datang kpd kita semuanya. Hubungan yg paling utama adalah hub karena sebab seagama. 
3. Mentaati Beliau 
Samikna wa at'tokna. Firman Allah...Taqtilqh allah dan Rosulnya jika kalian orang2 yang beriman (AlAnfal :1), Annisa:80, Al Hasyir : ...? Bentuk taqt kpd Rasulullah ​Berpegangvteguh kpd petunjuk dan sunnah beliau ​Tidak mengedepankan adatbistiqdat diatas sunah beliau ​Mengedepankan perkataan beliau diatas perkataan seluruh mahluk ​Berusaha dengan sekuat tenaga mengikuti beliau dlm setiap aspek kehidupan. 
4. Mencontoh dan mengikuti 
5. Mencintai Ahlul Bait dan para sahabat beliau 
6. Membela beliau 
7. Menjaga hadist2 beliau.
Share:

Kitab Jawailul Alim


PENGAJIAN AHAD SUBUH Ust Zein Faqih Ahad Pahing 14 Juli 2024 

Oleh
Dwi Budi Prasojo,SKM

Tahun Hijriyah Hikmah yang bisa kita ambil di tahun baru Hijriah ini adalah semangat utk tetap terus memperbaiki diri dgn tingkat keimanan yg bertambah. 
Tema minggu ini...Kitab Hadist2 Nabi ada salah satunya kitab..Jawailul alim..hadist pendek tapi bermakna mjd luas. semisal..sholatlah kamu sebagaimana Aku sholat...dari hadist itu muncul hadiat2 tentang fiqih sholat..muncul hadist2 menurut Hambali, Maliki dll Hadist yg kita bahas hr ini tentang hadist2 kisah - kisah. salah satunya hadist yg meriwayatkan tentang kisah seseorang yg bersodakoh secara sembunyi2. ketika malam hr dia punya niat utk sodakoh secara diam2..dia menemui seseorang yg membutuhkan ..ternyata malah dia bersodakoh kpd pencuri. pencuri malah bercerita kpd yg Iain shg paginya mjd viral sodakoh ko kpd pencuri. Malam kedua malah bersodakoh kpd seorang pezina. ramai lagi. .
Malam ke 3 ditrimakan kpd orang kaya. Sampai malam ke 4 dia bermimpi bahwa sodakohnya malah ditrima Allah SWT. Harapannya semoga pencuri, pezina bisa bertoubat, dan yg kaya bisa mendptkan pelajaran utkjg mau bersodakoh jg. Nabi menceritakan amal sholehnya tanpa menyebut siapa orang yg bersodakoh atau dari mananya. jd pelajaran dr ini jabatan bukan apa apanya bila tanpa amal sholeh. amal yg diceritkan oleh nabi utk mjdkan pelajaran dan amal kebaikan. Pelajaran yg ke 2 yaitu betapa luasnya rahmad Allah SWT, kasih sayang Allah begitu banyak ..sodakoh krn mengharap keridoan Allah. sodakoh bersembunyi2 malam hr agar terhindar dr sifat riya, meskipun dimata orang2 sodakohnya salah sasaran tp Allah menerima karena keiklasan dan ketulusan hati orang dimaksud. 
Bila dlm lingk ada yg berbuat amalan sholeh, berbuat baik akan berpengaruh kpd lingk jg begitu sebaliknya bila dlm suatu tempat ada yg berbuat maksiat, imbasnya akan berpengaruh jg dlm ligknya. Kerusakan sosial dimasyarakat bisa terindari bila sodakoh yg diberikan bisa tersalurkan dgn sempurna. Inti kadis kisah ini adalah
 1. Beramal sholeh 
2. Milikilah amal 2 yg kita rahasia, shingga mendatangkah rahmad Allah. 
3. Banyak2 kita bersodakoh 
NoteGuru
Share:

Hadist Nabi Tentang Lingkungan

Kandungan Hadis tentang Kelestarian Alam. Melalui hadis ini, Rasulullah Saw menganjurkan umatnya untuk menanam atau bercocok tanam. Berdasarkan hadis ini dapat dikatakan pula bahwa dengan bercocok tanam atau menanam pohon akan diperoleh dua manfaat, yaitu manfaat keduniaan dan manfaat keagamaan. 
Manfaat pertama yang bersifat keduniaan dari bercocok tanam adalah mendatangkan hasil atau produk berupa tersedianya bahan 
Dengan bercocok tanam maka banyak orang bisa mendapatkan manfaat darinya. Selain petani itu sendiri, masyarakat juga ikut menikmati hasil tanamannya baik yang berupa sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, ataupun palawija yang kesemuanya merupakan kebutuhan pangan mereka. Meskipun orang lain yang ikut mengambil manfaat harus mengganti dengan membayar sejumlah uang, tetap dapat dikatakan bahwa orang-orang yang bercocok tanam telah memberikan manfaat kepada orang banyak dengan menyediakan hal-hal yang dibutuhkan manusia. Peduli terhadap lingkungan, hakikatnya adalah peduli terhadap kehidupan kita sendiri. 
Apa yang kita lakukan terhadap lingkungan, maka itulah yang akan kita rasakan. Memperlakukan lingkungan dengan seenaknya, dengan hawa nafsu, tanpa akal dan ilmu pengetahuan akan membuat manusia terjebak dalam kerusakan alam. 
Hadis di atas menunjukkan bahwa Rasulullah sangat menghargai tanah yang merupakan karunia Allah Swt. Karena itu orang yang memiliki tanah cukup luas tetapi tidak sanggaup untuk mengelola dan memanfaatkan tanahnya dengan menanaminya, diperintahkan untuk menghibahkannya kepada saudaranya agar dikelola, atau disewakan kepada orang lain untukdigarap. Dengan cara demikian maka dia tidak dianggap menelantarkan lahan. Selain itu dia telah menolong orang lain dengan memberinya pekerjaan.
Share:

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget