Eman-Eman Temen Wong Sugih ora Sembayang

 


"Eman-eman temen wong bagus ora sembahyang 2x, kowe bagus endi karo kanjeng nabi Yusuf, kanjeng nabi Yusuf baguse tanpa tandingan Allahumma sholli ala Muhammad ya Rabbi sholli alaihi wasalim eman-eman temen wong ayu ora sembahyang 2x apa ora isin karo Siti Zulaikha Putri gandhes luwes ayune uleng-ulengan"
Kita diwarisi Syair-syair yang penuh makna dan lirik lantunya sangat cocokdengan kultur jawa. Para wali, ulama dan kyai Jawa telah menciptakan danmewariskan puji-pujian itu. Syair itulah yang cocok untuk puji pujian sebelumSholat. Terima kasih kepada para kyai, teman-teman, undip maupun masyarakat yang telahmembantu terbukukanya syair-syair ini. 
Syiar Islam dengan syair begitu semarak. 
Dari Said bin Musayyab, ia berkata, "Suatu ketika Umar berjalan kemudian bertemudengan Hassan bin Tsabit yang sedang melantunkan syair di masjid. Umar menegur Hassan, namun Hassan menjawab, `aku telah melantunkan syair di masjid yang didalamnya ada seorangyang lebih mulia darimu(Nabi). Kemudian ia menoleh kepada Abu Hurairah. Hassan melanjutkan perkataannya. Bukankah engkau telah mendengarkan sabda Rasulullah SAW, jawablah pertanyaanku, ya Allah mudah-mudahan Engkaumenguatkannya dengan Ruh al-Qudus. Abu Hurairah lalu menjawab, Ya Allah, benar (aku telah medengarnya)."(HR Abu Dawud [4360] anNasa'i [709] dan Ahmad [209281). 

Mengomentari hadits ini, Syaikh Ismail Az-Zain menjelaskan adanya kebolehanmelantunkan syair yang berisi puji-pujian, nasihat, pelajaran tata krama dan ilmu yangbermanfaat di dalam masjid. (Irsyadul mu’minin ila Fadha'ili Dzikri Rabbil 'Alamin, hlm.16).

Manfaat Syair/Puji-pujian bentuk lagu :
Dari sisi syiar dan penanaman akidah umat. Selain menambah syiar agama,amaliah ini merupakan strategi sangat jitu untuk menyebarkan ajaran Islam di tengahmasyarakat. Karena di dalamnya terkandung beberapa pujian kepada Allah SWT, dzikir dan nasihat. 
Dari aspek psikologis, lantunan syair yang indah itu dapat menambah semangatdan mengkondisikan suasana. Dalam hal ini, tradisi yang telah berjalan di masyarakattersebut dapat menjadi semacam warming up (persiapan) sebelum masuk ke tujuan inti yakni shalat lima waktu. 
Mengobati rasa jemu sembari menunggu waktu shalat jama'ah dilaksanakan. juga agar para jamaah tidak membicarakan hal-hal yang tidak perlu ketika menunggu shalat jama'ah dilaksanakan. Melantunkan syair puji-pujian juga dapat dikatagorikan sebagai dzikir. Seperti yang dikatakan Al-Ghozali, “dzikrulloh berarti ingatnya seseorang bahwa Alloh mengamati seluruh tindakan dan pikiranya”. 
Sehingga dzikir tidak bermakna sempit hanyamelafalkan lafal jalalah atau lafal lainya meskipun sama-sama membutuhkan kehadiran-hudlurnya hati. Dengan beberapa alasan inilah maka membaca sholawat, dzikir, nasehat, puji-pujiansecara bersama-sama sebelum melaksanakan shalat jama'ah di masjid atau di mushallaadalah amaliah yang baik dan dianjurkan. 
Namun dengan satu catatan, tidak mengganggu orang yang sedang melaksanakan shalat. Tentu hal tersebut disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing masjid dan mushalla. Tentunya masih banyak argumen lain, terutama yang masih ada dibenak para kyai danummat muslimin yang memiliki kepekaan hati. 

Fungsi Syair/Singir dalam Masyarakat Santri Muzakka dkk. (2002) menemukan tiga fungsi utama syi’ir, yaitu 
fungsi hiburan, fungsipendidikan dan pengajaran, dan fungsi spiritual. 
Fungsi hiburan muncul karena hadirnya syi’ir dalam khazanah sastra selalu dinyanyikan baik dengan iringan musik tertentu maupun tidak. 
Fungsi pendidikan dan pengajaran muncul karena di samping syi’ir mengekspresikan nilai-nilai dedaktis, yakni pendidikan nilai-nilai moral Islam danpengetahuan Islam yang kompleks, syi’ir juga digunakan sebagai bahan ajar danatau media pengajaran di kalangan masyarakat santri. 
Fungsi spiritual muncul karena sebagian besar syi’ir diberlakukan penggunaanyasemata-mata sebagai upaya penghambaan diri (ibadah) kepada Tuhan yakni untukmempertebal rasa keimanan dan ketakwaan. 




 




Share:

Al Qur'an dan Agama adalah Sebaik-Baik Nasehat

 

Kajian Rutin Ba'da Subuh, 26 November 2023 

Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi rasul-Nya, bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin, serta bagi umat Islam umumnya.” (HR. Muslim) \

Penjelasan Hadist:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai penyebutan dengan hal terpenting lalu yang penting lainnya karena beliau menyebutkan nasihat bagi Allah, lalu kitab-Nya, lalu rasul-Nya, lalu kepada imam kaum muslimin, lalu kepada kaum muslimin secara umum. Sedangkan Al Qur'an didahulukan daripada Rasul, meskipun Rasul telah tiada Hadist tetap terjaga dan nasihat kepada keduanya saling terkait. 

Apa yang dinashatkan Alloh SWT mencakup : 
  • Mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah dan bersaksi bahwa Allah itu Esa dalam rububiyah, uluhiyyah, juga dalam nama dan sifat-Nya. 
  • Membela Al-Qur’an dari yang menyelewengkan dan mengubah maknanya. 
  • Membenarkan setiap yang dikabarkan tanpa ada keraguan. 
  • Menjalankan setiap perintah dalam Al-Qur’an. Menjauhi setiap larangan dalam Al-Qur’an. 
  • Mengimani bahwa hukum yang ada adalah sebaik-baik hukum, tidak ada hukum yang sebaik Al-Qur’an.
  • Mengimani bahwa Al-Qur’an itu kalamullah (firman Allah) secara huruf dan makna, bukan makhluk. 

Nasihat bagi rasul-Nya mencakup: 
  • Ittiba’ kepada beliau, mengikuti setiap tuntunan-Nya. 
  • Mengimani bahwa beliau adalah utusan Allah, tidak mendustakannya, beliau adalah utusan yang jujur dan dibenarkan. 
  • Menjalankan setiap perintah beliau. 
  • Menjauhi setiap larangan beliau. 
  • Membela syari’atnya. 
  • Mengimani bahwa segala sesuatu yang datang dari beliau sama seperti yang datang dari Allah dalam hal mengamalkannya. 
  • Membela Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika hidup dan ketika beliau telah tiada, termasuk pula membela ajaran beliau. 

Nasihat kepada ulama kaum muslimin mencakup: 
Mencintai mereka. Menolong mereka dalam menjelaskan kebenaran seperti dengan menyebarkan tulisan dan karya para ulama. 
Membela kehormatan mereka. 
Meluruskan kesalahan mereka dengan cara yang baik. 
Mengingatkan mereka dalam kebaikan dengan mengarahkan cara yang pas ketika menyampaikan dakwah kepada yang lain.










Share:

Undangan Subuh Berjama'ah

 


Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (QS: Al Isro',78)

Share:

Bercocok Tanam Bentuk Memakmurkan Bumi

Kajian rutin Ahad Pagi Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai, 19 November 2023. Tema Kajian adalah Memakmurkan Bumi bersama Ustadz Retno Ahmad Pujiono, LC. 
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak seorang muslim pun yang bercocok tanam, melainkan setiap tanamannya dimakan atau dicuri orang atau dimakan binatang liar atau dimakan burung atau hilang, niscaya semuanya itu menjadi sedekah baginya.” (HR Muslim). Hadits ini menjelaskan keutamaan bercocok tanam yang penuh dengan nilai sedekah.

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang Muslim yang bercocok tanam, kecuali setiap tanamannya yang dimakannya bernilai sedekah baginya, apa yang dicuri orang darinya menjadi sedekah baginya, apa yang dimakan binatang liar menjadi sedekah baginya, apa yang dimakan burung menjadi sedekah baginya, dan tidaklah seseorang mengambil darinya melainkah itu menjadi sedekah baginya." (HR Muslim).
Bertani dan bercocok tanam adalah salah satu perbuatan mulia yang bisa dilakukan oleh umat manusia. Selain menjaga kelestarian alam, bertani juga mampu menghidupi banyak makhluk ciptaan Tuhan. Sayangnya, bertani dan bercocok tanam di zaman modern seperti tidak begitu digemari oleh banyak kalangan.

Tafsir QS Abasa 24 - 32:
Kemudian Allah mengarahkannya untuk merenung dan berpikir pada makanannya, bagaimanakah makanan itu sampai padanya setelah melalui berbagai fase dan dimudahkan oleh Allah untuknya seraya berfirman, “Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya, sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit).” Yakni Kami turunkan hujan ke bumi dengan lebat, “kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya” untuk tumbuh-tumbuhan,, “lalu Kami tumbuhkan di bumi itu,” berbagai macam makanan lezat dan hidangan nikmat, “biji-bijian,” dan ini mencakup seluruh macam biji-bijian dengan berbagai macamnya, “anggur dan sayur-sayuran,” yaitu sayur-sayuran hijau, “zaitun dan pohon kurma.” Allah menyebutkan empat macam di atas secara khusus karena manfaatnya yang besar. 
“Dan kebun-kebun (yang) lebat,” yakni, kebun-kebun yang di dalamnya terdapat banyak pohon yang saling berjubel satu sama lain, “dan buah-buahan serta rumput-rumputan,” buah-buahan yang disenangi orang lain, seperti buah tin, anggur, dalima, dan lainnya. Sedangkan rumput-rumputan adalah makanan hewan dan binatang ternak. Karena itu Allah berfirman, “untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu,” yang diciptakan dan ditundukkan Allah bagi kalian. Maka siapa pun yang memperhatikan berbagai nikmat ini, wajib baginya bersyukur kepada Rabbnya dan mencurahkan daya untuk kembali padaNya dan mengarah pada ketaatan, serta membenarkan berita-beritaNya. 







Lihat Versi Instagram


Share:

Undangan Subuh Berjama'ah dan Kajian Rutin

 



Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (QS: Al Isro',78)

Share:

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget