Menjadi Bapak Yang Ideal ?

Sosok yang digambarkan sebagai seorang Bapak/Ayah sangat lengkap dan ideal tersurat di dalam Al Qur'an. Tentunya sosok Ayah yang tergambar ideal yang pertama dalam Al Qur'an adalah Nabi Muhammad SAW. Diantara sosok ayah yang lain dominan dijelaskan dalam al-Qur’an yaitu Luqman al-Hakim, Nabi Nuh, Nabi Ya’qub,Nabi Ibrahim, dan Nabi Syu’aib. Sosok-sosok tersebut memberikan keteladanan terkait peran ayah dalam beberapa bidang dan beberapa kondisi. Saya bukanlah seorang ayah ideal sebagaimana Lukman, Nuh dan lainnya. untuk anak-anak. Sehingga, disaat Allah swt memberikan amanat hingga saat ini tiga orang anak yang telah beranjak dewasa, mengulang kembali bagaimana sebagai sosok ayah yang dapat dijadikan contoh. 
Dengan Visi hidup saya "Bertemu Istri, Anak-anak dan Keturunan di dalam Surga" Saya merasa inilah waktu nyata untuk belajar menjadi seorang ayah idaman syurga. Ibarat Madrasah (sekolah) Ayah adalah kepala sekolahnya. Kadang ia langsung menjadi "guru" bagi anak-anaknya. Ia juga yang bersama-sama mengatur waktu-waktu pendidikan keluarga bersama "guru" lain yakni istrinya. Di dalam bangunan madrasah keluarga ini untuk menuju Visi maka yang dilakukan adalah membuat misi-misi. Misi-misi diantaranya adalah keluarga selalu bersandar pada aturan Alloh dan Rosulnya. Dari bangun pagi sampai tidur selalu menggunakan aturan yang Alloh dan Nabi Muhammad contohkan. 
Mendekatkan anak-anak dengan Al Qur'an dengan menyekolahkan mereka di pondok pesantren. Dalam bermuamalah juga ditekankan untuk selalu bersilaturahmi, menolong, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang muda. dan sebagainya.
Dalam "madrasah" keluarga tersebut haruslah "lulus" generasi-generasi emas. Generasi yang Solih/shalihah, cerdas, mempunyai kedalaman pengetahuan agama, punya skill yang mumpuni dan peduli dengan kondisi di sekitarnya. Penerjemahan Visi-misi melalui "kurikulum dan program" pendidikan bagi anak-anaknya dengan sebaik mungkin. Pertama, keimanan kepada Islam akan menjadi pondasi dasar keyakinannya dan dalam melangkah. Anak-anak akan memiliki aqidah yang kokoh. Tidak tergoyahkan dengan apapun meski jiwa menjadi taruhannya. 
Kita bisa melihat betapa hebatnya "madrasah" yang dibangun keluarga Yasir dan Sumayyah. Dengan kuatnya iman mereka. Sejarah telah mencatat sikap teguh mereka mempertaruhkan nyawa demi iman. Keimanan yang kuat dari anak-anak akan diiringi dengan kepribadian Islam atau Asy-Syakhshiyyah Al-Islamiyyah yang ditanamkan sejak kecil. Jadilah ia, anak-anak yang tangguh dengan kokohnya iman dan baiknya perangai. Kedua, 'ulumuddin akan menjadi "mata pelajaran" unggulan di dalam "madrasah"nya. Anak-anak akan dibekali dengan ilmu-ilmu agama atau Tsaqafah Islamiyyah. Sejak dini anak dibekali dengan kemampuan agar baik berinteraksi dengan Al-Quran. Dasar-dasar "tools" atau ilmu alat akan mulai dikenalkan sejak belia. Praktik Ibadah, Fiqh Keseharian, Akhlak dan sebagainya. Anak-anak juga akan diberikan kisah-kisah heroik dari catatan tinta emas sejarah Islam. 
Bahwa anak-anak harus memahami jati dirinya, yang salah satunya banyak memahami sejarah Islam. Ketiga, "murid-murid" sejatinya memiliki minat masing-masing. Sebab dalam mengarungi kehidupan di dunia memang dibutuhkan skill, wawasan ilmu pengetahuan serta teknologi yang cukup. Sehingga, di dalam "madrasah" terdapat pula bimbingan guna masa depan sang buah hati. Anak-anak akan mendapat arahan sebaik mungkin dalam menggapai masa depannya. Ayah adalah salah satu "guru konseling" yang terbaik bagi anak-anaknya. Arahannya akan sangat berguna dalam menentukan pilihan-pilihan langkah si anak. 
Keempat, teladan adalah kunci dalam sebuah kepemimpinan. Sehingga teladan baik dari seorang ayah bagi anak-anaknya mutlak ada. Teladan dalam kokohnya iman. Teladan dalam mulianya akhlak. Teladan dalam semangat beribadah, belajar dan kepedulian kepada lingkungan. Teladan pengetahuan dan skill yang baik. Dan semua keteledanan baik selayaknya dimiliki oleh seorang "kepala sekolah" dalam "madrasah" keluarga. 

Share:

27 Ramadhan 1444H

QS Al Mu'minun ayat refleksi di bulan Ramadhan 27 Ramadhan 1444H.
Share:

Kajian Rutin Ahad Pagi : QS. Al Qori'ah

Kajian Rutin Ahad Pagi, 10 Desember 2023 bersama Ustadz Retno Ahmad Pujiono,LC dari MTQ NUSA Banjarnegara. Tema pada Ahad ini adalah QS AL Qori'ah. 
Al-Qariah merupakan salah satu surat dalam Al-Quran tepatnya surat ke 101. Al-Qariah terdiri dari 11 ayat yang ada pada jus 30 atau kelompok juz amma. Surat Al-Qariah diturunkan di kota Mekkah sehingga termasuk dalam golongan surat Makkiyah. Berikut adalah isi kandungan surah Al-Qariah beserta bacaan Arab dan latinnya Dikutip dari buku Juz Amma Tajwid Berwarna dan Terjemahannya, M. Khalilurrahman Al Mahfani (2014 :165) surat Al-Qariah yang terdiri dari 11 ayat dan diturunkan setelah surat Al-Quraisy ini penamaannya diambil dari kata Al-Qariah yang terdapat pada ayat pertama. 
Al-Qariah memiliki arti hari kiamat. Dalam Alquran ada beberapa nama lain yang memiliki arti hari kiamat yaitu Al-Qiyamah, Al-Haqah, dan Al-Ghasyiyah.
Ayat 1 – 3 
Tiga ayat ini mendefinisikan Al-Qariah yang mengandung arti hari kiamat. Dilanjutkan dengan satu pertanyaan Allah, apakah Al-Qariah itu? Pada ayat ketiga ini Allah bertanya lagi “Tahukah kamu apakah hari ini hari kiamat?” 
Ayat 4 – 5 
Menjelaskan peristiwa yang terjadi pada hari kiamat keadaan manusia sangat panik, ketakutan dan kebingungan. Mereka berlarian tak tentu arah sehingga digambarkan seperti anai-anai yang beterbangan.Di antara para mussafir ada yang menjelaskan makna anai-anai adalah laron-laron yaitu binatang yang terbang tak tentu arah, ia hanya terbang apakah ia akan selamat atau celaka. Sedangkan, gunung-gunung digambarkan seperti bulu yang berhamburan. Bisa dibayangkan betapa dahsyatnya kiamat pada saat itu sehingga gunung diibaratkan seperti bulu yang dihambur-hamburkan sehingga menjadikan manusia kebingungan.
Ayat 6 – 9 
Ayat ini menjelaskan bahwa pada waktu kiamat itu kelak akan diadakan timbangan (mizan). Semua amal manusia seberat zarrah pun atau sehalus (atom), tidak lepas dari timbangan. Bagi mereka yang ringan timbangan amal kebaikannya, dan bahkan kosong dari kebajikan, maka tempat kembalinya adalah jurang yang dalam di neraka Hawiyah. 
Ayat 10 – 11 
Menjelaskan tentang neraka Hawiyah yang memiliki arti yang turun. Maka orang yang sedikit amal kebaikannya akan dimasukkan Allah SWT ke dalam neraka Hawiyah. Neraka Hawiyah itu berisi api yang panas dan bergejolak.






Share:

Progres Pembangunan Jalan

Share:

 


Undangan Sholat Subuh Berjamaah dilanjutkan Kajian Rutin Ahad Pagi di Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai Banjarnegara


Undangan Sholat Subuh Berjama'ah dilanjutkan dengan Kajian Rutin Ahad Pagi, 10 Desember 2023 bersama Ustadz Retno Ahmad Pujiono, LC dari Rumah Qur'an NUSA Banjarnegara @nusabanjarnegara

https://www.instagram.com/reel/C0nDBCBSn07/?igshid=NGEwZGU0MjU5Mw==

Share:

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget