Ustadz : Alfin, SAg
11 Ramadhan 1446H (11 Maret 2025)
Dalam Al-Qur'an, surah Luqman mengabadikan kisah Luqman Al-Hakim, seorang hamba Allah SWT yang dikaruniai hikmah luar biasa. Kisahnya, terutama dalam ayat 12-19, memberikan pelajaran berharga tentang kebijaksanaan, syukur, dan pendidikan anak.
Luqman Al-Hakim: Sosok Bijaksana yang Diabadikan
Luqman Al-Hakim dikenal sebagai sosok yang sangat bijaksana. Allah SWT menganugerahkan kepadanya kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan buruk, serta kecerdasan untuk bersyukur atas segala nikmat.
Konon, ia mendapatkan "ilmu laduni" dari sisi Allah SWT, yaitu ilmu yang diberikan tanpa melalui perantara.
QS. Luqman Ayat 12-19: Nasihat Bijak untuk Anak
Ayat-ayat ini berisi nasihat Luqman kepada putranya, yang mencakup berbagai aspek kehidupan:
Ayat 12:
Menekankan pentingnya bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat.
Ayat 13:
Larangan mempersekutukan Allah (syirik), karena syirik adalah kezaliman yang besar.
Ayat 14-15:
Perintah berbuat baik kepada orang tua, terutama ibu, yang telah mengandung dan menyusui dengan penuh kasih sayang.
Namun, jika orang tua mengajak kepada kesyirikan, maka tidak boleh diikuti, tetapi tetap harus diperlakukan dengan baik.
Ayat 16-17:
Pengingat bahwa Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu, bahkan yang tersembunyi sekalipun.
Perintah mendirikan shalat, beramar makruf nahi munkar, dan bersabar atas segala cobaan.
Ayat 18-19:
Larangan bersikap sombong dan angkuh.
Perintah untuk bersikap sederhana dan merendahkan suara.
Kisah Perjalanan Luqman dan Anaknya
Salah satu kisah yang sering diceritakan adalah ketika Luqman dan putranya melakukan perjalanan dengan seekor keledai. Dalam perjalanan tersebut, mereka mendapat berbagai komentar dari orang-orang yang mereka temui:
- Ketika anaknya menaiki keledai dan Luqman menuntun, orang-orang berkata, "Lihatlah anak itu, tidak punya sopan santun, membiarkan orang tuanya berjalan kaki."
- Ketika Luqman yang menaiki keledai dan anaknya menuntun, orang-orang berkata, "Lihatlah orang tua itu, tidak punya belas kasihan, membiarkan anaknya berjalan kaki."
- Ketika keduanya menaiki keledai, orang-orang berkata, "Lihatlah mereka, menyiksa hewan."
- Ketika keduanya berjalan kaki sambil menuntun keledai, orang-orang berkata "Lihatlah orang-orang bodoh itu, tidak menaiki keledai itu".
Kisah ini menggambarkan bahwa manusia tidak akan pernah lepas dari komentar orang lain. Luqman mengajarkan kepada putranya untuk tidak terlalu mempedulikan perkataan manusia, tetapi fokus pada apa yang benar di sisi Allah SWT.
Pelajaran yang Dapat Dipetik
Kisah Luqman Al-Hakim memberikan banyak pelajaran berharga, antara lain:
Pentingnya memiliki hikmah dan kebijaksanaan.
Kewajiban bersyukur kepada Allah SWT.
Larangan berbuat syirik.
Kewajiban berbakti kepada orang tua.
Pentingnya mendirikan shalat, beramar makruf nahi munkar, dan bersabar.
Larangan bersikap sombong dan angkuh.
Pentingnya bersikap sederhana.
Semoga kisah Luqman Al-Hakim dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan bersyukur.
No comments:
Post a Comment