Hati Manusia yang Mudah Berbolak-balik


Kajian Ahad Pagi, 21 September 2025
Ustadz Ulil Albab Al Hafidz


Hati manusia adalah misteri yang tak terduga. Ia bagaikan lautan yang tenang, namun sewaktu-waktu bisa bergelora. Ia juga seperti cermin, yang bisa memantulkan keindahan, tetapi juga bisa memantulkan kebencian. Itulah mengapa kita sering mendengar ungkapan bahwa hati itu mudah berbolak-balik. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, :

Sesungguhnya hati anak Adam itu seperti bejana yang mendidih. Ia mudah berbolak-balik (HR. Muslim)

Sedekah dan Berbuat Baik kepada Orang yang Menyakiti 
Kita Sifat hati yang mudah berbolak-balik membuat kita harus waspada. Waspada dalam mencintai, dan waspada dalam membenci. Kita tidak boleh terlalu berlebihan dalam mencintai, karena suatu saat cinta itu bisa berubah menjadi benci. Kita juga tidak boleh terlalu berlebihan dalam membenci, karena kebencian itu bisa berubah menjadi cinta. 
Sebuah ungkapan Arab yang sangat indah mengatakan, "jubilatil qulubu ‘ala hubbi man ahsana ilaiha" yang artinya, "Hati-hati manusia tercipta dalam keadaan mencintai siapa yang berbuat baik kepada dirinya." Ungkapan ini menunjukkan bahwa berbuat baik adalah kunci untuk menaklukkan hati. Bahkan kepada orang yang sering menyakiti kita, kita harus tetap berbuat baik. 

Mengapa kita harus berbuat baik kepada orang yang menyakiti kita? 
Karena berbuat baik adalah cara untuk menyembuhkan luka dan mengubah kebencian menjadi cinta. Ketika kita berbuat baik kepada orang yang menyakiti kita, kita sedang menunjukkan kepada mereka bahwa kita tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Kita membalas kejahatan dengan kebaikan. 

Prinsip Hidup: 
Berprasangka Baik, Tetapi Tetap Waspada Prinsip hidup yang baik adalah memercayai orang lain, berprasangka baik (husnudzon), tetapi tetap waspada. Kita harus memercayai orang lain, karena kepercayaan adalah dasar dari setiap hubungan. Namun, kita tidak boleh percaya begitu saja kepada setiap orang. Kita harus tetap waspada, karena tidak semua orang memiliki niat baik. 
Waspada bukan berarti kita harus mencurigai setiap orang. Waspada adalah sikap kehati-hatian yang membuat kita tidak mudah terjebak dalam jebakan orang yang berniat jahat. Waspada adalah cara untuk melindungi diri dan menjaga hati dari kekecewaan. 
Berdoa dan Waspada: Menjaga Iman Hingga Diakui sebagai Umat Nabi Muhammad SAW Di tengah kehidupan yang penuh dengan godaan dan cobaan, kita harus senantiasa berdoa dan waspada. Berdoa adalah cara kita untuk memohon perlindungan dari Allah SWT. Berdoa juga cara kita untuk memohon kekuatan agar kita tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal buruk. 
Selain berdoa, kita juga harus waspada. Waspada dalam menjaga iman, waspada dalam menjaga lisan, dan waspada dalam menjaga perbuatan. Kita harus senantiasa mengingat bahwa tujuan utama kita hidup di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah SWT dan mengikuti ajaran Rasulullah SAW. 
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan untuk menjaga iman, sehingga suatu saat nanti kita diakui sebagai umat Nabi Muhammad SAW di hari kiamat. Aamiin.









Share:

No comments:

Post a Comment

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget