Setiap awal bulan menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh para anggota Jami'yyatul Qur'an. Tepatnya pada tanggal 1 setiap bulannya, ba'da salat Isya, mereka berkumpul untuk melaksanakan kegiatan rutin yang penuh berkah: khotmil Al-Qur'an. Tradisi ini bukan hanya sekadar agenda bulanan, melainkan juga wadah untuk mempererat tali silaturahmi, memperdalam pemahaman agama, dan meningkatkan kecintaan terhadap Al-Qur'an.
Pada bulan September 2025 ini, agenda istimewa itu kembali digelar. Bertempat di masjid atau pusat kegiatan yang telah ditentukan, suasana khidmat dan penuh kekhusyukan terasa sejak para jemaah mulai berdatangan. Mereka membawa Al-Qur'an masing-masing, siap untuk melafalkan setiap ayat dengan penuh penghayatan.
Khotmil Al-Qur'an yang menjadi inti dari kegiatan ini bukan hanya sekadar membaca hingga tuntas, tetapi juga mencerminkan semangat kebersamaan. Setiap anggota mendapat giliran untuk membaca bagian-bagian tertentu dari Al-Qur'an secara bergantian. Suara-suara indah yang melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an secara berkesinambungan menciptakan harmoni spiritual yang menenangkan hati.
Kegiatan rutin ini memiliki banyak makna. Pertama, ini adalah bentuk komitmen untuk selalu menjaga interaksi dengan Al-Qur'an, menjadikannya sebagai pedoman hidup. Kedua, khotmil Al-Qur'an bersama-sama melahirkan energi positif dan motivasi bagi setiap individu untuk lebih giat lagi dalam beribadah. Ketiga, momen ini menjadi sarana dakwah yang efektif, mengajak lebih banyak orang untuk merasakan indahnya mencintai Al-Qur'an.
Usai melantunkan ayat terakhir, acara biasanya ditutup dengan doa bersama. Doa tersebut dipanjatkan untuk kebaikan diri, keluarga, dan seluruh umat Islam, seraya memohon keberkahan dan syafaat dari Al-Qur'an. Setelah itu, momen kebersamaan dilanjutkan dengan ramah tamah, berbagi cerita, dan saling menguatkan dalam perjalanan spiritual.
Dengan rutinnya kegiatan ini, Jami'yyatul Qur'an berhasil menciptakan sebuah komunitas yang solid, di mana nilai-nilai Al-Qur'an dijunjung tinggi dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka membuktikan bahwa Al-Qur'an tidak hanya dibaca, tetapi juga dihayati dan diamalkan. Tradisi baik ini diharapkan dapat terus berlanjut, menjadi pengingat bagi setiap individu untuk selalu kembali kepada Al-Qur'an di tengah kesibukan dunia.
No comments:
Post a Comment