Laporan Kegiatan dan Ucapan Terimakasih

Pentasarufan Zakat 1444H



Hal: Laporan Kegiatan

Kepada
Bp/Ibu/Saudara Warga Gayam Permai


Assalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berjuta nikmat kepada kita semua. Shalawat dan salam tak lupa kita sampaikan kepada Nabi akhir jaman, Muhammad SAW, tokoh pembaharu umat, pembawa risalah yang mengangkat derajat manusia. Alhamdulillah kegiatan amaliyah Ramadhan tahun 1444H telah berjalan dengan lancar tanpa hambatan suatu apapun. Kelancaran kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi semua warga Muslim Perumahan Gayam Permai. 
Pada kesempatan ini Kami selaku Pengurus Takmir mengucapkan terimakasih kepada Para Imam Sholat Tarawih, Bapak/Ibu pengisi kuliah subuh dan Isa’, Ibu-ibu Muslim Perumahan Gayam Permai atas partisipasinya dalam bentuk sodaqoh jaburan/ tajil serta kepada semua Warga Muslim Perumahan Gayam Permai yang telah berpartisipasi dan membantu baik moril maupun materiil dalam kegiatan ini, teriring ucapan “Jazakumulloh khayran katsiron” (Semoga Allah swt membalas dengan kebaikan yang banyak). Aamiin.
Berikut disampaikan hasil pengumpulan zakat fitrah/maal dan infak selama kegiatan amaliyah bulan Ramadhan:


Hotmat Kami
ttd
Ketua Takmir

Yusman,SHI

Share:

Mencoba Bermaksiat? Jangan !

Hasan Bin M. Susyanto,SKM Student of PS.Gontor

Mencoba Bermaksiat? Jangan !
Miris memang, di negara yang mayoritas umat Muslim, banyak kemaksiatan yang beredar, tidak hanya satu atau dua hari tapi setiap hari kita melihat kemaksiatan, setiap hari kita melakukan dosa namun why?, kenapa dibiarkan berlalu lalang, seakan-akan menjadi kewajaran bagi sebagian orang. Pernahkah kalian berfikir seperti ini, 
“Kenapa yah, sekarang saya jarang pergi ke masjid, rasanya sulit untuk berjalan kesana, kenapa yah saya susah untuk bangun malam, kenapa yah hidup saya tidak tenang”. 
Kenapa sebagian dari kita enggan pergi kemasjid, susah bangun malam, hidup tidak tenang? Karena hidup kita terhalang dosa, kita terhalang oleh dosa yang kita perbuat, berleha-leha karena hiburan yang kita nikmati, terlalu asik dengan dosa yang kita kerjakan, sehingga setan menjadikan dia temannya dan saat Allah panggil dengan suara adzan yang berkumandang, setan menutup telinga kita, dia mengencingi telinga kita dan dia tertawa karena keberhasilannya, Allahu akbar.

Namun bagi mereka yang memahami dampak dari perbuatan maksiat tentu akan menghindarinya sejauh mungkin. Dalam surat Al Baqarah ayat 266, Allah Swt memberikan gambaran akibat perbuatan maksiat sebagai berikut, 
 "Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya." 

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa terkait ayat tersebut Umar bin Khathab ra menjelaskan bahwa ayat tersebut membuat perumpamaan seorang laki-laki yang kaya, lalu dia beramal dengan menaati Allah azza wa jalla. Kemudian Allah mengutus setan kepadanya. Maka ia pun melakukan maksiat hingga ia tenggelamkan amalan kebaikan yang telah dilakukannya (HR Bukhori nk. 4174 dishahihkan oleh ijma' ulama).
Share:

Gerhana Matahari Hibrida, 20 April 2023

Kutbah Sholat Gerhana Matahari, Masjid At Taqwa, 20 April 2023


Sholat gerhana matahari dilaksanakan 2 raka'at, disetiap raka'at ada dua ruku'. Jaman Rosululloh pada raka'at pertama membaca QS, Al Baqarah, masih pada raka'at pertana setelah ruku' membaca QS Anisa' dan diraka'at kedua membaca QS Ali 'imron. Bisa dibayangkan berapa lamanya sholat gerhananya Nabi Muhammad SAW. 
Pada kali ini gerhana matahari hibrida yang terjadi tgl 20 April 2023, Imam Sholat Gerhana di Masjid At Taqwa Pungkuran Banjarnegara, Ustadz Syafrudin Maulana, LC membaca QS Al Baqarah demikian lamanya terasa. Kaki gemetar.
Fenomena astronomi gerhana matahari hibrida akan terjadi hari ini, Kamis 20 April 2023. Peristiwa ini dapat disaksikan di seluruh Indonesia. Dikutip dari laman BMKG, Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh bulan sehingga cahayanya tidak sepenuhnya sampai ke bumi. Peristiwa ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi dan Bulan. 
Hukum mendirikan shalat gerhana (khusuf) adalah sunnah muakkadah. Artinya shalat sunnah yang sangat dianjurkan. Hal ini berdasarkan dalil dari hadis Nabi SAW: 

 إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَصَلُّوا وَادْعُوا حَتَّى يُكْشَفَ مَا بِكُمْ 

 "Sesungguhnya matahari dan bulan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena matinya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka dirikanlah shalat dan banyaklah berdoa hingga selesai gerhana yang terjadi pada kalian." (HR. Bukhari no. 982) 

Adapun orang yang dapat mengerjakan sholat gerhana adalah mereka yang berada di wilayah yang dilintasi gerhana. Sementara orang yang wilayahnya tidak dilintasi gerhana tidak dituntunkan mengerjakannya. Waktu Melaksanakan Shalat Gerhana Lantas kapan waktu melaksanakan shalat gerhana ini? 

Dikutip dari laman Muhammadiyah, sholat gerhana dilaksanakan pada saat terjadi gerhana hingga selesainya. Artinya shalat dilakukan pada puncak terjadinya gerhana. Bagaimana jika sementara sholat gerhana telah selesai? Mengingat waktu terjadinya gerhana yang cukup singkat, maka apabila gerhana telah usai sementara shalat masih dilaksanakan, maka shalat tetap dilanjutkan dengan memperpendek bacaan. 
Berapa Rakaat Shalat Gerhana Matahari Pelaksanaan shalat gerhana matahari dapat dikerjakkan secara berjamaah. Baik di dalam masjid maupun di tanah lapang. Jumlah rakaat shalat gerhana matahari adalah 2 rakaat. Urutan dan langkah-langkanya pun sama dengan shalat sunnah pada umumnya. Niat Shalat Gerhana Matahari Adapun bacaan niat sholat gerhana yang dapat dilafalkan adalah sebagai berikut:

 أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى 

 Bacaan latin: Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/ makmuman lillali ta'ala.
Share:

Kisah Sebutir Kurma, Kajian Subuh 29 Ramadhan 1444H



Kajian Subuh, 29 Ramadhan 1444H, 20 April 2023 bersama Bp.Ir. Lukman Jarir.
Setelah menunaikan ibadah haji, Sahabat Ibrahim bin Adham berniat untuk berziarah ke Masjidil Aqsa. Sebagai bekal perjalanan, ia membeli kurma dari pedagang tua yang di sekitar Masjidil Haram. 
Kemudian kurma itu ditimbang dan dibungkus, Ibrahim ternyata melihat sebutir kurma yang jatuh dari meja dari si pedagang tua tersebut. Kala itu ia mengaggap jika kurma yang jatuh itu sebagian dari yang kurma yang baru saja ia beli, Ibrahim lalu memungut dan memakannya.Tak lama kemudian, ia berangkat menuju menuju Al Aqsa. Setelah empat bulan lamanya, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia lebih suk memilih sebuah tempat untuk beribadah di dalam ruangan bawah Kubah Sakhra. 
Ia kemudian melaksanakan salat dan memanjatkan do'a dengan khusyuk. Ditengah-tengah ibadahnya, tiba-tiba ia mendengar percakapan antara dua Malaikat tentang dirinya. “Itu Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara’ yang doanya selalu dikabulkan Allah SWT,” kata malaikat yang satu. “Namun sekarang tidak lagi. Doanya ditolak kerana empat bulan lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di Masjidil haram,” jawab malaikat yang satu lagi. 
Mendengar percakapan kedua malaikat itu tentu saja membuat Ibrahim sangat kaget. Dengan perasaan cemas dan was-was, ia berkata dalam hatinya, jika selama empat bulan ini, ibadahnya, solatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh Allah SWT karena sudah memakan sebutir kurma yang bukan haknya. “Astaghfirullahal ‘adzhim” Ibrahim beristighfar.
Ibrahim langsung bergegas untuk segera menuju ke Mekkah dengan tujuan menemui pedagang tua penjual kurma itu. Ia ingin meminta pedagang tua tersebut agar dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya. Sesampainya di Mekkah, ia terus berjalan menuju tempat penjual kurma itu, namun sayang seribu sayang, ia tidak menemui pedagang tua itu, yang ia temukan hanya seorang anak muda. Ibrahim kemudian bertanya kepada anak muda itu, Itu Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara’ yang doanya selalu dikabulkan Allah SWT,” kata malaikat yang satu. “Namun sekarang tidak lagi. Doanya ditolak kerana empat bulan lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di Masjidil haram,” jawab malaikat yang satu lagi. Mendengar percakapan kedua malaikat itu tentu saja membuat Ibrahim sangat kaget. 
Dengan perasaan cemas dan was-was, ia berkata dalam hatinya, jika selama empat bulan ini, ibadahnya, solatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh Allah SWT karena sudah memakan sebutir kurma yang bukan haknya. Empat bulan lalu, saya membeli kurma di sini dari seorang pedagang tua. Di manakah ia sekarang?” tanya Ibrahim. “Ohh, beliau sudah meninggal sebulan yang lalu, sekarang saya yang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma” jawab anak muda itu. “Innalillahi wa innailaihi roji’un, kalau begitu kepada siapakah saya boleh meminta untuk penghalalan?” kata Ibrahim yang kemudian menceritakan peristiwa yang sedang dialaminya. 
Ternyata, setelah mendengar penjelasan Ibrahim, pemuda itu berkata jika ia merupakan anak dari pedagang kurma tua tersebut. “Saudara sebagai ahli waris orang tua itu, bolehkah saudara menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur saya makan tanpa seizin dari ayahmu?” tanya Ibrahim. 
“Bagi saya tidak masaalah. Insya Allah saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani menghalalkan untuk mereka, kerana mereka mempunyai hak waris sama dengan saya," jawab pemuda itu. “Baiklah, kalau begitu, tolong berikan alamat saudara-saudaramu, biar saya temui mereka satu persatu," pinta Ibrahim. 
Pemuda itu kemudian memberik alamat para saudaranya. Ibrahim bin Adham lalu menemui saudara-saudaranya satu persatu. Meskipun jarak diantara mereka sangat jauh, akhirnya Ibrahim menemui mereka dan urusan itu sudah selesai. Mereka semua bersepakat untuk menghalalkan sebutir kurma milik ayah mereka yang dimakan oleh Ibrahim secara tidak sengaja. 
Empat bulan kemudian, Ibrahim bin Adham kembali menuju Al Aqsa, seperti sebelumnya, ia berada di bawah Kubah Sakhra. Hingga tak lama kemudian, ia kembali mendengar dua malaikat yang dulu pernah berdialog tentang dirinya. “Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain,” kata malaikat pertama. 
"Ohh tidak! Sekarang doanya sudah terkabul kembali. Ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Jiwa dan hati Ibrahim kini sudah bersih kembali dari sebutir kurma haram yang ia makan tanpa seizin pemiliknya," jawab malaikat kedua.











Share:

Mentadaburi Alam: Kajuan Subuh 28 Ramadhan 1444H,19 April 2023


Mentadaburi Alam, materi kajian Subuh 28 Ramadhan 1444H, 19 April 2023 bersama Bp. Muhammad Susyanto  SKM.
QS, Ali 'Imron, 190 rtinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
Orang-orang yang senantiasa mengingat Allah dalam kondisi apapun. Baik dalam kondisi berdiri, duduk maupun berbaring. Dan mereka juga senantiasa menggunakan akal pikiran mereka untuk memikirkan penciptaan langit dan bumi. 
Mereka pun berkata, “Wahai Rabb, Engkau tidak menciptakan makhluk yang sangat besar ini untuk bersenda gurau. Mahasuci Engkau dari senda gurau. Maka jauhkanlah kami dari azab Neraka, dengan cara Engkau bimbing kami kepada perbuatan-perbuatan yang baik dan Engkau lindungi kami dari perbuatan-perbuatan yang buruk. (Tafsir al-Mukhtashar) 
Ibnu Katsir menjelaskan, surat Ali Imran ayat 190 ini memotivasi untuk memperhatikan ketinggian langit dan keluasan bumi, tata letak dan semua yang ada padanya mulai gunung hingga lautan. Mulai padang pasir hingga hutan. Mulai hewan hingga tumbuhan dan pepohonan. Juga bintang-bintang. “Renungkanlah alam, langit dan bumi. Langit yang melindungimu dan bumi yang terhampar tempat kamu hidup,” kata Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar. “Pergunakanlah pikiranmu dan tiliklah pergantian antara siang dan malam. 
Semuanya itu penuh dengan ayat-ayat, tanda-tanda kebesaran Allah.” Ulul albab menurut Ibnu Katsir adalah orang yang memiliki akal sempurna lagi memiliki kecerdasan. Sedangkan menurut Sayyid Qutb, ulul albab adalah orang-orang yang memiliki pemikiran dan pemahaman yang benar. 
Orang yang memahami bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah, mereka itulah ulul albab. Sedangkan orang-orang bodoh, meskipun ia melihat langit dan bumi serta melihat pergantian siang dan malam setiap hari, mereka tidak sampai pada kebenaran itu. Meskipun secara akademis dikenal pandai. Karena itulah, Amr bin Hisyam yang oleh kaumnya diberi gelar Abul Hakam, dalam Islam diberi gelar Abu Jahal.

Bahwa ulul albab adalah orang yang banyak berdzikir dan bertafakkur. Ia berdzikir dalam segala kondisi baik saat berdiri, duduk ataupun berbaring. Ia juga mentafakkuri (memikirkan) penciptaan alam ini hingga sampai pada kesimpulan bahwa Allah menciptakan alam tidak ada yang sia-sia. Maka ia pun berdoa kepada Allah, memohon perlindungan dari siksa neraka.
Share:

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget