Showing posts sorted by relevance for query Hadist. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query Hadist. Sort by date Show all posts

Kitab Jawailul Alim


PENGAJIAN AHAD SUBUH Ust Zein Faqih Ahad Pahing 14 Juli 2024 

Oleh
Dwi Budi Prasojo,SKM

Tahun Hijriyah Hikmah yang bisa kita ambil di tahun baru Hijriah ini adalah semangat utk tetap terus memperbaiki diri dgn tingkat keimanan yg bertambah. 
Tema minggu ini...Kitab Hadist2 Nabi ada salah satunya kitab..Jawailul alim..hadist pendek tapi bermakna mjd luas. semisal..sholatlah kamu sebagaimana Aku sholat...dari hadist itu muncul hadiat2 tentang fiqih sholat..muncul hadist2 menurut Hambali, Maliki dll Hadist yg kita bahas hr ini tentang hadist2 kisah - kisah. salah satunya hadist yg meriwayatkan tentang kisah seseorang yg bersodakoh secara sembunyi2. ketika malam hr dia punya niat utk sodakoh secara diam2..dia menemui seseorang yg membutuhkan ..ternyata malah dia bersodakoh kpd pencuri. pencuri malah bercerita kpd yg Iain shg paginya mjd viral sodakoh ko kpd pencuri. Malam kedua malah bersodakoh kpd seorang pezina. ramai lagi. .
Malam ke 3 ditrimakan kpd orang kaya. Sampai malam ke 4 dia bermimpi bahwa sodakohnya malah ditrima Allah SWT. Harapannya semoga pencuri, pezina bisa bertoubat, dan yg kaya bisa mendptkan pelajaran utkjg mau bersodakoh jg. Nabi menceritakan amal sholehnya tanpa menyebut siapa orang yg bersodakoh atau dari mananya. jd pelajaran dr ini jabatan bukan apa apanya bila tanpa amal sholeh. amal yg diceritkan oleh nabi utk mjdkan pelajaran dan amal kebaikan. Pelajaran yg ke 2 yaitu betapa luasnya rahmad Allah SWT, kasih sayang Allah begitu banyak ..sodakoh krn mengharap keridoan Allah. sodakoh bersembunyi2 malam hr agar terhindar dr sifat riya, meskipun dimata orang2 sodakohnya salah sasaran tp Allah menerima karena keiklasan dan ketulusan hati orang dimaksud. 
Bila dlm lingk ada yg berbuat amalan sholeh, berbuat baik akan berpengaruh kpd lingk jg begitu sebaliknya bila dlm suatu tempat ada yg berbuat maksiat, imbasnya akan berpengaruh jg dlm ligknya. Kerusakan sosial dimasyarakat bisa terindari bila sodakoh yg diberikan bisa tersalurkan dgn sempurna. Inti kadis kisah ini adalah
 1. Beramal sholeh 
2. Milikilah amal 2 yg kita rahasia, shingga mendatangkah rahmad Allah. 
3. Banyak2 kita bersodakoh 
NoteGuru
Share:

Tahajud: Meraih Kemuliaan di Sepertiga Malam

Suasana pagi di Masjid Al Mu'nun Perumahan Gayam Permai terasa khidmat pada Ahad, 27 April 2025. Lantunan ayat suci Al-Quran dan zikir menggema, mengawali pengajian subuh yang kali ini diisi oleh Ustadz Yusman. Tema yang diangkat begitu istimewa, yaitu tentang Sholat Tahajud (Qiyamul Lail), ibadah sunnah yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah SWT. 
Ustadz Yusman membuka kajiannya dengan mengisahkan ketaatan Rasulullah SAW dalam melaksanakan sholat tahajud. Beliau menukilkan riwayat dari Aisyah RA yang bertanya tentang kesungguhan Nabi dalam beribadah hingga kakinya bengkak, padahal Allah SWT telah mengampuni dosa-dosa beliau. Jawaban Rasulullah SAW sungguh menyentuh hati: "Wahai Aisyah, apakah saya tidak boleh menjadi hamba-hamba yang pandai bersyukur?" 
Kisah ini mengajarkan kita tentang esensi ibadah, bukan semata-mata mengharap ampunan, namun juga sebagai wujud syukur atas segala nikmat yang telah Allah limpahkan. Lebih lanjut, Ustadz Yusman menjelaskan beberapa keutamaan dan hal-hal penting terkait sholat tahajud: Bolehnya Qunut dalam Sholat Tahajud: Beliau menyampaikan bahwa dalam melaksanakan sholat tahajud, seorang muslim diperbolehkan untuk membaca doa qunut. 
Jalan Menuju Maqoman Mahmuda: Mengutip firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 79, 
"Dan pada sebagian malam, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji2 (maqoman mahmuda)." 
Ustadz Yusman menekankan bahwa keutamaan ini adalah karunia istimewa dari Allah yang hikmahnya mungkin belum sepenuhnya kita pahami.   Keistimewaan Ahli Tahajud di Padang Mahsyar: Beliau kemudian membacakan penggalan dari surat As-Sajadah ayat 17, yang mengisyaratkan betapa istimewanya ganjaran bagi mereka yang lambungnya jauh dari tempat tidur untuk melaksanakan sholat malam. Ustadz Yusman menjelaskan bahwa orang-orang yang istiqamah bertahajud akan dipanggil oleh Allah SWT di Padang Mahsyar tanpa melalui hisab (perhitungan amal) yang memberatkan. 
Mereka termasuk golongan yang sedikit, namun sangat mulia di sisi Allah. Penghapus Dosa dan Penolak Penyakit: Sholat tahajud juga memiliki keutamaan sebagai penghapus dosa-dosa kecil dan dapat menjadi sebab ditolaknya berbagai penyakit dari tubuh. Hal ini menunjukkan betapa besar keberkahan yang terkandung dalam ibadah malam ini. 
Hati yang Bersih, Cinta Al-Quran: Ustadz Yusman menyinggung tentang kebersihan hati yang menjadi kunci kenikmatan dalam berinteraksi dengan Al-Quran. Beliau menuturkan bahwa ketika hati seorang muslim bersih, ia tidak akan pernah merasa kenyang dalam membaca dan merenungi ayat-ayat Allah, sebagaimana yang dicontohkan oleh para sahabat Nabi yang mampu mengkhatamkan Al-Quran dalam sholat malam mereka. 
Sebaik-baik Sholat Sunnah Setelah Fardhu: Merujuk pada hadist Abu Hurairah RA, Ustadz Yusman menyampaikan bahwa sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baik sholat sunnah setelah sholat fardhu adalah sholat tahajud, bukan sholat Id. Beliau juga menambahkan bahwa sebaik-baik sholat sunnah adalah yang dikerjakan di rumah. 
Masjid Al Mu'nun Perumahan Gayam Permai menyelenggarakan kegiatan Sholat Tahajud Berjama'ah yang diselenggarakan setiap Ahad, sebagai Sarana Melatih Tahajud: Ustadz Yusman menjelaskan bahwa kegiatan pengajian subuh yang diadakan seminggu sekali di Masjid Al Mu'nun Perumahan Gayam Permai ini bertujuan untuk memakmurkan masjid sekaligus melatih kaum muslimin untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan sholat tahajud. Tahajud sebagai Bentuk PDKT kepada Allah: Beliau mencontohkan ketaatan Utsman bin Affan RA yang melaksanakan sholat sunnah dengan bacaan yang panjang, sebagai bentuk pendekatan diri (PDKT) kepada Allah SWT melalui sholat tahajud. 
Tahajud sebagai Benteng Pengontrol Perilaku: Lebih jauh, Ustadz Yusman menjelaskan bahwa sholat tahajud berfungsi sebagai benteng yang mengontrol perilaku seorang muslim. Ibadah malam ini akan terasa mudah dilaksanakan bagi mereka yang hatinya bersih. Waktu Mustajab untuk Berdoa: Di penghujung kajiannya, Ustadz Yusman menyampaikan hadist yang sangat menggembirakan, bahwa sesungguhnya di malam hari terdapat waktu yang mustajab, terutama pada saat sujud terakhir dalam sholat tahajud. 

Barangsiapa yang memohon dan berdoa pada waktu tersebut, niscaya akan dikabulkan oleh Allah SWT. Beliau juga mengutip hadist tentang turunnya Allah ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir (sekitar pukul 2 hingga 4 pagi), menyeru hamba-Nya untuk memohon ampunan dan meminta segala kebutuhan. Pengajian subuh kali ini di Masjid Al Mu'nun Perumahan Gayam Permai memberikan pencerahan yang mendalam tentang keutamaan dan kemuliaan sholat tahajud. 
Dengan penyampaian yang jelas dan menyentuh hati dari Ustadz Yusman, para jamaah diharapkan semakin termotivasi untuk menghidupkan malam-malam mereka dengan ibadah yang dicintai Allah SWT ini. Semoga kita semua termasuk golongan hamba-hamba Allah yang pandai bersyukur dan meraih kemuliaan di dunia maupun di akhirat.
Share:

Hadist Bukhari No.1

Hadist

Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Abdullah bin Az Zubair dia berkata, Telah menceritakan kepada kami Sufyan yang berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari berkata, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia pernah mendengar Alqamah bin Waqash Al Laitsi berkata;

 حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الزُّبَيْرِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ عَلْقَمَةَ بْنَ وَقَّاصٍ اللَّيْثِيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى الْمِنْبَرِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ 

saya pernah mendengar Umar bin Al Khaththab diatas mimbar berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan"
Share:

Al Qur'an dan Agama adalah Sebaik-Baik Nasehat

 

Kajian Rutin Ba'da Subuh, 26 November 2023 

Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi rasul-Nya, bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin, serta bagi umat Islam umumnya.” (HR. Muslim) \

Penjelasan Hadist:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai penyebutan dengan hal terpenting lalu yang penting lainnya karena beliau menyebutkan nasihat bagi Allah, lalu kitab-Nya, lalu rasul-Nya, lalu kepada imam kaum muslimin, lalu kepada kaum muslimin secara umum. Sedangkan Al Qur'an didahulukan daripada Rasul, meskipun Rasul telah tiada Hadist tetap terjaga dan nasihat kepada keduanya saling terkait. 

Apa yang dinashatkan Alloh SWT mencakup : 
  • Mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah dan bersaksi bahwa Allah itu Esa dalam rububiyah, uluhiyyah, juga dalam nama dan sifat-Nya. 
  • Membela Al-Qur’an dari yang menyelewengkan dan mengubah maknanya. 
  • Membenarkan setiap yang dikabarkan tanpa ada keraguan. 
  • Menjalankan setiap perintah dalam Al-Qur’an. Menjauhi setiap larangan dalam Al-Qur’an. 
  • Mengimani bahwa hukum yang ada adalah sebaik-baik hukum, tidak ada hukum yang sebaik Al-Qur’an.
  • Mengimani bahwa Al-Qur’an itu kalamullah (firman Allah) secara huruf dan makna, bukan makhluk. 

Nasihat bagi rasul-Nya mencakup: 
  • Ittiba’ kepada beliau, mengikuti setiap tuntunan-Nya. 
  • Mengimani bahwa beliau adalah utusan Allah, tidak mendustakannya, beliau adalah utusan yang jujur dan dibenarkan. 
  • Menjalankan setiap perintah beliau. 
  • Menjauhi setiap larangan beliau. 
  • Membela syari’atnya. 
  • Mengimani bahwa segala sesuatu yang datang dari beliau sama seperti yang datang dari Allah dalam hal mengamalkannya. 
  • Membela Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika hidup dan ketika beliau telah tiada, termasuk pula membela ajaran beliau. 

Nasihat kepada ulama kaum muslimin mencakup: 
Mencintai mereka. Menolong mereka dalam menjelaskan kebenaran seperti dengan menyebarkan tulisan dan karya para ulama. 
Membela kehormatan mereka. 
Meluruskan kesalahan mereka dengan cara yang baik. 
Mengingatkan mereka dalam kebaikan dengan mengarahkan cara yang pas ketika menyampaikan dakwah kepada yang lain.










Share:

Notulen Rapat Ta'mir Tentang Perencanaan dan Evaluasi Program

NOTULEN 
RAPAT TA’MIR MASJID AL MU’MINUN 
PERUMAHAN GAYAM PERMAI 

Hari/tanggal      : Jumat, 5 Mei 2022 
Waktu                : Pkl 20.00 s.d selesai 
Tempat              : Masjid Al Mu’minun 


Susunan Acara: 
1. Pembukaan 
2. Sambutan Ketua RT 
3. Laporan Keuangan 
4. Pembahasan dan Evaluasi Program 
5. Penutup 

 Dihadiri : 
1. Pengurus Ta’mir 
2. Pengurus pengajian Asy Syifa 
3. Pengurus PKK RT 
4. Pengurus TPQ 

Pelaksanaan Rapat: 
  1. Pembukaan, Rapat diawali dengan membaca Basmalah bersama 
  2. Sambutan Ketua RT 06/ 05 Kel. Kutabanjarnegara, Bapak Dwi Budi P Apresiasi terhadap kegiatan/ program kerja Ta’mir baik secara fisik dan kegiatan non fisik (rohani dsb). RT mensupportnya untuk tetap dilanjutkan. 
  3. Laporan Keuangan, oleh Bendahara Ta’mir Bapak Panggung Sutapa Kas Ta’mir per 5 Mei 2023 adalah Rp.6.584.000,- ditambah dengan kotak infak yang diambil setiap ba’da Subuh (di Pak Trilas). 
  4. Pembahasan Program, dipimpin oleh Ketua Ta’mir (Bp. Yusman). Diawali dengan membacakan 3 Hadist diantaranya tentang Orang yang paling bermanfaat adalah orang yang berguna bagi orang lain. Memakmurkan Masjid secara fisik dan Memakmurkan dengan kegiatan 
Kegiatan fisik : 
a. Pembelian Vacum, Krisbow Rp.2.500.000,- 
b. 2 Tempat sampah Krisbow 
c. Pemasangan kran air di pojok kanan (sebelah utara) depan 
d. Pembelian alat2 kebersihan 
e. Pembelian Lampu 
f. Menggeser tirai pembatas jamaah Ibu-ibu ke depan ± 25 cm 
g. Pemasangan Nama Masjid, di dinding KM/WC utara Catatan jika malam tulisan nyala 
h. Pemotongan pohon di taman depan yang telah menjulang tinggi. 


 
Kegiatan Non Fisik 
a. Kajian ahad pagi 
  • Minggu ke-1 Ustadz Yusman 
  • Minggu ke-2 Ustadz Ulil Albab 
  • Minggu ke-3 Ustadz Retno 
  • Minggu ke-4 Ustadz Andi/ Akbar 
  • Minggu ke-5 Ustadz Zein Faqih 
b. Kajian rutin Asy Syifa 
c. Jami’atul Qur’an 
d. TPQ 
e. Kajian remaja, diawali dengan makan bareng, tamasya bareng, nonton bareng dll 
f. Pembacaan Hadist setiap ba’da Sholat Maghrib dan Sholat Subuh 
g. Santunan rutin/ insidental 
h. Qurban 


Ketua Ta'mir
Notulis


Yusman
Sarastiana
Share:

Khomsan Qabla Khomsin: Lima Perkara Sebelum Lima Perkara

Kajian Subuh
19 Ramadhan 1446H (19 Maret 2025)
Ustadz : Ir. Lukman Jarir

Hadist yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas RA ini merupakan nasihat Rasulullah SAW yang sangat berharga bagi umat Islam. Beliau bersabda, "Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara: masa mudamu sebelum datang masa tuamu, sehatmu sebelum datang sakitmu, kayamu sebelum datang fakirmu, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, dan hidupmu sebelum datang kematianmu." 

Hadist ini mengajarkan kita untuk menghargai dan memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT sebelum kesempatan itu hilang. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing perkara: 
1. Masa Muda Sebelum Masa Tua 
 Masa muda adalah masa yang penuh dengan energi dan semangat. Pada masa ini, kita memiliki kemampuan untuk melakukan banyak hal yang mungkin tidak bisa kita lakukan di masa tua. Oleh karena itu, manfaatkanlah masa muda untuk: Menuntut ilmu sebanyak-banyaknya. Beribadah dengan khusyuk. Berkarya dan berprestasi. Menjaga kesehatan dengan baik. Pepatah mengatakan, "Mengukir di atas batu belajar di waktu muda, mengukir di atas air ibaratnya belajar di waktu tua." Ini berarti bahwa ilmu yang dipelajari di masa muda akan lebih mudah melekat dan bermanfaat. 

2. Sehat Sebelum Sakit 
Kesehatan adalah nikmat yang sangat berharga. Ketika sehat, kita dapat melakukan berbagai aktivitas dengan lancar. Namun, ketika sakit, kita akan kesulitan untuk beraktivitas. Oleh karena itu, jagalah kesehatan dengan cara: Makan makanan yang bergizi. Olahraga secara teratur. Istirahat yang cukup. Menghindari kebiasaan buruk. 

3. Kaya Sebelum Fakir 
Kekayaan adalah titipan dari Allah SWT. Manfaatkanlah kekayaan untuk: Bersedekah dan membantu sesama. Berinvestasi untuk masa depan. Mencukupi kebutuhan keluarga. Menghindari sifat boros dan kikir. 

4. Waktu Luang Sebelum Waktu Sibuk 
Waktu luang adalah kesempatan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Manfaatkanlah waktu luang untuk: Membaca Al-Quran. Menuntut ilmu agama. Berkumpul dengan keluarga. Melakukan hobi yang positif. "Waktu adalah pedang," demikian pepatah Arab mengatakan. Jika kita tidak memanfaatkannya dengan baik, waktu akan memotong kita. 

5. Hidup Sebelum Mati 
Kematian adalah sesuatu yang pasti akan datang. Oleh karena itu, manfaatkanlah hidup untuk: Beribadah kepada Allah SWT. Berbuat baik kepada sesama. Memperbaiki diri. Mempersiapkan bekal untuk akhirat. 
Mengingatkan kita untuk selalu memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT. Janganlah kita menunda-nunda untuk melakukan kebaikan. Karena waktu yang telah berlalu tidak akan pernah kembali.
Share:

Nur Muhammad

Kajian Rutin Ahad Pagi, 29 Januari 2023

Kajian rutin Ahad Pagi, 29 Januari 2023 Mushola Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai Banjarnegara bertema Sholawat Atas Nabi Muhammad SAW bersama Ustadz Adam Huda Haqiqi,LC.
Dalam ilmu tasawuf, Nur Muhammad mempunyai pembahasan mendalam. Nur Muhammad disebut juga hakikat Muhammad. Sering dihubungkan pula dengan beberapa istilah seperti al-qalam al-a’la (pena tertinggi), al-aql al-awwal (akal utama), amr Allah (urusan Allah), al-ruh, al-malak, al-ruh al-Ilahi, dan al-ruh al-Quddus.
Seluruh makhluk berasal dan melalui dirinya. Itulah sebabnya Nur Muhammad pun disebut al-haq al-makhluq bih atau al-syajarah al-baidha' karena seluruh makhluk memancar darinya. Nur Muhammad tidak persis identik dengan pribadi Nabi Muhammad SAW. Nur Muhammad sesungguhnya bukanlah persona manusia yang lebih dikenal sebagai nabi dan rasul terakhir.
Namun tak bisa dipisahkan dengan Nabi Muhammad sebagai person, karena representasi Nur Muhammad dan atau insan kamil adalah pribadi Muhammad yang penuh pesona. Manusia sesungguhnya adalah representasi insan kamil. Oleh karena itu, dalam artikel terdahulu, manusia dikenal sebagai makhluk mikrokosmos.

" Dan tidak Kami utus seorang Rasul kepadamu kecuali menjadi rahmat seluruh alam semesta ". Inilah dasar mengapa Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT sebagai seorang Rasul di bumi ini. Tujuannya adalah untuk menjadi penerang dan pemberi rahmat serta keselamatan bagi ummat manusia di bumi ini.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا 
“Innallaha wa malaikatahu yushalluna alannabiyyi yaa ayyuhalladzina aamanu shallu alaihi wa sallimu taslima.”

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.(QS Al Ahzab :56)

Bacaan Sholawat Kepada Nabi Muhammad.
1. Pada Sholat
2. Pada saat tidak Sholat
3. Permulaan dan akhir doa
4. Pada saat sedang Majelis
5. Ziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW
6. Setelah Adzan dan iqomah

Bacaan selawat Nabi Muhammad SAW 
yang paling umum adalah sebagai berikut: 

 اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ 
 Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa’alaa aali Muhammad. 

 Artinya: "Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.” 
Terdapat beberapa jenis sholawat yang ditujukan kepada nabi Muhammad SAW, mulai dari sholawat Fatih, Nariyah, Matsurah, Mukafaah, Ibrahimiyah, Nur Al-Anwar, Thibbil Qulub, dan Munjiyat. 

Sholawat merupakan sebuah kata dari bentuk jamak yang berasal dari kata sholat yang miliki arti doa. Hal ini dilandasi ketika kita membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, maka berarti kita juga sama saja dengan memohon atau berdoa kepada Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW. 
Tujuan kita membaca sholawat yaitu agar di akhirat nanti kita akan mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW. Hukum untuk bersholawat telah secara jelas diterangkan dalam Al Quran. Bahkan, sebetulnya tak hanya manusia saja, Allah SWT serta para malaikat juga ikut bersholawat, yang dapat dijelaskan dengan ayat di atas. 

Keutamaan Membaca Sholawat Nabi 
  1. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Quran surat Al Ahzab ayat 56 bahwa sholawat adalah doa yang ditujukan kepada Rasulullah SAW sebagai bukti cinta dan hormat kepadanya. Artinya, seorang muslim menaati perintah Allah SWT. 
  2. Keselarasan Allah SWT dalam bersholawat atas Rasulullah. Meskipun sholawatnya berbeda, sholawat kita atas-Nya bermuatan doa dan permohonan. Sedangkan sholawat Allah SWT atasnya bermuatan pujian dan pengagungan. 
  3. Seorang muslim yang mengamalkan sholawat akan mendapatkan sholawat dari Allah SWT. Hal tersebut sesuai hadist riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Orang bersholawat kepadaku satu kali, Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali." 
  4. Keutamaan membaca sholawat nabi yang keempat yaitu, seorang muslim akan diangkat 10 derajat oleh Allah SWT. Sesuai hadist Rasulullah SAW yang berbunyi "Barangsiapa bersholawat satu kali, Allah akan memberi sepuluh rahmat sama dengan sepuluh derajat baginya." 
  5. Bagi seorang muslim yang bersholawat, Allah SWT akan memberikan 10 rahmat apabila bersholawat satu kali. Kemudian, Allah juga akan menghapuskan keburukan sebanyak 10 dari sang pembaca. 
  6. Keutamaan membaca sholawat nabi yang lain yaitu bisa menjadi penghantar agar doa diijabah oleh Allah SWT. Mengawali doa dengan sholawat diharapkan akan diijabah karena sholawat yang akan mengantarkan doanya di sisi Allah SWT. 
  7. Membaca sholawat nabi menjadikan kifarat atau ampunan dosa. Karena dengan bersholawat, sepuluh keburukan akan dihapuskan. 
  8. Seorang muslim yang rajin mengamalkan sholawat nabi bisa mendekatkan umat Islam kepada Rasulullah di hari Kiamat kelak. Ini karena pembaca sholawat kelak akan mendapatkan syafaat dari Rasulullah di akhirat. 
  9. Sholawat nabi yang dibaca dengan ikhlas karena Allah SWT akan menjadikan seorang muslim dipenuhi hajat-hajatnya. Sebab, membaca sholawat dapat mencukupkan apa yang diinginkan manusia.
  10. Dengan bersholawat nabi merupakan bentuk sedekah bagi orang yang tidak mampu bersedekah. 
  11. Keutamaan sholawat yang terakhir yaitu sebagai pengingat apa yang menjadi lupa. Sholawat ibarat salat yang berarti mengingat terus menerus kepada Allah SWT. 
Share:

Hadist Sunan Abu Daud, Hindari Prank !



Kajian Rutin Ahad Pagi 5 Februari 2023 (Ustadz Firdaus Maulana Akbar STh.I, LC)

Agama Islam adalah agama yang mengajarkan tentang pentingnya memiliki akhlak yang baik. Orang yang memiliki akhlak baik memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah. 
 Rasulullah ﷺ bersabda:

 إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ 

 Sungguh seorang mukmin yang akhaknya baik itu akan meraih derajatnya orang yang senantiasa berpuasa di siang hari dan shalat di malam hari (HR. Abu Dawud no. 4798). 
-------------------------------------------------------------------------------

 حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ الدِّمَشْقِيُّ أَبُو الْجَمَاهِرِ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو كَعْبٍ أَيُّوبُ بْنُ مُحَمَّدٍ السَّعْدِيُّ، حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ حَبِيبٍ الْمُحَارِبِيُّ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ، وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا، وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ، وَإِنْ كَانَ مَازِحًا، وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ 

“ Muhammad bin Utsman al-Dimasyqi Abu al-Jamahir telah bercerita kepada kami, ia berkata: Abu Ka’b Ayyub bin Muhammad al-Sa’di telah bercerita kepada kami, Sulaiman bin Habib al-Muharibi telah bercerita kepadaku, dari Abu Umamah, ia berkata: Rasulullah saw. Telah bersabda: 
 “Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meningalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meningalkan kedustaan walaupun dia bercanda. Aku memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang membaguskan akhlaknya”. (HR. Abu Dawud no. 4800) 

Rasulullah saw adalah teladan terbaik. Hendaknya kita sebagai seorang Muslim menjadikannya sebagai panutan dalam bersikap sehari-hari. Berkaitan dengan keseharian, Rasulullah sangat menganjurkan ummatnya untuk menjaga hubungan dengan sesama manusia. Bahkan beliau menjanjikan banyak hal sebagai motivasi, misalnya sebagaimana hadis di atas. Di sana disebutkan tiga cara untuk memperoleh rumah di surga: Menghindari perdebatan, menghindari dusta, dan berakhlak baik. 

Menghindari Perdebatan 
Dalam hadis tersebut Rasulullah saw. Memberi jaminan rumah di surga bagi orang yang meninggalkkan perdebatan, walaupun berada pada posisi yang benar. Di zaman ini seringkali kita dihadapkan pada suatu perkara yang memunculkan perdebatan, bahkan tak jarang kita masuk di dalamnya. Melalui pesan Rasulullah saw ini hendaknya kita lebih berhati-hati dalam menanggapi setiap kejadian. Jika dirasa pembicaraan sudah mengarah pada debat kusir, lebih baik dihindari. Berdebat daalam konteks ilmiah dengan argumentasi yang jelas tentu dibolehkan, selama tetap menjaga akhlak yang baik dan tidak memaksakan kehendak. Oleh karena itu, berdebat tanpa ilmu yang jelas, hanya akan berujung pada permusuhan dan memutus tali persaudaraan.

Meninggalkan Dusta meski bercanda (nge-prank)  

Selanjutnya Rasulullah saw. memberikan jaminan surga bagi orang yang meninggalkan dusta, walaupun dalam keadaan bercanda. Dusta adalah sesuatu yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Maka sungguh mulia orang yang dapat meninggalkan dusta dalam kesehariannya, bahkan termasuk ketika bercanda (dengan nge-prank) Oleh karenanya, kita diperintahkan untuk termasuk ke dalam golongan orang-orang yang benar dalam kejujuran.

Berakhlak Baik 

Selanjutnya Rasulullah memberikan jaminan rumah di surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya. Bahkan beliau menggunakan kata a’la al-jannah yang artinya surga yang tinggi. Hal ini mengisyaratkan betapa mulianya orang yang membaguskan akhlaknya. Berkaitan dengan akhlak ini Rasulullah pun telah memberikan contoh yang sangat baik.


Share:

Bulan Rajab Menyemai, Bulan Sya'ban Menyiram dan Bulan Ramadhan Berbuah

Bulan Rajab Menyemai, Bulan Sya'ban Merawat dan Bulan Ramadhan Berbuah

Bulan Mulia, Bulan Ramadhan tinggal menghitung hari. Hari ini sesuai dengan penanggalan Masehi pada 20 Maret 2022. Berdasarkan perhitungan menggunakan Hisab maka Ramadhan akan diawali pada 02 April 2022. Sebelum bulan Ramadhan terdapat Bulan-bulan yang Nabi Besar, Rosululloh SAW selalu menghidup-hidupkannya dengan amaliyah-amaliyah, karena keutamaannya. Yaitu bulan-bulan Rajab dan Sya'ban. 
Bulan Rajab berada di antara bulan Jumadil Akhir dan bulan Sya’ban berdasarkan kalender Islam atau tahun hijriyah. Bulan Rajab adalah salah satu bulan suci di antara empat bulan haram yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Allah Ta’ala berfirman:

 إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ 
 ”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At-Taubah: 36)

Penetapan Rajab sebagai bulan haram (suci) dijelaskan dalam hadits, dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

 الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ 

 ”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari, no. 3197 dan Muslim, no. 1679) 

Bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab adalah empat bulan haram yang dimaksud dalam Hadist diatas sebagai bulan baik, yaitu dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal saleh. Pada bulan ini juga diingatkan bahwa perbuatan dosa atau maksiat akan mendapatkan ganjaran yang lebih berat. Sementara amal saleh yang dilakukan akan menuai pahala lebih banyak. 
Pada Bulan-bulan itu dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, Tidak ada ibadah khusus pada bulan ini berdasarkan waktu atau tempat, baik ibadah puasa, shalat, dan lainnya. Memperbanyak shalat sunnah dan puasa sunnah di bulan Rajab tentu lebih baik. Begitu juga dengan amal saleh seperti sedekah, menolong orang lain, membaca dan mengajarkan Al-Qur’an, dan lainnya. Tentu semua ibadah itu harus terbungkus rapi jauhkan dari bungkus-bungkus riya', pamer, agar dipuji. Jika tidak semua amalan sunnah dapat diraih, maka meninggalkan semua keburukan, itu yang harus terus diupayakan. Misalnya, menahan amarah, mudah memaafkan, menyingkirkan penyakit hati seperti iri, dengki, prasangka buruk, riya, dan lainnya. 
Membiasakan dan merasakan pengawasan Allah SWT terhadap segala perbuatan kita, adalah upaya untuk menghindari dosa dan kemaksiatan. Inilah bulannya untuk membiasakan diri dalam ketaatan dan kebaikan serta menjauhkan diri segala kemaksiatan dan perbiatan dosa. Termasuk dosa tangan, telinga, dan mata melalui media sosial (medsos). Tulis, dengar, tontonlah yang baik-baik dan mengedukasi, tinggalkan semua yang merusak iman, hati, akhlak, dan jiwa.
Bulan Rajab adalah bulan menanam sebelum datangnya Ramadhan. Tanamlah segala kebaikan yang kita mampu. Rajab adalah bulan pelatihan sebelum datangnya Ramadhan, bulan penuh rahamt dan ampunan selama sebulan penuh. Abu Bakr Al-Balkhi rahimahullah berkata:

 شَهْرُ رَجَبٍ شَهْرُ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ سَقْيِ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرُ حِصَادِ الزَّرْعِ 

 “Bulan Rajab saatnya menanam. Bulan Sya’ban saatnya menyiram tanaman dan bulan Ramadhan saatnya menuai hasil.” (Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab no. 92748) 

Setelah sebulan penuh menanam, melatih diri, menempa jiwa, membiasakan jasmani dan rohani dalam ibadah dan kebaikan, maka sebulan setelahnya adalah merawat, yaitu dengan masuknya bulan Sya’ban. Ibadah yang dianggap berat tetapi dipaksakan pada bulan Rajab, maka bulan Sya’ban nanti, tinggal membiasakannya. Misalnya, shalat malam atau tahajud. Tidak mengapa dipaksa di awal-awalnya, pada akhirnya nanti akan terbiasa. Bulan Sya’ban adalah bulan sebelum Ramadhan. Di bulan inilah kita merawatnya dengan menyiram, menyuburkan, menumbuhkan, dan membesarkan ibadah dan amal saleh yang telah ditanam pada bulan sebelumnya. 
Kita rawat ibadah dan amal saleh tersebut dari penyakit riya’, sum’ah (ingin didengar), hawa nafsu, dan rasa berat dan malas. Kita siram dengan keikhlasan, dipupuk dengan istikamah, diperkuat dengan sabar, dan dipelihara karena Allah semata. Jika itu dilakukan selama sebulan penuh pada bulan Sya’ban, maka begitu Ramadhan tiba, semuanya sudah ringan dan semata-mata berharap ridha dari Allah SWT. 
Pada Ramadhan nanti kita tinggal panen pahala dari ibadah-ibadah yang telah terbiasa dan dilakukan secara isitikamah. Karena besarnya ganjaran amal ibadah selama sebulan penuh, sayang jika baru mau melatih diri untuk beribadah dan berbuat baik di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan yang seharusnya diisi dengan ibadah dan amalan imaanan wahtisaban (atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah). Dan itu bisa diraih setelah membiasakan diri sebagaimana yang tekah disinggung di atas. Dari Abu Hurairah, ia berkata:

 مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ 

 “Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).

Sumber: 
Ceramah Ustadz Andi Junianto Mushola Perumahan Gayam Permai, Ahad, 20 Maret 2022 dan berbagai sumber.




Share:

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget