Peristiwa Isra' Mi'raj adalah perjalanan Nabi dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram pada malam
hari, dan dibawa oleh malaikat Jibril ke Sidaratul Muta untuk menghadap Allah SWT secara
langsung dan tanpa halangan apapun, dengan tujuan untuk mendapatkan perintah dari Allah
SWT. Allah SWT untuk melaksanakan shalat lima waktu. Waktu siang dan malam
Disetiap peristiwa yang pernah dilalui pasti ada hikmah yang dapat diambil. Seperti
halnya dengan peristiwa isra’ mi’raj ini. Didalam surat al-Isra’ Allah menyebutkan kisah Isra’
hanya satu kali pada ayat pertama. Selanjutnya beralih pada skandal dan kejahatan orang-orang
yahudi, kemudian memperingatkan mereka kepada bahwa Al-Qur’an lah member petunjuk
kepada jalan yang lurus.
Dalam sejarah Islam, Isra' Mi'raj merujuk pada perjalanan malam Nabi Muhammad
SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha kemudian naik ke langit menuju Sidratul Muntaha dengan kendaraan bernama Buroq’ untuk menerima perintah Allah SWT untuk
menunaikan shalat lima waktu. Isra' Mi'raj adalah peristiwa yang wajib diyakini oleh setiap
muslim yang merupakan bagian dari catatan sejarah yang terekam jelas dalam Al-Qur'an dan
Hadits Nabi Muhammad SAW. Peristiwa Isra Mikraj dilatarbelakangi oleh meningkatnya
hambatan dan gangguan yang dihadapi Nabi Muhammad SAW saat berdakwah di kota
Mekkah.
Peristiwa Isrâ' dan Mi'râj merupakan salah satu keajaiban yang Allah SWT sebagai
penghormatan kepada utusannya, Nabi Muhammad SAW, setelah wafatnya paman dan
istrinya. Peristiwa ini juga menjadi penghibur setelah SAW diperlakukan tidak baik oleh
penduduk thaif ketika istri dan pamannya Khadijah dan Abu Thalib meninggal. Orang-orang
beriman Quraisy berpikir bahwa setelah wafatnya kedua orang yang mereka cintai, Nabi
Muhammad tidak memiliki perlindungan dan pembelaan dalam penyebaran Islam.
Allah hendak menunjukan bahwa Isra’
berakhir di Baitul Maqdis karena orang-orang yahudi akan dilengserkan dari tampuk
kepemimpinan umat, mengingat keberagaman kekejian dan kejahatan mereka.
Selanjutnya Allah akan mengalihkan kepemimpinan umat ini kepada Rasulullah, dan
menyatukan dua pusat dakwah agama Ibrahim alam diri beliau. Sudah tiba saatnya dilakukan
pergeseran kendali spiritual.
Yakni dari satu bangsa yang sejarahnya sarat diwarnai
penghianatan, tipu daya, kejahatan, dan dosa, kepada bangsa lain, dan lembaran hidupnya
berhiaskan kebaikan dan kebaikan. Sementara Rasul yang diutus ini masih menikmati wahyu
al-Qur’an yang memberi petunjuk kepada jalan yang paling lurus. Selain itu ada juga didalam
Q.S An-Najm 13-18
“Dan sungguh dia (Muhammad saw) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu
yang lain. (yaitu) sidaratul muntaha.
Didekatnya ada surge tempat tinggal. (Muhammad
melihat Jibril) ketika sidaratulmuntaha diliputi oleh sesuatu yang diliputinya. Penglihatannya
(Muhammad) tidak menyimpang dariyang dilihatnya itu dan tidak ?(pula) melampauinya.
Sungguh Ia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar” (Q.S
An-Najm 53:13-18).
Peristiwa-peristiwa diperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW :
1. Orang yang memakan daging busuk; orang yang suka ghibah
2. Orang bibir mereka dipotong dengan gunting besi : tanda orang munafik
3. Orang yang berjalan dengan kepalanya, orang yang berat melaksanakan sholat.