Kabupaten Banjarnegara pada Bulan Nopember ini sedang merebak penyebaran penyakit menular yang disebabkan oleh Nyamuk yaitu Cikungunya. Diantara wialayah tersebut adalah di Kelurahan Krandegan, Semarang Kidul dan di Kauman. Chikungunya adalah infeksi virus yang ditularkan melalui nyamuk.
Di Indonesia, chikungunya juga dikaitkan dengan istilah flu tulang karena infeksi virus ini memengaruhi persendian.
Jenis nyamuk yang menularkan virus ini sama dengan yang menyebarkan virus demam berdarah dengue (DBD) dan virus Zika, yaitu nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Pasien yang terinfeksi biasanya akan menderita demam dan nyeri sendi parah secara tiba-tiba di awal.
Dilansir dari laman World Health Organization, virus ini pertama kali teridentifikasi selama wabah pada tahun 1952 di Tanzania. Virusnya adalah virus Ribonucleic Acid (RNA) yang termasuk dalam jenis alphavirus keluarga Togaviridae.Nama chikungunya sendiri berasal dari sebuah kata dalam bahasa Kimakonde yang kurang lebih berarti “melengkung”.
Virus Chikungunya menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Gejala infeksi yang paling umum adalah demam dan nyeri sendi. Gejala lain mungkin, termasuk sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan sendi, ataupun ruam.
Wabah ini biasanya terjadi di negara-negara di Afrika, Asia, Eropa, dan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Pada akhir 2013, virus chikungunya ditemukan untuk pertama kalinya di Amerika, tepatnya pulau-pulau di Karibia. Ada risiko bahwa virus akan diimpor ke daerah baru oleh pelancong yang terinfeksi. Tidak ada vaksin untuk mencegah atau obat untuk mengobati infeksi virus chikungunya.
Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui terkait gejala chikungunya, sebagai berikut:
Kebanyakan orang yang terinfeksi virus chikungunya akan mengalami beberapa gejala.
- Gejala biasanya mulai 3–7 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi
- Gejala yang paling umum adalah demam dan nyeri sendi
- Gejala lain mungkin, termasuk sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan sendi, ataupun ruam
- Penyakit chikungunya tidak sering berakibat kematian, namun gejalanya bisa parah dan melumpuhkan
- Sebagian besar pengidapnya merasa lebih baik dalam waktu seminggu.
- Pada beberapa orang, nyeri sendi dapat berlangsung selama berbulan-bulan
- Orang-orang yang berisiko untuk penyakit yang lebih parah termasuk bayi baru lahir yang terinfeksi sekitar waktu kelahiran, orang dewasa yang lebih tua (≥65 tahun), dan orang-orang dengan kondisi medis, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, ataupun penyakit jantung
- Setelah seseorang terinfeksi, ia kemungkinan akan dilindungi dari infeksi di masa depan Gejala chikungunya mirip dengan demam berdarah dan zika, penyakit yang disebarkan oleh nyamuk yang sama yang menularkan chikungunya. Segera memeriksakan diri ke rumah sakit jika kamu mengalami gejala-gejala yang dijelaskan di atas dan telah mengunjungi daerah di mana chikungunya ditemukan.
Perawatan paling disarankan adalah dengan cara mengobati gejala melalui tahapan sebagai berikut:
- Beristirahatlah yang banyak
- Minumlah cairan untuk mencegah dehidrasi
- Minum obat, seperti acetaminophen (Tylenol) atau parasetamol untuk mengurangi demam dan nyeri
- Jangan minum aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid lainnya (OAINS sampai DBD dapat dikesampingkan untuk mengurangi risiko perdarahan)
- Jika kamu minum obat untuk kondisi medis lain, bicarakan dengan dokter sebelum mengambil obat tambahan
- Jika kamu mengidap chikungunya, cegah gigitan nyamuk pada minggu pertama gejala penyakit dirasakan.