SABAR ( SAhur BAReng) |
Ramadhan 1445H Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai mengadakan Sahur Bareng. Sahur dilaksanakan lansung setelah melaksanakan i'tikaf. I'tikaf dan Sahur Bareng dilaksanakan pada 10 hari terakhir Bulan Ramadhan.
Rasulullah SAW bahkan menganjurkan umatnya untuk melakukan sahur meski sekadar seteguk air saja. Mendukung hal itu, ulama besar muslim Imam An Nawawi RA pernah berkata, makan sahur akan membantu orang yang berpuasa agar lebih kuat dalam menjalankan ibadah.
Sahur sendiri bermakna makanan dan minuman yang dimakan pada saat sahar yang merujuk pada waktu sebelum subuh. Tepatnya pada rentang dimulai dari sepertiga malam akhir hingga menjelang subuh.
"Barangsiapa ingin berpuasa, maka hendaklah dia bersahur," (HR Ahmad).“Bersahurlah kalian karena dalam sahur ada keberkahan.” (HR. Al-Bukhâri no. 1789 dan Muslim no. 1835).
Keberkahan dalam sahur ada yang bersifat agamis dan ada yang bersifat keduniaan. Secara agamis karena mengandung keberkahan dan mengikuti sunnah Nabi, sedangkan secara dunia menguatkan badan. (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, 7/206).
Pembeda antara puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur. (HR. Muslim no. 2545)
Keberkahan dalam sahur muncul dari banyak sisi, yaitu (karena) mengikuti sunnah, menyelisihi ahli kitab, memperkuat diri dalam ibadah, menambah semangat beraktivitas, mencegah akhlak buruk yang diakibatkan rasa lapar, menjadi pendorong agar bersedekah kepada orang yang meminta ketika itu atau berkumpul bersamanya dalam makan dan menjadi sebab dzikir dan doa di waktu mustajab.