Terus Berbenah: PDAM Banjarnegara


Upaya peningkatan pelayanan kepada pelanggan terus dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Banjarnegara. PDAM terus berbenah dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pelanggan. Direktur PDAM Bahar Ibnu mengatakan, peningkatan pelayanan, kinerja dan evaluasi terus dilakukan guna mengoptimalkan kinerja perusahaan, sehingga tercapai peningkatan kepuasan masyarakat dan hasil yang optimal. 
Dari total kapasitas produksi 260 liter perdetik pada saat musim normal, saat kemarau ini hanya mampu berproduksi sekitar 110 liter perdetik saja. Kondisi ini jelas mempengaruhi suplai air kepada pelanggan PDAM. Terkait dengan kobocoran pipa, menurut Ibnu, memang jadi poin penting. PDAM terus berupaya untuk meminimalisir kebocoran pipa atau air baik yang bersifat teknis maupun non teknis. Sejak tahun 1984 memang belum pernah dilakukan refresh sistem perpipaan. 
 “Untuk hal ini butuh investasi besar sekitar Rp 21 miliar untuk proses revitalisasi pipa. Anggaran tersebut sudah kita usulkan melakui DAK, APBDN mudah-mudahan ada cantolannya,” kata Ibnu.Dengan kondisi tersebut, PDAM Kabupaten Banjarnegara saat ini hanya mengoperasikan sumber air baku dari Sungai Serayu dengan kapasitas 44 liter perdetik, dengan system perpompaan. Adapun langkah yang sudah ditempuh diantaranya adalah penguatan aliran intake 2 Sigaluh, sebagai penopang utama layanan penyediaan air minum saat ini. 
“Kita juga terus melakukan pemantauan terhadap system yang ada, mulai dari intake hingga ke pengolahan. Aktivasi intake 1 dan IPA 1 yang berfungsi sebagai cadangan dan membantu penambahan tekanan air pada jaringan distribusi hingga ke pelanggan,” ungkapnya. Perihal kebocoran tersebut, memang karena banyak hal. Seperti yang sekarang banyak terjadi karena kondisi jalur pipa yang arus lalu lintasnya tinggi, contohnya di wilayah Kalibenda. PDAM sudah melakukan perbaikan tiga kali dari Singomerto hingga Kalibenda. Ini disebabkan arus kendaraan besar seperti truk-truk pabrik, biasanya mereka parkir dan ambles dan memberikan dampak yang besar bagi perpipaan PDAM. 
 “Untuk tingkat kebocoran sedang diupayakan sesuai dengan Kepres di angka 25 persen. Memang ini pekerjaan berat mulai dari PDAM kelas A yang pelanggannya di atas 100 ribu, hingga type kecil yang pelanggannya hanya 11 000,” lanjutnya. Tentang masalah non teknis juga terus diupayakan oleh PDAM. Faktor non teknis antara lain adalah sistem penagihan. “Jadi kebocoran di sini ada dua. Kebocaran air atau pipa dan kebocoran tagihan pelanggan. 
Untuk kebocoran pipa terus diperbaiki, namun kebocoran tagihan tidak akan terjadi lagi. Ini berkat sistem online yang kita sudah optimal dan terintegrasi. Tidak ada kemungkinan kebocoran keuangan,” tandasnya. Terbaru, lanjut Ibnu, PDAM meenandatangani MoU dengan BRI chanelling, host to host, pembayaran dari rekening. 
Sebelumnya PDAM juga sukses bekerja sama untuk kemudahan pembayaran dengan Bank jateng, Kantor Post, Shopie, Toko Pedia, Indomaret dan Alfamaret. Dan awal Desember sudah konek dengan BRI. Jadi masalah pembayaran sangat mudah. “Yang jelas, pembayaran tagihan PDAM di Banjarnegara kini sangat praktis. Inovasi tersebut muaranya untuk memudahkan pelanggan PDAM dalam melakukan pembayaran tagihan air,” pungkas Ibnu. 
Sumber : https://banjarnegarakab.go.id/
Share:

No comments:

Post a Comment

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget