Menjaga Lisan

 

Allah ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Al-Hujurat : 12).
Rasullulah shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga memperingatkan manusia agar tak banyak bicara, kecuali berbicara untuk hal-hal yang penting, bermanfaat ataupun untuk mengingat Allah SWT.
“Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berzikir kepada Allah; sesungguhnya memperbanyak perkataan tanpa zikir kepada Allah akan mengeraskan hari, dan sejauh-jauh manusia adalah yang hatinya keras.” (HR. Tirmidzi).
Seorang Muslim yang baik adalah yang selalu menebar kebaikan, kasih sayang, dan cinta bagi orang-orang di sekitar. Ia tidak melakukan teror, membuat orang lain terganggu, dan menimbulkan kerusuhan. Ia jaga perangainya agar tidak menyakiti orang lain, walau hanya dengan ucapan dan kata-katanya. Ia selalu berhati-hati dan berpikir seribu kali dalam berucap dan berbuat sehingga tak ada ucapan dan perbuatan yang melukai dan mencederai hati dan fisik orang lain.
Seseorang yang menjaga lisannya tidak berkata kecuali perkataan yang baik, ucapan yang haq, adil, dan jujur. Jika seseorang senantiasa menjaga lisannya, niscaya Allah akan senantiasa membimbing dia pada perbuatan-perbuatan yang baik dan mengampuninya.




Share:

Bazar Ramadhan "Asy Syifa'" Perum Gayam Permai

 


Share:

Kisah Nabi Yusuf


MC : Tasmira Filzah Aftania Binti Rio
Ramadhan ke-15 1445H kajian ba'da Subuh bersama Ustadz Akbar dari Pondok NUSA. Surat Yusuf turun ketika tahun kesedihan Nabi Muhammad SAW, meninggalnya Istri dan Abu Tolib, ke Toif, dilempari batu,tidak diterima didustakan. 
Nabi Yusuf 'alaihis salam (sekitar 1745-1635 SM) adalah nabi Islam yang diutus setelah Nabi Ya'qub as. Nabi Yusuf 'alaihis salam merupakan anak Nabi Ya'qub 'alaihis salam dan merupakan buyut dari Nabi Ibrahim 'alaihis salam. Kisah Nabi Yusuf dijelaskan dalam satu surat khusus dalam Al Qur-an surat ke 12 yakni" Surat Yusuf" yang terdiri dari 111 surat. 
Beliau menghadapi persekongkolan jahat yang justru datang dari orang-orang yang dekat dengannya, yaitu saudara-saudaranya. Mereka merencanakan untuk membunuhnya. Rencana itu mereka buat saat Nabi Yusuf 'alaihis salam masih kecil, mereka memasukkan Nabi Yusuf 'alaihi salam ke dalam sebuah sumur. Setelah seseorang menemukannya kemudian Nabi Yusuf 'alaihis salam dijual di pasar mesir lalu dia dibeli dengan harga yang sangar murah. 
Kemudian beliau menghadapi r4yuan dari isteri seorang pria yang mempunyai jabatan penting saat itu. Ketika ia menolak r4yuannya, ia pun dimasukkan ke dalam penjara. Dalam beberapa waktu, beliau menjadi tahanan di penjara. 

Setelah mampu mentakwilkan mimpi sang raja iapun dibebaskan dari penjara dan akhirnya Beliau menjadi menteri dari raja yang pertama.Beliau menghadapi persekongkolan jahat yang justru datang dari orang-orang yang dekat dengannya, yaitu saudara-saudaranya. 
Mereka merencanakan untuk membunuhnya. Rencana itu mereka buat saat Nabi Yusuf 'alaihis salam masih kecil, mereka memasukkan Nabi Yusuf 'alaihi salam ke dalam sebuah sumur. 
Setelah seseorang menemukannya kemudian Nabi Yusuf 'alaihis salam dijual di pasar mesir lalu dia dibeli dengan harga yang sangar murah. Kemudian beliau menghadapi r4yuan dari isteri seorang pria yang mempunyai jabatan penting saat itu. Ketika ia menolak rayuannya, ia pun dimasukkan ke dalam penjara. 
Dalam beberapa waktu, beliau menjadi tahanan di penjara. Setelah mampu mentakwilkan mimpi sang raja iapun dibebaskan dari penjara dan akhirnya Beliau menjadi menteri dari raja yang pertama.Waktupun berlalu maka dengan izin Allah Nabi Yusuf 'alaihis salam dapat bertemu kembali dengan seluruh keluarganya, termasuk dengan ayahnya, Nabi Ya'qub 'alaihis salam. Ia memulai dakwahnya di jalan Allah Yang Maha Esa dari panggung kekuasaan. Ia melaksanakan rencana Allah SWT dan menunaikan perintahnya.





Share:

Kisah Nabi Idris

 



Nabi Idris sebagai rasul kedua setelah Nabi Adam As. Berikut ini akan dibahas secara detail kisah Nabi Idris yang banyak dikenal karena beliau pandai dalam berbagai bidang kehidupan. Kisah ini bisa menginspirasi untuk anda semua, khususnya untuk anda yang beragama islam.
Beliau ini merupakan nabi yang pandai dalam segala bidang, beliau juga rajin mempelajari berbagai mushaf peninggalan Nabi Adam. Selain itu, Nabi Idris juga diberi ilmu untuk membuat beragam alat yang bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. 
Allah memberikan gelar kepada Nabi Idris “Asadul Usud” yang memiliki makna singa. Singa menggambarkan sifat Beliau yang selalu teguh dan tidak putus asa dalam melaksanakan tugas – tugasnya. Beliau pun tentunya memiliki keberanian untuk menghadapi orang – orang kafir pada zamannya. Pada zamannya, banyak dijumpai manusia yang tidak mengingat Allah atau lalai akan perintah Allah. Akibatnya Allah memberikan hukuman kepada kaum nabi Idris dalam bentuk musim kemarau yang berlangsung sangat panjang.
Pada zaman Idris, ilmu pengetahuan sudah berkembang cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya pembangunan kota. Saat itu ada 188 kota yang telah didesain menjadi mewah. Ilmu yang dimiliki Nabi Idris diperoleh dari Nabi Syits bin Adam.Di dalam berdakwah, beliau juga mengajarkan tentang tauhid dan tata cara beribadah untuk menyembah Allah. 
Beliau juga membekali pedoman hidup yang diberikan kepada pengikutnya. Tujuannya adalah agar selamat dunia akhirat dan terbebas dari siksa api neraka. Selain itu, Beliau juga meninggalkan pesan – pesan dan kata – kata mutiara yang sebagian besar isinya mengandung ajakan untuk berbuat kebaikan dan taat kepada Allah SWT.




Share:

Syafaat


Kajian Subuh Ramadhan ke-12 Kamis, 21 Maret 2024 bersama Ustadz Yusman,SHI.MC oleh Ilma Binti Aditya.
Syafaat adalah penengah atau perantara yang berupa pertolongan dari malaikat, para nabi ataupun orang-orang mukmin pilihan. Yang mana Syafaat ini telah atas izin Allah SWT, dan Syafaat ini berguna untuk meringankan azab atau beban seseorang di Akhirat. Setiap muslim berdoa selalu mengharapkan syafaat Rasulullah SAW di hari akhir kelak, karena beliau merupakan manusia pilihan pemegang syafa’at al-uzma atau syafaat yang agung atas izin Allah SWT.
Baginda Nabi Muhammad SAW sempat menyebut bahwa ia akan memberikan syafaat kepada umat yang tidak menyekutukan Allah SWT hingga akhir hidupnya. Rasulullah bersada: 
“Setiap Nabi mempunyai doa yang mustajabah, maka setiap Nabi doanya dikabulkan segera. Sedangkan saya menyimpan doaku untuk memberikan syafaat kepada umatku di hari kiamat. Syafaat itu insyaAllah diperoleh umatku yang meninggal tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun.” (HR Muslim).

Siapakah yang akan Memberikan Syafaat? 
Dalam Shahih Muslim disebutkan bahwa para malaikat, para nabi, dan orang-orang beriman akan memberikan syafaat. Rasulullah SAW bersabda: 

 “Malaikat memberikan syafaat, para nabi dan kaum mukminin memberi syafaat, tidak ada lagi kecuali Dzat Yang Paling Penyayang….” (Shahih Muslim, hadits no. 302)

Syafaat di akhirat hanya akan didapat dengan dua syarat: 
 Izin dari Allah bagi syafi’ (orang yang memintakan syafaat) 
Adanya ridha Allah bagi orang yang dimintakan syafaat 

 Allah berfirman : 
“Tidak ada yang memberikan syafaat di sisi Allah kecuali dengan izin-Nya.” (QS. Al Baqarah: 255) “Mereka tidak akan memberi syafaat kecuali bagi orang yang diridhai-Nya.” (QS. Al Anbiya’: 28)
Share:

Footer Link

Pengumuman

  1. Tamu yang menginap 1x24 jam harus lapor RT.
  2. Dilarang Parkir Mobil di Jalan Perumahan
  3. Segala Jenis Truk dilarang Memasuki Jalan Perumahan

info ronda

Pelaksanaan Ronda lingkungan dimulai pukul 22.00 WIB s.d. Menyesuaikan Kondisi

Recent Posts

POSTINGAN TERBARU

Recent Posts Widget