Kajian Rutin Ahad Pagi: Menelisik Musibah dalam Bingkai Keimanan


Tanggal: Ahad, 23 November 2025
Pemateri: Ustadz Yusman, S.HI.
Tempat: Masjid Al-Mu'minun, Perumahan Gayam Permai
Tema Utama: Musibah atas Izin Allah SWT dan Keindahan Takdir

Ahad pagi yang cerah di Perumahan Gayam Permai menjadi saksi atas hangatnya ruh keilmuan di Masjid Al-Mu'minun. Dalam suasana penuh khidmat, jamaah menyimak dengan seksama tausiah yang disampaikan oleh Ustadz Yusman, S.HI., yang mengangkat tema mendalam mengenai musibah sebagai bagian dari ketentuan dan izin Allah SWT.

Hikmah di Balik Musibah:
Ujian untuk KeimananUstadz Yusman membuka kajian dengan menekankan bahwa segala sesuatu yang menimpa hamba, baik itu berupa kenikmatan maupun musibah, tidak akan terjadi melainkan atas izin dan kehendak mutlak Allah SWT. Sebuah konsep yang sangat fundamental bagi seorang mukmin.
Inti pesan yang mendalam: Barangsiapa yang benar-benar percaya pada ketentuan Allah dan menerima takdir-Nya dengan lapang dada, maka Allah akan memberinya petunjuk (dalam menjalani hidup) dan menganugerahinya kesabaran (dalam menghadapi ujian).Pernyataan ini sejalan dengan firman Allah yang disinggung oleh Ustadz Yusman, yang menekankan bahwa musibah adalah alat untuk menguji dan mematangkan keimanan. Kepercayaan sejati pada takdir akan menumbuhkan ketenangan batin, menjauhkan dari rasa putus asa, dan mengarahkan hati kembali kepada Sang Pencipta.

Mengenal Dua Jenis Takdir
Kajian kemudian merambah pada pembahasan penting mengenai jenis-jenis takdir yang perlu dipahami umat Islam:
Takdir Mubram: Yaitu ketetapan Allah yang bersifat mutlak dan tidak dapat diubah oleh usaha manusia, seperti kematian atau hari kiamat.
Takdir Mu'allaq: Yaitu ketetapan Allah yang dapat diubah atau dipengaruhi oleh usaha, doa, dan ikhtiar hamba-Nya. 

Konsep ini membuka ruang bagi optimisme dan motivasi untuk terus beramal saleh serta memohon kepada-Nya.Pemahaman akan dua jenis takdir ini mengajarkan keseimbangan antara tawakal (berserah diri) pada Takdir Mubram dan ikhtiar maksimal dalam Takdir Mu'allaq.Hakikat Kehidupan Dunia dan AkhiratMenjelang penutup, Ustadz Yusman mengajak jamaah merenungi hakikat kehidupan yang fana ini dengan mengutip QS. Ali Imran ayat 185:

Kullu nafsin dzaaiqotul maut.(Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati.)

Ayat ini merupakan pengingat tegas bahwa dunia ini hanyalah persinggahan. Segala kenikmatan dunia yang dikejar-kejar oleh manusia adalah kenikmatan yang semu (sementara).Lalu, siapakah yang beruntung sejati? Ustadz Yusman menjawabnya dengan lugas: Orang yang beruntung adalah mereka yang pada akhirnya dimasukkan ke dalam surga oleh Allah SWT. Itulah puncak keberhasilan yang abadi.

Panggilan untuk mengevaluasi kembali orientasi hidup kita. Mari kita jadikan musibah sebagai cermin untuk melihat kekurangan diri dan jalan untuk mendekat kepada Allah. Dengan keimanan pada Takdir-Nya dan fokus pada balasan di Akhirat, kita akan memperoleh kesabaran dalam kesulitan dan petunjuk dalam menjalani setiap episode kehidupan.Jazakumullahu khairan katsiran kepada Ustadz Yusman, S.HI. atas ilmu yang mencerahkan. Semoga kita dapat mengamalkan setiap hikmah yang telah disampaikan.











Instagram

Share:

No comments:

Post a Comment

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget