Ustadz : Dwi Budi Prasojo,SKM
15 Ramadhan 1446H (15 Maret 2925)
Shalat adalah kewajiban utama bagi seorang muslim, sesudah ia mengucapkan dua kalimat syahadat yang menjadi syarat masuk Islam. Shalat merupakan ibadah yang sangat mulia, dicintai, dan disukai oleh Allah SWT. Shalat menempati kedudukan tertinggi dalam islam sebagai tiang agama, sebagai penunjukkan identitas seseorang yang beriman atau kafir, dan juga merupakan ibadah pertama yang diwajibkan oleh Allah SWT.
Menurut hukum syara’ shalat adalah melakukan gerakan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan beberapa syarat di dalamnya terdapat kalimat-kalimat Al-Quran yang di ucapkan. Shalat dimulai dari takbir hingga salam, namun juga terdapat aturan-aturan yang terkandung dalam hukum syara.
Shalat merupakan bacaan dan gerakan yang penting bagi kebutuhan jasmani, dan rohani yang bukan hanya sekedar bacaan dan gerakan yang terdiri dari takbiratul ihram,rukuk, sujud, duduk, dan salam. Namun juga mengandung nutrisi yang sangat penting bagi kesehatan jasmani dan rohani. Terpenuhinya kesehatan kebutuhan jasmani dan
rohani ini dapat berpengaruh pada keseimbangan tubuh. Keseimbangan tubuh ini meliputi kebutuhan seperti makan, minum, oksigen, tempat tinggal, dan kebutuhan biologis (seksual).
Sedangkan kebutuhan dari terpenuhinya asupan nutrisi dari kebutuhan rohani meliputi kebutuhan akan ketenangan, rasa aman, kasih sayang dan cinta, kepercayaan diri, berpikir positif, penghargaan diri, kecerdasan, dan aktualisasi diri. Jika kebutuhan ini sudah dapat dikombinasikan dan difungsikan dengan baik, maka dapat memberikan kekuatan dahsyat yang akan melahirkan motivasi hebat untuk meningkatkan kualitas diri sehingga seseorang dapat berhasil mencapai kesuksesan dalam berbagai segi kehidupan.
![]() |
Foto:freepik |
Gerakan Takbiratul Ihram Takbiratul ihram
adalah setara dengan ungkapan dari niat. Dalam melaksanakan shalat tentu ada gerakan takbiratul ihram. Sebagai wujud ingatan niat dalam tiap peralihan gerakan shalat. Ketika seorang melaksanakan takbiratul ihram, lalu ia di saat berdiri dengan kedua tangan diangkat sejajar dengan kedua pundak atau telinga dengan terbaik maka diikuti dengan membaca takbiratul ihram. Dalam gerakan ini melancarkan aliran darah dalam badan dan melancarkan sistem kekebalan tubuh, dan menguatkan otot tangan. Ketika seorang melaksanakan gerakan takbir kondisi jantung pasti ada di bawah otak, jadi peredaran darah dapat lancar mendekati otak dan seluruh badan. Ketika tangan dinaikkan ke atas, sejajar dengan bahu dan telinga tentu meluruskan otot tangan bagian atas. Kemudian menaruh tangan di bawah jantung pas di atas perut bakal menurunkan nyeri sendi yang ada di siku dan bahu.
Ruku' meruapakan salah satu gerakan shalat yang wajib dilakukan dan tidak boleh ketinggalan. Ruku disunnahkan untuk membaca tasbih. Telah diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, nabi pernah bersabda: “Jika salah seorang kalian ruku’, hendaknya ia mengucapkan: subhana Rabbiya al-azhim sebanyak tiga kali, dan itu adalah bacaan yang
minimal” membaca tasbih ketika ruku, dalam satu hadis di jelaskan untuk membawa hati.
Tumaninah atau khusyu menciptakan hati yang tenang saat shalat. Sehingga seorang yang melaksanakan ruku dengan khusyu, mendapatkan pahala bagi yang melakukan shalat dengan khusyu. Seseorang yang menjalankan ruku’ dengan terbaik dan tenang, akan mempunyai manfaat dalam kesehatan pada tubuhnya.
Hal ini mampu menjaga kelewesan tulang belakang terdapat pada sumsum tulang belakang yang mengalirkan darah. Selanjutnya ruku dapat mengatur keutuhan dan manfaat pada tulang. Dengan itu dapat menyamakan kondisi jantung dengan otak sampaialiran darah mengalir dengan optimal ke bagian tengah tubuh. Sementara ruku dapat
membentuk urine untuk menangkal penyakit prostat.
I’tidal dengan Tuma’ninah
I’tidal adalah sebuah gerakan bangun dari ruku’ sebelum melakukan sujud.Rasulullah pernah bersabda “Apabila kamu berdiri I’tidal, maka luruskan punggungmu dan tegakkan kepalamu sehingga ruas tulang punggungku mapan ditempatnya” (HR.Bukhari, Muslim, dan Ahmad) Gerakan i’tidal adalah bangun dari ruku’ lalu berdiri dan kemudian sujud, dimana dalam gerakan ini dapat melatih pencernaan yang baik. Oleh karena itu organ pencernaan mengalami peremasan secara natural dan pelenturan secara urut yang membuat pencernaan jadi lebih lancar. lalu posisi tubuh yang berdiri dari ruku’ sambil mengangkat kedua tangan ke samping telinga, gerakan tersebut akan membuat darah yang ada dikepala turun ke bawah dengan lancar, sehingga bagian dasar otak yang bermanfaat menyusun proporsi dapat mengurangi tekanan darah.
Sujud dengan Tuma’ninah
Dalam gerakan sujud ialah menaruh kepala ke sajadah yang di gelar di tanah yang kita pijakan. Kita melakukan dari awal berdiri membaca iftitah lalu sujud merendahkan tubuh dan sebelumnya lutut bersentuhan dengan tanah, lalu kedua tangan kemudian kening.
Yang disampaikan oleh istri nabi muhammad yaitu Aisyah R.A pernah berkata “Suatu malam aku kehilangan nabi, maka aku cari-cari beliau didalam masjid. Terlihat beliau antara sujud dengan kedua tumit lurus, sambil berkata:
“Aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka-Mu, aku berlindung dengan maaf
toleransi-Mu dari hukuman-Mu, aku berlindung dengan-Mu dari-Mu. Tak bisa kuhitung
puji atas-Mu sebagaimana Kau puji diri-Mu”
Manfaat gerakan sujud adalah dapat meningkatkan aliran darah, dan oksigen keotak atau kepala sampai seluruh badan. Selain itu menahan sumbatan yang terjadi pada pembuluh darah di jantung, dan memompa kelenjar limfa ke leher maupun ketiak.
Kemudian untuk perempuan sujud dapat mengembangkan dan membagikan kebugaran alat kewanitaan, lalu memudahkan jalan kelahiran dan mencegah kondisi ketika bayi terbalik.
Duduk diantara dua sujud
Duduk diantara dua sujud (duduk iftirasy)bentuk dalam melaksanakan gerakan ini ialah bangun dari sujud lalu duduk dengan menempatkan kaki kiri di bawah pinggul dan kaki tangan dilipat mengarah kiblat. Rasululllah pernah bersabdah:
“Kemudian bangunlah sehingga engkau tegak dalam keadaan duduk” (HR.AlBukhari dan Muslim).
Dalam gerakan shalat pasti ada doa yang diucapkan. Dalam duduk diantara dua sujud juga memiliki doa yang telah diriwayatkan nabi oleh Ibnu Abbas :“Ya Allah, ampunilah hamba, kasihila hamba, cukupilah hamba, bimbinglah
hambah, dan anugerahilah hamba”
Manfaat gerakan ini ialah dapat menyeimbangkan proses saraf pada tubuh,mengendurkan otot berada di kaki, terpenting kaki bagian atas dan kaki bagian bawah.Menjaga kelenturan saraf bagian paha, betis. Keluwesan saraf ini mencegah prostat,diabetes, dan sulit buang air kecil.
Tasyahud awal
Ketika seorang melaksanakan gerakan ini ialah paha dan betis saling bertemu dan dilipat. Serta memegang semua jari lalu meninggalkan tanda dengan mengangkat jari telunjuk. Manfaat gerakan ini ialah dapat menjalankan tiroid pada keringat yang menangkal nyeri sendi dan kepadatan tulang.
Duduk Tasyahud akhir
Duduk tasyahud akhir ialah kondisi terakhir pada gerakan sholat. Dalam gerakan ini bacaannya terkandung kalimat syahadat. Sahabat Abdullah bin Mas’ud berucap “Dahulu sebelum difardukan bacaan tasyahud kami mengucapkan assalamu ‘alaallah, assalamu ‘alafulan”. Lalu Rasulullah bersabda: “Katakanlah Attahiyyatulillah salamun alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakatuh..” (HR. Ad-Daraqutni dan Al-Baihaqi) Kondisi gerakan ini lebih baik ketika seorang duduk bersila yang orang lakukan,karena berfungsi untuk menghancurkan nyeri sendi yang terdapat pada daerah yang cekung di kaki kiri, supaya saraf proporsi yang berkaitan dengan saraf mata, maka dari itu pemusatan akan menambah dan terawat.
Salam ke kanan dan ke kiri
Gerakan ini yaitu dengan menolehkan kepala kita ke arah kanan dan juga ke arah kiri. Maka dari itu akan membuat urat di leher tertarik dan menjadi lentur. Gerakan ini terawat dan mengistirahatkan otot pada leher serta kepala, dan dapat mengalirkan darah di kepala. Kemudian menengokan kepala dalam gerakan ini dapat menangkal penyakit pada saraf yang disebabkan oleh otot pada tulang leher yang kaku, menangkal nyeri kepala, serta dapat mengencangkan kulit pada wajah.
I’tidal dengan Tuma’ninah
I’tidal adalah sebuah gerakan bangun dari ruku’ sebelum melakukan sujud.Rasulullah pernah bersabda “Apabila kamu berdiri I’tidal, maka luruskan punggungmu dan tegakkan kepalamu sehingga ruas tulang punggungku mapan ditempatnya” (HR.Bukhari, Muslim, dan Ahmad) Gerakan i’tidal adalah bangun dari ruku’ lalu berdiri dan kemudian sujud, dimana dalam gerakan ini dapat melatih pencernaan yang baik. Oleh karena itu organ pencernaan mengalami peremasan secara natural dan pelenturan secara urut yang membuat pencernaan jadi lebih lancar. lalu posisi tubuh yang berdiri dari ruku’ sambil mengangkat kedua tangan ke samping telinga, gerakan tersebut akan membuat darah yang ada dikepala turun ke bawah dengan lancar, sehingga bagian dasar otak yang bermanfaat menyusun proporsi dapat mengurangi tekanan darah.
Sujud dengan Tuma’ninah
![]() |
Foto:freepik |
Duduk diantara dua sujud
![]() |
Foto:freepik |
Tasyahud awal
Ketika seorang melaksanakan gerakan ini ialah paha dan betis saling bertemu dan dilipat. Serta memegang semua jari lalu meninggalkan tanda dengan mengangkat jari telunjuk. Manfaat gerakan ini ialah dapat menjalankan tiroid pada keringat yang menangkal nyeri sendi dan kepadatan tulang.
Duduk Tasyahud akhir
Duduk tasyahud akhir ialah kondisi terakhir pada gerakan sholat. Dalam gerakan ini bacaannya terkandung kalimat syahadat. Sahabat Abdullah bin Mas’ud berucap “Dahulu sebelum difardukan bacaan tasyahud kami mengucapkan assalamu ‘alaallah, assalamu ‘alafulan”. Lalu Rasulullah bersabda: “Katakanlah Attahiyyatulillah salamun alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakatuh..” (HR. Ad-Daraqutni dan Al-Baihaqi) Kondisi gerakan ini lebih baik ketika seorang duduk bersila yang orang lakukan,karena berfungsi untuk menghancurkan nyeri sendi yang terdapat pada daerah yang cekung di kaki kiri, supaya saraf proporsi yang berkaitan dengan saraf mata, maka dari itu pemusatan akan menambah dan terawat.
Salam ke kanan dan ke kiri
Gerakan ini yaitu dengan menolehkan kepala kita ke arah kanan dan juga ke arah kiri. Maka dari itu akan membuat urat di leher tertarik dan menjadi lentur. Gerakan ini terawat dan mengistirahatkan otot pada leher serta kepala, dan dapat mengalirkan darah di kepala. Kemudian menengokan kepala dalam gerakan ini dapat menangkal penyakit pada saraf yang disebabkan oleh otot pada tulang leher yang kaku, menangkal nyeri kepala, serta dapat mengencangkan kulit pada wajah.
No comments:
Post a Comment